BAB III
METODE PENELITIAN
Oleh karena itu untuk menghasilkan penelitian yang baik, maka diperlukan
pemahaman dan penguasaan terhadap berbagai hal yang erat kaitannya dengan
penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan satu hal yang harus dikuasai adalah
penelitian dapat diartikan bahwa sebagai suatu bahasan yang membahas secara teknik
bahwa “metode merupakan suatu unsur yang mutlak ada didalam penelitian dan
Berangkat uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan menjelaskan tentang
1. Pola/jenis penelitian
49
latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan. Dengan demikian
naturalistik alamiah. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong
menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
begitu juga tehnik analisanya lebih merupakan ekstensi dari perilaku manusia
dalam penelitian status sekelompok manusia suatu obyek, suatu kondisi, suatu
akurat tentang material atau fenomena yang telah diselidiki. Dari pengertian
dilakukan dan tujuannya untuk melukiskan variabel atau kondisi apa yang ada
2. Kehadiran Peneliti
pimpinan lembaga pendidikan dalam hal ini kepala sekolah, para dewan guru
selalu bersikap alamiah, tidak menonjol dan dengan cara yang tidak memaksa
penelitian, hal ini memungkinkan subyek tidak bertindak dan bereaksi secara
51
alamiah dalam latar alamiahnya. Maka dalam hal ini peneliti berusaha untuk
berusaha agar jangan sampai terjadi tindakan dan cara para subyek peneliti
berubah.
secara formal, yakni wawancara dilakukan dengan cara non formal yang mana
3. Lokasi Penelitian
dan ilmu agama dengan berpedoman pada kedisiplinan dalam segala bidang
kehidupan.
media pembelajaran PAI yang ada serta kurangnya kreatifitas guru dalam
sadarnya para guru akan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai tenaga
52
4. Sumber Data
dengan fokus penelitian. Data yang bersumber dari manusia dan data yang
bersumber dari non manusia. Data dari manusia diperoleh dari orang yang
a) Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban
lisan melalui wawancara atau interview. Dan termasuk sumber data ini
musholla sekolah .
melalui metode dokumentasi yaitu berupa: daftar guru dan arsip yang
Hal tersebut dilakukan secara sadar dan terarah, karena memang dari
berbagai macam informasi yang tersedia tidak seluruhnya akan digali oleh
peneliti.
Data yang berbentuk kata-kata ini diambil dari para responden atau
informan pada waktu kegiatan wawancara langsung. Jadi data ini berupa
keterangan dari para responden atau informan untuk mengetahui tata cara
pemilihan dan evaluasi media visual grafis pendidikan agama Islam kelas
b. Data tertulis
Data yang berbentuk tulisan ini diperoleh dari pihak SDN II Demuk
Data dalam penelitian ini adalah semua data atau informasi yang
diperoleh dari para informan yang dianggap paling mengetahui secara rinci
dan jelas mengenai fokus penelitian yang diteliti. Selain itu, data juga
Sumber data dalam penelitian ini ialah terkait dengan dari mana data tersebut
diperoleh. Data ini dapat diperoleh dari kepala sekolah SDN II Demuk, guru-
informasi.
Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer
penting diperoleh dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang
berdasarkan pengalaman.
55
kelompok yaitu:
a. Observasi (pengamatan)
ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik di dalam
tersetruktur.
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
b. Observasi Nonpartisipan
56
Dalam observasi ini peneliti tidak telibat dan hanya sebagai pengamat
independen.
c. Observasi Tersetruktur
secara sistematis tentang apa yang akan diobservasikan, hal ini dilakukan
karena peneliti tidak tau secara pasti tentang apa yang akan diamati.
diri dalam latar yang sedang diteliti. Metode ini digunakan peneliti untuk
b. Wawancara Mendalam
yang harus diteliti, dan juga apa bila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
macam:
yaitu peneliti membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang
hal-hal yang akan ditanyakan yang ada kaitannya dengan bagaimana guru PAI
dalam memilih media visual grafis di SDN II Demuk dan Bagaimana tata cara
Agama Islam (GPAI) guna memperoleh data, sehingga validitas data tersebut
58
akurat. Dan tak lupa peneliti dalam wawancara mendalam membuat field note
Maka dari itu peneliti selalu membuat fild note setiap melakukan
c. Dokumentasi
laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan dengan melihat dokumen-
yang ada.
