Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)


LANGIT BIRU
(Alamat JL. WR. BANDARAYA RT 20 KEL. PEMATANG GUBERNUR, KEC.
MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU)

OLEH KELOMPOK : 7
SEMESTER : 4
KELAS : B

1. PUTRI DARMALENA (A1J017058)

2. INNAS MARIYATUL AINI (A1J017036)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NON FORMAL
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi dari PAUD LANGIT BIRU
dengan konsentrasi pada paud tepat pada waktunya. Tujuan dari pembuatan hasil observasi
paud langit biru ini adalah untuk memberikan penjelasan dan informasi tentang paud langit
biru itu sendiri. Dalam membuat laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
oleh sebab itu dalam kesempatan ini, tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Bapak Bayu Pradikto, M.Pd selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Eksistensi
PNF dipedesaan dan perkotaan

2. Rekan-rekan di kelas 4B prodi pendidikan non fomal

Adapun dalam penyusunan laporan hasil observasi ini, penulis menyadari masih terdapat
kekeliruan dan kekurangan. Oleh karena itu. penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan karya-karya berikutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
terutama bagi penulis sendiri.

Bengkulu, 09 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


KATAPENGANTAR …....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………......... 1
I. Latar belakang ………….............................................................................. 1
II. Perumusan Masalah...................................................................................... 1
III. Tujuan Observasi……….............................................................................. 1
IV. Manfaat Observasi...……………………………………………………….. 2

BAB II
LANDASAN TEORI……………...……………………………………………... 3
I. Pendidikan anak usia dini............................................................................. 3
II. Pendidikan karakter anak usia dini.............................................................. 4

BAB III
PELAKSANAAN OBSERVASI
I. Lokasi dan Waktu Observasi......................................................................... 5
II. Subjek Obsevasi..............................................................................................5
III. Variabel Observasi......................................................................................... 5
IV. Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 6

BAB IV
HASIL OBSERVASI
I. Identitas Paud Langit Biru.......................................................................... 7
II. Struktur Paud Langit Biru......................................................................... 8
III. Jenis-Jenis kegiatan..................................................................................... 9
IV. Jumlah Peserta Kegiatan............................................................................. 11
V. Sarana dan Prasarana................................................................................... 11

BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan.................................................................................................... 12
II. Saran............................................................................................................... 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut,
yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta,
kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta
agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

B. Perumusan masalah
1. Identitas paud langit biru?
2. Struktur yang ada dipaud langit biru?
3. Berapa Jumlah peserta yang ada dipaud langit biru?
4. Jenis-jenis Kegiatan apa saja yang ada di paud langit biru?
5. Apa saja sarana dan prasarana yang ada dipaud langit biru?

C. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari pelaksanaan observasi ini, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Identitas paud langit biru.
2. Untuk mengetahui struktur yang ada dipaud langit biru.
3. Untuk mengetahui berapa Jumlah peserta yang ada dipaud langit biru.
4. Untuk mengetahui Jenis-jenis Kegiatan apa saja yang ada di paud langit biru.
5. Untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang ada dipaud langit biru.
1
D. Manfaat Observasi

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pendidikan anak usia dini yang berada di
Jl.Bandara RT 20 Kel.pematang gubernur, Kec.muara bangkahulu Kota Bengkulu Paud
langit Biru, dipaud ini kita dapat melihat langsung kegiatan-kegiatan yang mereka
lakukan, baik dalam kegiatan melatih kognitif, afektif dan pisikmotorik anak.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

Pendidikan Anak Usia Dini


Proses pembelajaran pada anak usia dini hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan
konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak melalui pengalaman nyata yang
memungkinkan anak untuk mewujudkan aktivitas dan rasa ingin tahu (coriusity) secara optimal
(semiawan, 2007 :19). Kemudian menempatkan posisi guru sebagai pendamping, pemimbing serta
fasilitator bagi anak (puckett dan Diffily, 2004:5). Seldin (2004: 5) menyatakan bahwa pada rentan
usia lahir sampai 6 tahun anak mengalami masa keemasan (the golden age) yang merupakan masa
dimana anak mulai peka/ sensitifi untuk menerima berbagai rangsangan.

