Anda di halaman 1dari 20

HAKIKAT PENELITIAN DAN

PENELITIAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Miza Nina Adlini, M.Pd

Disusun Sebagai Salah satu Tugas Terstruktur yang diwajibkan Dalam Mengikuti
Perkuliahan Metodologi Penelitian
Oleh,
KELOMPOK 1
LIRA FIRANA (0310193145)
FILZAH ANNISA MAYARI (0310193146)
FITRIAH (0310193147)
VINA FADHILAH (0310193148)
PUTRI HUMAIRA (0310193149)

Tadris Biologi 4 Semester VI

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah kami panjtakan kehadirat Allah Swt., yang mana kita telah
diberikan limpahan rahmat dan nikmat-NYA, terutama nikmat iman dan islam pada diri kita
sendiri dan bersyukur masih diberi kekuatan dan ketabahan dalam meghadapi Musibah
Pandemi Covid-19 yang sedang melanda Negri tercinta kita, Indonesia serta sholawat dan
salam kami sampaikan kepada Habibullah Rasulullah Muhammad Saw., serta kepada istri,
anak, cucu dan sahabat-sahabat beliau. Semoga kita medapatkan syafaat-Nya di Yauml
mahsyar nanti. Aamiin ya Robbal alamiin.
Segala puji bagi Allah Swt, atas rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Hakikat Penelitian dan Penelitian Pendidikan” yang merupakan
salah satu materi dalam mata kuliah Metodologi Pendidikan dengan dosen pengampu Ibu Miza
Nina Adlini, M.Pd.
Penulis selaku pemakalah berharap pembaca dapat memahami materi ini dengan sebaik-
baiknya dan dapat bermanfaat serta penulis berharap pembaca dapat memberikan saran dan
masukan serta kritik yang membangun dengan tujuan sebagai revisi bagi penulis supaya bisa
lebih baik kedepannya. Sekian dan Terima kasih serta Semoga bermanfaat dan Sehat Selalu,
Semoga Pandemi ini cepat berlalu.

Medan, 15 Maret 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi Penelitian dan Urgensinya ..................................................................... 3


B. Langkah dalam Proses Penelitian ......................................................................... 5
C. Pendekatan Ilmiah dalam Penelitian..................................................................... 6
D. Ragam Pendekatan Penelitian Pendidikan ............................................................ 7
E. Etik dalam Penelitian Pendidikan......................................................................... 10
F. Skill untuk Merancang dan Melakukan Penelitian................................................ 12
G. Ayat Al – Qur’an Yang Berhubungan Dengan Penelitian Pendidikan .................. 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun, termasuk terhadap
praktik pendidikan. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada
aplikasi dari konsep dan teori. Penelitian yang demikian, dikelompokkan sebagai penelitian
terapan atau applied research. Sedangkan penelitian yang diarahkan untuk menguji konsep,
asumsi, dan proposisi, penelitian tersebut dikategorikan sebagai penelitian dasar. Penelitian
bidang pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif
maupun kuantitatif.

Penelitian merupakan hal yang pasti dilakukan oleh mahasiswa. Metode penelitian
adalah rangkaian kerja dari suatu kegiatan penelitian yang didasari pada pandangan filosofis
,asumsi dasar, ideologis, pertanyaan sertaisu yang sedang berkembang dan dihadapi.

Ada banyak macam penelitian yang biasa dilakukan, salah satunya adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Penelitian jenis ini lebih subyektif dari pada penelitian
kuantitaf.

Beberapa hal perlu diketahui untuk melaksanakan penelitian kualitatif, diantaranya


sumber data, jenis data, peran peneliti, dan instrument yang digunakan dalam penelitian
kualitatif. Dalam makalah ini akan dibahas tentang keempat hal tersebut.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Defenisi Penelitian dan Urgensinya ?
b. Apa Langkah dalam Proses Penelitian?
c. Apa Pendekatan Ilmiah dalam Penelitian?
d. Apa Ragam Pendekatan Penelitian Pendidikan?
e. Apa Etik dalam Penelitian Pendidikan?
f. Apa Skill untuk Merancang dan Melakukan Penelitian ?

