Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KELOMPOK

PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah ‘’PEDAGOGIKA’’
Dosen Pengampu : Dr. Asep Khairul Faizin, MM

Disusun oleh : Kelompok 8


Rizaldi Maulana Yusuf ( A23222B1026)
Ahmad Al Farizi (A23222B1031)
Taryadi Nasution (A23222B1040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

(MI/SD)

STIT RAKEYAN SANTANG KARAWANG

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik hidayahnya serta
nikmat sehat sehingga penyusunan makalah Penelitian dalam pendidikan guna memenuhi tugas
sesuai dengan yang di harapkan. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi khalayak umum, dan tidak
lupa kami memohon maaf apabila dalam penyususnan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam
kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Saya sebagai penulis sadar bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna.

Karawang, 12 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................................................4
A. Pengertian Pendidikan..........................................................................................................4
B. Landasan Pendidikan............................................................................................................5
C. Fungsi Pendidikan................................................................................................................6
D. Tujuan Pendidikan................................................................................................................7
E. Jenis jenis Pendidikan...........................................................................................................8
F. Makna Penelitian dalam Pendidikan....................................................................................9
H. Manfaat penelitian Pendidikan……………………………………………………………10
F. Jenis jenis Penelitian……………………………………………………………………….11
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................12.
A. Kesimpulan.........................................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik
untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan
merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Diartikan juga sebagai proses
pemecahan masalah dan menemukan serta mengembangkan batang tubuh pengetahuan
yang terorganisasikan melalui metode ilmiah. Berdasarkan pengertian di atas, maka
penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh
pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving)
pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis datanya,
serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut. Yang
dimaksud dengan metode ilmiah di sini adalah metode yang menggunakan prinsip-prinsip
science, yaitu sistematis, empiris dan objektif.
Penelitian pendidikan mengumpulkan dan menganalisis secara sistematis
informasi tentang metode pendidikan untuk menjelaskannya dengan lebih baik. Ini harus
dilihat sebagai aktivitas kritis, refleksif, dan profesional yang mengadopsi metode ketat
untuk mengumpulkan data, menganalisisnya, dan memecahkan tantangan pendidikan
untuk membantu memajukan pengetahuan.
Penelitian pendidikan biasanya dimulai dengan mengidentifikasi masalah atau
masalah akademis. Dari sana, melibatkan penelitian semua data, informasi harus
dianalisis untuk menafsirkannya. Proses ini diakhiri dengan laporan di mana hasilnya
disajikan dalam bentuk pidato yang dapat dipahami, yang dapat digunakan baik oleh
peneliti maupun komunitas pendidikan

B. rumusan masalah
1. Apa pengertian Pendidikan?
2. Apa tujuan Pendidikan?
3. Bagaimana melakukan penelitian Pendidikan?
4. Apa jenis jenis penelitian dalam Pendidikan?
C. tujuan penulisan
1. untuk mengetahui apa aitu Pendidikan
2. untuk mengetahui tujuan Pendidikan
3. untuk mengetahui cara penelitian Pendidikan
4. untuk mengetahui jenis jenis penelitian dalam Pendidikan

3
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan ialah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta kebiasaan
sekelompok yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui
pengajaran, penelitian serta pelatihan. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
ataupun kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran
maupun pelatihan.

Berikut pengertian pendidikan menurut para ahli Pendidikan:


Ki Hajar Dewantara, ia mengemukakan bahwa pengertian pendidikan ialah tuntunan
tumbuh dan berkembangnya anak. Artinya, pendidikan merupakan upaya untuk
menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar mereka mampu tumbuh dan
berkembang sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat yang bisa mencapai
keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup mereka.

