Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman menuntut berbagai kemajuan di semua
bidang. Oleh karena itu, bidang pendidikan pun harus ikut berbenah. Salah
satu bagian di bidang pendidikan yang harus berbenah adalah kelas. Kelas
merupakan entitas kecil dalam bidang pendidikan yang justru menjadi
ujung tombak. Di dalam kelaslah terjadi proses transfer pengetahuan dari
pendidik kepada peserta didik.
Namun, proses transfer pengetahuan tersebut dapat terganggu jika
model penyampaian yang digunakan tidak pas, bahkan monoton. Model
yang tidak pas dan monoton akan menyebabkan ilmu yang disampaikan
tidak dapat dipahami dengan baik. Bahkan, peserta didik akan merasa
bosan di dalam kelas. Jika hal ini tidak segera dicarikan jalan keluar,
prestasi dan penyerapan ilmu peserta didik pun akan menurun. Keadaan
ini tentu bukan hal yang diharapkan oleh pendidik maupun para peserta
didik. Oleh karena itu, upaya perbaikan dalam pembelajaran bukan lagi
sebuah keharusan, melainkan sebuah kebutuhan.
Metode Pembelajaran inquiry merupakan satu komponen penting
dalam pendekatan konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang
dalam inovasi atau pembaruan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan
penemuan atau inkuiri, siswa didorong untuk belajar sebagian besar
melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman
dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan
prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Piaget memberikan definisi
pendekatan Inquiry sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi
siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertayaan-
pertayaan dan mencari sendiri jawaban atas pertayaan yang mereka
ajukan. Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian

1
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan
analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan
penuh percaya diri.
Dalam makalah ini, model pembalajaran yang pemakalah bahas
adalah model pembelajaran inkuiri. Menurut pemakalah sendiri model
pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang sangat menarik,
karena dapat memacu pemikiran anak didik, sehingga anak didik dapat
menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan yang muncul dibenaknya,
dan sepertinya dengan cara ini pengetahuan yang didapat tidak gampang
hilang dalam ingatan anak didik karena proses penemuan jawaban
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari model pembelajaran inquiry?
2. Apa tujuan dari model pembelajaran inquiry?
3. Apa sajakah ciri-ciri model pembelaran inquiry?
4. Apa saja sistem sosial dalam model inquiry?
5. Apa saja sistem pendukung dalam model inquiry?
6. Apa saja aplikasi dalam model pembelajaran inquiri?
7. Apa saja Prinsip-prinsip model pembelajaran inquiry?
8. Apa saja langkah-langkah dalam model pembelajaran inquiry?
9. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan model pembelajaran inquiry?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian darimodel pembelajaran inquiry
2. Untik mengetahui tujuan dari model pembelajaran inquiry
3. Untuk mengetahui ciri-ciri model pembelajaran inquiry
4. Untuk mengetahui sistem sosial dalam model inquiry
5. Untuk mengetahui sistem pendukung dalam model inquiry
6. Untuk mengetahui aplikasi dalam model pemebelajaran inquiry
7. Untuk menegetahui prinsip-prinsip model pembelajaran inquiry
8. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam model pembelajaran inquiry

2
9. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
inquiry

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Inquiry
discovery merupakan bagian dari inquiry. atau inquiry merupakan
perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. lnkuiri yang
dalam bahasa lnggris inquiry berarti pertanyaan. atau pemeriksaan,
penyelidikan. lnkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia
untuk mencari atau memahami informasi.1

Model inkuiri merupakan model pembelaiaran yang penyajiannya


memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi
dengan atau tanpa bantuan guru. Model inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan.

Inquiry adalah kata yang memiliki banyak makna bagi banyak


orang dalamberbagai konteks yang berbeda. Dalam bidang
sains, inquiry berarti seni atau ilmu bertanya tentang alam dan menemukan
jawaban atas pertanyaan tersebut. Inquiry dilakukan melalui langkah-
langkah seperti observasi dan pengukuran, hipotesis, interpretasi, dan
penyusunan teori. Inquiry memerlukan eksperimentasi, refleksi, dan
pengenalan terhadap kekuatan dan kelemahan metode yang digunakan.2
Menurut national research council, Inkuari secara umumnya
bermaksud mencari maklumat, menyoal, dan menyiasat fenomena yang
berlaku disekeliling. Melalui inkuiri, pelajaran menerangkan objek
ataupun proses menyoal, menjalankan eksperimen bagi berkongsi
penemuan atau penyelesaian. Inkuiri saintifik merujuk pada berbagai cara
yang digunakan oleh ahli sains bagi mengkaji alam semula jadi dan

1
Trianto Ibnu, (Jakarta: PT Kharisma Utama, 2017). Hlm 78.
2
Kusmaryono, Setiawati, Penerapan Inquiry Based Learning Untuk Mengetahui Respon Belajar
Siswa Pada Materi Konsep Dan Pengelolaan Koperasi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika
Pendidikan. Vol. 8 No. 2.

