Anda di halaman 1dari 23

BAHAN AJAR

“Metodologi Penelitian Pendidikan”

Nama : Miranda Nihdatul


Zahwa
NIM : 4203351011
Dosen : Dr. Mariati Purnama
Pengampu Simanjuntak, S.Pd,
M.Si.
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Pendidikan
Program Studi : S1 Pendidikan IPA
Kelas : Pendidikan IPA B 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia- Nya
saya dapat menyelesaikan Bahan Ajar Metodologi Penelitian pendidikan dalam mata kuliah
Metodologi Penelitian pendidikan. Tujuan pembuatan Bahan Ajar ini adalah untuk
menambah pengetahuan mahasiswa mengenai Metodologi Penelitian pendidikan.
Dengan adanya Bahan Ajar ini, diharapkan agar mahasiswa yang membacanya bisa
mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai Metodologi Penelitian pendidikan pada
mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan ini. Setelah mempelajari mata kuliah ini, maka
mahasiswa diharapkan bisa membuat sebuah karya dengan ide kreatif yang dikembangkan
dalam karya tulis ilmiah berupa artikel/jurnal,proposal maupun skripsi yang akan dirancang
dalam program S-1 Pendidikan.
Dengan keterbatasan dalam Bahan Ajar ini, saya mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan Bahan Ajar. Semoga Bahan Ajar ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca
dan penulis khususnya.

Medan , November 2022

Miranda N. Zahwa

(4203351011)

i|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Deskripsi ................................................................................................................... 1

1.2 Petunjuk Penggunaan Modul .................................................................................... 1

1.3 Tujuan Akhir ............................................................................................................. 1

1.4 Kompetensi ............................................................................................................... 1

1.5 Cek Kemampuan ....................................................................................................... 1

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBELAJARAN .................................................................................................................... 3

2.1 Kegiatan Belajar 1..................................................................................................... 3

A.

2.2 Kegiatan Belajar 2 .................................................................................................... 3

A.

BAB III .................................................................................................................................... 17

EVALUASI.............................................................................................................................. 17

3.1 Uji Kompetensi ....................................................................................................... 17

3.2 Umpan Balik ........................................................................................................... 18

3.3 Tes Formatif ............................................................................................................ 18

PENUTUP................................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

ii | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi

Penelitian pendidikan adalah penelitian yang kuat dan dinamis perusahaan. Kami
kagum tidak hanya berapa banyak lebih banyak pengetahuan ada di lapangan tetapi juga
berapa banyak cara baru mencari ilmu termasuk. Pada saat yang sama, ada lebih banyak
teknologi untuk memfokuskan, menyederhanakan, dan mengatur penelitian dalam
pendidikan.
Banyak perubahan telah terjadi sejak pertama kali edisi diterbitkan pada tahun 1972.
Tidak pernah sekalipun frase "penelitian kualitatif" terjadi. Satu-satunya penelitian kami
termasuk yang sekarang diklasifikasikan sebagai kualitatif adalah penelitian sejarah.
Sekarang edisi mencakup empat bab tentang kualitatif penelitian, termasuk yang baru tentang
jenis-jenis penelitian kualitatif dan bab berjudul "Campuran" Metode Penelitian, ”yang
membahas menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif.
Tidak hanya pengetahuan yang berkembang tetapi juga alat yang memudahkan
pencarian ilmu adalah memperluas kapasitas kami untuk menghasilkan pengetahuan baru
dengan presisi yang lebih besar dan sedikit usaha. Di antara alat-alat ini adalah komputer,
Internet, dan mengindeks dan mengabstraksi database. Yang terakhir mengharuskan
penulisan ulang besar-besaran dari bab kita tentang mencari literatur terkait. Usaha ini, sekali
sulit untuk diatur, memakan waktu, tugas yang tidak tepat, sekarang dapat diselesaikan
dengan cepat, tepat, dan lengkap melalui pencarian database elektronik.
Melalui semua ini kami telah berusaha untuk terus menyajikan teks yang ramah
pembaca dan untuk membuat bahkan konsep-konsep lanjutan dapat dimengerti. Kami pikir
fakta bahwa buku ini bertahan sampai sekarang tujuh edisi sejauh ini adalah bukti yang
masuk akal bahwa kami telah berhasil.

1.2 Petunjuk Penggunaan Modul


1. Baca terlebih dahulu materi yang ditentukan didalam bahan ajar yang telah diberikan.
2. Pahamilah bahan ajar mengenai materi yang telah ditentukan.
3. Pahami konsep beserta contohnya yang berada di dalam bahan ajar ini jika menemui
kesulitan saat mempelajarinya.

