Anda di halaman 1dari 19

Critical Book Report (CBR)

“BAHASA INDONESIA”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. AZZAHRA SIREGAR (4203151042)

2. MIRANDA NIHDATUL ZAHWA (4203351011)

3. LAILA THURSINA ZAHRA (4203151029)

4. ARPIN JUSMANTO PAKPAHAN (4203151011)

5. NUR ELISA RAMBE (4203151021)

6. VANYA ULFIA PUTRI (4203151004)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical Book
Report (CBR) ini.

Critical Book Report (CBR) ini saya susun dengan maksud sebagai salah satu
tugas kuliah Bahasa Indonesia dan sebagai penambah wawasan dan pemahaman bagi
saya mengenai materi yang sedang saya pelajari yaitu mengenai “Bahasa Indonesia”.
Harapan saya setelah menulis Critical Book Report (CBR) ini ,saya dan teman – teman
yang membaca akan lebih mengerti tentang materi ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada
dosen pengampu Ibu Salma Naelofaria S.Pd., M.Pd dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan Critical Book Report (CBR) ini.

Saya menyadari bahwa tugas Critical Book Report (CBR) saya ini masih memiliki
banyak kekurangan,oleh karena itu saya berharap adanya kritik dan saran akan tugas
Critical Book Report (CBR) saya ini.

Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka, yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah. Amin Yaa Robbal’Alamiin.

Medan, Maret 2022

Penyusun

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

1. Rasionalisasi pentingnya CBR .......................................................................................... 1

2. Tujuan Penulisan CBR ......................................................................................................... 1

3. Manfaat Penulisan CBR....................................................................................................... 1

4. Identitas Buku ........................................................................................................................ 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................................ 3

1. Buku Utama ............................................................................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................. 12

1. Pembahasan Isi Buku .......................................................................................................... 12

2. Kelebihan dan Kelemahan Isi Buku ............................................................................... 13

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 15

1. Kesimpulan.............................................................................................................................. 15

2. Rekomendasi .......................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam


meringkas ,menganalisis ,mengenal sebuah buku dan memberi nilai serta
mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis. Melakukan Critical Book Report pada
suatu buku sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku. Selain itu menulis CBR juga
dapat menambah wawasan kita dalam menganalisa buku dengan lebih baik serta
dapat membadingkan buku mana yang lebih baik dan cocok untuk kita jadikan
referensi membaca kita. Kita dapat memberikan kritik ,namun bukan sebuah kritik
yang menjatuhkan tetapi kritik yang membangun manakala bisa menjadi resensi
bagi pembaca ataupun penulis lainnya. Dengan menulis CBR ini diharapkan para
pembaca dapat lebih memahami tentang materi “Bahasa Indonesia” dan khususnya
bagi saya sendiri.

B. Tujuan Penulisan CBR


1) Untuk Menyelesaikan Mata kuliah Bahasa Indonesia.
2) Menambah/meningkatkan Pengetahuan mengenani “Bahasa Indonesia”
3) Membandingkan dua buku Bahasa Indonesia dengan pengarang yg berbeda
4) Mengetahui kelemahan dan kelebihan isi buku.

C. Manfaat Penulisan CBR


1) Critical Book Report bermanfaat untuk menambah wawasan dan literatur
penulis mengenai “Bahasa Indonesia”.
2) Critical Book Report bermanfaat untuk melatih daya pikir mahasiswa dalam
menilai buku dengan cara memberikan kritikan yang membangun, dan untuk
memenuhi tugas perkuliahan.