1
C. Tujuan
a. Mengetahui Defenisi Penelitian dan Urgensinya.
b. Mengetahui Langkah dalam Proses Penelitian.
c. Mengetahui Pendekatan Ilmiah dalam Penelitian.
d. Mengetahui Ragam Pendekatan Penelitian Pendidikan.
e. Mengetahui Etik dalam Penelitian Pendidikan.
f. Mengetahui Skill untuk Merancang dan Melakukan Penelitian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Penelitian dan Urgensinya


1. Pengertian Penelitian

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan,


mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-
metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam merumuskan batasan
penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik sebagai usaha mencari kebenaran
melalui pendekatan ilmiah. Penelitiaan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
mengembangkan dan menguji teori. Berikut ini pengertian penelitian menurut para ahli:
1) Menurut Fellin, Tripodi, dan Meyer (1996) Penelitian adalah suatu cara sistematik
untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat
disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.Pada dasarnya riset
atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
2) Menurut Clifford Woody, riset adalah suatu pencarian yang dilaksanakan dengan teliti
untuk memperoleh kenyataan- kenyataan atau fakta atau hukum-hukum baru. Didalamnya
terdapat usaha dan perencanaan yang sungguh-sunggguh yang relatif memakan waktu yang
cukup lama.
3) Menurut Hill Way, penelitian adalah suatu metode studi yang bersifar hati-hati dan
mendalam dari segala bentuk fakta yang dapat dipercaya atas masalah tertentu guna membuat
pemecahan masalah tersebut.
4) Menurut Winarno Surahmad, penelitian adalah kegiatan ilmiah mengumpulakan
pengetahuan baru dari sumber-sumber primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-
prinsip umum, serta mengadakan ramalan generalisasi di luar sample yang diselidiki.
5) Menurut Soetrisno Hadi, penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan
metode ilmiah.
Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dananalisis data
yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif.

3
Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba
sehingga telah memiliki prosedur yang baku.

2. Pengertian Penelitian Pendidikan

Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada pengembangan


pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Travers
dalam Margono, 1997: 18). Menurut Arifin (2012:4), penelitian pendidikan merupakan
penelitian yang memiliki karakteristik sebagai berikut, yakni dapat memecahkan masalah-
masalah praktis pendidikan, memiliki tujuan dan manfaat yang jelas serta tepat sasaran,
dilakukan dengan sengaja, hati-hati, cermat dan teliti, dapat diuji kebenarannya, dapat diulang
oleh peneliti lain, memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi dan
sample, objek, dan rasional, berlaku secara umum, efisien, konsisten, baik antara perencanaan
maupun antara hasil penelitian dan tujuan penelitian, koheren antara satu bilangan dengan
bagian yang lainnya.
Menurut Furchan (2007:32), penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan orang
untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai
proses pendidikan yang menggunakan metode penyelidikan yang sesuai dengan prosedur dasar
dan konsepsi ilmu yang berlaku.
Sedangkan menurut Asmani (2011:141), penelitian pendidikan adalah suatu proses atau
kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis dan terencana untuk mengumpulkan,
mengolah, menganalisis dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu untuk
mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan.

3. Urgensi Penelitian

Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong
penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda,
diantaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing – masing. Motivasi dan tujuan
penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi
dari keinginan manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Secara umum urgensi dari metode penelitian menurut Sutrisno Hadi (2001:10) ialah
untuk menemukan pengetahuan baru, mengembangkan pengetahuan dan menguji kebenaran

4
suatu pengetahuan. Metodelogi penelitian merupakan suatu jalan yang harus ditempuh oleh
peneliti guna mendapatkan ilmu pengetahuan luas dan relevan.

