Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian ialah langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka

untuk mengumpulkan suatu informasi atau data serta memberikan gambaran

sebuah rancangan yang meliputi prosedur langkah-langkah yang harus ditempuh,

waktu penelitian, sumber data dan langkah apa data-data tersebut yang akan

diperoleh dan yang akan dia analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap

penelitian.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

jenis deskriptif. Menurut Fraenkel dan Wallen menyatakan bahwa penelitian

yang mengkaji kualiatas hubungan, kegiatan, situasi atau material disebut

penelitian kualitatif dengan penekanan kuat pada deskripsi menyeluruh dalam

menggambarkan rincian segala sesuatu yang terjadi pada suatu kegiatan atau

situasi tertentu.1

Pendekatan dengan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dan lisan dari orang-orang dan

perilaku yang bisa diamati. Pendekatan ini berusaha mengungkapkan

berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat,

1
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan, (Bandung: PT Refika
Aditama 2012), 181
30
bahkan organisasi secara rinci, dalam dan bisa dipertanggungjawabkan secara

ilmiah.2

Melalui pendekatan ini, peneliti dapat mengetahui cara pandang obyek penelitian

lebih mendalam yang tidak bisa diwakili dengan angka-angka statistik. Apabila diubah

menjadi angka-angka statistik, maka akan kehilangan sifat subyektif dari perilaku manusia.

Selain itu, melalui penggunaan pendekatan kualitatif peneliti dapat mengumpulkan data

dalam kondisi yang asli atau alamiah dengan berbagai pandangan narasumber sehingga

peneliti bisa mengetahui secara mendetail tentang hal-hal terjadinya suatu fenomena,

kegiatan atau peristiwa.

Dalam penelitian ini yang akan dibahas secara mendetail adalah Implementasi

Permainan Ular Tangga Pada Anak Usia Dini di RA As-Sholihin Dusun Panyepen Desa

Panempan Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan

Sedangkan jenis peneliti pada penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif.

Menurut Setyosari menjelaskan dalam buku yang ditulis Samsu bahwa jenis penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu

keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-

variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka angka maupun kata-kata.3

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dikarenakan permainan ular

tangga sudah umum dilakukan di lembaga-lembaga dan banyak masyarakat mengetahui cara

bermainnya artinya permainan ini bukan hal yang khusus.

2
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Kediri : Literasi Media Publishing, 2015), 28
3
Samsu, Metodologi Penelitian: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif Kuantitatif, Mixed Methods, serta
Research & Development), (Jambi: Pusat Studi Agama dan Kemasyarakatan (PUSAKA), 2021), 65
16
Disamping itu, peneliti memiliki berbagai pertimbangan, antara lain adalah:

1) Memudahkan peneliti dalam menentukan dan menghadapi realitas yang ada di lapangan.

2) Mendekatkan peneliti dengan para informan atau subjek penelitian.

3) Mampu menjalin keakraban dalam melakukan kegiatan komunikasi dengan subjek,

sehingga peneliti dapat memperoleh informasi sesuai yang diinginkan oleh peneliti.

4) Metode ini lebih peka dan bisa menyesuaikan diri dengan pola pola yang dihadapi

oleh peneliti.

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kehadiran peneliti sangat penting. Dalam penelitian kualitatif

kehadiran peneliti ialah mutlak diperlukan dalam lapangan. Karena peneliti berusaha

untuk berinteraksi dengan informasi yang alamiah dan tidak menonjol dengan cara

memaksa. Dalam penelitian ini selain berinteraksi juga bertujuan untuk mencari dan

memperoleh sebuah data dan informasi yang terkait dengan masalah yang sedang

diteliti. Sehingga dengan hadirnya peneliti di lapangan sangat membantu dalam

mengetahui secara langsung kondisi dan situasi yang sedang dilalakukan dan

dilaksanakan dalam lapangan yang sebenar-benarnya terjadi.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen utama. Sebagai

instrumen utama, peneliti harus memiliki wawasan yang luas tentang apa yang ingin

diteliti karena akan berpengaruh terhadap kelancaran proses penelitian seperti

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

17
pengumpulan data, meneliti kualitas data, analisis data, dan memuat kesimpulan atas

temuannya.4

Sebagai instrumen utama, maka kehadiran peneliti sangat penting adanya

dalam sebuah penelitian kualitatif sehingga melalui kehadiran peneliti akan bisa

memperoleh data, menganalisis dan menyusun laporan terhadap hasil temuannya

tersebut. peneliti juga menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi

dalam memudahkan peneliti dalam penelitian.