1
D. Identitas Buku

Buku Utama

1. Judul : Pendidikan Bahasa Indonesia


2. Edisi : Kedua
3. Penulis : Drs. Sanggup Barus, M.Pd.
Dra. Rosmaini, M.Pd.
Dra. Inayah Hanum, M.Pd.
Drs. Tangson R. Pangaribuan, M.Pd.
4. Penerbit : Unimed Press. Universitas Negeri Medan
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2014
7. ISBN : 976-602-7938-06-9

Buku Pembanding

1. Judul : Buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi


2. Edisi : Satu
3. Penulis : Dr. Tri Wiratno, M.A.
Dr. Dwi Purnanto, M.Hum.
Dr. Vismaia S. Damaianti, M.Pd
4. Penerbit : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2016
7. ISBN :-

2
BAB II

RINGKASAN BUKU

A. Bab 1 Bahasa Pengembang Kepribadian


1. Pengertian Bahasa
Harimurti Kridalaksana berpengertian bahawa bahasa adalah sistem lambang
berupa bunyi arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja
sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Wojowasito berpengertian bahwa
bahasa adalah alat manusia mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman yang terdiri
dari lambang – lambang bahasa.
2. Pengertian Kepribadian dan Pengembangan Kepribadian
Dalam Personality Development Through Positive Thinking, 2004, Amit Abraham
mendefenisikan kepribadian adalah pola – pola pemikiran, perasaan dan perilaku yang
tertanam dalam – dalam dan relatif permanen.

B. Bab 2 Bahasa Indonesia Baku dan Pemakaiannya Dengan Baik dan Benar
1. Pengertian Bahasa Baku
Istilah bahasa baku dalam bahasa indonesia atau standart language dalam bahasa
inggris daalm dunia ilmu bahasa atau linguistik, pertama sekali diperkenalkan oleh
Vilem Mathesius pada 1962. Ia termasuk pencetus Aliran Praha atau The Prague School.
Pada 1930,B. Havranek dan Vilem merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka
berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi,
diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas
(Garvin, 1967 dalam Purba, 1996 : 52 ).
2. Pengertian Bahasa Non Baku
Richard, Jhon, dan Heidi berpengertian bahwa bahasa nonstandart adalah bahasa
yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tata bahasa, dan
kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa ( nonstandart, used of speech or writing
which differs in pronouciation, grammar, or vocabularry from the standard variety of the
langauge) ( 1985:193 ).

3
3. Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Non Baku
Bahasa indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh
masyarakat indonesia secara luas.
Bahasa indonesia non baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima, dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia
secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
4. Tumbuhnya Bahasa Indonesia Baku
Kita menggunakan bahasa secara salah bila kita menggunakan bahasa secara baik
bila kita menggunakan bahasa standart sesuai dengan fungsinya. Oleh sebab itu,
memakai bahasa baku tidak dengan dengan sendirinya berrati memakai bahasa yang
baik dan benar karena baku tidak sama dengan bahasa yang baik dan benar.
5. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu. Kedua, bahwa
bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Ketiga, bahasa
Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa. Keempat, bahasa Indonesia baku
berfungsi sebagai kerangka acuan.
6. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai didalam beberapa konteks. Pertama , dalam
komunikasi resmi, yaitu dalam surat menyurat resmi atau dinas, pengumuman –
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang – undangan, penamaan
dan peristilahan resmi. Kedua, dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan
kalangan ilmiah berupa makala, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian.
Ketiga, dalam pembicaraan didepan umum, yaitu ceramah, kuliah dan khotbah.
Keempat, dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan
bawahan didalam kantor, siswa dan guru dikelas atau disekolah, guru dan kepala
sekolah dipertemuan – pertemuan resmi, mahasiswa dan dosen diruang perkuliahan.
7. Ciri – ciri Bahasa Indonesia Baku
Ciri – ciri bahasa Indonesia baku dan bahasa Indonesia non baku itu dibeberkan
dibawah ini setelah merangkum ciri – ciri yang telah ditentukan atau yang telah dibuat
oleh pakar tersebut, (Harimurti Kridalaksana, Anton M. Moeliono, dan Suwito).
1. Pelafalan sebagai bagian fenologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang
relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek.