4
mencadangkan penjelasan berdasarkan bukti hasil dari pada daya usaha
mereka. Inkuiri didalam kelaas sains merujuk pada aktiviti-aktiviti pelajar
membolehkan mereka meluaskan pengetahuan dan memahami ide-ide
saintifik serta kepahaman tentang bagaimana ahli sain mengkaji alam
semesta. Jadi, inkuiri pelajar melibatkan pemerhatian, mengemukakan
persoalan, menyimak buku dan sumber-sumber maklumat lain tentang
perekara yang sudah diketahui berasaskan bukti eksperimen,
menggunakan alat untuk mengumpul, analisis dan interprestasi data,
mencadangkan jawaban, penjelasan, dan berkongsi keputusan atau
pendapat. Inkuiri memerlukan semacam andaian, penggunaan pemikiran
kritikal dan logical dan pertimbangan penjelasan alternative.
Menurut DoBoer (1991), jika beliau disuruh memilih satu
perkataan lagi menerangkan matlamat pelajarean sains dalam tempoh 30
tahun yang bermula lewat tahun 1950-an maka perkataan itu adalah
“inkuiri”. Inkuiri adalah teras kepada usaha sains. Proses inkuiri
dimodelkan melalui kaedah yang digunakan oleh ahli sains dalam
membuat penemuan. Sains dilihat sebagai himpunan teori dan idea yang
dibina berdasarkan dunia fisikal, dan bukan satu koleksi fakta yang tidak
bersangkutan dan tidak dapat dissanggah, inkuiri adalah suatu proses yang
kompleks dan pelajaran inkuiri akan membawa pengajar mengalami
sendiri inkiri saintifik.
Inkuiri juga dapat diartikan sebagai berikut :
1. Inkuiri adalah suatu proses mencari dan menyiasat masalah,
membina hipotesis, mereka bentuk eksperimen, mengumpulkan
data dan membuat eksperimen dan membuat kesimpulan bagi
penyelesaian masalah.
2. Inkuiri didefinisikan sebagai proses mencari kebenaran, maklumat
ataupun pengetahuan melalui kaidah penyoalan. Proses inkuiri
bermula pengumpulan maklumat melalui indera penglihatan,
pendengaran, sentuhan , rasa bau (wheat school dan Disney
learning 2000).

5
3. Inkuiri didefinisikasebagai teknik penyoalan mengenai suatu
perkara dan mencari jawaban kepada penyoalan yang dituturkan. Ia
melibatkan pemerhatian dan pengukuran yang teliti, membuat
hipotesis, menterjemahkan dan membina teori. Inkuiri memerlukan
kemahiran mengeksperimen, refleksi dan mengambil kira kekuatan
dan kelemahan kaedah yang digunakan.
Dalam inkuiri saintifik pengajar menggunakan pengetahuan,
imaginasi, taakulan dan kemahiran proses untuk membina secara aktif
kepahaman saintifik. Inkuiri saintifik menggunakan pemikiran dan
kemahiran proses untuk membina kepahaman tentang pengetahuan sains
secara aktif. Melalui inkuiri, pelajar berlatih kemahiran yang diperlukan
dalam kehidupan sahari-hari. Kemahiran adalah kepercayaan yang
dipelajari untuk melakukan sesuatu dengan baik. Kemahiran hidup
ditarifkan sebagai kemahiran yang membantu individu untuk Berjaya dan
melaui kehidupan yang produktif dan memuaskan, seperti berfikir,
mengurus, prihatin dan sebagainya.
Menurut Hutchings (2007), Inkuiri berbasis masalah atau masalah
membutuhkan literasi informasi dan juga merupakan cara untuk
meningkatkan motivasi peserta didik. Kedua istilah tersebut tampaknya
digunakan untuk menggambarkan konteks pembelajaran yang serupa
meskipun para pendukung penyelidikan belajar berinspeksi cenderung
lebih menekankan motivasi belajar dan lebih suka melibatkan para lerner
karena mereka lebih aktif terlibat dan harus bertanggung jawab atas
penyelidikan.
Pembelajaran berbasis pertanyaan cenderung mengambil bentuk sebagai
berikut:
1. Pembentukan area investigasi, suatu rangsangan untuk questionng
biasanya dalam bentuk skenario, tugas atau masalah.
2. Identifikasi oleh kelompok mahasiswa dari isu-isu kunci dan
quetions yang sesuai: absen dari daftar bacaan yang ditentukan
berarti bahwa sumber daya ditemukan oleh siswa. Keputusan