Masa peka adalah masa terjadinya kemantangan fisik dan psikis, anak telah siap merespon
stimulus yang diberikan oleh lingkunga (Hainstock, 1999 :12). Masa peka pada masing-masing anak
berbeda , seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa ini juga
merupakan masa peletak dasar pertama untuk mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, gerak-
motorik, dan sosial-emosional pada anak usia dini.

Pendidikan Karakter Anak Usia Dini

Mengembangkan karakter harus berjalan seiring dengan proses penyesuaian diri anak dengan
lingkungan sosialnya, agar anak dapat mengendalikan prilaku secara wajar dan dapat berinteraksi
dengan sesamanya, orang dewasa, serta dapat menolong dirinya dalam rangka kecakapan hidup. Peran
orang tua dan guru tentu menjadi sangat penting. Terutama dalam menentukan dan merancang apa
saja hal-hal yang harus diciptakan dalam rangka membentuk lingkungan pembentuk emosi anak-anak
yang nantinya dari emosi tersebut akan membentuk prilaku yang akan direpresentasikan dalam
lingkungan sosial tempat mereka berada.

Untuk mengetahui lingkungan seperti apa yang harus diciptakan oleh guru dan orang tua,
akan lebih baik jika mengetahui terlebih dahulu tentang karakteristik anak itu sendiri secara umum
dan secara khusus berdasarkan rentang usianya. Pandangan para ahli yang hingga saat ini masih
berubah dari waktu ke waktu bahwa, ada yang memandang bahwa anak sebagai makhluk yang
dibentuk oleh lingkungannya.

Ada yang menganggap anak sebagai miniatur orang dewasa, ada pula yang memandang anak
sebagai individu yang berbeda. Menurut pusat penelitian dan pelayanan pendidikan Universitas
Sanata Darma (2009) dalam artikel onlinya bahwasanya, pembelajaran holistik (holistic learning)

3
adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman informasi dan mengkaitkannya
dengan topik-topik lain sehingga terbangun kerangka pengetahuan. Dalam pembelajaran holistik,
diterapkan prinsip bahwa siswa akan belajar lebih efektif jika semua aspek pribadinya (pikiran, tubuh
dan jiwa) dilibatkan dalam pengalaman siswa.

Maria Montessori (dalam Hurlock, 1978) berpendapat bahwa usia 3-6 tahun merupakan
periode sensitif atau masa peka. Masa ini merupakan suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu
dirangsang, diarahkan sehingga tidak terlambat perkembangannya. Masa sensitif anak pada usia ini
mencakup sensitif terhadap keteraturan lingkungan, mengeksplorasi lingkungan dengan lidah dan
tangan, sensitif untuk berjalan, sensitif terhadap objek-objek kecil dan detail, serta terhadap aspek
aspek sosial kehidupan. 10 Pendapat lain oleh Erik H Erikson (dalam Helms&Turner, 1994),
memandang periode usia 4-6 tahun sebagai fase sense of initiative. Pada periode ini anak harus
didorong untuk mengembangkan prakarsa, seperti kesenangan untuk mengajukan pertanyaan dari apa
yang dilihat, didengar dan dirasakan. Jika anak tidak mendapat hambatan dari lingkungannya maka
anak-anak akan mampu mengembangkan prakarsa dan daya kreatifnya, serta hal-hal yang proaktif di
bidang yang disenanginya.

Orangtua yang selalu menolong, memberi nasihat, dan membantu mengerjakan sesuatu
padahal anak dapat melakukannya sendiri, menurut rikson dapat membuat anak tidak mendapatkan
kesempatan untuk berbuat kesalahan atau belajar dari kesalahan itu. Namun sebaliknya kalau terlalu
banyak dilarang dan ditegur, maka anak akan diliputi ekspresi serba salah dan berdosa.