4
2. Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain – lain sebagai bagian morfologi
bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap didalam
kalimat.
3. Konjungsi sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan
tetap dalam kalimat.
8. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Non Baku dengan Baik dan Benar
Harimurti Kridalaksaan memperjelas bahwa adanya bahasa baku atau standar dan
bahasa non baku atau bahasa nonstandar bukan berarti bahwa bahasa baku atau
bahasa standar lebih baik, lebih benar, atau lebih betul dari pada bahasa nonbaku atau
bahasa nonstandar. Kita memakai bahasa secara benar atau baik bila kita menggunakan
bahasa baku sesuai dengan fungsinya.

C. Bab 3 Ejaan Bahasa Indonesia


1. Pengertian dan Pembinaan Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang
bunyi bahasa dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu
(pemisahan,penggabungannya) dalam suaru bahasa.
2. Pemakaian Huruf
a. Pengantar
Pemakaian huruf dalam bab ini sebagai berikut :abjad, vokal, diftong, konsonan,
persukuan, dan nama diri.
b. Abjad
EYD menggunakan 26 hruf dan setiap huruf melambangkan fonem tertentu. Ke-
26 huruf ini dapat digolongkan ke dalam dua bagian :
1) huruf yang melambangkan fonem vocal
2) hruf yang melambangkan fonem konsonan
c. Vokal
Di dalam bahasa indoensia terdapat lima buah huruf vocal, yaitu a,I,u,e,o. huruf e
dalam bahas Indonesia melambangkan bunyi [e].
d. Konsonan
e. Diftong
f. Persukuan
A) bahasa Indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata :

5
B) Di samping itu bahasa Indonesia Indonesia mengenal pola suka kata berikt.
g. Nama Diri
Penulisan nama-nama sungai,gunung,jalan,kota, dan sebagianya disesuaikan
dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
Misalnya :
Kali Brantas Gunung Sibayak
3. Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital
huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
b. Huruf Miring
huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,majalah, dan
surat kabar yang dikutip dalam karangan.
4. Penulisan Kata
Dalam bagian ini kita mengkhususkan pembicaraan menganai penulisan kata. Hal-
hal yang akan dibicarakan diurutkan sebagai berikut.
a. kata dasar b. kata turunan c. kata ulang
d. gabungan kata e. partikel f. angka dan bilangan
5. Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia, dapat dibagi
atas doa golongan , yaitu :
a. unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indenesia
b. unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. Dalam hal ini, diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya
sehingga bentuk indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
6. Pemakain Tanda Baca
a. Tanda Titik
kaidah-kaidah pemakaian taanda titik yang harus kita perhatikan adalah sebagai
berikut :
 Tanda titik dipakai di akhir kalimat berita.
Contoh : saya menulis surta.
b. Tanda Koma
kaidah-kaidah pemaikan tanda koma yang harus kita retapkan adalah sebagia
berikut.
 Tanda Koma di antara unsur-unsur dalam suatu perinciaan atau pembilangan.
6
Contoh : saya membeli kertas, pena dan tinta
c. Tanda Titik koma (;)
hal-hal yang perlu kita perhatikan mengenai pemakaian tanda titik koma adalah
sebagai berikut :
 tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagain-bagian kalimat yang
sejenis dan setara :
Contoh : Malam makin larut; perkejaan belum selesai

D. Bab 4 Diksi
1. Pengertian Diksi
Harimurti (1984) dalam kamus linguistic , menyatkan bahwa disksi adalah pilihan
kata dan kejelsan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam
umum atau dalam karang-mengarang.
2. Persyaratan Diksi
Untuk memenuhi persyaratan ketepatan dan kesesuain dalam pemilhan kata, perlu
diperhatikan (a) kaidah kelompok kata/frase (b)kaidah makna kata, (c) kaidah
lingkungan sosial, (d) kaidah karang-karangan.
3. Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang
Kata-kata yang selalu dipakai dalam komunikasi sehari-hari untuk semua lapisan
masyarakat disebut kata-kata populer. Sejumlah kata yang biasa dipakai kaum
terpelajar terutama dalam penulisan karya ilmiah disebut kata ilmiah. Jargon
merupakan istilah yang digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu misalnya seperti
kata sandi. Sedangkan kata slang adalah semacam kata percakapan yang tinggi atau
murni.