1|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


4. Menyiapkan media / alat ,bahan dan sumber belajar yang dibutuhkan untuk kegiatan
pembelajaran setiap hari.
5. Menyelesaikan tugas yang diberikan dan menyerahkannya kepada dosen sesuai
dengan jadwal yang di tentukan, baik secara langsung atau mengirimkannya melalui
media sosmed yang telah diberikan.

1.3 Tujuan Akhir


1. Mahasiswa mampu menelaah dan mengkaji hakekat penelitian dalam pendidikan dan
pendekatan penelitian (C5) (P2) (A4).
2. Mahasiswa mampu merancang latar belakang penelitian (C3) (A3).
3. Mahasiswa mampu menganalisis data penelitian dengan statistik deskriptif dan
inferensial.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan dasar-dasar pengukuran dalam penelitian.

1.4 Kompetensi

1.5 Cek Kemampuan

2|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


BAB II

PEMBELAJARAN

2.1 Kegiatan Belajar 12 “Ex Post Facto Research”


A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Mahasiswa akan dapat :
1. Jelaskan penelitian ex post facto dan bandingkan dengan penelitian eksperimental.
2. Nyatakan kondisi yang diperlukan untuk menyimpulkan hubungan sebab akibat.
3. Jelaskan penjelasan alternatif dalam penelitian ex post facto dan identifikasi kasus -
kasus di mana ini masuk akal atau tidak masuk akal.
4. Jelaskan metode pengendalian parsial dan identifikasi kasus di mana mereka akan
berguna.
5. Bedakan antara desain ex post facto proaktif dan retroaktif.
6. Identifikasi pertanyaan yang mana penelitian ex post facto akan menjadi metode
pilihan.
7. Nyatakan kelemahan utama penelitian ex post facto.

B. Uraian Materi
A. Pengertian Penelitian Ex Post Facto
Penelitian ex post facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah
terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu
penelitian. Nama ex post facto sendiri dalam bahasa latin artinya “dari sesudah fakta”. Hal ini
menunjukkan bahwa penelitian itu dilakukan 66 sesudah perbedaan-perbedaan dalam
variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami. Penelitian ex post
facto secara metodis merupakan penelitian experimen yang juga menguji hipotesis tetapi
tidak memberikan perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu sebab untuk memberikan
perlakuan atau manipulasi. Biasanya karena alasan etika manusiawi atau gejala atau peristiwa
tersebut sudah terjadi dan ingin menelusuri faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang
mempengaruhinya. Penelitian Ex Post Facto bertujuan menemukan penyebab yang
memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu
peristiwa, perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau
hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi.

3|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


Penelitian ex post facto, tidak seperti penelitian eksperimental, tidak memberikan
perlindungan yang diperlukan untuk membuat kesimpulan yang kuat tentang hubungan sebab
akibat. Kekeliruan dalam menghubungkan sebab akibat berdasarkan hubungan antara dua
variabel disebut post hoc fallacy. Seorang peneliti yang menemukan hubungan antara
variabel-variabel dalam studi ex post facto hanya mendapatkan bukti dari beberapa variasi
yang bersamaan. Karena peneliti tidak mengendalikan X atau variabel lain yang mungkin
telah menentukan Y, ada sedikit dasar untuk menyimpulkan hubungan kausal antara X dan Y.
Jika Anda ingin mencapai kesimpulan bahwa satu variabel (X) adalah penyebab yang lain
variabel (Y), tiga jenis bukti diperlukan:

1. Hubungan statistik antara X dan Y telah ditetapkan.


2. X mendahului Y dalam waktu.
3. Faktor lain yang tidak menentukan Y.

Hubungan statistik adalah hubungan di mana perubahan dalam satu variabel dapat
diprediksi dari perubahan yang lain. Namun, kita harus mencatat bahwa hubungan antara dua
variabel seperti itu, dengan sendirinya, bukanlah bukti yang cukup tentang sebab dan akibat.
Anda harus melanjutkan untuk mencari bukti pada dua kriteria lainnya. Oleh karena itu,
penyidik juga harus menetapkan urutan waktunya; yaitu, Anda harus mempertimbangkan
apakah Y mungkin terjadi sebelum X dan karenanya tidak mungkin merupakan akibat dari X.
Jika X adalah penyebab Y, maka perubahan pada X harus mendahului perubahan pada Y.
Keputusan tentang hubungan waktu antara X dan Y dapat dibuat baik secara logis atau
sebagai hasil pengukuran yang menunjukkan kelompok tidak berbeda pada Y sebelum
paparan X.

