Anda di halaman 1dari 20

PENDEKATAN PENELITIAN KUALITATIF

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Miftah Solehuddin, M.HI

Disusun Oleh :
Najih Sabila Wahda (19210062)
Nindya Farhana (19210111)
Naswa Atiyatul Maola Faqih (19210157)
Muhammad Salim Hafidh (19210190)

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Pendekatan Penelitian Kualitatif” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang di ampu oleh bapak
Miftah Solehuddin, M.HI

Shalawat dan salam tidak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai seorang yang telah menyampaikan setiap sisi keilmuan kepada
seluruh umatnya. Semoga setiap keilmuan yang beliau sampaikan dapat tetap
diamalkan oleh umatnya.

Pada kesempatan ini izinkan kami dari Kelompok 4 untuk mengutarakan


ucapan terimakasih kepada bapak Miftah Solehuddin, M.HI selaku dosen
pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang dengan sabar membimbing
dan mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini untuk menjadi lebih baik.
Ucapan terimakasih yang sangat khusus dari kami kepada orang tua yang setia
mendoakan kami.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini dan kami bisa memperbaiki atas kekeliruan tersebut.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
serta menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................... 3

A. Pengertian Menurut Para Ahli ........................................................................ 3

B. Langkah Pengumpulan Data ........................................................................... 4

C. Ragam Analisis ............................................................................................... 7

D. Contoh Penelitian Dengan Pendekatan Kualitatif ........................................ 14

E. Kelebihan dan kekurangan penelitian kualitatif ........................................... 15

BAB III : PENUTUP........................................................................................... 16

A. Kesimpulan ................................................................................................... 16

B. Saran ............................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum seorang peneliti melakukan penelitian, baik penelitian yang akan
membahas mengenai pendidikan, kultur sosial, dan lainnya maka ia diharuskan
untuk memahami betul apa saja yang harus ia persiapkan demi kesuksesan
penelitiannya. Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan setidaknya mencakup tiga
hal penting, yaitu pertama membuat langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
penelitian tersebut, kedua peneliti menyiapkan alat-alat yang akan digunakan
selama proses penelitian, ketiga peneliti diharuskan untuk menentukan metode
penelitian yang akan digunakan.

Dalam dunia penelitian, terdapat beberapa metode yang dapat diambil oleh
seorang peneliti, baik metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif,
dan lain sebagainya. Adapun dalam makalah ini, lebih khususnya kami akan
menjelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif dan hal-hal penting
apa saja yang perlu kita fahami. Sehingga kita bisa menghasilkan penelitian yang
baik dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan kualitatif menurut para ahli?
2. Bagaimana langkah pengumpulan data kualitatif?
3. Apa saja ragam analisis pada pendekatan kualitatif?
4. Apa saja contoh penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan pendekatan kualitatif?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan kualitatif menurut para ahli
2. Untuk mengetahui langkah pengumpulan data kualitatif
3. Untuk mengetahui ragam analisis pada pendekatan kualitatif
4. Memahami contoh penelitian dengan pendekatan kualitatif

1
5. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan kualitatif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menurut Para Ahli


Terdapat beberapa macam pendapat menurut beberapa ahli mengenai
pengertian dari penelitian kualitatif.1 Menurut Creswell istilah-istilah penelitian
kualitatif merupakan penelitian untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang
oleh sejumlah individu atau kelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial
atau kemanusiaan. Ia juga menjelaskan bahwa proses penelitian kualitatif ini
melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan,
menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema
umum, dan menafsirkan makna data.