4
BAB III
PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Lokasi dan Waktu Observasi


Lokasi: Paud Langit biru berada di Jl. Bandaraya RT 20 Kel.Pematang Gubernur,
Kec.Muara Bangkahulu Kota Bengkulu,
Waktu Observasi: pada tanggal 09 April 2019 jam 13.00

B. Subjek Observasi
Lembaga: Paud Langit biru yang beralamat di Jl. Bandaraya RT 20 Kel.Pematang
Gubernur, Kec.Muara Bangkahulu Kota Bengkulu, Dan pemilik lembaga paud Bapak
Hardiansyah, S.Pd

C. Variabel Observasi
Kami menggunakan variabel wawancara.
Wawancara disini adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewere) yang memberikan atas pertanyaan itu.
Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengum- pulkan data dengan
mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas
(seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah).
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang
diarahkan kepada informasi-informasi untuk topik yang akan digarap.Dalam
mempergunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan penanya tidak semata-mata
tergantung dari pertanyaan- pertanyaan yang telah disiapkan itu. Bila ada informasi
yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, maka penanya akan mengajukan
pertanyaan baru di luar daftar tersebut.

D. Teknik pengumpulan data


1. Harus terlibat langsung dalam interaksi dengan objek
2. Mendatangi tempat yang akan diobservasi.

5
3. Mewawancari orang yang ingin diobservasi misalnya dipaud langit biru ini yang
dikepalai oleh bapak hardiansyah.
4. Mengumpulkan dan mencatat informasi-informasi yang telah didapat.
5. Mengelolah informasi-informasi yang telah didapat.
6. Dan menyusunnya menjadi suatu laporan observasi.

6
BAB IV
HASIL OBSERVASI

IDENTITAS SEKOLAH ALAM PAUD LANGIT BIRU

Sekolah Alam PAUD Langit Biru merupakan PAUD yang siswanya langsung
berinteraksi dengan alam maksudnya para peserta diajari belajar secara langsung tidak
sekedar teori.beralamatkan di Jl. Bandaraya RT.20 Kec. Muara Bangkahulu. Sekolah ini di
dirikan oleh Yayasan Khairani Bengkulu dengan jumlah tenaga pendidik 6 orang. SA PAUD
Langit Biru ini tidak hanya berfokus siswa PAUD saja, namun mereka juga menerima anak
yang berusia 2-4th (Playground) serta anak yang berkebutuhan khusus (ABK)

Berdirinya SA PAUD Langit Biru ini di awali oleh pemilik Yayasan Khairani yaitu
Nanang Edi Haryanto yang sudah lama sekali ingin mendirikan sebuah sekolah, namun
karena belum menemukan tenaga pendidiknya maka keinginan Bapak Nanang ini belum
terwujud. Namun, setelah 10th berlalu Bapak Nanang barulah menemukan 5 orang tenaga
Pendidik ini, maka barulah didirikan sekolah ini oleh pak Nanang dengan tema Sekolah
Alam.

Sekolah Alam Langit Biru ini memiliki 4 tenaga Pendidik dengan berbagai lulusan,
dan 1 orang kepala sekolah yaitu Bapak Hardiansyah S.Pd sekaligus sebagai motivator dan
konsultan pendidik.

Visi Misi dan tujuan dari SA Langit Biru sebagai berikur:

7
STRUKTUR PENGURUS SA PAUD LANGIT BIRU

Dewan Pembina

Kepala sekolah
Hardiansyah

Humas/TU Bendahara
Ari Sandri
Eli Susanti

Waka Kurikulum Waka Kesiswaan

Eli Susanti Ria Andriana, S.PD

Fasilitator PG Fasilitator TK.A Fasilitator TK. B1 Fasilitator TK. B2

Ria Andriana, S.Pd Triyatun, S.T.P Elis Susanti Nopi Andesta

Fasilitatro outbound Shadow Teacher Shadow Teacher


Nanang Edi H, S.H Jusmiati Nova Triani, S.I.kom

Daftar nama Tenaga KePendidik pendidikan anak usia dini (Paud) Langit Biru
JENIS-JENIS KEGIATAN SEKOLAH ALAM LANGIT BIRU

Sekolah Alam Langit Biru memiliki beberapa kegiatan yang berfokus belajar outdoor
atau di alam seperti:

1. Outing
Outing merupakan kegiatan dimana anak belajar diluar kelas, kelas mereka tidak tutup
dinding, namun kelas mereka sudah berbentuk saung dan rumah pohon.

2. Home visit
Homevisit yaitu kegiatan rutin siswa mengunjungi salah satu rumah siswa lainnya
bersama ayah bunda beserta gurunya.