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, foto dan lain-lain yang
dari latar belakang obyek penelitian antara lain untuk mengetahui sejarah
dasar.
dikutip Ahmad Tanzeh dan Suyitno, bahwa analisa data adalah “proses
terhadap semua hal yang dikumpulkan dan menyajikan apa yang ditemukan”.
dan Suyitno, analisis data interaktif (interaktif model) terdiri dari tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : (a) reduksi data, (b) penyajian
data, (c) penarikan kesimpulan. Ketiga alur tersebut dapat dilihat dalam uraian
sebagai berikut:
a. Reduksi Data
banyak untuk itu perlu dicatat lebih teliti dan rinci. Semakin lama peneliti
terjun kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan
rumit.
60
lapangan.
Dalam proses reduksi data ini, banyak data temuan yang berkenaan
dengan masalah penelitian saja yang dipakai. Sedangkan data yang tidak
relevan dengan masalah penelitian dibuang. Dengan kata lain reduksi data
fokus penelitian sehingga data akan lebih mudah dipahami dan dimengerti
b. Penyajian data
data yang didapat berupa kata-kata atau kalimat yang berhubungan dengan
fokus penelitian.
uraian singkat dan teks bersifat naratif. Karena dalam penelitian ini, data
c. Penarikan kesimpulan
ditarik kesimpulan".
semua masalah yang telah dirumuskan dalam fokus penelitian yang telah
ditetapkan sebelumnya.
a. Derajat kepercayaan
(credibility)
b. Ketrampilan
(transferability)
c. Ketergantungan
(dependability)
d. Kepastian
(confirmability)
a.Trianggulasi
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
cara ini peneliti bisa menarik kesimpulan yang mantap tidak hanya dari satu
dengan data hasil wawancara serta data dari dokumentasi yang berkaitan.
Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber data bisa teruji
kebenarannya bila mana dibandingkan data yang sejenis yang diperoleh dari
b. Teman sejawat
64
hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi rekan sejawat. Demikian
halnya dalam penelitian ini, peneliti juga menguji keabsahan data dengan
diskusi dan tanya jawab agar subyektifitas peneliti dalam menghadapi data
oleh penulis tersebut, sehingga menghasilkan pemikiran atau ide yang sama
c. Perpanjangan Keikutsertaan
memperoleh data yang akurat dan memiliki keabsahan, maka peneliti ini
65
Oleh karenanya di sini peneliti guna memperoleh data yang akurat dan
memperkecil kesalahan dan juga data yang digali benar-benar valid dan
akurat.
8. Tahap-tahap Penelitian
perbaikan.
- Mengurus perizinan
- Memasuki lapangan
Pada tahap ini peneliti menyusun data yang telah terkumpul serta
penelitian yang telah dilakukan. Laporan ini akan ditulis dalam bentuk
skrpsi.
67
68
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi.
instrument yang digunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
sebagai sistem penyampaian atau pengantar media yang sering diganti dengan kata
mediator menurut Fleming adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan
menujukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara
dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Di samping itu
yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan canggih,
perantara yang mengajar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film,
foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan bahan-bahan cetakan, dan
komunikasi.
perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena
oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai
yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan
Sementara itu Gagnet dan Briggs secara implicit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape, recorder, kaset, video
camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi
dan computer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau
tentang media di atas berikut dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada
sebagai hadwer (perangkat keras) yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
71
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik
membosankan)
72
waktu.
kebun binatang.
sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh
media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media
dalam kegiatan tersebut di samping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan
langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik. Penggunaan media dalam
pengalaman yang dimiliki mereka. Dua orang anak yang hidup di dua
tersebut.
b. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami
secara langsung oleh siswa di dalam kelas, seperti obyek yang terlalu besar
atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu
74
kesukaran tersebut.
kongkrit sampai kepada yang abstrak. Sebuah film tentang suatu benda
atau kejadian yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa, akan
dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.