B. Langkah dalam Proses Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses yang terdiri atas beberapa langkah. Langkah-langkah
ini bukanlah sesuatu yang sekuensial atau yang harus diikuti secara kaku. Proses penelitian
adalah sesuatu kegiatan interaktif antara peneliti dengan logika, masalah, desain dan
interpretasi. Adapun langkah-langkah yang penelitian menurut Arikunto (2010) adalah
sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi Masalah. Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi isu


dan masalah penting (esensial), hangat (aktual) dan mendesak (krusial) yang dihadapi saat ini
dan memiliki banyak kegunaannya jika isu atau masalah tersebut diteliti.
2. Merumuskan dan Membatasi Masalah. Perumusan masalah merupakan pemetaan
faktor-faktor atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah.
3. Melakukan Studi Kepustakaan. Merupakan kegiatan untuk mengkaji teori-teori yang
mendasari penelitian, baik teori yang berkenaan dengan ilmum yang diteliti maupun
metodologi. Dalam studi kepustakaan juga dikaji hal-hal yang bersifat empiris bersumber dari
temuan-temuan penelitian terdahulu.
4. Merumuskan hipotesis atau Pertanyaan Penelitian. Hal-hal pokok yang ingin
diperoleh dari penelitian dirumuskan dalam bentuk hipotesis atau pertanyaan penelitian.
o Apabila penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan
data statistik inferensial maka dibuat rumusan hipotesis.
o Untuk penelitian kuantitatif dengan pengolahan data statistik deskriptif tidak
diperlukan rumusan hipotesis, cukup dengan pertanyaan-pertanyaan pokok,
demikian juga dengan penelitian kualitatif (Suharso, 2003).
5. Menentukan Desain dan Metode Penelitian. Desain penelitian berisi rumusan
tentang langkah-langkah penelitian, dengan menggunakan pendekatan metode penelitian,
teknik pengumpulan data dan sumber datatertentu serta alasan-alasan mengapa menggunakan
metode tersebut.
6. Menyusun Instrumen dan Mengumpulkan Data. Kegiatan pengumpulan data
didahului oleh penentuan teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang
akan digunakan.

5
7. Menganalisis Data dan Menyajikan Data. Analisis data menjelaskan teknik dan
langkah-langkah yag ditempuh dalam mengolah atau menganalisis data. Data kuantitatif
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif berupa tabel, grafik, bagan atau
menggunakan statistik inferensial berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisis jalur dan lain-
lain. Data kualititatif dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif naratif-logis.
8. Menginterpretasikan Temuan, Membuat Kesimpulan dan Saran. Pemberian
makna dari hasil analisis data masih berbentuk temuan. Rekomendasi merupakan hal-hal yang
yang sebaiknya dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam memanfaatkan hasil-hasil penelitian.

C. Pendekatan Ilmiah dalam Penelitian

Pendekatan ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan pengetahuan dengan


prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri atas beberapa tahapan kerja,
yaitu:

1. adanya kebutuhan objektif,


2. perumusan masalah,
3. pengumpulan teori,
4. perumusan hipotesis,
5. pengumpulan data/informasi/fakta,
6. analisis data,
7. penarikan kesimpulan.

Secara sederhana, pendekatan ilmiah yaitu pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu
pengetahuan yang fungsional terhadap masalah tertentu. Di dalam pendekatan ilmiah, dituntut
untuk dilakukan cara-cara atau langkah-langkah dengan tata urutan tertentu pula sehingga
tercapai pengetahuan yang benar dan logis. Menurut Cholid Narbuko (6:2007), untuk dapat
berpikir ilmiah maka akan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Skeptik
Adalah upaya untuk selalu menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap
pernyataan.
2. Analitik
Adalah kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang
dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama, dan sebagainya.

6
3. Kritik
Adalah berupaya untuk mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu objektif.
Untuk ini maka dituntut agar data dan pola berpikirnya selalu logis.

