KATA PENGANTAR
Bismillahirahmaanirrahiim
Segala puji bagi Allah SWT, pencipta alam semesta ini. Dan karena-Nya lah kita
masih bisa merasakan betapa indah dan bahagianya hidup ini. Nikmat yang Dia berikan tidak
pernah ada habisnya, nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, bahkan masih banyak lagi
nikmat yang tak terhitungkan.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Baginda Muhammad SAW. Karena
berkatnya kita bisa merasakan hidup penuh kedamaian, tanpa adanya kejahilan seperti pada
masanya.
lhamdulillah tersusunnya makalah ini juga tidak lepas dari beberapa faktor, terutama
dukungan dari bapak Drs. Hari Widarto, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
penerlitian pendidikan dan tindakan kelas dan teman-teman yang telah membantu. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dari karya kami ini. Untuk itu,
kami mohon maaf dan kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca.
Kelompok 1
ii
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................2
BAB III
PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan. .....................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, kata pendidikan merupakan sesuatu yang sudah tak lazim lagi didengar.
Karena mengapa? Semua tindak tanduk yang sedang berjalan saat ini sangat berkaitan erat
dengan pendidikan, teknologi contohnya.
Teknologi merupakan suatu bentuk hasil dari sebuah pendidikan. Dalam hal ini adalah
penelitian. Tentunya, dalam penelitian tersebut mempunyai masalah-masalah tersendiri
sehingga mampu menciptakan teknologi.
Tidak hanya itu, pendidikan saat ini merupakan hal yang wajib diayomi setiap anak.
Dengan melihat perkembangan zaman yang semakin jauh dari identitas bangsa sebenarnya.
Katakanlah sudah mengikuti alur Barat yang mewah-mewah serta meninggalkan yang
namanya “Akhlak”.
Untuk itu setiap anak diwajibkan mengikuti yang namanya proses pendidikan. Tentunya
pendidikan itu tidak monoton. Sehingga pendidikan mampu dikatakan berhasil. Hal ini
menyangkut masalah penelitian yang akan memperkembangluaskan materi, bahan ajar
pendidikan tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penelitian, kami akan membahasnya di dalam
makalah ini yang kami beri tema “Konsep Dasar Penelitian Pendidikan”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian, tujuan, fungsi, dan proses penelitian pendidikan?
2. Bagaimana rasionalisasi perlunya penelitian Pendidikan ?
3. Apa tujuan penelitian pendidikan ?
4. Apa fungsi penelitian pendidikan ?
5. Apa proses penelitian pendidikan ?
6. Apa saja keterbatasan penelitian pendidikan
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, fungsi, dan proses penelitian pendidikan
2. Untuk mengetahui rasionalisasi perlunya penelitian Pendidikan
3. Untuk mengetahui tujuan penelitian pendidikan
4. Untuk mengetahui fungsi penelitian pendidikan
5. Untuk mengetahui proses penelitian pendidikan
6. Untuk mengetahui apa sa keterbatasanpenelitianpendidikan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang
sistematik untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan
data dan merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Diartikan juga sebagai proses
pemecahan masalah dan menemukan serta mengembangkan batang tubuh pengetahuan yang
terorganisasikan melalui metode ilmiah. Penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang
dilakukan menurut metode ilmiah yang sistematis untuk menemukan informasi ilmiah dan
atau teknologi baru, membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis sehingga dapat
dirumuskan teori dan atau gejala sosial (Kunandar 2013, 42 )
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian adalah suatu
upaya atau usaha untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengumpulkan data-data
melalui metode ilmiah.
Langkah yang ditempuh dalam metode ilmiah merupakan langkah yang hierarkis
(berjenjang atau berurutan) dan logis. Tahapan-tahapannya sistematis, bukan acak. Dalam
penelitian, langkah dengan menggunakan metode ilmiah tersebut secara tipikal dapat dirinci
sebagai berikut.
a. Mengenali dan menentukan masalah yang akan diteliti.
b. Mengkaji teori yang sudah ada yang relevan dengan masalah yang hendak diteliti
c. .Mengajukan hipotesis atau pertanyaan penelitian.
d. Membuat desain penelitian untuk menguji hipotesis tersebut ( http://www.ut.ac.id,
diakses pada 31 Januari 2023 pukul 19.00 WIB ).