Jenis bukti ketiga menunjukkan bahwa tidak ada penjelasan lain yang masuk akal
yang dapat menjelaskan efek yang diamati. Sangatlah penting bahwa penyidik pertimbangkan
apakah faktor selain X mungkin telah menentukan Y. Ini adalah bukti yang paling sulit
diperoleh. Anda melanjutkan untuk memeriksa kemungkinan ini dengan memasukkan
variabel lain yang relevan ke dalam analisis dan mengamati bagaimana hubungan antara X
dan Y dipengaruhi oleh variabel tambahan ini. Anda mungkin menemukan bahwa hubungan
antara X dan Y bertahan bahkan ketika variabel lain diperkenalkan. Dalam hal ini, Anda
memiliki bukti untuk mendukung kesimpulan kausal. Namun, Anda mungkin menemukan
bahwa variabel lain dapat menjelaskan hubungan yang tampak antara X dan Y. Dalam kasus
ini, Anda akan menyimpulkan bahwa hubungan antara X dan Y adalah palsu.

4|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


Adapun Kelebihan Penelitian Ex Post Facto, yaitu :

1. Sesuai untuk keadaan yang tidak dapat dilakukan dengan penelitian eksperimen.
2. Informasi tentang sifat fenomena apa yang terjadi, dengan apa kejadiannya, di bawah
kondisi apa fenomena terjadi, dan dalam sekuensi dan pola seperti apa fenomena
terjadi.
3. Kemajuan dalam teknik statistik membuat desain ex post facto lebih bertahan.
4. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.

Kekurangan Penelitian Ex Post Facto, yaitu :

1. Kurang kontrol terhadap variable bebas.


2. Sulit memastikan apakah faktor-faktor penyebab telah dimasukkan dan diidentifikasi.
3. Tidak ada faktor tunggal yang menjadi sebab suatu akibat, tetapi beberapa kombinasi
dan interaksi faktor-faktor berjalan bersama di bawah kondisi tertentu menghasilkan
akibat tertentu.
4. Jika hubungan antara dua variable ditemukan, sulit menemukan mana yang sebab dan
mana yang akibat.

Dasar penelitian ex post facto adalah :

1. Menilai dengan subjek yang berbeda pada variabel bebas dan mencoba untuk
menentukan konsekuensi yang berbeda Contoh: pengaruh orang tua tunggal dan orang
tua lengkap (variabel terikat) terhadap pembolosan (variabel bebas).
2. Dimulai dari subjek yang berbeda sebagai variabel terikat dan berusaha menentukan
penyebab perbedaan itu. Contoh: perbandingan siswa yang latarnya dari sekolah
tinggi dengan orang-orang yang drop out (variabel terikat) pada variabel bebas seperti
motivasi atau kedisiplinan

B. Ciri-Ciri Penelitian Ex Post Facto Belajar

Adapun ciri-ciri penelitian ex post facto adalah sebagai berikut :

1. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.


2. Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke belakang untuk
menemukan sebab, hubungan, dan maknanya.

5|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


3. Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian eksperimen
tidak dapat dilaksanakan.

Contoh penelitian ex post facto dalam pendidikan adalah :

1. Peneliti ingin mengetahui apa yang menjadi penyebab perbedaan kelas unggul dan
kelas biasa.
2. Penelitian di suatu sekolah untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan prestasi
lulusannya selalu lebih baik dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya.
3. Penelitian untuk mengetahui penyebab kurang termotivasinya siswa dalam mengikuti
mata pelajaran tertentu.
4. Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan menggunakan data
yang berupa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.
5. Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang terkait dengan perbedaan umur
pada waktu masuk sekolah, dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai
tingkah laku dan skor tes prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-anak yang
bersangkutan kelas enam Sekolah Dasar.

C. Karakteristik Penelitian Ex Post Facto

Adapun karakteristik Penelitian Ex Post Factor, yaitu sebagai berikut :

1. Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.


2. Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke belakang untuk
menemukan sebab, hubungan, dan maknanya.
3. Penelitian deskriptif yaitu menjelaskan penemuannya sebagaimana yang diamati.
4. Penelitian korelasional, mencoba menemukan hubungan kausal fenomena yang
diteliti.
5. Penelitian eksperimental, dan ex post facto dasar logika yang digunakan dan tujuan
yang ingin dicapai sama yaitu menentukan validitas empiris. Contoh: jika x maka y.
Perbedaan antara penelitian eksperimen dan ex post facto adalah tidak ada kontrol
langsung variable bebas dalam penelitian ex post facto.
6. Penelitian ex post facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian eksperimen
tidak dapat dilaksanakan.