Ada bebarapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
teknis dan biaya. Oleh sebab itu beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan
antara lain:
Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-
media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan
c. Kondisi audien (siswa) dari segi subyek belajar menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi
digunakan di kelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media atau
suatu media yang dikehendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru.
disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan
canggih (teknologi tinggi) bila mana hasil yang dicapai tidak seimbang
berikut:
kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif afektif
dan psikomotor.
c. Praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia, waktu, dana atau
77
ini menuntun para guru atau instruktur untuk memilih media yang ada,
menggunakannya.
belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau
kelompok sedang maupun kecil atau perorangan. Ada media yang tepat
atau perorangan.
jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan
tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
mempertinggi mutu proses kegiatan belajar megajar. Oleh karena itu harus
yang integral dari suatu sitem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat
media pengajaran.
sembarang menggunakannya.
Mengajar
didengar.
79
pembelajaran siswa.
berikut:
3) Gerak yang terlalu lambat atau yang terlalu cepat dapat dibantu
lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara
verbal.
mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan
berguna:
8) Dengan sifat yang unik pada siswa ditambahkan lagi dengan lingkungan
mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini
akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga
berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan yaitu dengan
kemampuan dalam:
b) Memprsamakan pengalaman
Rudi Berets (1977) mengklasifikasi ciri utama media pada tiga unsur pokok
yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga
bentuk yaitu gambar visual, garis (linergrapc) dan simbol. Disamping itu dia juga
g. Media audio
h. Media cetak.
recorder.
c. Alat-alat yang bisa dilihat dan idengar, misalnya film dan televisi,
sebagainya.
Di samping itu para ahli media lainnya juga membagi jenis-jenis media
d. Media proyeksi
e. Media dengar
Media Audio Visual berasal dari kata media yang berarti bentuk perantara
yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan,
atau pendapat sehingga ide, pendapat atau gagasan yang dikemukakan itu sampai
kepada penerima yang dituju. Dan audio visual yang berarti dapat didengar dan
dapat dilihat. Sehingga media audio visual dapat diartikan sebagai alat (sarana)
peraga yang bersifat dapat didengar dan dapat dilihat. Dasar media dirancang
mempunyai dua tujuan, tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum
dari penggunaan media adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam
Media audio visual yaitu media pengajaran dan media pendidikan yang
mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar mengajar
berlangsung. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media
audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat
yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang
pendengaran (Audio) dan Penglihatan (Visual). Alat bantu ini juga merupakan alat
yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu kata serta tulisan dapat
Media Audio-Visual terdiri dari: Media Audio Visual Diam dan Media
84
Audio Visual Gerak. Media Audio Visual Diam Yaitu media yang menampilkan
suara dan gambar diam, contohnya Sound slide (Film bingkai suara). Sedangkan,
Media Audio Visual gerak ialah media yang menampilkan suara dan gambar
media audio visual ini diharapkan lebih memudahkan peserta didik untuk
menyerap lebih baik materi yang telah disampaikan oleh guru. Karena kegiatan
pembelajaran yang ideal adalah ketika guru mampu menciptakan kondisi dan aktif
Media merupakan salah satu ide yang sangat tepat dalam menyiasati
jalannya proses belajar mengajar. Media audio visual mempunyai berbagai macam
siswa
maupun abstrak
dan dalam penggunaannya mempunyai dua tujuan, tujuan umum dan tujuan
khusus. Adapun tujuan umum dari penggunaan media adalah untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan tujuan khusus
meletakkan konsep dasar berfikir yang kongkrit dari suatu yang bersifat abstrak
sehingga pelajaran dapat dicerna dengan mudah karena anak dihadapkan pada
pengalaman yang secara langsung. Firman Allah Surat As Syuura ayat 51:
86
ي بِاِ ْذنِ ٖه َما يَ َش ۤا ُء ٍ َو َما َكانَ لِبَ َش ٍر اَ ْن يُّ َكلِّ َمهُ هّٰللا ُ اِاَّل َوحْ يًا اَوْ ِم ْن َّو َر ۤاِئ ِح َجا
Uَ ب اَوْ يُرْ ِس َل َرسُوْ اًل فَيُوْ ِح
۵۱ : ۗ﴾اِنَّهٗ َعلِ ٌّي َح ِك ْي ٌم ﴿الشورى
Artinya :“Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah
berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau
dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu
diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang dia kehendaki.
Sesungguhnya dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. As Syuura
ayat 51).
juga melalui perantara. Begitu juga dalam proses pembelajaran di kelas seorang
Media audio visual sebagai alat peraga mempunyai fungsi melicinkan jalan
menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa
anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar
anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
lebih baik.
