Disusun Oleh :
Najih Sabila Wahda (19210062)
Nindya Farhana (19210111)
Naswa Atiyatul Maola Faqih (19210157)
Muhammad Salim Hafidh (19210190)
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Pendekatan Penelitian Kualitatif” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang di ampu oleh bapak
Miftah Solehuddin, M.HI
Shalawat dan salam tidak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai seorang yang telah menyampaikan setiap sisi keilmuan kepada
seluruh umatnya. Semoga setiap keilmuan yang beliau sampaikan dapat tetap
diamalkan oleh umatnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Kesimpulan ................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum seorang peneliti melakukan penelitian, baik penelitian yang akan
membahas mengenai pendidikan, kultur sosial, dan lainnya maka ia diharuskan
untuk memahami betul apa saja yang harus ia persiapkan demi kesuksesan
penelitiannya. Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan setidaknya mencakup tiga
hal penting, yaitu pertama membuat langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
penelitian tersebut, kedua peneliti menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
selama proses penelitian, ketiga peneliti diharuskan untuk menentukan metode
penelitian yang akan digunakan.
Dalam dunia penelitian, terdapat beberapa metode yang dapat diambil oleh
seorang peneliti, baik metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif,
dan lain sebagainya. Adapun dalam makalah ini, lebih khususnya kami akan
menjelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif dan hal-hal penting
apa saja yang perlu kita fahami. Sehingga kita bisa menghasilkan penelitian yang
baik dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan kualitatif menurut para ahli?
2. Bagaimana langkah pengumpulan data kualitatif?
3. Apa saja ragam analisis pada pendekatan kualitatif?
4. Apa saja contoh penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan pendekatan kualitatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan kualitatif menurut para ahli
2. Untuk mengetahui langkah pengumpulan data kualitatif
3. Untuk mengetahui ragam analisis pada pendekatan kualitatif
4. Memahami contoh penelitian dengan pendekatan kualitatif
1
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan kualitatif
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Adhi Kusumastuti dan Ahmad Mustamil, Metode Penelitian Kualitatif, (Semarang: Lembaga
Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019), hal. 2-3
2
Djam’an satori dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014),
hal.23
3
Wahyuni,Pengembangan Koleksi Jurnal studi Kasus di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.
http://diglib.uin-suka.ac.id/12295/2/BAB/20V/pustaka.pdf , yogyakarta 2013, hal. 20
3
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut Kirl dan
Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam
kawasannya maupun dalam peristilahannya.4
4
M. Ma'ruf, "Bab III Metode Penelitian", repo.ia ini Tulungagung, diakses 13 Oktober 2021,
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6705/6/BAB%20III.pdf
5
Mudjia Raharjo, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial Dan Humaniora, (Malang:
Republik Media, 2020) Hal. 109
6
Ibid, hal. 110
4
Wawancara berdasarkan strukturnya dapat diklasifikasikan atas wawancara
terbuka/mendalam dan wawancara tertutup/terarah.7 Wawancara terbuka dimana
peneliti memberikan kebebasan dan mendorong subjek untuk berbicara secara
luas dan bertanya jawab secara bebas tanpa pertanyaan yang disiapkan
sebelumnya sehingga suasananya hidup. Wawancara tertutup dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan yang telah disiapkan
sebelumnya secara tertulis sehingga suasananya tidak hidup, karena peneliti
terikat dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.
2. Observasi
7
Adhi Kusumastuti dan Ahmad Mustamil, Metode Penelitian Kualitatif, (Semarang: Lembaga
Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019), hal. 122
8
Djam’an satori dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal.
105
9
Mudjia Raharjo, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial Dan Humaniora, (Malang:
Republik Media, 2020), hal. 112-113
5
melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam
keseharian informan.
b. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
c. Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok
tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
3. Questioner (angket)
10
Dr. Farida Nugrahani, M.Hum, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa, (Surakarta, 2014), hal. 134
6
Bentuk pertanyaan dalam kuesioner dibedakan menjadi dua macam,
11
yaitu:
4. Dokumen
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat
fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya.12 Data berupa dokumen seperti ini
bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu
memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang tertulis, metode
dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan arsip-arsip dan
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil-dalil atau hukum-hukum
dan lain-lain berhubungan dengan masalah penelitian.