E. Bab 5 Kalimat Efektif


1. Pengertian kalimat
Secara tradisional, kalimat diartikan sebagai susunan kata yang teatur yang berisi
pikiran lengkap. Didalam kamus besar bahasa Indonesia, kalimat didefenisikan sebagai
(1) kesatuan ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, (2)
perkataan, (3) satuan bahasa yang secara relative berdiri sendiri.

7
2. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat didefenisikan sebagai kalimat yang secara tepat mewakili
pikiran dan keinginan penulis yang disusun secara tepat mewakili pikiran dan
keinginan penulis yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang
diinginkanpenulis terhadap pembaca.
3. Persyaratan Kalimat Efektif
a. Kesepadanan dan kesatuan antara struktur bahasa dengan cara atau jalan pikiran
yang logis dan masuk akal
b. Kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
c. Penekanan untuk mengemukakan ide pokok
d. Kehematan dalam mempergunakan kata
e. Kevariasian dalam struktur kalimat

F. Bab 6 Paragraf
1. Pengertian Paragraf
Paragraph merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. dalam
paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
paaragraf tersebut, mulai dari kalimat mengenal,kalimat uatama atau kalimat
topic,kalimat – kalimat penjelas sampai kepada kalimat penutup.
2. Macam-Macam Paragraph
Berdasarkan sifat dan tujuannya, paragraph dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Paragraph Pembuka
Paragraph pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah
yang akan diuraikan. Sebab itu, paragraph pembuka harus dapat menarik minat dan
perhatian pembaca, serta sanggup menyiaokan pikiran pembaca kepada masalah yang
akan diuraikan.
b. Paragraf penghubung
Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam paragraph penghubung. Jadi
paragraph penghubung berisi inti persoalan yang akan ditemukan.
c. Paragraf Penutup
Paragraph penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraph ini berisi
kesimpulan dari paragraph penghubung. Dapat juga paragraph penutup berisi
penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraph

8
penghubung.paragraf penutup berfungsi mengakhiri sebuah karangan, tidak boleh
terlalu pannjang.
3. Syarat- Syarat Pembentukan Paragraf
a. Kesatuan
b. Koherensi
c. Perincian dan Urutan pikiran
4. Letak Kalimat Utama
Ada empat cara meletakkan kalimat utama, yakni sebagai berikut :
a. Pada Paragraph awal
b. Pada akhir paragraph
c. Pada awal dan akhir paragraph
5. Pengembangan Paragraf
Pikiran utama dari sebuah paragraph hanya akan jelas kalau diperinci dengan
pikiran pikiran penjelas.tiap pikiran penjelas dapat dituangkan kedalam satu kalimat
penjelas atau lebih. Jadi dalam sebuah paragraf terdapat satu pikiran utama dan
beberapa pikiran penjelas. Inilah yang dinamakan keterangan paragraf.

G. Bab 7 Penulisan Karya Ilmiah


1. Pengertian Karya Ilmiah
Kata karya dapat diartikan dengan hasil perbuatan atau ciptaan. Lalu kata ilmiah
dapat diartikan dengan bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Jadi,
dapat dinyatakan bahwa karya ilmiah adalah adalah karangan yang bersifat ilmu atau
memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
2. Pemilihan Topik
Topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yag di garap. Didalam
memilih topik karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini.
a. Topik harus bermanfaat dan layak di bahas.
b. Topik cukup menarik, terutama bagi penulis.
c. Topik dikenal baik
d. Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik itu, dapat diperolehdan cukup
memadai.
e. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