3. Kunjungan edukatif
Kunjungan edukatif merupakan kunjungan siswa ke bebragai tempat yang dapat
mengedukatif siswanya seperti mengunjungi toko buku, pabrik tempe, dan pantai.
4. Kemah Semester
SA Langit Biru juga mengadakan kemah semester, dimana siswa berkemah di
lingkungan sekolah langit biru bersama ayah bunda serta gurunya untuk
menumbuhkan rasa cinta akan alam berssama teman-temannya.
9
5. Renang
Selain berkemah SA Langit Biru juga memiliki renang bersama siswa nya untuk
berolahraga. Tidak hanya siswa saja yang berenang, namun guru dan bunda dari siswa
langit biru ini juga ikut renang bersama anak mereka.
6. Panen Sayur
Panen sayur juga menjadi salah satu kegiatan edukati dari SA Langit Biru, agar siswa
mengetahui bagaima sayur itu berasal dan belajar memanennya.

7. Peternakan ayam dan ikan


Selain belajar panen sayur, siswa juga diajak berkegiatan ternak ayam dan ikan. Siswa
diajak langsung ke lokasi ternak ayam dan ikan.

8. Kewirausahaan
Setelah anak diajak memanen sayur dan ternak ikan juga ayam, anak-anak belajar
berwirausaha secara bergilir di dekat daerah sekolah.

9. Culture Day
SA Langit biru juga memiliki kegiatan Culture Day (Hari Budaya) sesuai dengan
event yang ada di kalender dan mengenakan kostum sekreatif mungkin lalu pensi.

10
10. Fun Cooking
Merupakan kegiatan siswa diajak oleh gurunya memasak masakan yang ringan,
seperti membuat roti isi, telur asin, dan mengadon tepung goreng untuk menggoreng
ayam crispy.
11. Hafalan surah Al-Quran
Anak-anak diajak menghafal surah minimal 1 ayat 1 hari.

JUMLAH PESERTA KEGIATAN

Berdasarkan hasil obseervasi yang dilaksanakan pada hari Selasa 9 April 2019,
jumlah dari siswa PAUD SA Langit Biru berjumlah 15 orang, PAUD Langit biru sengaja
membatasi kuota pendaftaran anak, agar guru dan staff dari PAUD dapat mengontrol anak-
anak secara baik dan focus.

Untuk Anak Berkebutuhan Khusus berjumlah 5 orang, yang juga digabungkan secara
bersamaan saat belajar bersama anak PAUD, dan siswa PG (Playground) berjumlah 5 orang
juga.

SARANA DAN PRASARANA

Sekolah Alam Langit Biru banyak menyediakan sarana dan prasarana yang dapat dinikmati
oleh siswa dan orang tua nya seperti:

1) Wahana bermain dan kelas yang luas


2) Rumah pohon
3) Ruang belajar yang menarik
4) Flying fox
5) Lokasi yang strategis
6) Area Perkemahan
7) Area Pertanian
8) UKS
9) Ruang Lipat dan Balok
10) Ruang terapi dan inklusi
11) Kolam ikan
12) Kandang ayam

11
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil observasi sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

PAUD Langit biru merupakan pendidikan anak usia dini yang dikepalai oleh bapak
Hardiansyah M.Pd, PAUD Langit biru ini berdiri pada tahun 2017 sampai saat ini
masih berjalan walaupun siswa nya hanya sedikit. Paud ini menjamin siswa bahagia
disekolah, karena di paud ini siswanya langsung berinteraksi dengan alam maksudnya
para peserta diajari belajar secara langsung tidak sekedar teori. Sekolah ini di dirikan
oleh Yayasan Khairani Bengkulu dengan jumlah tenaga pendidik 6 orang. SA PAUD
Langit Biru ini tidak hanya berfokus siswa PAUD saja, namun mereka juga menerima
anak yang berusia 2-4th (Playground) serta anak yang berkebutuhan khusus (ABK).
B. Saran
Dari observasi, penulis mempunyai saran untuk paud langit biru di Jl. Bandara kota
bengkulu:
a. Pengelolaan yang baik perlu untuk di tingkatkan lagi, agar tetap terjaga kualitas
dan kuantitasnya.
b. Siswa nya hanya sedikit maka Perlu adanya penyebaran brosur-brosur agar para
orang tua mengetahui adanya paud langit biru.

12
Dokumentasi

13
14

Anda mungkin juga menyukai