Menurut Denzin dan Lincoln penelitian kualitatif merupakan penelitian


yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.2
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang penting untuk memahami suatu
fenomena sosial dan perspektif individu yang diteliti. Pendekatan kualitatif juga
merupakan yang mana prosedur penelitiannya menghasilkan data deskriptif yang
berupa kata-kata yang secara tertulis ataupun lisan dari prilaku orang-orang yang
diamati.3

Menurut Moleong penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud


untuk memahami fenomena tentang apa yang dipahami oleh subyek penelitian,
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

1
Adhi Kusumastuti dan Ahmad Mustamil, Metode Penelitian Kualitatif, (Semarang: Lembaga
Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019), hal. 2-3
2
Djam’an satori dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014),
hal.23
3
Wahyuni,Pengembangan Koleksi Jurnal studi Kasus di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.
http://diglib.uin-suka.ac.id/12295/2/BAB/20V/pustaka.pdf , yogyakarta 2013, hal. 20

3
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut Kirl dan
Miller, penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam
kawasannya maupun dalam peristilahannya.4

B. Langkah Pengumpulan Data


1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk


mengumpulkan data penelitian. Wawancara dapat digunakan apabila peneliti
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan peneliti berkeinginan untuk
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan informan lebih mendalam.
Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan
informasi dengan carat tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek
peneliti.5

Agar informan menyampaikan informasi yang komprehensif sebagaimana


diharapkan peneliti, maka ada beberapa kiat sebagai berikut;6

a. Ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan tidak tegang


b. Cari waktu dan tempat yang sudah disepakati bersama informan
c. Mulai pertanyaan yang sederhana hingga serius
d. Bersikap hormat dan ramah terhadap informan
e. Tidak menyangkal informasi yang diberikan informan
f. Tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada
hubungannya dengan masalah/tema penelitian
g. Tidak bersifat menggurui terhadap informan
h. Tidak membuat informan tersinggung
i. Ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai

4
M. Ma'ruf, "Bab III Metode Penelitian", repo.ia ini Tulungagung, diakses 13 Oktober 2021,
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6705/6/BAB%20III.pdf
5
Mudjia Raharjo, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial Dan Humaniora, (Malang:
Republik Media, 2020) Hal. 109
6
Ibid, hal. 110

4
Wawancara berdasarkan strukturnya dapat diklasifikasikan atas wawancara
terbuka/mendalam dan wawancara tertutup/terarah.7 Wawancara terbuka dimana
peneliti memberikan kebebasan dan mendorong subjek untuk berbicara secara
luas dan bertanya jawab secara bebas tanpa pertanyaan yang disiapkan
sebelumnya sehingga suasananya hidup. Wawancara tertutup dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan yang telah disiapkan
sebelumnya secara tertulis sehingga suasananya tidak hidup, karena peneliti
terikat dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

2. Observasi

Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik dalam


pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif.
Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan. Tujuan dari observasi berupa
deskripsi, melahirkan teori dan hipotesis pada penelitian kualitatif.

Observasi adalah merupakan suatu penelitian yang dilakukan pengamatan


secara langsung terhadap objek yang sedang diteliti. Dengan menggunakan alat
indera (terutama mata) atas kejadian yang langsung dan dapat ditangkap pada
waktu kejadian berlangsung. Menurut nasution menyatakan observasi adalah
dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan
data yaitu, fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.8

Adapun beberapa bentuk observasi, yaitu: a). Observasi partisipasi, b).


observasi tidak terstruktur, dan c). observasi kelompok.9 Berikut penjelasannya:

a. Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode


pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian

7
Adhi Kusumastuti dan Ahmad Mustamil, Metode Penelitian Kualitatif, (Semarang: Lembaga
Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019), hal. 122
8
Djam’an satori dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), hal.
105
9
Mudjia Raharjo, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial Dan Humaniora, (Malang:
Republik Media, 2020), hal. 112-113

5
melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam
keseharian informan.
b. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
c. Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok
tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan berbagai tahapan,


sebagai berikut.10

a. Pengamatan deskriptif. Pengamatan yang dilaksanakan pada tahap


eksplorasi secara umum. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan
terhadap sebanyak mungkin elemen situasi sosial yang diamati untuk
mendapatkan gambaran umum.
b. Pengamatan terfokus. Peneliti melakukan pengamatan deskriptif, yaitu
pengamatan terhadap detail dari rincian domain yang menjadi fokus
penelitian.
c. Pengamatan terseleksi. Peneliti terfokus pada data yang diperlukan sesuai
masalah penelitian dan mengelompokkan untuk persiapan analisisnya.