Usman, mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara,
visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu
gambar visual, garis (linear graphic) dan symbol. Di samping itu juga
7) Media audio
8) Media cetak
efektivitas yang cukup tinggi, menurut riset, rata-rata diatas 60% sampai 80%.
selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, televise, tape recorder dan
komunikasi antara guru dengan siswa berlangsung baik dan informasi yang
disampaikan guru dapat diterima siswa, guru perlu mengunakan media pengajaran.
Kegiatan belajar mengajar melalui media dapat terjadi bila ada komunikasi dari
guru (sender) dan siswa (penerima). Berikut ini model komunikasi menurut Berlo,
Orang yang melakukan atau memberi informasi disebut sumber atau sender
dilambangkan (S), isi pesan disebut message dilambangkan (M), penerima pesan
disebut Receiver dilambangkan (R). Proses itu terjadi setelah ada reksi umpan
balik (feed back) atau dilambangkan (F). Dalam hal ini penerima akan berubah
belajar), namun lebih dari itu merupakan bagian yang integral dan saling
sistem dan rancangan sistem serta konsep teori belajar. Berikut ini adalah bagan
2. Media yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras disiapkan untuk
instruksional.
menjadi efektif.
90
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan
a. Ahmad D. Marimba
yang utama.
b. Ahmad Tafsir
bentuk pendidikan formal, non formal, dan informal di sekolah, dan diluar sekolah
a. Pendidikan Islam menurut Miqdad Yeljin (seorang guru besar islam ilmu
tingkatan pertumbuhan yang disinari oleh cahaya yang dibawa oleh Islam
ajarnya.
proses kependidikan”.
Menurut Abdul Majid menyebut ada tujuh fungsi pendidikan agama islam
yaitu:
keluarga.
dan fungsionalnya.
dengan materi pendidikan agama Islam baik yang berupa alat yang
oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak
kepada orang lain. Segala sesuatu atau benda dapat dipakai sebagai
board dan display, film atau gambar hidup dan lain sebagainya.
jelas.
mengajar. Bahkan tak jarang peserta didik yang ingin sekali lagi
yang sama seluruh kelas kecuali ada di antara peserta didik yang
yaitu:
terdiri atas:
tergolong ke dalam kategori ini antara lai, slide dan film strip, film
komputer.
c. Sumber-sumber masyarakat.
guru sendiri, tetapi pada pokoknya jenis media ini hanya dapat dilihat,
dalam misi pendidikan agama islam dan dapat menjadi faktor yang menetukan
Dengan demikian melalui suri teladan atau model perbuatan dan tindakan
yang baik oleh seorang pendidik akan dapat menumbuh kembangkan sifat dan
BAB III
PEMBAHASAN
lebih profesional dan membuat guru dan peserta didik menjadi kreatif. Hal ini
sesuai dengan isi jurnal Benson dan Odera (2013, hlm. 12) dalam jurnalnya
menuntut fasilitas yang memadai, tenaga pengajar yang profesional dan cara
mengajar yang kreatif serta menyenangkan (Setyowati,dkk 2018, hlm. 82). Salah
orang yang memberi pesan kepada orang yang menerima pesan baik berupa
perangkat keras ataupun perangkat lunak (Fujiyanto, 2016, hlm. 842). Media
pembelajaran yang menarik bisa menciptakan suasana belajar peserta didik yang
kualitas proses belajar mengajar. Menurut Purwono dkk, (2014, hlm. 127) media
dari media pembelajaran itu sendiri adalah sebagai sarana untuk mewujudkan
pembelajaran yang lebih efektif. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas
hasil belajar yang lebih baik jika penggunaan medianya tepat. Karena melalui
media pembelajaran, konsep-konsep yang bersifat absrak bagi peserta didik akan
bukan hanya sebagai alat tetapi harus memiliki nilai-nilai yang dapat
mengembangkan kemampuan soft skills maupun hard skills peserta didik. Lebih
lanjut mennurut Rusman dalam (Triswadani, 2018, hlm. 23) seutuhnya media
hlm. 68) Audiovisual media play a significant role in the education process,
media provide children with many stimuli, due to their nature (sounds, images).
discoveries, and encourage children to develop their speech and express their
menyimpulkan bahwa media audio visual adalah perantara atau peraga yang
digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar yang pengunaan materi
didik mengikuti proses belajar secara fokus. Selain itu media pembelajaran yang
ditampilkan dapat memotivasi peserta didik untuk lebih rajin belajar. Media
sebagai penarik perhatian dan siswa dapat terus terjaga dan fokus.
dan adanya integrasi antara materi dan media yang akan disampaikan.
g) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
h) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif, beban guru dapat
yang berulang-ulang.