1. Ahmad D. Rimba, pendidikan ialah bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh
pendidik kepada peserta didik dengan tujuan membentuk kepribadian yang utama
secara jasmani dan rohani.
2. Martinus Jan Langeveld, pendidikan ialah upaya untuk membantu peserta didik agar
mereka mampu mengerjakan tugas kehidupan secara mandiri dan bertanggung jawab
secara oral dan susila. Dalam hal ini, pendidikan juga diartikan sebagai upaya untuk
membangun anak agar lebih dewasa.
3. Carter V. Good, pendidikan ialah sebuah upaya untuk mengembangkan kecakapan
individu, baik secara sikap maupun prilaku dalam bermasyarakat. Dengan kata lain,
pendidikan adalah proses sosial di mana lingkungan yang teroganisir seperti sekolah
dan rumah, mampu mempengaruhi seseorang untuk mengembangkan kecakapan
sikap dan prilaku dalam diri sendiri dan bermasyarakat.
4. H. H. Horne, pendidikan ialah sebuah alat di mana komunitas sosial mampu
melanjutkan keberadaan dalam mempengaruhi diri sendiri dan mempertahankan
idealisme.

B. Landasan Pendidikan

Landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik
tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Landasan pendidikan
berkaitan dengan praktik serta kebijakan pendidikan, termasuk kajian analisis kritis.
Landasan ini sangat diperlukan karena menjadi tumpuan, dasar, atau asas konseptual
sistem pendidikan Indonesia. Adapun norma dasar yang dimuat dalam landasan itu
bersumber dari perkembangan pengetahuan dan teknologi.

4
1. Landasan Filosofis Pelaksanaan pendidikan tidak hanya sekedar asal mendidik saja,
melainkan demi terbentuknya manusia yang berkepribadian. Untuk itu harus
memperhatikan tujuan, metode, dan materi yang diajarkan. Untuk melaksanakan
ketiga hal ini maka perlu pemikiran2 yang mendalam, yaitu berpikir secara filosofis.
Pemikiran Filosofis adalah pemikiran yang menghasilkan nilai atau norma, adapun
nilai atau norma adalah:
a). Ontologis : segala sesuatu yang dibicarakan harus benar-benar ada baik
konkrit/abstrak
b). Epistemologis : segala sesuatu yang dibicarakan harus mengandung kebenaran
c). Axiologis : segala Sesutu yang dibicarakan harus mengandung nilai, baik nilai
etis, estetis maupun moral. Ketiga nilai inilah yang melandasi ilmu pendidikan/dapat
membentuk kepridian anak
2. Landasan Sosiologis Pendidikan merupakan peristiwa sosial yang berlangsung dalam
latar interaksi sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat dilepaskan
dari upaya dan proses saling mempengaruhi antara individu yang terlibat di
dalamnya. Dalam posisi yang demikian, apa yang dinamakan pendidik dan peserta
didik, menunjuk kepada dua istilah yang dilihat dari kedudukannya dalam interaksi
sosial. Artinya, siapa yang bertanggungjawab atas perilaku dan siapa yang memilki
peranan penting dalam proses mengubahnya. Karena itu, proses pendidikan untuk
menunjukkan siapa yang menjadi pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik
secara permanen, karena keduanya dapat saling berubah fungsi dan kedudukan.
3. Landasan Hukum Pendidikan merupakan peristiwa multidimensi, bersangkut paut
dengan berbagai aspek kehidupan manusia dan masyarakat. Kebijakan,
penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat perlu disalurkan
oleh titik tumpu hukum yang jelas dan sah. Dengan berlandaskan hukum, kebijakan,
penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dapat terhindar dari berbagai
benturan kebutuhan. Setidaknya dengan landasan hukun segala hak dan kewajiban
pendidik dapat terpelihara.
4. Landasan Kultural Peristiwa pendidikan adalah bagian dari peristiwa budaya. Hal
tersebut dikarenakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubuangan timbal
balik. Kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan
mewariskannya dari satu generasi ke genarasi berikutnya melalui pendidikan, baik
pendidikan informal, nonformal, maupun formal.
5. Landasan Psikologis Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh
sebab itu, landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam
bidang pendidikan. Landasan psikologis pendidikan terutama tertuju kepada
pemahaman manusia, khususnya berkenaan dengan proses belajar manusia.
Pemahaman terhadap peserta didik, terutama sekali yang berhubungan dengan aspek
kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan. Olh karena itu,
hasil kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya, pengetahuan