3. Questioner (angket)

Questioner merupakan daftar pertanyaan bagi pengumpulan data dalam


penelitian. Dalam penelitian kualitatif, teknik kuesioner lazimnya digunakan
sebagai langkah awal dalam pengumpulan data penelitian. Angket memiliki
fungsi serupa dengan wawancara, hanya berbeda dalam implementasinya. Jika
wawancara disampaikan oleh peneliti kepada responden secara lisan, maka
implementasi angket adalah responden mengisi kuesioner yang disusun oleh
peneliti. Hasil data angket ini tidak berupa angka, namun berupa deskripsi.

10
Dr. Farida Nugrahani, M.Hum, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa, (Surakarta, 2014), hal. 134

6
Bentuk pertanyaan dalam kuesioner dibedakan menjadi dua macam,
11
yaitu:

a. Pertanyaan terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk


menjawab bebas sesuai pendapat dan keinginan hatinya.
b. Pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang diikuti oleh kata-kata kunci
tertentu atau bahkan sejumlah jawaban yang dapat dipilih oleh responden.

4. Dokumen

Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat
fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya.12 Data berupa dokumen seperti ini
bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu
memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekadar barang yang tidak bermakna.

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang tertulis, metode
dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan arsip-arsip dan
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil-dalil atau hukum-hukum
dan lain-lain berhubungan dengan masalah penelitian.

C. Ragam Penelitian Kualitatif


1. Etnografi (Ethnography)

Etnografi berarti menulis tentang orang atau sekelompok orang. Secara


umum, etnografi diartikan dengan studi yang sangat mendalam tentang kelompok
orang dalam situasi sosial tertentu dari sudut pandang peneliti dengan maksud
untuk memperoleh gambaran mengenai pola dan perilaku sosial kultural mereka.
Para ahli menyebut ragam penelitian ini sebagai penelitian lapangan dalam latar

11
Ibid, hal. 142
12
Djam’an satori dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014),
hal.146

7
sosial dan kultur alamiah. Data diperoleh dari observasi ataupun wawancara
terhadap pelaku, dan dokumen atau artivak yang dikaji secara jeli.13

Penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks yang terjadi saat


data dikumpulkan. Karena, tindakan dari konteks sosial dan kultural yang
melingkupinya. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar
metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan menggunakan metode ini
untuk meneliti pendidikan dari sudut kondisi sekolah, tentang kompetensi siswa,
manajemen sekolah, pandangan siswa tentang mata pelajaran yang diberikan.

Pokok pikiran mengenai etnografi disini adalah :

a. Pemahaman dan interprestasi yang artinya persoalan sosial dan tidak bisa
dipahami sebagaimana persoalan alam karena hakikatnya merupakan
dunia interprestasi dan pemaknaan.
b. Proses, artinya makna dan interprestasi bukan merupakan barang sudah
jadi dan final yang diperoleh melalui interaksi sosial dan bisa berubah
dalam proses interaksi.
c. Alamiah, artinya apa yang dikatakan orang tergantung pada konteks sosial
dimana dia berada.
d. Keseluruhan, artinya kehidupan dan fenomena sosial harus dipandang
dalam budaya, sub-budaya, dan organisasi secara keseluruhan.
e. Multiperspektif, artinya apa yang dilakukan orang dan apa yang
seharusnya dilakukannya bisa saja tidak samfa, sehingga sering terjadi
perbedaan perbedaan antara apa yang dilakukan dan apa yang dikatakan
oleh seseorang.