11
Ibid, hal. 142
12
Djam’an satori dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014),
hal.146
7
sosial dan kultur alamiah. Data diperoleh dari observasi ataupun wawancara
terhadap pelaku, dan dokumen atau artivak yang dikaji secara jeli.13
a. Pemahaman dan interprestasi yang artinya persoalan sosial dan tidak bisa
dipahami sebagaimana persoalan alam karena hakikatnya merupakan
dunia interprestasi dan pemaknaan.
b. Proses, artinya makna dan interprestasi bukan merupakan barang sudah
jadi dan final yang diperoleh melalui interaksi sosial dan bisa berubah
dalam proses interaksi.
c. Alamiah, artinya apa yang dikatakan orang tergantung pada konteks sosial
dimana dia berada.
d. Keseluruhan, artinya kehidupan dan fenomena sosial harus dipandang
dalam budaya, sub-budaya, dan organisasi secara keseluruhan.
e. Multiperspektif, artinya apa yang dilakukan orang dan apa yang
seharusnya dilakukannya bisa saja tidak samfa, sehingga sering terjadi
perbedaan perbedaan antara apa yang dilakukan dan apa yang dikatakan
oleh seseorang.
13
Mudjia Raharjo, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial Dan Humaniora, (Malang:
Republik Media, 2020) Hal. 53
8
menggali sedalam mungkin hal khusus yang terjadi da0n kompleksitas dari suatu
kasus tunggal dan berusaha memahaminya dalam situasu tertentu.
Studi kasus terdiri dari dua macam yakni studi kasus tunggal dan studi
kasus jamak yang masing-masing memiliki metodologis yang berbeda. Pada
ragam penelitian studi kasus disarankan untuk tidak menggunakan wawancara
agar tidak mengganggu jalannya peristiwa yang sedang diteliti. Maka dari itu,
sebaiknya data diperoleh dari obervasi ataupun arsif.
3. Fenomenologi
14
Ibid, hal. 56
15
Ibid, hal. 57
9
Dalam perkembangannya, fenomenologi menjadi semakin menarik karena
bisa digunakan untul studi lintas disiplin. Seperti Von Manen yang
mengembangkan gagasan fenomenologi hermeneutika dimana dia ingin
menggambarkan kehidupan seseorang dan menganggap kehidupan sebagai teks
yang harus diinterprestasikan. Sedangkan Moustakes mengembangkan gagasan
fenomenologi psikologis yakni menggali pengalaman hidup seseorang dari sisi
psikologisnya.
4. Etnometodologi
Ethometodoligi berasal dari tiga kata Yunani etnos yang artinya orang,
metodas yang artinya metode, dan logos yang artinya ilmu. Secara harfiah
etnometodologi diartikan sebagai studi tentang metode yang digunakan untuk
meneliti bagaimana individu mencipkan dan memahami kehidupan mereka sehari-
hari. Seperti halnya cara mereka menyelesaikan pekerjaan di dalam hidup sehari-
hari. 16
5. Grounded Theory
16
Ibid, hal. 59
17
Ibid, hal. 60
10
Ragam jenis penelitian ini dikembangkan oleh Barney Glaser dan Anselm
Strauss pada 1967, mereka menganggap bahwa teori yang digunakan para peneliti
dalam melakukan penelitian sering tidak tepat bagi partisipan penelitian.
Menerutnya teori harus didapatkan dari data lapangan berdasarkan tindakan,
interaksi, dan proses sosial masyarakat yang diteliti. Dinamakan grounded theory
sebab teori disini diperoleh dari data bukan dari abstraksi suatu konsep ataupun
proposisi. Grounded theory dikembangkan dengan beberapa cara yakni :
Dalam teori ini peneliti berupaya memahami gejala-gejala itu dari sudut
pandang aktor itu sendiri. Berbeda dengan etnografi yang mana peneliti
memahami cara pandang, pengalaman, pemahaman aktor dari sudut pandang
peneliti. Jika dalam etnografi teori dikembangkang dari teori yang sudah ada dan
dibawa sejak awal, maka dalam metode grounded theory dikembangkan murni
dari data yang sudah ada. Persamaan dengan teori etnografi adalah sama-sama
mensyaratkan data yang benar-benar lengkap agar dapat menggali informasi yang
komprehensif. Cresweel berpendapat bahwa dalam praktiknya penelitian dibagi
menjadi dua jenis yakni :
18
Ibid, hal. 63-64
11
Studi biografi atau studi tokoh juga disebut dengan penelitian tokoh atau
penelitian riwayat hidup tokoh. Smith berpendapat bahwa hakikat dari studi tokoh
adalah menulis tentang kehidupan orang. Studi tokoh ini berkembang sejak tahun
1980-an dan dikenal di Indonesia pada 1990-an. Peneliti studi tokoh harus mampu
menafsir pengalaman, perjalanan hidup, kepribadian, suka duka, dan cita-citanya
sebagaimana yang diungkapkan dalam kontruksi pengetahuan yang dapat digali
polanya sesuai dengan data yang sudah ada.