5
tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan ciri-ciri partumbuhan setiap aspek, dan
konsep tentang cara-cara yang paling tepat untuk pengembangan kepribadian.
6. Landasan Ilmiah dan Teknologi Pendidikan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni mempunyai kaitan yang sangat erat. Hal tersebut karena bagian utama dalam
pendidikan, terutama dalam bentuk pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan
berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengetahuan, teknologi, dan seni.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa landasan ilmiah dan teknologi dijadikan
sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dan praktik pendidikan.
7. Landasan Ekonomi Manusia pada umumnya tidak lepas dari kebutuhan ekonomi.
Sebab kebutuhan dasar manusia membutuhkan ekonomi. Dunia sekarang ini tidak
hanya ditimbulkan oleh dunia politik, melainkan juga masalah dari ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan penghasilan negara bertambah walaupun
utang luar negeri cukup besar dan penghasilan rakyat kecil masih minim.
Perkembangan ekonomi pun menjadi pengaruh dalam bidang pendidikan.
8. Landasan Sejarah Landasan sejarah memberikan peranan yang penting karena dari
suatu landasan sejarah itu bisa membuat arah pemikiran kepada masa kini. Bidang
pendidikan terlebih dahulu memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat
nasional maupun internasional. Dengan demikian, setiap bidang kegiatan yang ingin
dicapi manusia untuk maju, pada umumnya dikaitkan dengan bagaimana keadaan
bidang tersebut pada masa lampau. Demikian juga halnya dengan bidang pendidikan.
Sejarah pendidikan merupakan bahan pembanding untuk memajukan pendidikan suatu
bangsa.
9. Landasan Religius Landasan religius merupakan landasan yang paling mendasari dari
landasanlandasan pendidikan, sebab landasan agama adalah landasan yang diciptakan
oleh Allah swt. Bahkan setiap pendidikan nasional mengharuskan setiap peserta didik
mengikuti pendidikan agama. Karena sistem pendidikan agama diharapkan sebagai
penyeru pikiran-pikiran produktif dan berkolaborasi dengan kebutuhan zaman yang
semakin modern. Pendidikan agama adalah hak setiap peserta didik dan bukan negara
atau organisasi keagamaan.
C. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang penting dalam pendidikan, karena
tujuan pendidikan merupakan arah yang hendak dicapai. Dilansir dari buku Ilmu
Pendidikan oleh Rahmat Hidayat dan Abdillah, sejak awal berdiri, rumusan mengenai
tujuan pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan
pembangunan dan perkembangan kehidupan bermasyarakat.
Kualitas sumber daya manusia merupakan pilar utama bagi kemajuan dan kesejahteraan
suatu negara. Oleh karenanya, penyelenggaraan pendidikan menjadi hal yang sangat
penting demi terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas.

6
Menyadari akan pentingnya pendidikan bagi seluruh warga dunia, Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) melalui lembaganya yang bergerak dalam isu pendidikan dan kebudayaan,
yaitu United Nations, Educational, Scientific, and Cultural Organization atau disingkat
UNESCO, mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun
masa yang akan datang, yaitu:

 Learning to know
 Learning to do
 Learning to be
 Learning to live togerher

Keempat pilar tersebut menyeimbangkan tujuan dalam Intelligence Quotient (IQ) yang
erat kaitannya dengan kecerdasan otak seseorang, Emotional Quotient (EQ)
atau Emotional Intelligence (EI) yang berhubungan dengan kecerdasan emosional
seseorang, dan Spiritual Quotient (SQ) atau Spiritual Intelligence (SI) yang berkaitan
dengan kecerdasan spiritual seseorang.

D. Fungsi Pendidikan
Secara umum, fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan,
membentuk watak, kepribadian, agar peserta didik menjadi pribadi yang bermartabat.

Pada dasarnya penelitian memiliki fungsi dalam menguji keabsahan suatu


pengetahuan. Fungsi utama adalah sebagai fungsi eksploratif. Fungsi ini memiliki arti
penelitian dapat menemukan hal baru untuk melengkap kekurangan dalam segi
pendidikan. Selain itu, penelitian berfungsi untuk menguji atau disebut juga fungsi
eksploratif yaitu untuk membuktikan kebenaran suatu teori atau fakta yang ada dalam
dunia pendidikan. Fungsi ketiga dalam penelitian pendidikan adalah fungsi
developmental atau fungsi mengembangkan hal yang sudah ada.