6|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


D. Langkah-langkah Penelitian Ex Post Facto

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, peneliti perlu melakukan


langkahlangkah sebagai berikut :

1. Perumusan Masalah Rumusan masalah yang ditetapkan harus mengandung sebab


bagi munculnya variabel dependen, yang diketahui berdasarkan hasil-hasil penelitian
yang pernah dilakukan atau penafsiran peneliti terhadap hasil observasi fenomena
yang diteliti. Masalah penelitian ini dapat berbentuk pernyataan hipotesis atau tujuan.
Rumusan hipotesis digunakan jika sifat dasar perbedaan dapat diprediksi oleh peneliti
sebelum data dikumpulkan. Sedangkan rumusan pernyataan tujuan digunakan bila
peneliti tidak dapat memprediksi perbedaan antar kelompok subjek yang
dibandingkan dalam variabel tertentu.
2. Hipotesis Setelah masalah dirumuskan, peneliti harus mampu mengidentifikasikan
tandingan atau alternatif yang mungkin dapat menerangkan hubungan antar variabel
independen dan dependen.
3. Pengelompokan Data Penentuan kelompok subjek yang akan dibagi, pertama-tama
kelompok yang diplih harus memiliki karakteristik yang menjadi konsen penelitian.
Selanjutnya Peneliti memilih kelompok yang tidak memiliki karakteristik tersebut
atau berbeda tingkatannya.
4. Pengumpulan Data Hanya data yang diperlukan yang kumpulkan, baik yang
berhubungan dengan variabel dependen maupun berkenaan dengan faktor yang
dimungkinkan munculnya hipotesis tandingan. Karena penelitian ini menyelidiki
fenomena yang sudah terjadi, sering kali data yang diperlukan sudah tersedia sehingga
peneliti tinggal memilih sumber yang sesuai. Disamping itu berbagai instrumen
seperti les, angket, interview, dapat digunakan untuk mengumpul data bagi peneliti.
5. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan, serupa dengan yang digunakan
dalam penelitian diferensial maupun eksperimen. Di mana perbandingan nilai 7
variabel dependen dilakukan antar kelompok subjek atas dasar faktor yang menjadi
konsen. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik analaisi uji-T, independen atau
ANAVA, tergantung dari jumlah kelompok dari faktor tersebut. Apapun teknik
analisis statistik inferensial yang digunakan, biasanya analisis tersebut diawali dengan
perhitungan nilai rata-rata atau mean dan stansar deviasi untuk mengetahui antar
kelompok secara deskripitif.

7|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


6. Penafsiran Hasil Pernyataan sebab akibat dalam penelitian ini perlu dilakukan secara
hati-hati. Kualitas hubungan antar variabel independen dan dependen sangat
tergantung pada kemampuan peneliti untuk memilih kelompok perbandingan yang
homogen dan keyakinan bahwa munculnya hipotesis tandingan dapat dicegah.

Untuk menjelaskan bagaimana prosedur penelitian ex post facto dilaksanakan, berikut ini
ditulis sebuah contoh: Peneliti ingin melihat pengaruh atau hubungan motivasi belajar
terhadap atau dengan prestasi belajar berdasarkan jenis kelamin siswa. Variabel motivasi
belajar siswa telah ada pada diri siswa itu sendiri hanya tinggal mengukurnya. Artinya, telah
terjadi sebelumnya tanpa harus dilakukan manipulasi oleh peneliti. Jenis kelamin siswa telah
jelas, tinggal memilih dan mengelompokkan menjadi dua kategori yakni pria dan wanita.
Prestasi belajar siswa bisa dilakukan pengukuran dan bisa pula menggunakan data prestasi
yang telah ada di sekolah, misalnya nilai ulangan atau nilai rapot. Siswa dipilih untuk kelas
tertentu sebanyak yang diperlukan dengan jumlah yang sama antara siswa pria dan siswa
wanita. Motivasi belajar sebagai variabel bebas, jenis kelamin sebagai variabel kontrol, dan
prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Variabel bebas (x) Motivasi Belajar (x) Motivasi Belajar (x)


Variabel Kontrol (Jenis kelamin) Pria (X1) Wanita (X2)
Variabel Terkait (Y) Prestasi Y1 Y2
Belajar

Analisis hubungan dapat dilakukan dengan melihat skor rata-rata hasil pengukuran
motivasi belajar X dengan rata-rata skor hasil pengukuran prestasi belajar Y. Lebih lanjut
peneliti dapat melakukan analisis hubungan antara skor rata-rata hasil pengukuran motivasi
belajar siswa pria (X1) dengan skor rata-rata hasil pengukuran prestasi belajar siswa pria
(Y1). Hal yang sama juga terhadap siswa wanita, yakni hubungan antara X2 dan Y2. Di
samping itu peneliti dapat juga membandingkan motivasi belajar siswa pria dan wanita (X1
dengan X2) dan perbedaan prestasi belajar siswa pria dengan wanita (Y1 dengan Y2).