Beberapa pendapat ahli mengenai penelitian, yakni:
1. David Penny : “Penelitian berarti berpikir secara sistematis mengenai jenis-jenis
persoalan yang untuk pemecahannya diperlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-
fakta.”(Didik J. Rachbini dan Rianto Adi 2004, hlm 2 )
2. Soerjono Soekanto : “Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan
kepada suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan dengan secara sistematis,
metodologis dan juga konsisten serta bertujuan untuk dapat mengungkapkan
kebenaran ialah sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk dapat
mengetahui mengenai apa yang sedang dihadapinya.”
3. Donald Ary : “Penelitian adalah suatu penerapan dari pendekatan ilmiah disuatu
pengkajian masalah didalam memperoleh suatu informasi yang berguna serta hasil
yang didapat itu bisa dipertanggungjawabkan.”
4. Parson : “Penelitian adalah suatu pencarian dari segala sesuatu yang dilakukan
dengan secara sistematis, yang dengan penekanan bahwa pencariannya itu dilakukan
pada suatu masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan penelitian.” (
http://www.ugm.ac.id, diakses pada 31 Januari 2023 pukul 19.00 WIB)
2
3
Penelitian terbagi menjadi dua yakni penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
Penelitian kualitatif mempunyai makna yang mendalam atau disebut juga verstehen, karena
mempertanyakan suatu objek secara mendalam. Penelitian kualitatif juga bisa dikatakan
penelitian yang berbentuk analisa.
Sedangkan penelitian kuantitatif itu sangat bersangkut paut dengan nilai-nilai, angka-
angka, diagram, dan lain sebagainya (Prasetya Irawan2007, hlm 4 ). Ada dua puluh delapan
aspek yang menjadi penyebab berbedanya antara penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif. Diantaranya adalah maksud, tujuan, pendekatan, asumsi, model penjelasan, nilai,
alasan, generalisasi, dan sebagainya (Lexy J. Moleong 2016, hlm 31-38 ).
Rasionalisasi perlunya penelitian berasal dari kata “rasional” yang berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia (Sugiyono 2016, hlm 2 ). Rasionalisasi perlunya pendidikan ini bisa
dikatakan sama halnya dengan tujuan dari penelitian itu sendiri. Akan tetapi, rasionalisasi
perlunya penelitian ini lebih dikatakan sebagai suatu manfaat akan perlunya penelitian itu.
Ali (1982) menyebutkan paling tidak ada empat manfaat hasil penelitian pendidikan
sebagai berikut.
“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga kaum itu sendirilah
yang berusaha untuk mengubahnya.” (QS. Ar-Ra’d: 11). Ayat di atas berkaitan erat
dengan penelitian. Dimana penelitian itu sendiri merupakan suatu wadah atau suatu
bentuk dari perubahan pendidikan. Maksudnya, dalam pendidikan itu tentunya tidak
selalu begitu-begitu saja atau monoton. Untuk itulah dilakukanlah suatu perubahan
yakni dengan penelitian. Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan itu sendiri yakni
pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-
nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan ( Zuhairini 2008, hlm 150 ).
Penelitian bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah,
atau rumusan teori-teori baru. Sedangkan apabila ditilik dari segi prosesnya,
penelitian bertujuan untuk:
a. Mencandra, mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan
cermat tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.
b. Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang
mendasari, melatarbelakangi terjadinya masalah.
c. Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara
faktor yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa
lainnya.
d. Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul.
e. Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan-
temuan yang diperoleh ( http://www.upi.edu, diakses pada 31Januari 2023 pukul
19.30 WIB ).
Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan tiga tujuan umum penelitian yaitu:
a. Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu
pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh melalui
penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya. Misalnya suatu
penelitian telah menghasilkan kriteria kepemimpian efektif dalam MBS. Contoh
lainnya adalah penelitian yang menghasilkan suatu metode baru pembelajaran
matematika yang menyenangkan siswa.
b. Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu
(ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu.
Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh kecerdasan
emosional terhadap gaya kepemimpinan. Contoh lainnya adalah penelitian yang
dilakukan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran yang telah dikembangkan
di luar negeri jika diterapkan di Indonesia
.
5
lebih banyak memberikan pujian pada siswanya? Apakah teori tersebut dapat
menjelaskan dengan tuntas.
6
sehingga para guru memahami mengapa para siswa yang mendapat banyak
pujian lebih berprestasi dibanding siswa yang tidak mendapat banyak pujian?
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Tentunya makalah ini jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Karena hal ini akan
menjadikan motivasi bagi kami untuk menciptakan karya yang lebih baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Didik J. Rachbini dan Rianto Adi. 2004. Metodelogi penelitian sosial dan hukum. Jakarta:
Granit
Gulo W. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo
Irawan Prasetya. 2007. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
DIA FISIP UI
Moleong Lexy. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja RosdaKarya
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian: kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Zuhairini. 2008. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
http://www.ut.ac.id, diakses pada 31 Januari 2023 pukul 19.00 WIB
http://www.ugm.ac.id, diakses pada 31 Januari 2023 pukul 19.00 WIB
http://www.ut.ac.id, diakses pada 31 Januari 2023 Pukul 19.30 WIB
http://www.upi.edu, diakses pada 31Januari 2023 pukul 19.30 WIB
http://www.ut.ac.id, diakses pada 31 Januari 2023 pukul 19.50 WIB
http://www.upi.edu, diakses pada 31 Januari 2023 pukul 20.00 WIB
http://www.ut.ac.id, diakses pada 31 Januari 2023 pukul 20.15 WIB
iv
NOTULEN
A. Pertanyaan
Adapun pertanyaan dari diskusi ini adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan “Suatu objek secara mendalam” dan apa yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif?
2. Jelaskan beberapa keterbatasan yang sering terjadi pada saat melakukan penelitian!
3. Jelaskan secara rinci mengenai proses penelitian pendidikan!
B. Jawaban
Adapun jawan dari pertanyaan di atas adalah sebagai berikut:
1. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pendekatannya menggunakan analisa-
analisa. “Suatu objek secara mendalam” inilah yang dimaksudkan sebagai suatu analisa
dari penelitian kualitatif. Contohnya, ketika kita ingin mengambil beberapa pengertian
tentang sesuatu, dan analisa yang kita gunakan adalah menyimpulkan pengertian-
pengertian yang sudah ada di kajian pustaka kita.
2. Dalam melakukan penelitian, tentunya tidak akan terlepas dari yang namanya
hambatan dan keterbatasan. Dalam hal ini, beberapa keterbatasan dalam penelitian
kami memasukkan dua hal. Beberapa keterbatasan tersebut merupakan konsekuensi
dari kompleksitas masalah dan metodologi yang bersumber dari subjek penelitian
pendidikan itu sendiri, yakni manusia. Keterbatasan kedua dalam penelitian
pendidikan adalah metodologi yang digunakan.
3. Dibawah ini dikemukakan 10 tahap yang harus dilalui secara sistematis dalam suatu
penelitian empiris
a. Konseptualisasi masalah : mengkonsepkan berbagai masalah yang akan dibbahas
atau diteliti
b. Tujuan hipotesis : mengkaji hipotesa
c. Kerangka dasar penelitian : menentukan kerangka penelitian
d. Penarikan sampel : pengambilan contoh/sampel
e. Konstruksi instrumen : mengumpulkan alat dan bahan
f. Pengumpulan data : mengumpulkan data yang ada
g. Pengolahan data : mengolah data yang sudah terkumpul
h. Analisis pendahuluan : menganalisis data-data
i. Analisis lanjut : melanjutkan analisis secara mendalam
j. Interperetasi : hasil analisis data-data.