D. Ragam Pendekatan Penelitian Pendidikan

Pengertian pendekatan penelitian menurut para ahli yaitu :


1. Hamid Darmadi (2014, hlm 153)
Menurut Hamid Darmadi, pendekatan penelitian merupakan metode atau cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu.
2. Arikunto
Menurut Arikunto (2019, hlm. 136) metode penelitian adalah cara utama yang digunakan
peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
3. Sukandarrumidi
Sukandarrumidi menjelaskan pendekatan penelitian merupakan cara utama yang digunakan
peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan
(Sukandarrumidi, 2012, hlm. 111).
Terdapat beberapa jenis pendekatan penelitian, diantaranya adalah pendekatan
kualitatif, kuantitatif, dan Secara umum ada tiga pendekatan penelitian yang umum
digunakan terutama dalam penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiga pendekatan
penelitian itu terdiri dari, metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan
metode penelitian kombinasi (mixed methods).

1. Pendekatan Metode Kualitatif


Pendekatan penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada
aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan
untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis
mendalam (in-depth analysis ), yakni mengkaji masalah secara kasus per kasus karena
metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari
masalah lainnya.

Tujuan dari pendekatan penelitian kualitatif ini bukan suatu generalisasi tetapi
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi
memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

7
Dikutip dari laman ranah research, menurut Creswell dalam Sugiyono (2012),
pendekatan penelitian kualitatif dibagi menjadi lima macam yaitu phenomenological
research, grounded theory, ethnography, case study dan narrative research. Berikut
penjelasannya:

a. Phenomenological research
Phenomenological research merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti
melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena
esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.

b. Grounded theory
Grounded theory adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, yang mana peneliti bisa
menarik generalisasi apa yang diamati/dianalisis secara induktif, teori abstrak tentang
proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.

c. Ethnography
Ethnography merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan studi terhadap
budaya kelompok dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara.

d. Case studies
Case studies merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan eksplorasi secara
mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang.
Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data
secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam
waktu yang berkesinambungan.

e. Narrative research
Narrative research merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan studi
terhadap satu orang individu atau lebih untuk mendapatkan data tentang sejarah perjalanan
dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan naratif
kronologis.
2. Pendekatan Metode Kuantitatif
Pendekatan penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, dipakai untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik,

8
dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan.
Secara umum metode kuantitatif terdiri atas metode survei dan metode eksperimen.

a. Metode Survei
Metode penelitian survei ialah salah satu pendekatan penelitian kuantitatif yang digunakan
untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan,
pendapat, karakteristik perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis
tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu.
Teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) dan hasil
penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.

b. Metode Eksperimen
Pendekatan penelitian selanjutnya adalah menggunakan eksperimen. Pendekatan penelitian
ini digunakan digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
(treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan.
Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain (selain variabel treatment) yang
mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi dapat dikendalikan, maka dalam penelitian
eksperimen menggunakan kelompok kontrol. Penelitian eksperimen sering dilakukan di
laboratorium.

3. Pendekatan Metode Campuran

Menurut Johnson (2007), Metode Campuran atau Mixed Methods adalah jenis penelitian
di mana peneliti menggabungkan unsur-unsur pendekatan penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Metode campuran berfokus pada pengumpulan, analisis, dan pencampuran data
kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi atau serangkaian studi.

Premis dasar penggunaan metode campuran adalah bahwa menggabungkan lebih dari
satu jenis sumber data memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah
penelitian daripada pendekatan tunggal atau mono-metode.

Menurut Creswell dan Plano Clark (2011, p. 12) setidaknya ada enam potensi
keuntungan untuk mengintegrasikan sejumlah pendekatan secara metodologis, yakni:

1. Kekuatan dari satu pendekatan mengimbangi kelemahan pendekatan yang lain.

9
2. Jika digunakan dengan benar, metode campuran dapat memberikan lebih banyak
bukti yang komprehensif dan meyakinkan.
3. Metode campuran dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian tertentu
meskipun pendekatan metode tunggal tidak dapat.
4. Metode campuran dapat mendorong kolaborasi antar disiplin ilmu.
5. Metode campuran mendorong penggunaan berbagai pandangan / paradigma dalam
dunia penelitian.
6. Metode campuran “praktis” karena memungkinkan penggunaan berbagai teknik dan
pendekatan yang paling baik dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Tujuan umum metode campuran adalah menggabungkan komponen penelitian kualitatif


dan kuantitatif guna memperluas dan memperkuat kesimpulan penelitian. Penggunaan
metode campuran harus berkontribusi dalam menjawab pertanyaan penelitian dan
bagaimana pengetahuan serta validitasnya akurat. Satu sumber data mungkin tidak cukup,
seperti Hasil awal perlu dijelaskan lebih lanjut; metode kedua diperlukan untuk mendukung
metode utama; dan proyek yang diteliti memiliki multi-fase.

E. Etika dalam Penelitian Pendidikan

Permasalahan etika mungkin berakar dari jenis-jenis permasalahan yang di selidiki oleh
peneliti sosial dan metode-metode yang mereka gunakan untuk mendapat data yang valid dan
reliabel. Didalam teorinya hal ini berarti bahwa masing-masing tahapan bisa menjadi suatu
sumber yang potensi terhadap suatu permasalahan etika. Dengan demikian muncul dari wujud
proyek penelitian itu sendiri (perbedaan etnis di dalam kecerdasan, contohnya); konteks bagi
penelitian (sebuah tempat penelitian): prosedur-prosedur yang diambil (menghasilkan tingkat
kecemasan yang tinggi); metode pengumpulan data (penelitian yang tersembunyi); wujud dari
partisipan (remaja yang terganggu secara emosional); jenis data yang dikumpulkan (informasai
yang sangat pribadi dari jenis sensitif); dan apa yang akan dilakukan dengan data menertibkan
dalam suatu tata cara yang menyebabkan partisipan berada dalam keadaan yang memerlukan.

Izin pemberitahuan kebanyakan penelitian memperoleh izin dan kerjasama dari subjek-
subjek yang akan membantu dalam penelitian dan dari orang-orang penting lainnya dalam
lembaga/ organisasi yang meberikan fasilitas penelitian. Dalam beberapa budaya, izin
peberitahuan sangat penting ketika partisipan diminta untuk mengorbankan hak pribadi.
Prinsip dari izin pemberitahuan muncul dari hak partisipan akan kebebasan dan penentuan diri.

10
Menjadi bebas adalah suatu kondisi dalam kehidupan demokrasi dan pada saat larangan dan
pembantaian di tempatkan pada kebebasan itu mereka harus dibatasi dan di izinkan, bahkan
dalam pelaksanaan penelitian. Izin dengan demikian melindungi dan menghargai langkah dari
penentuan diri dan menempatkan beberapa petangung jawab pada partisipan akan berjalan
dengan lancar dalam penelitian.

Aspek lain dari hak untuk penentuan diri adalah bahwa subjek memiliki hak untuk
menolak berperan serta atau menarik di saat penelitian telah dimulai. Dengan demikian
pemberitahuan izin menyatakan pemberitahuan penolakan. Pemberitahuan izin di definisikan
oleh Diener dan Crandall sebagai prosedur dimana individu memilih apakah berperan serta
didalam sebuah penelitian setelah diberitahukan tentang fakta-fakta yang akan mungkin
mempengaruhi keputusan-keputusan mereka.

Definisi ini melibatkan 4 elemen: kompetensi, sukarelawan, informasi penuh, dan


pemahaman. Kopetensi menunjukan bahwa tanggung jawab kedewasaan individu akan
membuat keputusan yang benar jika mereka di berikan informasiyang relevan. Adalah
kewajiban bagi peneliti untuk memastikan bahwa mereka tidak melibatkan individu yang tidak
memiliki kemapuan membuat keputusan semacam itu apakah karena ketidak dewasaan atau
beberapa bentuk dari kerusakan pskologi. Kesukarelawan memerlukan penerapan perinsip dari
izin pemberitahuan dan dengan demikian memastikan bahwa partisipan secara bebas memilih
untuk berperan serta (atau tidak) di dalam penelitian dan menjamin bahwa keterbukaan
terhadap resiko di lakukan secara sukarela dan di ketahui. Informasi penuh menunjukan bahwa
izin di beritahukan sepenuhnya, meskipun dalam perakteknya seringkali mustahil bagi para
peneliti untuk meberitahukan subyek tentang segala sesuatu.