Selain itu fungsi penelitian pendidikan dapat ditinjau dari dua sisi yaitu dari sisi
teori dan praktik di lapangan. Dari sisi teori, penelitian adalah proses akumulais teori-
teori yang telah ada dan dipublikasikan melalui jurnal, prosiding, bookchapter ataupun
referensi. Jika teori yang ada dijabarkan dan dihubungkan dalam peta konsep, maka akan
tampak jelas bahwa beragam teori yang ada dan sesuai dengan topik akan saling
berhubungan satu sama lain atau saling bertentangan. Namun demikian, itu tidak menjadi
kendala melainkan menggambarkan khasanah ilmu pendidikan yang semakin
berkembang. Selain itu, teori yang baik mampu menjelaskan fenomena yang terjadi
dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, perspektif penelitian adalah memperbaiki,
menyempurnakan atau mengubah teori yang sudah ada atau bahkan memperkaya teori
menjadi lebih baik.

Di sisi lain, fungsi penelitian pendidikan dalam praktik atau penyelenggaraannya


adalah memperbaiki praktik pendidikan. Terkadang akan muncul pertanyaan tambahan

7
seperti bagaimana praktiknya? Apakah dapat dipraktikkan di tahap selanjutnya?
Misalnya, suatu penelitian pendidikan menunjukkan bahwa metode reward and
punishment meningkatkan prestasi belajar di TK. Apakah hal serupa jika dipraktikkan di
jenjang yang berbeda seperti SD, SMP, atau SMA akan menunjukkan hasil yang sama?
Dan bagaimana penerapan yang baik, reward yang tepat, punishment yang tepat dalam
pelaksanaan di kelas.

Pemahaman terhadap fungsi pendidikan dalam sisi teori maupun praktik


sebenarnya dapat dengan mudah dipahami. Hal tersebut terjadi, jika peneliti mengkaji
fungsi dari jenis atau tipe penelitian yang dilakukan. (McMillan dan Schumacher 1983).
McMillan dan Schumacher (1983) mengklasifikasikan tiga tipe penelitian dengan fungsi
yang bertingkat yaitu penelitian dasar, terapan, dan evaluasi. Ketiga penelitian itu
berbeda dari sisi tema, tujuan, fungsi dan kegunaannya.

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan dan kaitannya dengan fungsi pendidikan
adalah sebagai berikut:
 Mempersiapkan setiap anggota masyarakat agar dapat mencari nafkah sendiri.
 Membangun mengembangkan minat dan bakat seseorang demi kepuasan pribadi
dan kepentingan masyarakat umum.
 Membantu melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat.
 Menanamkan keterampilan yang dibutuhkan dalam keikutsertaan dalam
demokrasi.
Sedangkan menurut David Popenoe, fungsi pendidikan adalah:

 Untuk mentransfer atau pemindahan kebudayaan dari satu generasi ke generasi


berikutnya.
 Memilih dan mendidik manusia tentang peranan sosial.
 Memastikan terjadinya integrasi sosial di masyarakat.
 Lembaga pendidikan mengajarkan corak kepribadian.
 Menjadi sumber-sumber inovasi sosial di masyarakat.

E. Jenis-Jenis Pendidikan

Pengertian pendidikan dan jenis-jenisnya


Mengacu pada pengertian pendidikan di atas, terdapat tiga jenis pendidikan yang ada di
Indonesia, yaitu Pendidikan Formal, Pendidikan Non Formal, dan Pendidikan Informal.

1. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang terstruktur dan memiliki jenjang, mulai
dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah
(SMP), pendidikan atas (SMA), dan pendidikan tinggi (Universitas).