2. Studi Kasus (case studies)

Studi kasus dipakai untuk meneliti masalah-masalah yang masih hangat


terjadi dan menarik perhatian public khususnya ketika antara fonemena yang
muncul dan konteksnya yang tidak begitu jelas. Studi kasus bermaksud untuk

13
Mudjia Raharjo, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial Dan Humaniora, (Malang:
Republik Media, 2020) Hal. 53

8
menggali sedalam mungkin hal khusus yang terjadi da0n kompleksitas dari suatu
kasus tunggal dan berusaha memahaminya dalam situasu tertentu.

Studi kasus terdiri dari dua macam yakni studi kasus tunggal dan studi
kasus jamak yang masing-masing memiliki metodologis yang berbeda. Pada
ragam penelitian studi kasus disarankan untuk tidak menggunakan wawancara
agar tidak mengganggu jalannya peristiwa yang sedang diteliti. Maka dari itu,
sebaiknya data diperoleh dari obervasi ataupun arsif.

Penelitian studi kasus memiliki ciri-ciri :

a. Tema yang diangkat adalah suatu kasus yang unik.


b. Memiliki keunikan dan kekhususan tertentu.
c. Hasil penelitian merupakan generalisasi untuk kasus itu sendiri.
d. Fokus pertanyaan lebih baik menggunakan “bagaimana” dan “mengapa”.
e. Peristiwa yang diteliti berlangsung dalam latar alami.
f. Tidak menggunakan hipotesis dan tidak perlu wawancara jika data sudah
bisa diperoleh dari observasi.
g. Peneliti lebih memahami pemahaman aktor tentang sesuatu dari sudut
pandang peneliti daripada dari sudut pandang aktor atau subjek itu
sendiri.14

3. Fenomenologi

Fenomenologi adalah studi mendalam untuk menggali pengalaman orang


secara esensial baik itu pengalaman yang menyangkut emosi seseorang, peristiwa
yang dialami, kesendirian, kemarahanm konflik, benturan budaya, kecemburuan
dan sebagainya. Jadi, fenomenologi adalah studi tentang fenomena atau kejadian.
Fenomenologi menggunakan orang sebagai subjek kajian, bukan teks ataupun
organisasi.15 Konsep dasar dari ragam penelitian jenis ini adalah kompleksitas
realitas atau masalah itu disebabkan oleh pandangan atau perspektif subjek.

14
Ibid, hal. 56
15
Ibid, hal. 57

9
Dalam perkembangannya, fenomenologi menjadi semakin menarik karena
bisa digunakan untul studi lintas disiplin. Seperti Von Manen yang
mengembangkan gagasan fenomenologi hermeneutika dimana dia ingin
menggambarkan kehidupan seseorang dan menganggap kehidupan sebagai teks
yang harus diinterprestasikan. Sedangkan Moustakes mengembangkan gagasan
fenomenologi psikologis yakni menggali pengalaman hidup seseorang dari sisi
psikologisnya.

4. Etnometodologi

Ethometodoligi berasal dari tiga kata Yunani etnos yang artinya orang,
metodas yang artinya metode, dan logos yang artinya ilmu. Secara harfiah
etnometodologi diartikan sebagai studi tentang metode yang digunakan untuk
meneliti bagaimana individu mencipkan dan memahami kehidupan mereka sehari-
hari. Seperti halnya cara mereka menyelesaikan pekerjaan di dalam hidup sehari-
hari. 16