Peneliti harus mengupayakan izin pemberitahuan pelaksanaan penelitian meliputi dua


tahapan, yaitu:

(1) para peneliti mengkonsiltasikan dan mengupayakan izin dari orang dewasa yang
bertanggung jawab terhadap subjek, dan

(2) peneliti mendekati partisipan yang dimaksud. Sementara itu mengupayakan izin dan
kerjasama dari partisipan merupakan suatu bagian yang otomatis dari penelitian kuantitatif
(seorang partisipan dapat melengkapi suatu kuesioner mudah), kepentingan dari izin
pemberitahuan dalam penelitian kualitatif tidak selalu dikenali.

11
F. Skill untuk Merancang dan Melakukan Penelitian

Ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses. Keterampilan-keterampilan


tersebut terdiri dari keterampilan dasar (basic skill) dan keterampilan terintegrasi (integrated
skills). Menurut Funk dalam Dimyati (1994:128) keterampilan dibagi menjadi 6 keterampilan
proses, yaitu:

1. Mengamati

Manusia mengamati objek-objek dan fenomena-fenomena alam dengan panca indra


penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasa. Mengamati merupakan
tanggapan kita terhadap berbagai objek dan peristiwa menggunakan panca indra. Mengamati
mempunyai sifat-sifat utama, yakni:

a. Kualitatif apabila dalam pelaksanaannya hanya menggunakan panca indra untuk


memperoleh informasi. Contoh: Siswa dapat melakukan kegiatan belajar mengajar melalui
proses menentukan warna (penglihatan), mengenali suara jangkrik (pendengaran), rasa manis
dan asam (pengecapan), kasar dan halus (peraba), bau jahe dan lengkuas (penciuman).

b. Kuantitatif apabila pelaksanaannya selain menggunakan panca indra juga menggunakan


peralatan lain, yang memberikan informasi khusus dan tepat. Contoh: Siswa dapat melakukan
kegiatan belajar melalui proses menghitung panjang ruang kelas dengan satuan ukuran tegel,
menentukan suhu air dan sebagainya.

2. Mengklasifikasi

Merupakan keterampilan proses untuk memilah berbagai objek peristiwa berdasarkan


sifat-sifat khususnya sehingga didapatkan golongan/kelompok sejenis dari objek peristiwa
yang dimaksud. Contoh: Siswa dapat melakukan kegiatan proses belajar dengan proses
mengklasifikasikan makhluk hidup: manusia, binatang dan tumbuhan, membandingkan,
membedakan, menyamakan dan sebagainya.

3. Mengomunikasikan

Yaitu menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam
bentuk suara visual. Contoh: Siswa dapat melakukan kegiatan proses belajar dengan proses
mendiskusikan suatu masalah, membuat laporan, dan sebagainya.

12
4. Mengukur

Yaitu membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya.

5. Memprediksi

Merupakan suatu ramalan dari apa yang kemudian hari mungkin dapat diamati. Contoh:
Siswa dapat melakukan kegiatan belajar melalui proses memprediksi waktu yang dibutuhkan
untuk menempuh jarak tertentu dengan menggunakan kendaraan dengan kecepatan tertentu.

6. Menyimpulkan

Yaitu suatu keterampilan untuk memutuskan keadaan suatu objek/peristiwa berdasarkan


fakta, konsep dan prinsip yang diketahui. Contoh: Siswa dapat melakukan kegiatan belajar
melalui proses berdasarkan pengamatan api lilin mati bila ditutup dengan gelas rapat-rapat.