Berikut ini adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan formal:

8
 Taman Kanak-kanak (TK)
 Raudatul Athfal (RA)
 Sekolah Dasar (SD)
 Madrasah Ibtidaiyah (MI)
 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
 Madrasah Tsanawiyah (MTs)
 Sekolah Menengah Atas (SMA)
 Madrasah Aliyah (MA)
 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
 Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
 Perguruan Tinggi
 Akademi
 Politeknik
 Sekolah Tinggi
 Institut
 Universitas
2. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang bisa
dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini bisa disetarakan
dengan hasil program pendidikan formal melalui proses penilaian dari pihak yang
berwenang.
Berikut ini adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan non formal:

 Kelompok bermain (KB)


 Taman penitipan anak (TPA)
 Lembaga kursus
 Sanggar
 Lembaga pelatihan
 Kelompok belajar
 Pusat kegiatan belajar masyarakat
 Majelis taklim
3. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jenis pendidikan yang berasal dari keluarga dan lingkungan
dimana peserta didiknya dapat belajar secara mandiri.
Beberapa yang termasuk di dalam pendidikan informal adalah;

 Agama
 Budi pekerti
 Etika
 Sopan santun
 Moral
 Sosialisasi

F. Makna penelitian Pendidikan


Pendidikan adalah pilar dalam masyarakat modern, menyediakan alat untuk
mengembangkan pemikiran kritis, pengambilan keputusan, dan kemampuan sosial.

9
Pendidikan membantu individu untuk mengamankan keterampilan yang diperlukan untuk
mengamankan pekerjaan atau menjadi pengusaha dalam teknologi baru. Di sinilah
penelitian pendidikan mengambil tempat penting dalam perbaikan keseluruhan sistem
pendidikan (pedagogi, program pembelajaran, investigasi, dll).
Penelitian pendidikan adalah spektrum yang melibatkan berbagai bidang
pengetahuan yang mencakup masalah yang berbeda dari sistem pembelajaran dan
memberikan berbagai perspektif untuk memecahkan masalah dan meningkatkan secara
umum. Pendidik membutuhkan cara untuk menyaring kebisingan informasi untuk
menemukan praktik terbaik untuk memperbaiki pekerjaan mereka dan menghasilkan
siswa yang lebih baik. Inilah sebabnya mengapa penelitian pendidikan yang melekat pada
metode ilmiah dan menciptakan ide-ide yang lebih baik dan pengetahuan baru sangat
penting.
Ungkapan yang sering muncul dalam penelitian adalah No Problem no research.
Ungkapan ini menunjukkan tentang pentingnya posisi masalah dalam suatu penelitian.
Yang menjadi persoalan adalah apakah masalah itu? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, berikut dikemukakan indicator-indikatornya.
1. Apabila sesuatu, peristiwa, atau fenomena yang terjadi menimbulkan
keraguraguan atau ketidak pastian.
2. Apabila terjadi kesenjangan Antara harapan (sesuatu yang diinginkan, yang
bersifat dassolen) tentang sesuatu dengan kenyataan (dassein).
3. Apabila cara-cara berpikir yang berbeda menghasilkan kesimpulan-kesimpulan
yang berlawanan.
4. Apabila terjadi peristiwa-peristiwa yang mengancam (seperti epidemic, banjir,
longsor, dekadensi moral.
Masalah penelitian dapat bersumber dari hasil bacaan literature (buku, majalah,
makalah), hasil seminar, hasil penelitian orang lain (laporan penelitian, skripsi, tesis atau
disertasi), dan hasil pengamatan di lapangan (di lingkungan keluarga, sekolah kelas, dan
lingkungan masyarakat). Layak tidaknya masalah itu diteliti, pada umumnya ditinjau dari
criteria bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, khususnya proses dan hasil
pembelajaran mengandung nilai-nilai keilmuan atau pengetahuan ilmiah tersedianya data
atau informasi di lapangan datanya mudah diukur, diolah dan ditafsirkan dan peneliti
memiliki kemampuan untuk menelitinya.

G. Manfaat Penelitian Pendidikan itu Penting?


Tujuan utama penelitian pendidikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan yang
ada menuju pedagogi dan sistem pendidikan secara keseluruhan. Memperbaiki praktik
pembelajaran dan mengembangkan cara-cara baru dalam mengajar dapat dicapai dengan
lebih efisien ketika informasi dibagikan oleh seluruh komunitas daripada dijaga oleh satu
institusi. Secara sederhana, kita dapat mengatakan bahwa tiga alasan utama untuk
melakukan penelitian ini adalah