9
3. Pembatasan Topik
Topik yang terlalu umum atau luas, yang tidak sesuai dengan kemampuan penulis
untuk membicarakannya dapat dibatasi ruang lingkup nya.
4. Penentuan Judul
Penentuan judul harus dipikir kan secara serius dengan mengingat beberapa syarat
berikut.
a. Judul harus sesuai dengan topik atau isi karya ilmiah beserta jangkauan nya
b. Judul sebaik nya dinyatakan dalam bentuk frase benda bukan didalam bentuk
kalimat.
c. Judul karya ilmiah diusahakan sesingkat mungkin.
d. Judul karya ilmiah harus dinyatakan secara jelas.
5. Perumusan Tema
Meskipun topik yang terbatas telah diperoleh, penulis belum bisa mulai menulis.
Dia harus menetapkan maksut dan tujuan nya menggarap topik tadi. Tujuan nya ialah
mengarahkan perkembangan tulisan.
6. Pengumpulan Bahan
Bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang relevan digunakan untuk
mencapai tujuan penulisan. Data itu mungkin merupakan teori, contoh-contoh, rincian
atau detail, perbandingan, fakta, hubungan sebab-akibat, pengujian dan pembuktian,
angka-angka, kutipan, gagasan, dan sebagainya yang dapat membantu, penulis dalam
mengembangkan tema. Sumber utama bahan penulisan adalah pengalaman dan
inferensi dalam pengalaman.
7. Penyusunan Kerangka Masalah
Kerangka masalah dapat juga disebut rancang bagun makalah. Menyusun kerangka
berarti memecahkan tema ke dalam gagasan-gagasan. Kerangka itu dapat berbentuk
kerangka topik dan dapat pula berbentuk kerangka kalimat.
Pendahuluan
i. Proses penggunaan nya
ii. Pencegahan nya
iii. Kendala-kendala
iv. Penanggulangan nya penutup

10
8. Penulisan Makalah
Sesuai dengan uraian penyusunan kerangka makalah diatas penulisan makalah
dapat dibagi atas tiga bagian yaitu penulisan pendahuluan, penulisan pembahasan,
penulisan penutup.
9. Enumerasi
Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulisan
makalah. Tata cara penomoran bermacam-macam.
10. Penulisan Kutipan
Dalam penulisan makalah kutipan digunakan dalam penulisan pendahuluan dan
penulisan pembahasan. Dalam penulisan pendahuluan biasanya digunakan untuk
menguraikan fenomena, penting nya masalah, teori atau pandangan yang digunakan,
dan istilah khusus. Lalu dalam penulisan pembahasan kutipan digunakan untuk
mendukung argumen dan opini penulis dalam membahas masalah.
11. Penulisan Daftar Rujukan
Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipan dan yang
memberi dukungan secara tidak langsung. Sedangkan daftar rujukan adalah daftar
semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tuls. Dalam
penulisan makalah termasuk penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftar kan hanya
rujukan yang menjadi sumber kutipan.
12. Revisi
Jika konsep karya ilmiah sudah selesai, maka konsep perlu dibaca kembali. Mungkin
konsep itu perlu di revisi, dikurangi atau kalau perlu diperluas. Sebenarnya revisi ini
sudah juga dilakukan pada tahap penulisan berlangsung. Namun setelah konsep tulisan
selesai ditulis revisi secara menyeluruh dilakukan sebelum ditulis atau diketik kembali.