E. Peran Penelitian Ex Post Facto


Mengingat bahaya yang terlibat dalam penelitian ex post facto, banyak peneliti
pendidikan percaya bahwa mereka tidak boleh terlibat dalam jenis penelitian ini sama sekali.
Pada dasarnya, mereka berpendapat bahwa lebih baik mengakui ketidaktahuan daripada

8|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


mengambil risiko mencapai kesimpulan yang salah. Namun, yang lain menunjukkan bahwa
banyak variabel yang sangat menarik tidak dapat diterima untuk penelitian eksperimental.
Para peneliti tidak dapat secara acak menugaskan anak-anak ke rumah yang rusak atau utuh,
ke kelas sosial yang tinggi atau rendah, ke kelompok sebaya yang berorientasi pada prestasi
atau yang tidak berorientasi pada prestasi, ke kelompok harga diri yang tinggi atau rendah,
dan sebagainya. Oleh karena itu, jika mereka ingin mempelajari sesuatu tentang hubungan
antara variabel atribut tersebut dan variabel lain, metode ex post facto adalah satu-satunya
jalan mereka. Studi ex post facto lebih baik daripada tidak belajar sama sekali. Jika peneliti
menggunakan metode kontrol parsial yang tepat dan mempertimbangkan hipotesis alternatif,
mungkin mereka lebih sering benar daripada salah.

Tentu saja, ada banyak studi ex post facto yang sangat kredibel. Studi tahun 1964 oleh
Ahli Bedah Umum AS tentang hubungan antara merokok dan kanker paru-paru adalah
contoh yang terkenal. Tidak mungkin untuk secara acak menunjuk kelompok subjek manusia
yang merokok selama bertahun-tahun dan kelompok yang tidak merokok, sehingga penelitian
ini harus dilakukan sebagai investigasi ex post facto. Kemungkinan hubungan palsu selalu
hadir dalam penelitian ex post facto. Meskipun ada banyak kelemahan dari desain ex post
facto, namun seringkali merupakan satu-satunya metode dimana peneliti pendidikan dapat
memperoleh informasi yang diperlukan tentang karakteristik kelompok siswa yang
ditentukan atau informasi yang dibutuhkan untuk kecerdasan untuk mulasi program di
sekolah. Ini memungkinkan peneliti untuk menyelidiki situasi di mana: Mempertimbangkan
kemungkinan penyebab umum, kausalitas terbalik, dan kemungkinan variabel independen
alternatif dapat membantu pendidik mengevaluasi penelitian semacam itu secara lebih
realistis. Beberapa strategi kontrol parsial dapat membantu peneliti menghindari kesalahan
besar dalam desain ex post facto, tetapi tidak ada yang dapat sepenuhnya memecahkan
masalah yang melekat pada desain tersebut. Selalu berhati-hati saat menafsirkan hasil ex post
facto. Hipotesis kausalitas terbalik bahwa kanker paru-paru menyebabkan orang merokok
tidak masuk akal. Tak satu pun dari hipotesis penyebab umum yang ditawarkan tampaknya
sangat mungkin: Orang yang gugup rentan terhadap merokok dan kanker paru-paru, beberapa
kecenderungan genetik mengarah pada keduanya, dan seterusnya. Surgeon General
mengontrol banyak variabel independen alternatif misalnya, dengan menganalisis sampel
secara terpisah dari area dengan polusi udara tinggi dan polusi udara rendah. Hasil
eksperimen dari studi hewan yang dibuat untuk menghirup atau tidak menghirup asap rokok
menghasilkan bukti hubungan sebab-akibat. Mengingat semua ini, terlepas dari bahaya yang

9|Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan


melekat dalam penelitian ex post facto, sebagian besar akan menyimpulkan bahwa lebih baik
bertaruh ada hubungan sebab-akibat antara merokok dan kanker paruparu di antara manusia
daripada bertaruh tidak ada hubungan seperti itu. Faktanya, banyak penelitian medis bersifat
ex post facto dalam desain. Para peneliti mempelajari penyakit dan mencoba menentukan
pengaruh faktor-faktor seperti kebiasaan makan, gaya hidup, dan gen.