10
Pentingnya Penelitian Pendidikan Penelitian di bidang pendidikan harus
dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk mencapai validitas hasil. Manfaat hasil
penelitian penedidikan dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Penelitian di bidang pendidikan dapat menggambarkan kondisi pendidikan di
Indonesia baik dari segi masalah yang dihadapi siswa di kelas, guru, maupun
manajeria kepala sekolah, dan masalah lain yang dihadapi di dunia pendidikan
serta alternatifnya.
b. Penelitian pendidikan juga menjadi sarana diagnosis utama dalam kegagalan dan
hambatan yang dihadapi dalam dunia pendidikan sehingga dapat dengan mudah
dicari penanggulangannya.
c. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk menyusun kebijakan dalam
peningkatan kualitas pendidikan.
d. Hasil yang valid juga membrikan gambaran secra umum tentang kemampuan
sumberdaya. Kualitas atau kuantitas juga menjadi metode yang diukur untuk
membuktikan kevalidan.

Poin di atas memberikan ilustrasi manfaat penelitian pendidikan dalam perencanaan,


strategi dan arah pengembangan dalam sistem pendidikan. Borg dna Gall (1993)
menyebutkan penelitian ini dalam bermanfaat dari dua sisi yaitu sisi ilmu pendidikan itu
sendiri dan sisi dampak dari ilmu pendidikan dan praktiknya.

H. Jenis jenis Penelitian Pendidikan


Beberapa jenis penelitian di bidang pendidikan akan dijabarkan secara sederhana sebagai
berikut.
1. Penelitian Deskriptif Penelitian ini adalah penelitian yang mendeskripsikan
suatu peristiwa, gejala, fakta, kejadian yang terjadi dalam pendidikan. Penelitian ini fokus
pada masalah masalah aktual yang terjadi pada masa penelitian berlangsung. Marinda sari
8 Peneliti melalui penelitian deskriptif akan mendeskripsikan peristiwa tanpa memberi
perlakuan khusus terhadap aspek aspek yang ada. Variabel yang diteliti dapat berjumlah
satu variabel atau lebih dari satu variabel.
2. Penelitian Studi Kasus Penelitian studi kasus pada dasarnya mengkaji secara
khusus individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Sebagai
contoh, penelitian yang mempelajari guru yang tidak disiplin dalam mengajar. Contoh
lain misal penelitian yang mengkaji minat dan motivasi belajar siswa yang menurun pada
masa pandemi. Penelitian ini dipelajari dalam kurun waktu tertentu dan cukup lama dan
dikaji secara mendalam. Dengan kata lain, penelitian studi kasus mengungkap variabel
yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut dari berbagai sisi dan sudut pandang
3. Penelitian Survei Penelitian ini telah banyak digunakan untuk memecahkan
masalag pendidikan terutama dalam merumuskan kebijakan pendidikan. Tujuan utama
penelitian survei adalah mengumpulkan berbagai informasi tentang variabel dari populasi
yang ada. Survei dilakukan dengan cakupan seluruh populasi yang disebut juga sebagai
sensus. Survei yang dillakukan dengan sebagian pupulasi dinamakan survei sampel.