49) dan Sudjana dan Rivai dalam (Triswadani, 2018, hlm. 24) mempunyai
persamaan yang banyak yang membedakan hanya menurut Sudjana dan Rivai
dalam (Triswadani, 2018, hlm. 24) media audio visual dapat menumbuhkan
motivasi belajar peserta didik dan membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan
104
dan Dayton dalam Arsyad (2016, hlm. 25) terdapat beberapa perbedaan yaitu
menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2016, hlm. 25) media pembelajaran
membangkitkan minat peserta didik mengikuti proses belajar secara fokus. Selain
itu media pembelajaran yang ditampilkan dapat memotivasi peserta didik untuk
dalam memerhatikan bahwa media tersebut murah atau hemat biaya dapat
sedikit tenaga.
Tujuannya adalah agar materi yang disampaikan sesuai dengan kondisi nyat dan
dan sumber belajar dapat juga ditinjau dari jenisnya, ada tiga jenis media yang
para peserta didik untuk mempelajari bahan ajar. Contoh dari media audio
media yang dihadirkan dalam pembelajaran. Melalui media yang sesua maka apa
yang akan menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut akan mendekati kesesuaian
bahkan sesuai dengan yang diperlukan oleh peserta didik. Media pembelajaran
dibutuhkan.
penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain
Media audiovisual merupakan alat bantu yang berbasis suara dan gambar.
media audiovisual ini terbukti lebih menarik perhatian para siswa dan
penjelasan dari seorang guru itu lebih mudah untuk dipahami dan diserap oleh
peserta didik.
lebih suka melihat gambar bersuara. Anak-anak jaman sekarang lebih tertarik
Sehingga dengan media ini, materi pembelajaran akan dikemas sedemikian rupa
108
merupakan alat bantu pentransferan ilmu yang tepat, karena dengan desain
gambar yang menarik disertai rekaman suara penjelasan itu bisa mempengaruhi
Media audio visual dalam pendidikan digunakan sebagai alat bantu atau
perantara antara pendidik dan peserta didik dalam suatu pembelajaran baik di
dalam kelas maupun diluar kelas. Dalam kondisi saat ini dengan maraknya
online, oleh karenanya media audio visual tentunya sangat tepat dan penting
social media seperti WhatsApp, Google Classroom, dan lainnya. Sulit bagi
pemantauan dari orang tua. Masa anak-anak biasanya cenderung tidak memiliki
alat komunikasi seperti HP, Laptop, dan lainnya untuk mengakses sosial media.
Oleh karena itu, orang tua perlu dalam menyampaikan tugas apa yang di
perintahkan oleh guru dan secara efektif memantau anak dalam proses
pembelajaran. Anak seusia ini tidak akan efektif mengikuti proses pembelajaran
tanpa pemantauan orang tua, terlebih jika proses pembelajaran dilakukan dengan
menarik bagi siswa dan tentunya tidak menimbulkan keterpaksaan pada siswa
memahami materi yang disampaikan tersebut. Terlebih dalam kondisi saat ini
siswa akan sulit memahami jika proses pembelajaran dilakukan hanya dengan
membaca secara pribadi oleh siswa tanpa adanya penjelasan atau hanya di
(gambar). Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
suara, dan visual yaitu berupa gambar. Media ini merupakan media yang lebih
pembelajaran daring.
pembelajaran daring karena media ini berkarakter suara dan gambar seperti
contohnya video, film, televisi, sesuatu yang menimbulkan suara dan lainnya
yang menarik perhatian siswa. Guru dapat memberikan materi berupa video
110
penyampaian materi atau penjelasan materi sesuai mata pelajaran yang dituju,
menyarankan film atau acara televisi yang berbau pembelajaran sesuai tujuan
belajar, karena dengan media audiovisual ini memberikan efek berupa suara dan
mengaktifkan tiga gaya belajar siswa yang meliputi audio, visual, dan kinetis.