Keunikan dari ragam etnometodologi adalah peneliti meninggalkan dulu


asumsi-asumsi, teori, proposisi, dan kategori yang ada tentang fenomena yang
dikaji. Disini peneliti melihat fenomena dengan sudah berbekal asumsi dan teori
yang dianggap dapat membelenggu kebebasan peneliti dalam memahami
fenomena yang dikaji. Dengan keluasan itulah peneliti dapat memaknai realitas
dengan jernih karena tanpa intervensi teoretik sebelumnya. Peneliti disini lebih
mengutamakan pertanyaan bagaimana daripada mengapa untuk menggali makna
yang dikandung dalam realitas yang diteliti. Dalam entnometodologi menghindari
interview atau wawancara karena dianggap memiliki kelemahan tersendiri seperti
interview membutuhkan waktu yang lama, informan bisa saja berbohong,
informasi yang digali bisa melebar kemana-mana yang sebenarnya tidak
diperlukan yang bisa membingungkan peneliti.17

5. Grounded Theory

16
Ibid, hal. 59
17
Ibid, hal. 60

10
Ragam jenis penelitian ini dikembangkan oleh Barney Glaser dan Anselm
Strauss pada 1967, mereka menganggap bahwa teori yang digunakan para peneliti
dalam melakukan penelitian sering tidak tepat bagi partisipan penelitian.
Menerutnya teori harus didapatkan dari data lapangan berdasarkan tindakan,
interaksi, dan proses sosial masyarakat yang diteliti. Dinamakan grounded theory
sebab teori disini diperoleh dari data bukan dari abstraksi suatu konsep ataupun
proposisi. Grounded theory dikembangkan dengan beberapa cara yakni :

a. Masuk ke lapangan tanpa membawa hipotesis.


b. Mendeskripsikan apa yang terjadi.
c. Menyusun penjelasan mengapa itu terjadi atas dasar observasi.

Dalam teori ini peneliti berupaya memahami gejala-gejala itu dari sudut
pandang aktor itu sendiri. Berbeda dengan etnografi yang mana peneliti
memahami cara pandang, pengalaman, pemahaman aktor dari sudut pandang
peneliti. Jika dalam etnografi teori dikembangkang dari teori yang sudah ada dan
dibawa sejak awal, maka dalam metode grounded theory dikembangkan murni
dari data yang sudah ada. Persamaan dengan teori etnografi adalah sama-sama
mensyaratkan data yang benar-benar lengkap agar dapat menggali informasi yang
komprehensif. Cresweel berpendapat bahwa dalam praktiknya penelitian dibagi
menjadi dua jenis yakni :

a. Prosedur sistematik yang mana dalam memperoleh teori peneliti


menggunakan analitik atau interaksi partisipan penelitian pada sebuah
topik.
b. Pendekatan kontruktivistik yang mana peneliti menggunakan beragam
realitas atau peristiwa, pandangan dan tindakan partisipan. Teori
dikembangkan lebih melalui kerja interpretif atau penafsiran berdasarkan
pandangan, nilai, kepercayaan, perasaan, dan ideology individu daripada
metode penelitian.18

6. Studi Biografi (life history)

18
Ibid, hal. 63-64

11
Studi biografi atau studi tokoh juga disebut dengan penelitian tokoh atau
penelitian riwayat hidup tokoh. Smith berpendapat bahwa hakikat dari studi tokoh
adalah menulis tentang kehidupan orang. Studi tokoh ini berkembang sejak tahun
1980-an dan dikenal di Indonesia pada 1990-an. Peneliti studi tokoh harus mampu
menafsir pengalaman, perjalanan hidup, kepribadian, suka duka, dan cita-citanya
sebagaimana yang diungkapkan dalam kontruksi pengetahuan yang dapat digali
polanya sesuai dengan data yang sudah ada.