6
tentang sumber daya mana yang tepat diambil oleh siswa, sehingga
mengikuti metode penelitian lengkap.
3. Investigasi sumber dan bukti oleh individu atau sub kelompok.
4. Melaporkan hasil ke seluruh kelompok.
5. Refleksi kelompok pada proses yang jauh, mengidentifikasi
kesenjangan yang tersisa dan menganalisa skenario baru dalam
terang pembelajaran baru
6. Suatu proses diulang kembali, berputar-putar sampai penghentian
sementara disebut oleh urgensi tenggat waktu penilaian
B. Tujuan Model Pembelajaran Inquiry
Tujuan utama model inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat
mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan
memberikan pertanyaan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar
rasa ingin tahu mereka. Model inkuiri merupakan bentuk pembelalajaran
yang berorientasi kepada siswa (student centered approach), sebab siswa
memegang peran yang sangat dominan dalam proses pcmbelajaran.
Peran guru dalam pembelajaran inkuiri yaitu :
a. Motivator, memberikan rangsangan agar siswa aktif dan bergairah
berpikir.
b. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar iika siswa mengalami
kesulitan.
c. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat
d. Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas.
e. Pengarah. memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
f. Manajer, mcngelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.
g. Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.
Adapun tujuan model inkuri  adalah:
a. Mengembangkan sikap, keterampilan, kepercayaan siswa dalam
memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara tepat
(objektif).

7
b. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap,
cermat. dan nalar (kritis. analitis, dan logis).
c. Membina dan mengembangkan sikap ingin tahu lebih jauh
(curiousity).
d. Mengungkap aspek pengetahuan (kognitif)  maupun sikap (afektif).
C. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Inquiry
1. Inkuiri  menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal umuk
mencari dan menemukan, artinya model mkulri menempatkan
siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pcmbelajaran, siswa
tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,
sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self
belief). Dengan demikian model pembelajaran inkuiri
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi
sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
3. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,
logis, dan kritis. atau mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian dalam model
mkuxri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran,
akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya.3
D. Sistem Sosial dalam Model Inquiry
Maksud Suchman adalah bahwa sistem sosial harus kooperatif dan
ketat. Meskipun model pelatihan inkuiri dapat sangat terstruktur, dengan
sistem sosial yang dikendalikan sebagian besar oleh guru, lingkungan
intelektual terbuka untuk semua ide yang relevan; guru dan siswa
berpartisipasi sebagai sederajat di mana ide-ide diperhatikan. Selain itu,

3
Trianto Ibnu, (Jakarta: PT Kharisma Utama, 2017). Hlm 80.

8
guru harus mendorong siswa untuk memulai penyelidikan sebagai prinsip-
prinsip penyelidikan, struktur dapat diperluas untuk memasukkan
penggunaan bahan sumber daya, dialog dengan siswa lain, eksperimen,
dan diskusi dengan guru uch mungkin. Ketika siswa belajar prinsip-prinsip
penyelidikan, struktur dapat diperluas untuk memasukkan penggunaan
bahan sumber, dialog dengan siswa lain, eksperimen, dan diskusi dengan
guru.
Setelah periode praktik dalam sesi inkuiri yang terstruktur guru,
siswa dapat melakukan penyelidikan di lebih banyak pengaturan yang
dikendalikan siswa. Peristiwa stimulasi dapat diatur di dalam ruangan, dan
siswa dapat bertanya sendiri atau dalam kelompok informal, bergantian
antara sesi tanya jawab terbuka dan pengumpulan data dengan bantuan
bahan sumber daya. Dengan cara ini, siswa dapat bergerak bolak-balik
antara sesi inkuiri dan studi independen. Penggunaan model pelatihan
inkuiri ini sangat cocok untuk pengaturan ruang kelas terbuka, di mana
peran guru adalah manajer instruksional dan monitor. Pada tahap awal
penyelidikan, peran guru adalah untuk memilih (atau membangun) situasi
masalah, untuk wasit penyelidikan sesuai dengan prosedur penyelidikan,
untuk menanggapi penyelidikan pertanyaan siswa dengan informasi yang
diperlukan, untuk membantu memulai penyelidikan. fokus dalam
penyelidikan mereka, dan untuk memfasilitasi diskusi tentang situasi
masalah di antara para siswa.
Pada tahap awal penyelidikan, peran guru adalah untuk memilih
(atau membangun) situasi masalah, untuk wasit penyelidikan sesuai
dengan prosedur penyelidikan, untuk menanggapi penyelidikan pertanyaan
siswa dengan informasi yang diperlukan, untuk membantu memulai
penyelidikan. fokus dalam penyelidikan mereka, dan untuk memfasilitasi
diskusi tentang situasi masalah di antara para siswa.4