Hal ini tentu saja akan mampu mengkondisikan siswa memiliki motivasi.
pengalaman yang dimiliki mereka. Dua orang anak yang hidup di dua
tersebut.
b. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami
secara langsung oleh siswa di dalam kelas, seperti obyek yang terlalu besar
atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu
tersebut.
e. Media dapat menankam konsep dasar yang benar-benar kongkrit dan realistis,
penggunaan media seperti gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat
untuk belajar.
112
h. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang kongkrit
sampai kepada yang abstrak. Sebuah film tentang suatu benda atau kejadian
yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa, akan dapat memberikan
gambaran yang kongkrit tentang wujud, ukuran, dan lokasi. Di samping itu
media audiovisual ini sangat efektif, melihat siswa tingkat sekolah dasar ini
masih dalam pertumbuhan, dan masih suka bermain-main dari pada belajar.
Penggunaan media audiovisual ini sangat tepat karena basisnya yang berupa
Namun disisi lain media yang didesain oleh guru harus sesuai dengan materi
yang akan disampaikan, agar terlihat menarik dan lebih berkesan. Karena ketika
dengan tujuan pembelajaran yang dituju. Oleh karena itu tugas guru adalah
visual menjadi suatu alat bantu bagi pendidik dalam memudahkan melaksanakan
juga berperan penting terhadap peserta didik. Media audio visual membantu
pada anak. Peserta didik akan menangkap informasi atau penyampaian materi
ketertarikan pada peserta didik sehingga peserta didik lebih semangat dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Media audio visual ini juga terbilang lebih
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan
mereka.
a. Ahmad D. Marimba
utama.
b. Ahmad Tafsir
bentuk pendidikan formal, non formal, dan informal di sekolah, dan diluar
c. Menurut D. Marimba
Dan usaha tersebut dilakukan secara sadar dan sengaja ini membawa
konsekuensi bahwa usaha itu harus dilaksanakan secara teratur dan sistematis.
oleh seseorang mengenai agama islam kepada orang yang ingin mengetahui lebih
dalam tentang agama Islam baik dari segi materi akademis maupun dari segi
praktik yang dapat dilakukan sehari hari. Setiap orang di dunia ini pastilah
memiliki kepercayaan untuk menyembah Tuhan, akan tetapi ada sebagian orang
115
yang memilih untuk tidak menganut agama apapun yang ada di dunia ini, seperti
Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan lain sebagainya. Untuk agama Islam
Islam.
konsep pendidikan yang menjadikan makna dan tujuan pendidikan lebih tinggi
sehingga mengarahkan manusia kepada visi ideal dan menjauhkan manusia dari
agar masuk ke dalam Islam secarah kaffah (menyeluruh). Itu berarti bahwa
ajaran Islam bukan hanya mencakup satu aspek saja, akan tetapi mencakup
hidup di dunia dan di akhirat kelak. Salah satu aspek ajaran Islam dalam
seluruh konsep pendidikannya diambil dari sumber ajaran Islam, yakni Al-Quran
pendidikan Islam, yaitu konsep pendidikan Islam tentang aktualisasi diri dan
baik dan yang buruk. Artinya, Allah memberi kebebasan memilih kepada
manusia di akhirat kelak. Dalam hal ini, Allah telah menentukan takdir setiap
manusia, sehingga ada manusia yang memilih jalan kebaikan dan ada juga
tepat dan yang tidak tepat. Sarana untuk mencapai tujuan yang lebih
....{٣} ك ااۡل َ ۡع َل َ َ} الَّ ِذ ۡى َخل٢{ ر فَهَ ٰدىUَ َوالَّ ِذ ۡى قَ َّد
ِ } َسب١{ ق فَ َس ٰ ّوى
ۡ ِّح
َ ِّاس َم َرب
Artinya : “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi. Yang
alam semesta ini dengan kemampuan atau kompetensi yang membawa manusia
pada jalur yang Islami. Jika kita memang mengetahui pekerjaan yang diminati
oleh anak, dia tidak boleh dipaksa melakukan pekerjaan yang lain. Pemaksaan
aspek ideal, yaitu penghambaan dan ketaatan kepada Allah swt serta apliksai
Artinya : “Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga tidak dapat kembali.”
bahwa:
bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah ruh (jiwa) pendidikan Islam,
dan tujuan pendidikan Islam yang sebenarnya adalah mencapai suatu akhlak
yang sempurna.