11
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku

Buku utama yang direview penulis adalah sebuah buku karya Drs. Sanggup Barus,
M.Pd dkk yang berjudul “Pendidikan Bahasa Indonesia”. Sedangkan buku pembanding
yang digunakan adalah sebuah ebook dari Belmawa yang berjudul “Bahasa Indonesia
untuk Perguruan Tinggi”. Jadi penulis akan mereview buku utama tersebut dan
menggunakan buku kedua sebagai perbandingan guna mencari perbedaan dan
kesamaan yang terdapat di dalamnya.
Pada buku utama terbitan Unimed Press ini berisi7 bab pembahasan. Di setiap
akhir pembahasan tiap bab terdapat soal-soal latihan disertai tugas guna
memaksimalkan materi di setiap pembahasan tersebut.
Bab 1 berisi tentang standar kompetensi dimana kompetensi tersebut menguraikan
hubungan bahasa Indonesia dengan pengembangan kepribadian. Standar kompetensi
ini didukung oleh kompetensi dasar menjelaskan (1) pengertian bahasa, (2) pengertian
kepribadian dan pengembangan kepribadian, (3) hubungan bahasa dengan
pengembangan kepribadian.
Bab 2 berisi tentang keafektifan dan kognitif serta psikomotorik bahasa Indonesia
dan pemakaiannya dengan baik dan benar. Hal-hal yang dibahas meliputi (1) pengertian
bahasa baku, (2) pengertian bahasa nonbaku, (3) pengertian bahasa Indonesia baku dan
nonbaku, (4) tumbuhnya bahasa Indonesia baku, (5) fungsi bahasa Indonesia baku, (6)
konteks pemakaian bahasa Indonesia baku, (7) ciri-ciri bahasa Indonesia baku, (8)
pemakaian bahasa Indonesia baku dan non baku dengan baik dan benar.
Bab 3 berisi tentang pemakaian ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
dengan baik dan benar. Pembahasannya meliputi (1) pengertian dan pembinaan ejaan
bahasa Indonesia, (2) pemakaian huruf, (3) penulisan huruf, (4) penulisan kata, (5)
penulisan unsur ejaan, (6) penulisan tanda baca.
Bab 4 berisi tentang penentuan diksi. Dalam bab ini dibahas (1) pengertian diksi,
(2) persyaratan diksi, (3) kata ilmiah dalam bahasa Indonesia, (4) kata populer dalam
bahasa Indonesia, (5) kata jargon dalam bahasa Indonesia, (6) kata slang dalam bahasa
Indonesia, (7) menggunakan pilihan secara tepat dalam berbahasa Indonesia.

12
Bab 5 berisi tentang kalimat efektif. Pembahasannya meliputi (1) pengertian
kalimat, (2) pengertian kalimat efektif, (3) persyaratan kalimat efektif.
Bab 6 berisi tentang mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berbagai parfagraf. Pembahasan
dalam bab ini meliputi (1) pengertian paragraf, (2) syarat-syarat paragraf, (3) stuktur
paragraf, (4) pola pengembangan paragraf, (5) jenis-jenis paragraf.
Bab 7 berisi tentang penulisan karya ilmiah. Pembahasan pada bab ini meeliputi (1)
pengertian karya ilmiah, (2) pemilihan topik, (3) pembatasan topik, (4) penentuan
judul, (5) perumusan tema, (6) pengumpulan bahan, (7) penyusunan kerangka makalah,
(8) penulisan makalah, (9) enumirasi, (10) penulisan kutipan, (11) penulisan daftar
rujukan, (12) revisi.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Dilihat Dari Aspek Tampilan Buku (Face Value)


Jika dilihat dari aspek berikut, buku yang direview karya dosen-dosen Universitas
Negeri Medan ini adalah buku “Pendidikan Bahasa Indonesia”. Buku ajar ini ditulis
bertujuan untuk mendapatkan alat bantu pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai
pengembang kepribadian bagi mahasiswa di perguruan tinggi. Semua penjelasan dalam
buku ini juga sangat lengkap.

2. Dilihat Dari Aspek Layout dan Tata Letak serta Tata Penulisan
Dari aspek layout dan tata letak, buku ini dominan berwarna kuning dipadukan
dengan list coklat keemasan. Dengan nama penulis dibagian atas pada sampul buku
ditambah pula judul buku yang sangat jelas terpampang dengan tulisan berwarna
hitam. Namun menurut saya dari sampul buku ini kurang menarik. Terlihat terlalu
simple.
Kemudian dari segi tata penulisan masih banyak dijumpai penulisan kata yang
salah. Banyak juga kata-kata yang tidak jelas terbaca karena tinta tulisan yang tidak
bagus tercetak. Jadi seperti garis-garis hitam memanjang, tentu hal ini sangat
mengganggu pembaca. Namun untuk penulisan sudah terlihat rapi dan mudah dibaca.
Apalagi ditambah dengan beberapa gambar pendukunng semakin menambah
pemahaman materi oleh pembaca.