(Dimyati, 1994:132-136) keterampilan terintegrasi pada hakikatnya merupakan


keterampilan yang diperlukan untuk melakukan penulisan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Keterampilan Mengenali Variabel, Yaitu merupakan konsep yang mempunyai variasi


konsep/segala sesuai yang dapat berubah berganti dalam satu situasi. Variabel-nya ada 2, yaitu:

a. Variabel bebas (menurut Surakhmad dalam Dimyati (1994:132)). Yaitu variabel yang
diselidiki pengaruhnya/variabel yang dengan sengaja diubah-ubah dalam suatu situasi dan
diselidiki pengaruhnya.

b. Variabel terikat, Yaitu variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan
fungsional dengan (atau sebagai pengaruh dari variabel bebas). Contoh: Siswa dapat
melakukan kegiatan belajar melalui proses membedakan suatu pernyataan sebagai variabel
bebas dan terikat

2. Keterampilan Membuat Tabel Data, Setelah melaksanakan pengumpulan data, seorang


peneliti harus mampu membuat tabel data dan harus dikembangkan oleh siswa. Siswa dapat
melakukan kegiatan belajar melalui proses: membuat tabel frekuensi, media data, membuat
tabel silang.

3. Keterampilan Membuat Grafik, Yaitu kemampuan mengolah data dalam bentuk visualisasi
garis atau bidang datar dengan variabel termanipulasi selalu pada sumber datar dan variabel
hasil selalu ditulis sepanjang sumbu vertikal. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan

13
mengembangkan keterampilan membuat grafik dengan cara: membaca data dalam tabel,
membuat grafik garis, menyusun grafik balok, membuat grafik bidang.

4. Keterampilan Menggambarkan Hubungan antara Variabel, yaitu kemampuan


mendeskripsikan hubungan antar variabel termanipulasi dengan variabel hasil/hubungan antar
variabel-variabel yang sama. Keterampilan menggambarkan hubungan antara variabel dengan
cara: menggambarkan hubungan variabel timbal balik, simetris.

5. Keterampilan Menganalisis Penelitian, yaitu kemampuan menelaah laporan penelitian orang


lain untuk meningkatkan pengenalan terhadap unsur-unsur penelitian. Siswa dapat melakukan
kegiatan proses menganalisis penelitian dengan cara mengenali variabel, mengenali rumusan
hipotesis.

6.Keterampilan Menyusun Hipotesis, Yaitu kemampuan untuk menyatakan dugaan yang


dianggap benar mengenai adanya suatu faktor yang terdapat dalam satu situasi, maka akan ada
akibat tertentu yang dapat diduga akan timbul. Siswa dapat melakukan kegiatan proses dengan
cara: menyusun hipotesis kerja, menyusun hipotesis nol, memperbaiki rumusan suatu hipotesis.

7. Keterampilan Mendefinisikan Variabel, yaitu kemampuan mendeskripsikan variabel beserta


segala atribut sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda. Siswa dapat melakukan kegiatan
proses dengan cara: mengenal atribut variabel bebas, mendefinisikan variabel bebas,
membatasi lingkup variabel terikat.

8. Keterampilan Merancang Penelitian, yaitu suatu kegiatan untuk mendeskripsikan variabel-


variabel yang dimanipulasi dengan direspons dalam penelitian secara operasional,
kemungkinan dikontrolnya variabel, hipotesis yang diuji dan cara mengujinya. Serta hasil yang
diharapkan dari penelitian yang akan dilaksanakan. Siswa dapat melakukan kegiatan proses
merancang penelitian dengan cara:

a. Mengenali, menentukan, merumuskan masalah yang akan diteliti.

b. Merumuskan satu/lebih dugaan yang dianggap benar dalam rangka menjawab


masalah.

c. Menyusun hipotesis, yaitu merumuskan dugaan yang dianggap benar.

d. Memilih alat/instrumen yang tepat untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang


dirumuskan.

14
9. Keterampilan Bereksperimen, yaitu keterampilan untuk mengadakan pengujian terhadap
ide-ide yang bersumber dari fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan sehingga dapat
diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu. Siswa dapat melakukan kegiatan
bereksperimen dengan cara:

a. Menguji kebenaran pernyataan bahwa semua zat memuai bila terkena panas.

b. Menanam tanaman yang terkena sinar matahari langsung dan tidak langsung terkena
sinar matahari.