Penelitian ex post facto dalam pendidikan telah memungkinkan penyelidikan efek


variabel seperti latar belakang rumah, ketidakhadiran ayah, pengalaman awal, kecacatan,
kompetensi guru, dan lain-lain yang berada di luar kendali pendidik. Atribut seperti bakat
akademik, kreativitas, harga diri, status sosial ekonomi, dan kepribadian guru tidak dapat
dimanipulasi dan karenanya harus diselidiki melalui penelitian ex post facto daripada melalui
pendekatan eksperimental yang lebih ketat. Dalam beberapa kasus, penelitian ex post facto
telah menemukan hubungan atau menimbulkan pertanyaan yang nantinya dapat diselidiki
lebih sistematis dalam studi eksperimental yang terkontrol dengan baik. Digunakan dengan
tepat dan ditafsirkan dengan hati-hati, penelitian ex post facto akan terus memberikan
metodologi yang berharga untuk perolehan pengetahuan.

Keuntungan dari penelitian eksperimental

 Peneliti memiliki pegangan yang lebih kuat atas variabel untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan.
 Subjek atau industri tidak mempengaruhi efektivitas penelitian eksperimental. Setiap
industri dapat menerapkannya untuk tujuan penelitian.
 Hasilnya spesifik.
 Setelah menganalisis hasilnya, Anda dapat menerapkan temuan Anda pada ide atau
situasi serupa.
 Anda dapat mengidentifikasi sebab dan akibat dari suatu hipotesis. Peneliti
selanjutnya dapat menganalisis hubungan ini untuk menentukan ide yang lebih
mendalam.

10 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
C. Rangkuman

Penelitian ex post facto digunakan untuk menyelidiki hubungan ketika peneliti tidak
dapat secara acak menetapkan subjek ke kondisi yang berbeda atau secara langsung
memanipulasi variabel independen. Penelitian ex post facto dimulai dengan subjek yang
berbeda pada variabel dependen yang diamati dan mencoba menentukan anteseden
(penyebab) dari perbedaan tersebut. Atau peneliti memulai dengan subjek yang berbeda pada
variabel bebas dan mencoba untuk menentukan konsekuensi dari perbedaan tersebut.
Meskipun ada banyak kelemahan dari desain ex post facto, namun seringkali merupakan
satu-satunya metode dimana peneliti pendidikan dapat memperoleh informasi yang
diperlukan tentang karakteristik kelompok siswa yang ditentukan atau informasi yang
dibutuhkan untuk kecerdasan untuk mulasi program di sekolah.

Ini memungkinkan peneliti untuk menyelidiki situasi di mana variasi terkontrol tidak
mungkin untuk diperkenalkan. Atribut seperti bakat akademik, kreativitas, harga diri, status
sosial ekonomi, dan kepribadian guru tidak dapat dimanipulasi dan karenanya harus diselidiki
melalui penelitian ex post facto daripada melalui pendekatan eksperimental yang lebih ketat.
Kemungkinan hubungan palsu selalu hadir dalam penelitian ex post facto.
Mempertimbangkan kemungkinan penyebab umum, kausalitas terbalik, dan kemungkinan
variabel independen alternatif dapat membantu pendidik mengevaluasi penelitian semacam
itu secara lebih realistis. Beberapa strategi kontrol parsial dapat membantu peneliti
menghindari kesalahan besar dalam desain ex post facto, tetapi tidak ada yang dapat
sepenuhnya memecahkan masalah yang melekat pada desain tersebut. Selalu berhati-hati saat
menafsirkan hasil ex post facto.expost facto merupakan penelitian yang dilakukan setelah
apa yang akan diteliti itu terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penyebab yang
memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu
peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara
keseluruhan sudah terjadi. Dengan kata lain, penelitian ini untuk menentukan apakah
perbedaan yang terjadi antar kelompok subjek (dalam variabel independen) menyebabkan
terjadinya perbedaan pada variabel dependen.

11 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
D. Tugas
1. Apa perbedaan penelitian ex post facto dengan eksperimen?
2. Kapan penelitian ex post facto digunakan?
3. Penelitian eks post facto dapat dijelaskan secara sederhana sebagai penelitian yang
mana variable nya?
4. Bagaimana cara mengambil data dalam penelitian ex post facto?
5. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dalam penelitian ex post facto?