Ragam penelitian ini fokus kepada analisis atau interprestasi bahan tertulis
berdasarkan konteksnya. Bahannya bisa berupa catatan yang terpublikasikan,
buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel,
dan sejenisnya. Ada empat macam metode kajian studi teks, diantaranya :
a. Content Analisis yakni metode mengkaji teks yang paling awal yaitu
dengan menggunakan statistik untuk mengolah data dengan cara
menghitung penggunaan kata tertentu dalam teks sebagaimana semakin
19
Ibid, hal. 65
12
kata sering diulang maka semakin penting maknanya dalam teks. Jenis
penelitian ini berkembang menjadi kualitatif konten analisis dengan
menggunakan metode campuran antara kualitatif dan kuantitatif.
b. Discourse Analysis yang menitik beratkan kepada bagaimana orang
menyampaikan gagasan atau pandangannya tentang masalah tertentu,
metafor apa yang dipakai, apa ragam bahasanya, bagaimana cara
menyampaikan, bahasa tubuh apa yang dipakai, serta konteksnya seperti
apa ketika gagasan disampaikan yang mana meliputi diantaranya konteks
sosial, fisik, atau psikologis.
c. Critical Discourse Analysis yakni kajian dalam sebuah teks yang menitik
beratkan kepada perebutan dan perjuangan kekuasaan yang beroprasi
melalui wacana yang artinya pengkaji dengan ini harus memiliki wawasan
tentang ilmu politik karena tema kekuasaan masuk kepada ranah politik.
d. Hermeneutics yaitu pendekatan kajian teks dengan fokus kepada hasil
interprestasi yang sangat mendalam secara filosofis maka bisa dikatakan
macam ini lebih berupa studi filsafat.20
8. Studi Historis
Scott mengatakan bahwa sejarah tidak hanya menguak tentang apa yang
terjadi dan bukan pula mencari kebenaran melainkan tentang apa yang diketahui
20
Ibid, hal. 66-67
13
tentang masa lalu, aturan, dan konveksi apa yang membentuk produksi dan
penerimaan pengetahuan yang dirancang.21
9. Hermeneutika
21
Ibid, hal. 68
22
Ibid, hal. 69-70
14
E. Kelebihan dan kekurangan penelitian kualitatif
Kelebihan:
Kekurangan:
23
Manika Kurnia, Kelebihan dan kekurangan Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
https://www.academia.edu/6795452/Kelebihan_dan_kekurangan_Metode_Penelitian_Kualitatif_d
an_Kuantitatif , diakses 11 Oktober 2021
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan secara utuh
kepada subjek penelitian dimana terdapat sebuah peristiwa dimana peneliti
menjadi instrumen kunci dalam penelitian, kemudian hasil pendekatan tersebut
diuraikan dalam bentuk kata-kata yang tertulis data empiris yang telah diperoleh
dan dalam pendekatan ini pun lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Adapun beberapa langkah yang dilaksanakan dalam metode penelitian kualitatif
ini terdiri dari empat langkah, yakni pertama wawancara, kedua observasi, ketiga
dokumentasi, dan yang keempat quesioner. Dalam penelitian kualitatif juga
terdapat sembilan macam ragam analisis, diantaranya Etnografi, Studi Kasus,
Fenomenologi, Etnometodologi, Grounded Theory, Studi Biografi, Studi Teks,
Studi Historis,dan Hermeneutika.
B. Saran
Dalam penulisan makala ini tentu tidak terlepas dari banyak kesalahan dan
kekurangan. Tidak terkecuali kekurangan dalam pencarian sumber data,
kurangnya penjelasan yang lebih rinci, dan kesalahan dalam pemilihan kata dan
diksi yang kurang tepat. Oleh karenanya, saran dan kritik yang membangun amat
kami butuhkan dalam rangka menyempurnakan makalah ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kusumastuti, Adhi dan Ahmad Mustamil. Metode Penelitian Kualitatif.
Semarang: Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019.
Rahrjo, Mudjia. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial Dan
Humaniora. Malang: Republik Media, 2020.
Manika Kurnia, Kelebihan dan kekurangan Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif,
https://www.academia.edu/6795452/Kelebihan_dan_kekurangan_Metode_
Penelitian_Kualitatif_dan_Kuantitatif , diakses 11 Oktober 2021
17