4
Joice and weil, (Newdelhi : Asoke K, 1996).Hlm 199-200

9
E. Sistem Pendukung Model Pembelajaran Inquiry
Dukungan optimal adalah seperangkat materi yang dihadapi,
seorang guru yang memahami proses intelektual dan strategi penyelidikan,
dan materi sumber daya yang terkait dengan masalah.5
F. Mengaplikasikan Model Pembeljaran Inquiry
Meskipun pelatihan inkuiri awalnya dikembangkan untuk ilmu
alam, prosedurnya dapat digunakan di semua bidang subjek; setiap topik
yang dapat dirumuskan sebagai situasi yang membingungkan adalah
kandidat untuk pelatihan inkuiri. Dalam literatur, misteri pembunuhan dan
cerita fiksi ilmiah atau plot membuat situasi yang sangat membingungkan.
Artikel surat kabar tentang situasi ganjil atau mustahil dapat digunakan
untuk membangun peristiwa stimulus. Salah satu penulis berada di sebuah
restoran Cina belum lama ini dan bingung atas pertanyaan, "Bagaimana
keberuntungan dimasukkan ke dalam kue keberuntungan, karena itu tidak
tampak terbakar atau dimasak dengan cara apa pun? "Kami sadar bahwa
ini akan menjadi topik pelatihan penyelidikan yang sangat baik bagi anak-
anak. Ilmu sosial juga menawarkan banyak kemungkinan untuk pelatihan
penyelidikan.
Konstruksi situasi yang membingungkan adalah tugas penting,
karena mengubah konten kurikulum menjadi masalah untuk
dieksplorasi.Ketika objek dan materi lain tidak tersedia atau sesuai dengan
situasi masalah, kami menyarankan agar guru membuat pernyataan
masalah untuk siswa dan fakta. lembar untuk diri mereka
sendiri.Pernyataan masalah menggambarkan kejadian discrepant dan
memberikan informasi yang dibagikan pada awalnya dengan siswa.
Lembar fakta memberikan informasi lebih lanjut kepada guru tentang
masalah, dan guru menggambar di atasnya untuk menjawab pertanyaan
siswa. dari proses ini ikuti.

5
Joice and weil (Newdelhi : Asoke K, 1996) Hlm.201

10
G. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran Inquiry
a. Berorietasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama model inkulri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian selain berorientasi kepada
hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Maka kriteria
keberhasilan dari proses pcmbelajaran bukan ditentukan oleh
sejauhmana siswa dapat menguasai materi pelajaran, tetapi
sejauhmana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.
b. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi.
baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru,
bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran
sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai
sumber belaiar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur
interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar
siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui
interaksi mereka.
c. Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam model lnkuiri
adalah guru sebagai penanya. Sehab, kemampuan siswa untuk
menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan
sebagian dari proses berpikir.
d. Prinsip Belajar untuk Berpikir Belajar
Bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar
adalah proses berpiknr (learning how to think), yaitu proses
mengcmbangkan potensi seluruh otak. Pcmbclajaran bcrpikir
adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
e. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai
kemungkinan, oleh sehab itu siswa perlu diberikan kebebasan
untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika

11
dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran
yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang
harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan
ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukannya.6
H. Langkah-langkah Model Pembelajaran Inquiry
Model pembelajam inkuiri tidak hanya mengembangkan
kemampuan intelektual tetapi juga mengambangkan seluruh potensi yang
ada. Berikut dijelaskan langkah langkah dalam implementasi model
pembelajaran inkuiri.
Berikut akan dijelaskan lebih rinci langkah-Iangkah tersebut:
1. Mengajukan pertanyaan atau permasalahan
Pembelajaran inkuiri dimulai dari penanyaan atau
permasalahan yang diajukan, di mana ada tiga kemampuan yang
dituntut dari siswa, yakni: kemampuan untuk menyadari adanya
masalah, melihat pentingnya masalah dan kemampuan dalam
merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis
Guru menanyakan kepada siswa mengenai hipotesis atau
jawaban sementara yang mungkin sebagai solusi permasalahan
yang dapat diuji dengan data. Adapun kemampuan yang dituntut
dalam mengembangkan hipotesis adalah: kemampuan menguji dan
menggolongkan data yang dapat diperoleh, melihat dan
merumuskan hubungan yang ada secara logis serta kemampuan
merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data
Hipotesis yang dibuat dapat digunakan untuk menuntun
proses pengumpulan data, baik berupa data tabel, matriks ataupun
graHk. Dalam hal ini kemampuan yang dikembangkan adalah

6
Trianto Ibnu, (Jakarta: PT Kharisma Utama, 2017). Hlm.81

12
kemampuan dalam mengaitkan peristiwa. menyusun data dan
menganalisis data.
4. Analisis data
Hipotesa yang disusun harus dibuktikan kebenarannya
melalui analisis data yang diperoleh. Setelah melakukan percobaan
siswa dapat menguji hipotesis yang dirumuskan. Siswa dapat
menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya.
5. Membuat kesimpulan
Langkah ini merupakan langkah terakhir setelah langkah
pertama sampai keempat telah selesai dilakukan. Kesimpulan dapat
dibuat oleh siswa dengan dipandu guru.7
I. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inquiry
1. Kelebihan Model Inquiry
Model inkuiri memiliki keunggulan-keunggulan sehingga dapat
membantu siswa memahami konsep pada pembelajaran luas trapesium
dan laying-layang. Keunggulan yang dimiliki modei inkuiridi
antaranya adalah sebagai berikut:
a. Model inkuiri merupakan model pembelajaran yang
menekankan kepada pengemhangan aspek kognitif, efektif, dan
psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui
strategi ini lehih bermakna.
b. Model inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belaiar mereka.
c. Model inkuiri merupakan model yang sesuai dengan
perkembangan psikologi belaiar modern yang menganggap
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
d. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di
atas rata rata. Artinya. siswa yang memlllki kemampuan belaiar

7
Mariyaningsih, 2015. Bukan Kelas Biasa. Surakarta : Kekata Publisher. Hlm 62-63

13
bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam
belalar.8
2. Kekurangan Model Inquiry

Menurut Mariyaningsih (2018 : 64), Di samping memiliki


kelebihan, pembelajaran inkulri juga dianggap memiliki kelemahan
sebagai berikut:

a. Memerlukan waktu yang relatiflebih panjang.


b. Diperlukan usaha ekstra keras dari guru untuk mengubah
kebiasaaan belajar siswa yang lebih banyak mengandalkan
informasi dari guru.
c. Kadang sulit dalam menentukan indikator keberhasilan
pembelajaran.
d. Sistim pendidikan di Indonesia yang dominan menetapkan kriteria
keberhasilan belajar adalah menguasai materi, maka strategi ini
akan mengalami tantangan dalam pengimplementasiannya.9

8
Djuanda, (Ragam Model Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Bandung : UPI Sumedang Press, 2015)
Hlm.50-51
9
Mariyaningsih, (Bukan Kelas Biasa. Surakarta : Kekata Publisher, 2015) Hlm 64

14
BAB III

PENUTUP

Model inkuiri merupakan model pembelaiaran yang penyajiannya


memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau
tanpa bantuan guru. Model inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Tujuan model inkuri antara lain : Mengembangkan sikap, keterampilan,


kepercayaan siswa dalam memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara
tepat (objektif), Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap,
cermat. dan nalar (kritis. analitis, dan logis), Membina dan mengembangkan sikap
ingin tahu lebih jauh (curiousity), Mengungkap aspek pengetahuan
(kognitif)  maupun sikap (afektif).

Langkah-langkah dalam model inkuiri sebagai berikut : Observasi,


Mengajukan pertanyaan, Mengajukan dugaan, Mengumpulkan data dan
Merumuskan kesimpulan.

15

Anda mungkin juga menyukai