1
Kasiram, Moh. (2008). Metodologi Penelitian. Malang: UIN-Malang Pers. Hlm.149
2
Creswell, John W. (2016). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi
Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm.5
3
Arikunto, Suharsimi. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. Hlm.27
Dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian kuantitatif harus pula memiliki
karakter ilmu pengetahuan yang memiliki beberapa sifat-sifat yaitu :
1. Objektif
maksudnya teori-teori mengenai semesta haruslah menjelaskan apa
adanya dan tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun; sifatnya harus bebas
nilai (asumsi penilaian orang lain).
2. Fenomenalis
bukan fenomena, melainkan berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“yang terlihat”. Artinya kajian penelitian hanya berbicara mengenai
sesuatu yang dapat diamati, yang dapat dirasakan, dan dapat dilihat
karena adanya data.
3. Reduksionis
berarti data yang ditemukan melalui penelitian harus dapat direduksi
menjadi fakta-fakta yang jelas, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pengambilan keputusan.
4. Naturalis
artinya sesuatu yang diteliti harus serupa dengan objek alam semesta
yang bergerak secara mekanis dan tetap berdasarkan hukum-hukum
tertentu. Hanya sesuatu yang dapat diulang berkali-kali kapan pun dan
oleh siapa pun tetap memiliki hasil yang sama.4
4
Sanjaya, Wina. (2015). Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group. Hlm.35
Daftar Pustaka