12 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
E. Tes Formatif

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. Apa dua batasan utama dari ex post facto atau kausal-komparatif desain?
2. Klasifikasikan variabel bebas berikut mampu sebagai aktif atau atribut:
a. Usia masuk TK
b. Metode pengajaran membaca
c. Kehadiran di sekolah Montessori versus kehadiran di sekolah umum
d. Pengalaman mengajar
e. Penggunaan obat A dalam mengobati diabetes versus obat B
f. Gaya belajar
3. Metode apa yang akan Anda gunakan untuk menyelidiki hipotesis penelitian berikut?
a. Siswa SMA yang bekerja selama tahun ajaran akan memiliki nilai yang lebih rendah
dan nilai tes standar yang lebih rendah daripada siswa yang tidak bekerja.
b. Siswa kelas satu yang diajar membaca menggunakan phonics akan membaca di sebuah
tingkat yang lebih tinggi dari siswa kelas satu diajarkan dengan metode lain.
c. Guru pemula yang dibimbing akan lebih efektif dan mengekspresikan lebih banyak
kepuasan dengan mengajar daripada memulai guru yang tidak didampingi.
d. Siswa yang berada di kelas kecil (kurang dari 15) di kelas TK sampai 3 akan tampil di
tingkat yang lebih tinggi di kelas 4 hingga 6 daripada siswa di kelas regular (lebih dari
20).
4. Tafsirkan pernyataan ini: “Statistik hubungan antara dua variabel adalah diperlukan tetapi
bukan kondisi yang cukup untuk menyimpulkan hubungan sebab akibat antara variabel.”
5. Tunjukkan desain yang akan Anda gunakan untuk menguji hipotesis yang dinyatakan
dalam Latihan 3(a).
6. Hipotesis alternatif apa yang akan Anda ingin menjelajahi apakah kausal-komparatif
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsep diri dan prestasi di sekolah?
7. Langkah-langkah apa yang akan Anda ambil untuk menghindari post hoc fallacy di ex
post facto penelitianmu?
8. Untuk contoh-contoh berikut, sarankan sebuah penjelasan alternatif untuk temuan
tersebut:
a. Seorang peneliti menemukan hubungan antara penggunaan alkohol dan pengangguran
dan menyimpulkan bahwa menggunakan alkohol menyebabkan pekerja kehilangan
pekerjaan.

13 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
b. Seorang peneliti menemukan bahwa proporsi populasi terbatas pada rumah sakit jiwa
untuk manik-depresi lebih besar di Amerika Serikat daripada di Inggris. Dia
menyimpulkan bahwa lingkungan Amerika lebih kondusif untuk perkembangan
depresi.
c. Seorang peneliti menemukan bahwa peningkatan penggunaan ponsel dalam beberapa
tahun terakhir telah dibarengi dengan peningkatan kejadian tumor otak. Dia
menyimpulkan bahwa menggunakan ponsel dapat mengakibatkan tumor otak.
9. Temukan contoh studi ex post facto dalam literatur saat ini. Identifikasi (a) masalah, (b)
definisi operasional dari variabel, (c) desain yang digunakan, (d) langkah-langkah yang
diambil untuk mengontrol variabel asing, (e) temuan, dan (f) kesimpulan. Apakah penulis
menyertakan peringatan tentang kesimpulan?
10. Sebuah studi baru-baru ini melaporkan bahwa dari 4500 wanita yang menjalani rontgen
gigi selama kehamilan, 1117 memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah. Para peneliti
menyimpulkan bahwa wanita yang menjalani rontgen gigi selama wajah hamil
peningkatan risiko memiliki berat badan kurang bayi. Pertanyaan apa yang mungkin
Anda inginkan tentang penelitian ini sebelum menerima kesimpulan mereka?
11. Berikut ini adalah contoh yang diterbitkan studi. Yang menurut Anda melibatkan pos
metodologi penelitian fakto?
a. Apakah Program Setelah Sekolah Membantu Siswa Berhasil?
b. Dampak Harapan dan Kegiatan Sosial pada Kinerja Akademik Midwestern Mahasiswa
c. Pentingnya Sekolah Menengah Matematika di SMA Matematika Pencapaian
d. Pengaruh Menggunakan Lap Top Kelas Komputer pada Penulisan Tengah Siswa
Sekolah