G. Ayat Al – Qur’an Yang Berhubungan Dengan Penelitian Pendidikan

Dalam penelitian / evaluasi pendidikan juga sangat menarik untuk di kaji melalui ayat-
ayat al-qur’an dan salah satu nya akan di kaji melalui QS. An-Nahl Ayat 125.

ُ ‫سبِ ْي ِل ا ِٰلى ا ُ ْد‬


‫ع‬ َ َ‫سنَ ِة َوا ْل َم ْو ِع َظ ِة بِا ْل ِح ْك َم ِة َر ِبك‬ َ ‫س ُن ِه َي بِالَّتِ ْي َو َجا ِد ْل ُه ْم ا ْل َح‬
َ ْ‫هُ َو َربَّكَ ا َِّن اَح‬
‫ض َّل ِب َم ْن اَ ْع َل ُم‬َ ‫س ِب ْي ِله ع َْن‬ َ ‫ِبا ْل ُم ْهتَ ِدي َْن اَ ْع َل ُم َوهُ َو‬

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,
dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang
lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa
yang mendapat petunjuk.

Khusus untuk QS. al-Nahl (16): 125, adalah berkenaan dengan kewajiban belajar dan
pembelajaran serta metodenya. Dalam ayat ini, Allah swt menyuruh dalam arti mewajibkan
kepada Nabi Muhammad saw., dan umatnya untuk belajar dan mengajar dengan menggunakan
metode pembelajaran yang baik (billatiy hiya ahsan).

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Penelitian adalah seni dan ilmu (art and science) guna mencari jawaban terhadap
suatu permasalahan. Penelitian–penelitian pendidikan, umumnya tergolong
penelitian jenis terapan yang digunakan untuk mengembangkan generalisasi-
generalisasi yang berkenaan dengan proses belajar mengajar dan bahan-bahan
mengajar yang memberikan perhatiannya pada pengembangan dan pengujian
terori-teori tentang bagaimana pelajar (peserta didik) berperilaku dalam seting
pendidikan, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan informal maupun
pendidikan nonformal.
 Ada dua pendekatan penelitian yang biasa dipakai dalam penelitin, yaitu
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif bersandar
pada pandangan positivis. Sedangkan pendekatan kualitatif bersandar pada
pandangan fenomenologis.
 Secara umum penelitian pendidikan mempunyai dua fungsi utama, yaitu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktek pendidikan. Dari
fungsi utama tersebut dapat dijabarkan lagi berdasarkan jenis-jenis penelitian,
yaitu: fungsi penelitian berdasarkan jenis penelitian dibedakan tiga jenis atau
macam penelitian, yaitu penelitian dasar atau basic research, penelitian terapan atau
applied research dan penelitian evaluatif atau evaluative research. Dan fungsi
penelitian berdasarkan tujuan penelitian, dibedakan antara penelitian deskriptif,
prediktif, improftif, dan eksplanatif. Penelitian pendidikan tersebut menekankan
sekitar masalah pendidikan, baik yang mencakup guru, siswa, kurikulum, sistem
pengajaran, manajeman, dan hubungan lembaga dengan masyarakat dan lain-lain.

B. Saran

Dengan adanya makalah tentenag Hakikat Penelitian Pendidikan, diharapkan


mahasiswa benar-benar mempelajarinya sebagai modal pelaksaan dan penelitian lainnya
kelak.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, dkk 2009. Penelitian Pendidikan SD 4 SKS. Jakarata : Direktorat


Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Hermawan, A. 2006. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grafindo.

Kerlinger, F. N. 2002. Asas-asas Penelitian Behavioral. Terj. Landung R. Simatupang.


Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sedarmayanti, Syarifudin H. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Narbuko Cholid., dan Drs. H. Abu Achmadi. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT
Bumi Aksara

17

Anda mungkin juga menyukai