11
Sebagai contoh, di dalam kepentingan pendidikan, survei umumnya mengungkap
permasalahan yang menyangkut tingkat literasi numerasi siswa di Sekolah Dasar,
bagaimana litterasi digigital yang dimiliki pendidik, serta bagaimana administrasi sekolah
yang dilakukan kepala sekolah Pertanyaan kuantitatif seperti itu diperlukan sebagai dasar
perencaanaan dan pemecahan masalah pendidikan di sekolah. Pada tahap selanjutnya
dpaat pula dilakukan perbandingan atau analisis hubungan antar variabel.
4. Studi Korelasional Sama halnya dengan penelitian surveo dan deksriptif, studi
korelasi juga sering digunakan dalam pendidikan. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui antar dua variabel atau lebih dan seberapa besar variasi dalam satu variabel
berhubungan dengan variabel lain. Derajat hubungan antar variabel dinyatakan dalam
satuan indeks yang dinamakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan
untuk uji hipotesis hubungan antar variabel. Selain itu, koefisien juga dapat digunakan
untuk menyatakan besar kecilmya hubungan variabel. Sebagai contoh, peneliti ingin
mengetahui variabel mana yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik guru. Semua
variabel yang ada kaitannya (misalkan latar belakang pendidikan, supervisi akademik dan
lain-lain) dihitung korelasinya untuk mengetahui varaibel mana yang paling kuat
hubungannya.
5. Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen merupakan metode sistematis
yang digunakan untuk mengetahui hubungan sebba akibat. Penelitian eksperimen
merupakan penelitian kuantitatif yang terdiri dari dua uji, uji prasyarat dan uji hipotesis.
Di awal penelitian setelah mengetahui fakta yang ada di lapangan melalui observasi awal,
peneliti mengajukan hipotesis. Metode penelitiannya menggunakan dua sampel uji, yaitu
kontrol dan kelompok. Grup eksperimen merupakan kelompok yang mendapatkan
perlakuan, sedangkan grup kontrol merupakan kelompok yang tidak mendapatkan
perlakuan. Uji prasyarat dilakukan sebelum uji hipotesis. Data yang diperoleh harus
normal dan homogen yang diketahui dengan uji normalitas dan uji homogenitas.
6. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian ini merupakan penelitian refleksi
diri yang dilakukan oleh guru dalam kelas. Kelas objek penelitian adalah kelas yang
diobservasi dan yang memiliki masalah. Penelitian merupakan upaya guru dalam
memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Selain memeperbaiki
praktik pendidikan di kelas, penelitian ini juga untuk mengembangkan kemampuan
profesional guru.
7. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) Penelitian dan
Pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk pendidikan, baik berupa bahan ajar, media pembelajaran, model pembelajaran
atau kebijakan tertentu. Penelitian ini juga dapat dilakukan untuk menyempurnakan
produk pendidikan yang pernah dikembangkan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan
mengacu pada model model pengembangan tertentu yang disesuaikan dengan produk
yang dihasilkan. Model-model yang umum digunakan adalah 4D (Define, Design,
Develop, Disseminate) Thiagaradjan, Borg dan Gall, ADDIE dan model pengembangan
lainnya.

12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Merupakan cara sistematis yang digunakan untuk melaksanaan kegiatan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Setiap penelitian memerlukan metode yang baik dan
tepat agar penelitian memperoleh hasil yang valid. Penelitian merupakan aktivitas
pengumpulan, pengolahan dan analisis serta penyajian data secara sistematis dan objektif
untuk menyelesaikan persoalan atau menguji suatu hipotesis dalam mengembangkan
prinsip yang telah ada.
Penelitian dalam bidang pendidikan salah satu dari berbagai macam penelitian di
bidang sosial. Penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai upaya secara ilmiah untuk
menyelesaikan berbagai macam persoalan pendidikan dan memahami fakta yang ada
dalam dunia pendidikan. Fakta atau kenyataan mengacu pada masalah yang ada baik
dalam pendidikan. Masalah ini dapat muncul dalam berbagai variabel. Sebagai contoh
masalah yang ada di kelas antara lain, motivasi dan minat belajar, keterampilan berpikir
kritis, peningkatan hasil belajar baik kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Pentingnya Penelitian Pendidikan Penelitian di bidang pendidikan harus dilaksanakan
secara logis dan sistematis untuk mencapai validitas hasil. Manfaat hasil penelitian
penedidikan dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Penelitian di bidang pendidikan dapat menggambarkan kondisi pendidikan di
Indonesia baik dari segi masalah yang dihadapi siswa di kelas, guru, maupun
manajeria kepala sekolah, dan masalah lain yang dihadapi di dunia pendidikan serta
alternatifnya.
b. Penelitian pendidikan juga menjadi sarana diagnosis utama dalam kegagalan dan
hambatan yang dihadapi dalam dunia pendidikan sehingga dapat dengan mudah
dicari penanggulangannya.
c. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk menyusun kebijakan dalam
peningkatan kualitas pendidikan.
d. Hasil yang valid juga membrikan gambaran secra umum tentang kemampuan
sumberdaya. Kualitas atau kuantitas juga menjadi metode yang diukur untuk
membuktikan kevalidan.