14 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
F. Kunci Jawaban Formatif
1. Dua keterbatasan utama adalah kurangnya pengacakan dan kurangnya manipulasi
variabel bebas.
2. a. Atribut
b. Aktif
c. Atribut
d. Atribut
e. Aktif
f. Atribut
3. a. Ex post facto
b. Eksperimental
c. Eksperimental
d. Ex post facto (umumnya tidak layak untuk memanipulasi ukuran kelas, meskipun
memiliki telah dilakukan)
4. Untuk melaporkan bahwa satu variabel (X) adalah penyebabnya variabel lain (Y), peneliti
harus pertama menunjukkan bahwa ada hubungan statistic antara variabel. Namun, ini
menemukan dengan sendirinya tidak cukup untuk membangun hubungan kausal. Peneliti
harus periksa waktu (X harus mendahului Y ) dan harus menunjukkan bahwa tidak ada
variabel lain yang bisa menyebabkan Y.
5. Gunakan desain proaktif. Artinya, Anda akan pilih dua kelompok siswa sekolah
menengah, salah satunya bekerja sejumlah jam setiap minggu (X), dan akan
membandingkan nilai dan skor mereka pada standar tes (Y ) dengan orang-orang dari
kelompok yang sebanding dari siswa yang tidak bekerja. Atau, alih-alih mempelajari
efek bekerja atau tidak bekerja, Anda bisa mempelajari efek sejauh mana kerja yang
diukur dengan banyaknya jam kerja setiap minggu. Satu kelompok bisa bekerja kurang
dari 10 jam seminggu dan kelompok lain dapat bekerja 20 jam atau lebih. Anda harus
mengontrol sejumlah kemampuan, termasuk skor bakat, sebelumnya kelas, status sosial
ekonomi, dan jenis kelamin. Jika Anda hanya menggunakan satu level kelas (hanya junior
atau hanya senior), Anda dapat mengontrol variabel kedudukan kelas (jika relevan).
6. Konsep diri yang lebih positif dapat menuntun untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi
di sekolah. Atau hipotesis kausalitas terbalik dapat menjelaskan untuk temuan. Artinya,
pencapaian yang lebih tinggi di sekolah dapat mengarah pada pengembangan diri yang
lebih positif. Anda juga ingin menjelajah hipotesis penyebab umum. Mungkin variabel
lain, seperti kecerdasan, menyebabkan pencapaian dan konsep diri.
15 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
7. Cobalah untuk mengontrol hal-hal asing yang relevan variabel yang dapat mempengaruhi
yang diukur variabel. Metode pengendalian meliputi (a) pencocokan, (b) menggunakan
kelompok homogen, (c) membangun variabel asing ke dalam desain, dan (d)
menggunakan ANCOVA atau sarana tistical untuk sebagian mengontrol yang tidak
diinginkan variabel.
8. a. Mungkin pengangguran mengarah pada penggunaan alkohol. Atau mungkin depresi
yang mendalam menyebabkan orang kehilangan pekerjaan mereka dan juga bawa minum.
b. Mungkin orang depresi di Inggris menerima jenis perawatan yang berbeda dan lebih
kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit daripada orang di Amerika Serikat.
Mungkin Psikolog Inggris kurang cenderung untuk menegakkan diagnosis depresi.
c. Mungkin ada penyebab umum. Stres dan langkah cepat kontemporer kehidupan
kondusif untuk penggunaan sel telepon dan juga dapat mempengaruhi perkembangan
opment tumor otak.
9. Jawaban akan bervariasi.
10. Pertama-tama orang ingin bertanya mengapa wanita menerima sinar-X karena, biasanya,
dokter gigi berhati-hati dalam menggunakan sinar-X selama kehamilan. Mungkin ada
beberapa penyakit atau infeksi yang mengharuskan penggunaan Sinar-X, dan itu adalah
penyakit atau infeksi yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Penulis
utama studi tersebut menyatakan bahwa lebih banyak lagi penelitian diperlukan untuk
menentukan apakah gigi Sinar-X benar-benar biang keladinya.
11. b dan c merupakan penelitian ex post facto.

16 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
G. Lembar Kerja

17 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
BAB III

EVALUASI

1.1 Uji Kompetensi


1.2 Umpan Balik
1.3 Tes Formatif

18 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
PENUTUP

19 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n
DATAR PUSTAKA

Ary, D., Jacobs., L.C., Sorensen, C. & Razavieh, A. (2010). Introduction to Research in
Education 8th Edition. Wadsworth, Cengage Learning.

I Putu Ade Andre Payadnya, S. M. (2018). PANDUAN PENELITIAN EKSPERIMEN


BESERTA ANALISIS STATISTIK DENGAN SPSS. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Saifuddin, A. (2020). Apakah Desain Eksperimen Satu Kelompok Layak


Digunakan?. Literasi: Jurnal Kajian Keislaman Multi-Perspektif, 1(1), 1-22.

20 | B a h a n A j a r M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n P e n d i d i k a n

Anda mungkin juga menyukai