Studi tokoh menggunakan metode sebagaimana lazimnya dalam penelitian


kualitatif yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan perjalanan hidup
sang tokoh. Langkah pertama yang dilakukan dalam studi tokoh adalah memilih
beberapa orang yang dianggap tokoh ataupun ditokohkan. Dalam hal ini harus
dilakukan dengan teliti. Kemudian mengidentifikasi siapa saja tokoh yang ada
dibidang itu untuk kemudian dipilih siapa yang paling menonjol. Gordon Allport
dan Nachmian berpendapat bahwa ada tiga tahap dalam menulis tokoh yakni :

a. Menulis sejarah hidupnya secara lengkap.


b. Menulis biografi topik tertentu secara khusus membahas aspek tertentu
kehidupan sang tokoh.
c. Biografi teredit atau penulis hanya menulis biografi tokoh yang sesuai
dengan tujuan penelitian.19

7. Studi Teks (text study)

Ragam penelitian ini fokus kepada analisis atau interprestasi bahan tertulis
berdasarkan konteksnya. Bahannya bisa berupa catatan yang terpublikasikan,
buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel,
dan sejenisnya. Ada empat macam metode kajian studi teks, diantaranya :

a. Content Analisis yakni metode mengkaji teks yang paling awal yaitu
dengan menggunakan statistik untuk mengolah data dengan cara
menghitung penggunaan kata tertentu dalam teks sebagaimana semakin

19
Ibid, hal. 65

12
kata sering diulang maka semakin penting maknanya dalam teks. Jenis
penelitian ini berkembang menjadi kualitatif konten analisis dengan
menggunakan metode campuran antara kualitatif dan kuantitatif.
b. Discourse Analysis yang menitik beratkan kepada bagaimana orang
menyampaikan gagasan atau pandangannya tentang masalah tertentu,
metafor apa yang dipakai, apa ragam bahasanya, bagaimana cara
menyampaikan, bahasa tubuh apa yang dipakai, serta konteksnya seperti
apa ketika gagasan disampaikan yang mana meliputi diantaranya konteks
sosial, fisik, atau psikologis.
c. Critical Discourse Analysis yakni kajian dalam sebuah teks yang menitik
beratkan kepada perebutan dan perjuangan kekuasaan yang beroprasi
melalui wacana yang artinya pengkaji dengan ini harus memiliki wawasan
tentang ilmu politik karena tema kekuasaan masuk kepada ranah politik.
d. Hermeneutics yaitu pendekatan kajian teks dengan fokus kepada hasil
interprestasi yang sangat mendalam secara filosofis maka bisa dikatakan
macam ini lebih berupa studi filsafat.20

8. Studi Historis

Jenis penelitian ini mengkaji dokumen untuk memperoleh pengetahuan


tentang apa yang dimasa lampau. Termasuk penelitian kualitatif karena penelitian
ini ditekankan pada interprestasi dan penggunaan data ideografik. Tujuannya
yakni menggali fakta sejarah sampai mendapatkan kesimpulan tentang peristiwa
masa lalu tersebut. Disini peneliti sejarah menempatkan, mengevaluasi, dan
menginterprestasikan bukti-bukti yang dapat digali maknanya sehingga orang bisa
belajar dari sejarah.

Scott mengatakan bahwa sejarah tidak hanya menguak tentang apa yang
terjadi dan bukan pula mencari kebenaran melainkan tentang apa yang diketahui

20
Ibid, hal. 66-67

13
tentang masa lalu, aturan, dan konveksi apa yang membentuk produksi dan
penerimaan pengetahuan yang dirancang.21

9. Hermeneutika

Hermeneutika merupakan studi tentang pemahaman atau makna dengan


fokus kepada konteks dan maksud asli dari pengarang teks. Ada empat prinsip
yang dapat digunakan hermeneutika untuk menginterprestasikan teks sastra,
sejarah, dan hukum yakni diantaranya :

a. Memahami tindakan manusia dan produknya seperti menafsir sebuah teks.


b. Semua interprestasi terjadi dalam sebuah tradisi.
c. Interprestasi melibatkan penceburan diri penafsiran ke teks dan
mempertanyakannya.
d. Seorang penafsir akan menafsir teks sesuai kondisinya.22

D. Contoh Penelitian Dengan Pendekatan Kualitatif


Judul : Managemen keluarga sakinah: Studi mahasiswa Luar Negeri di
Kota Malang yang telah menikah.