Poin di atas memberikan ilustrasi manfaat penelitian pendidikan dalam perencanaan,


strategi dan arah pengembangan dalam sistem pendidikan. Borg dna Gall (1993)
menyebutkan penelitian ini dalam bermanfaat dari dua sisi yaitu sisi ilmu pendidikan itu
sendiri dan sisi dampak dari ilmu pendidikan dan praktiknya.

C. Saran

13
Sudarwan dalam (Sidiq, Choiri and Mujahidin, 2019) berpendapat bahwa
umumnya penelitian terbagi dalam enam tahap tertentu. Akan tetapi dalam
pelaksanaannya banyak yang tidak mengikuti keenam tahapan ini. Tahapan-tahapan
tersebut adalah:
1. Menentukan masalah penelitian Penentuan masalah dalam penelitian dapat
dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang meliputi ruang lingkup permasalahan,
ketersediaan dana, latar belakang Pendidikan, hasil yang akan diperoleh bermanfaat atu
tidak dan lain sebagainya.
2. Mengumpulkan bahan yang relevan Tahap ini adalah tahapan dimana peneliti
dituntut untuk dapat memilih bahan-bahan atau sumber-sumber pustaka yang benar-benar
relevan atau terkait dengan permasalahan yang telah dipilih pada tahap sebelumnya.
3. Menentukan strategi dan pengembangan instrument Tahapan ini merupakan
tahapan penentuan srategi penelitian yang akan dilakukan. Pada tahapan ini juga
dilakukan pengembangan instrument yang akan digunakan pada penelitian. Pada
dasarnya penelitian kualitatif tidak mengharuskan adanya instrument baku. Hal ini karena
prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif yang cukup rumit sehingga tidak dapat dibuat
rencana baku karena data yang dicari adalah data yang bersifat kualitatif.
4. Mengumpulkan data Tahapan ini adalah tahap pengumpulan data utama serta
pendukung lainnya. Pengumpulan data biasanya dilakukan dengan Wawancara (terbuka,
berstruktur, atau kombinasi), penyebaran angket (terbuka, tertutub, kombinasinya),
Observasi dan studi dokumentasi. Novita Aswan 28 5. Menafsirkan data Tahapan ini
adalah tahapan analisis dan pendeskripsian hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan.
Fakta-fakta yang ditemukan perlu ditafsirkan secara spesifik, logis, dan sistematis.
Penafsiran data-data hasil penelitian eprlu dimaknai secara mendalam dan terperinci
untuk memberikan deskripsi yang jelas dan dapat diterima secara logis.
6. Melaporkan hasil penelitian Tahapan ini adalah tahap membuat laporan hasil
penelitian. Laporan hasil penelitian harus memuat secara spesifik hasil penelitian,
memberikan deskripsi yang dapat dimengerti dan dipahami pembacanya. Idealnya, hasil
penelitian selain dibuat dalam bentuk laporan dimuat juga dalam bentuk artikel ilmiah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, I. M. S. et al. (2021) Metodologi Penelitian Kesehatan. Yayasan Kita Menulis


Atmawijaya, A., Arifin, E. Z. and Sugono, D. (2021) ‘Motivasi dan Lingkungan Pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam Keluarga bagi Anak Berprestasi’, Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa
Indonesia, 3(02), pp. 95–109
Dewantara, A. H. (2020) ‘Analisis Konten Buku Teks Matematika K-13 Terkait Potensi
Pengembangan Literasi Matematis’, Didaktika: Jurnal Kependidikan. Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Bone, 13(2), pp. 112–130.
Heriyanto, H. (2018) ‘Thematic Analysis sebagai Metode Menganalisa Data untuk Penelitian
Kualitatif’, Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 2(3), pp. 317–324.
Mardiatmoko, G. (2020) ‘Pentingnya uji asumsi klasik pada analisis regresi linier berganda
(studi kasus penyusunan persamaan allometrik kenari muda [canarium indicum l.])’, Barekeng:
Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan, 14(3), pp. 333–342.
Mekarisce, A. A. (2020) ‘Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif di
Bidang Kesehatan Masyarakat’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi
Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12(3), pp. 145–155
Sidiq, U., Choiri, M. and Mujahidin, A. (2019) ‘Metode penelitian kualitatif di bidang
pendidikan’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1–228

15

Anda mungkin juga menyukai