Akan tetapi, hal ini bukan berarti bahwa kita tidak mementingkan
pendidikan budi pekerti, cita rasa dan kepribadian. Dengan demikian, tujuan
pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada pendidikan agama dan tidak pula
mengisyaratkan setiap pribadi dari umat Islam supaya bekerja untuk agama
lamanya dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok
hari”
hanya memikirkan dunia semata, tetapi beliau juga memikirkan untuk bekerja
dan beramal bagi kehidupan akhirat. Karena itu tujuan pendidikan Islam bukan
kebahagiaan akhirat.
pribadi peserta didik pada akhir dari proses kependidikan. Dengan kata lain,
peserta didik yang diperoleh dari pendidik muslim melalui proses yang terfokus
pada pencapaian hasil yang berkepribadian Islam yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,
sehingga sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah swt yang taat
dan memiliki ilmu pengetahuan yang seimbang dengan dunia akhirat sehingga
terbentuklah manusia muslim yang paripurna serta berjiwa tawakkal secara total
optimal, maka salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mengurangi
mampu merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan belajar. Audio berarti radio (suara) dan visual
berarti grafik, gambar, yang dapat dilihat. Jadi audio visual berarti kombinasi
Menurut (Ely, 1980) media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
yang lebih tertuju pada perencanaan media pembelajaran. Media yang akan
ditampilkan atau akan digunakan dalam proses belajar mengajar terlebih dahulu
(Zain, 2002).
Media audio visual yaitu media pengajaran dan media pendidikan yang
mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar
mengajar berlangsung. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).
121
Media audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan
atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan
siswa
maupun abstrak
terpandang oleh mata dan terdengat oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah
diingat daripaa apa yang hanya dibaca saja atau didengar saja.
3. Film dapat membawa anak dari negara yang satu ke negara yang lain dan
lebih realistis
7) Film sangat baik untuk menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan
8) Semua peserta didik dapat belajar dari film, baik yang panai maupun yang
kurang pandai.
dinegara kita masih sangat minim (sedikit), hal ini karena media audio visual ini
masih tergolong mahal atau memakan biaya yang tinggi. Menurut Oemar
123
Hamalik sebagaimana yang dikutif oleh Asnawir (2002) menyatakan bahwa film
1. Film haru dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hubungan film
2. Guru harus mengenal film yang tersedia dan terleih dahulu melihatnya untuk
disiapkan sebelumnya.
4. Adkalanya film tertentu dapat diputar dua kali atau lebih untuk
5. Sesudah itu dapat di test berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari
film itu.
sangat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam
implementasinya guru dapat menggunakan media ini untuk mata pelajaran agama
beberapa contoh penerapan media audio visual dalam pembelajaran PAI. Media
audio visual adalah jenis media yang lain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, seperti misalnya rekaman video,
berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuan media ini
Media audio visual adalah jenis media yang lain mengandung unsur suara
juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, seperti misalnya rekaman
video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya. Kemampuan media
ini dinggap lebih baik dan lebih menarik (Sanjaya:2014). Sementara menurut
Munadi (2013) media audio visual dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama,
televisi dan video. Jenis kedua adalah audi visual tidak murni yankni apa yang
kita kenal dengan slide, opaque, ohp dan pralatan visual lainnya, bila diberi unsur
suara dari rekaman kaset yang dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu
komunikasi efektif. Apa yang terpandang oleh mata dan terdengat oleh telinga,
lebih cepat dan lebih mudah diingat daripaa apa yang hanya dibaca saja atau
didengar saja. Adapun manfaat dan karakteristik dari film adalah sebagai berikut:
3. Film dapat membawa anak dari negara yang satu ke negara yang lain dan
8. Memperjelas hal-hal yang yang abstrak dan memberikan gamaran yang lebih
realistis
10. Film sangat baik untuk menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan
11. Semua peserta didik dapat belajar dari film, baik yang pandai maupun yang
kurang pandai.
terutama dinegara kita masih sangat minim (sedikit), hal ini karena media audio
visual ini masih tergolong mahal atau memakan biaya yang tinggi.
merupakan alat komunikasi yang sangat efektif. Hanya kelemahan dari media
sarana dan prasarana yang memang lebih modern. Sehingga tidak semua lembaga