Penelitian Managemen keluarga sakinah: Studi mahasiswa Luar Negeri di


Kota Malang yang telah menikah dilakukan oleh Siti Nur Alifah Kurnia Sari dari
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2020. Riset ini
termasuk pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah empiris (field research). Datanya bersifat deskriptif (deskriptif
research). Penelitian ini dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai
suatu fenomena atau kenyataan yang terjadi. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. Sumber data yang digunakan
yaitu data primer yang diperoleh langsung dari sumber pertama dan juga data
sekunder sebagai pelengkap.

21
Ibid, hal. 68
22
Ibid, hal. 69-70

14
E. Kelebihan dan kekurangan penelitian kualitatif
Kelebihan:

a. Deskripsi dan interpretasi dari informan dapat diteliti secara mendalam.


b. Mempunyai landasan teori yang sesuai fakta.
c. Penelitian lebih berjalan subyektif.
d. Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan dan pandangan karna
bertemu langsung.
e. Adanya pemahaman khusus dalam menganalisa.

Kekurangan:

a. Peneliti bertanggung jawab besar terhadap informasi yang disampaikan


oleh informan.
b. Bersifat sirkuler.
c. Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas.
d. Ukuran penelitian kecil.
e. Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar-besaran.23

23
Manika Kurnia, Kelebihan dan kekurangan Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
https://www.academia.edu/6795452/Kelebihan_dan_kekurangan_Metode_Penelitian_Kualitatif_d
an_Kuantitatif , diakses 11 Oktober 2021

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan secara utuh
kepada subjek penelitian dimana terdapat sebuah peristiwa dimana peneliti
menjadi instrumen kunci dalam penelitian, kemudian hasil pendekatan tersebut
diuraikan dalam bentuk kata-kata yang tertulis data empiris yang telah diperoleh
dan dalam pendekatan ini pun lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Adapun beberapa langkah yang dilaksanakan dalam metode penelitian kualitatif
ini terdiri dari empat langkah, yakni pertama wawancara, kedua observasi, ketiga
dokumentasi, dan yang keempat quesioner. Dalam penelitian kualitatif juga
terdapat sembilan macam ragam analisis, diantaranya Etnografi, Studi Kasus,
Fenomenologi, Etnometodologi, Grounded Theory, Studi Biografi, Studi Teks,
Studi Historis,dan Hermeneutika.

B. Saran
Dalam penulisan makala ini tentu tidak terlepas dari banyak kesalahan dan
kekurangan. Tidak terkecuali kekurangan dalam pencarian sumber data,
kurangnya penjelasan yang lebih rinci, dan kesalahan dalam pemilihan kata dan
diksi yang kurang tepat. Oleh karenanya, saran dan kritik yang membangun amat
kami butuhkan dalam rangka menyempurnakan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA
Kusumastuti, Adhi dan Ahmad Mustamil. Metode Penelitian Kualitatif.
Semarang: Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo, 2019.
Rahrjo, Mudjia. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Sosial Dan
Humaniora. Malang: Republik Media, 2020.
Manika Kurnia, Kelebihan dan kekurangan Metode Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif,
https://www.academia.edu/6795452/Kelebihan_dan_kekurangan_Metode_
Penelitian_Kualitatif_dan_Kuantitatif , diakses 11 Oktober 2021

M. Ma'ruf, "Bab III Metode Penelitian", repo.ia ini Tulungagung, diakses 13


Oktober 2021, http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6705/6/BAB%20III.pdf
Satori, Djam’an dan Aan Komariah. Metode penelitian kualitatif. Bandung:
Alfabeta, 2014.
Wahyuni,Pengembangan Koleksi Jurnal studi Kasus di perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga.
http://diglib.uin-suka.ac.id/12295/2/BAB/20V/pustaka.pdf , yogyakarta 2013

17

Anda mungkin juga menyukai