13
3. Dilihat Dari Aspek Isi Buku
Secara garis besar buku utama ini sudah lengkap membahas tentang materi bahasa
Indonesia itu sendiri. Mulai dari pengertian bahasa sebagai pengembang kepribadian
sampai penulisan karya ilmiah. Materi yang dipaparkan juga sangat jelas. Dengan
pemberian contoh-contoh kasus, misalnya pada ejaan bahasa Indonesia semakin
menambah pemahaman materi oleh pembaca. Selain itu di akhir pembahasan tiap bab
disuguhkan latihan soal guna memantapkan materi yang telah diulas pada tiap-tiap bab
pembahasan. Kemudian diakhiri dengan pemberian tugas yang berkaitan dengan
materi-materi tersebut.
Buku yang diterbitkan pada September 2014 ini terdiri dari 7 (tujuh) bab. Materi
pokok yang dibahas dalam buku ini adalah bahasa pengembang kepribadian, bahasa
Indonesia baku dan pemakaiannya dengan baik dan benar, ejaan bahasa Indonesia,
diksi, kalimat efektif, paragraf, dan penulisan karya ilmiah.
Pada bagian akhir buku ini dilampirkan daftar pustaka serta biografi pada sampul
belakang buku dari sang penulis. Jadi pembaca dapat mengenal lebih jauh histori hidup
dari masing-masing penulis.

4. Dilihat Dari Aspek Tata Bahasa


Penggunaan tata bahasa pada buku terbitan Unimed Press Univeritas Negeri Medan
ini juga sangat baku. Jadi tidak banyak hal yang mengganjal dalam memahami isi
materinya. Meskipun terdapat juga kata-kata yang jarang didengar oleh orang awam
namun menurut saya itu tidak menjadi penghalang yang berarti. Jadi saya simpulkan
dari aspek tata bahasa ini bahwa bahasa yang digunakan singkat, padat, dan jelas.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) Bahasa Indonesia pada Perguruan Tinggi
memiliki posisi strategis dalam melakukan transmisi pengetahuan dan transformasi
sikap dan perilaku mahasiswa Indonesia melalui proses pembelajaran mata kulaiah
Bahasa Indonesia. Dalam upaya meningkatkan mutu dan pembentukan karakter bangsa
perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan materi yang dinamis mengikuti
perkembangan yang senantiasa dilakukan perbaikan terus menerus, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman, dan
semangat belanegara dan terakhir diperkaya dengan muatan kesadaran pajak.

B. Rekomendasi

Rekomendasi saya untuk kedua buku ini, menurut saya buku ini semuanya cocok
untuk bahan pengajaran dan media pembelajaran antar guru dengan siswa ataupun
dosen dengan mahasiswa atau untuk belajar mandiri di kalangan umum. Karena selain
buku-buku ini mudah untuk di pahami, buku ini juga membahas secara rinci tentang
penggunaan bahasa Indonesia.
Buku ini juga sangat cocok sebagai buku bacaan karena buku ini ringan. Buku-buku
ini juga tidak semuanya lengkap, jadi saya sarankan untuk para pembaca, jangan
berpatok hanya pada satu atau dua buku saja. Sebab, sumber-sumber yang lain juga
amatlah penting, seperti media massa atau media elektronik (internet)
Saran yang dapat diberikan yaitu agar makalah ini dapat menjadi refrensi atau
rujukan bagi mahasiswa lainnya. Dan hasil analisa atau review buku ini dapat menjadi
penilaian untuk menciptakan buku yang lebih baik lagi agar memudahkan pembaca
untuk memahaminya. Saran dan kritik juga kami harapkan dari para pembaca guna
mencapai kesempurnaan dalam makalah critical book review ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

 Barus, Sanggup, dkk. 2015. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed Press.

 Nurwardani, Paristiyanti, dkk. 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta:Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

16

Anda mungkin juga menyukai