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sebagai peneliti penuh karena tidak ikut

berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini mengambil lokasi sebagai mana yang telah disebutkan

dalam judul penelitian, yaitu penelitian yang berlokasi di TK As-sholihin Dusun

Panyepen Desa Panempan Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Menurut

penulis mengimplementasikan permainan ular tangga sangatlah penting bagi anak

apalagi bagi anak usia dini sehingga implementasi permainan ular tangga harus

diterapkan dalam lembaga ini, karena dengan kita meningkatkan permainan ular

tangga pada anak akan sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan dalam

diri anak pada saat menuju dewasa nanti. Maka dari itu penulis memiliki ketertarikan

ingin mengkaji sebuah masalah tentang bagaimana cara mengimplementasikan

permainan ular tangga di RA As-sholihin.

4
Zuchri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif, (Makkasar : CV. Syakir Media Press, 2021), 141

18
D. Sumber Data

Yang dimaksud Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh.5

Sumber data dalam penelitian ialah suatu subjek dari mana data yang diperoleh.

Apabila peneliti menggunakan wawancara dalam melakukan pengumpulan data maka

sumber data yang diperoleh disebut responden, yaitu seorang yang merespon atau

menjawab dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti baik

dalam pertanyaan tertulis maupun dalam pertanyaan lisan.6

Apabila dalam peneliti menggunakan teknik observasi maka sumber datanya bisa

berupa benda, gerak atau proses sesuatu yang dimiliki. Dan jika menggunakan

dokumentasi maka catatanlah yang menjadi sumber dari data. Sumber dari data utama

kualitatif ialah harus memilik kata-kata dan tindakan lainnya juga bisa menggunakan

tambahan seperti dokumentasi dan lain sebagainya.

Sumber dari dalam data ini ialah kepala sekolah, dan guru, di RA As-sholihin

Dusun Panyepen Desa Panempan Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan sebagai

data primer. Hal ini karena kepala sekolah, dan guru merupakan sumber utama untuk

mendapatkan informasi secara langsung yang berkaitan dengan permainan ular tangga di

RA As-sholihin Dusun Panyepen Desa Panempan Kecamatan Pamekasan Kabupaten

Pamekasan. Untuk mendapatkan sumber data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi

yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang diteliti.

5
Achmad suhaidi, “pengertian sumber data, jenis – jenis data dan metode pengumpulan data”, diakses dari
https://AchmadSuhaidi.wordpress.com pada tanggal 17 September 2021 pukul 18:17 WIB
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 172
19
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data.7 Dari penjelasan tersebut bisa penulis simpulkan bahwa sumber data

primer ini merupakan data yang diperoleh dari kita sebagai tangan pertama artinya kita

memperoleh data langsung dari sumber data baik itu melalui wawancara, dokumentasi

langsung ataupun observasi. Dalam hal ini untuk memperoleh data primer maka Peneliti

mendatangi lembaga yakni ibu Ninghaf sebagai kepala sekolah, ibu Sulas sebagai Guru

Pengajar kelompok B dan ibu Nurul juga sebagai Guru Pengajar Kelompok B RA As-

Sholihin Dusun Panyepen Desa Panempan Kec. Pamekasan Kab. Pamekasan untuk

melakukan.

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.8 Sumber data

sekunder bisa berasal dari buku, jurnal, dokume-dokumen tertulis, website, brosur dan

lain-lain. Implementasi Permainan Ular Tangga Dalam Meningkatkan Kemampuan

Berhitung Pada Anak Usia Dini Kelompok B RA As-Sholihin Dusun Panyeppen Desa

Panempan Kec. Pamekasan Kab. Pamekasan.

Target data yang diinginkan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian ini adalah

mengumpulkan data data sebanyak banyaknya, utamanya yang terkait dengan data data

kegiatan Implementasi Permainan ular tangga dalam meningkatkan kemampuan

berhitung.

7
Ibid., 57
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2016), 222
20
E. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mempermudah peneliti dalam melaksanakan studi lapangan dan

memperoleh sebuah data-data yang diperlukan maka prosedur pengumpulan data yang

digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Wawancara

Esterberg mengemukakan pendapatnya dalam buku Sugiyono metode

penelitian kualitatif yaitu wawancara dibagi menjadi 3 yaitu wawancara

terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur digunakan apabila peneliti sudah tahu dengan pasti

tentang informasi apa yang akan diperoleh sehingga peneliti harus menyiapkan

pertanyaan-pertanyaan yang tertulis dalam wawancara.9

Wawancara semi terstruktur dalam pelaksanaannya lebih bebas dibanding

dengan wawancara terstruktur tujuannya yaitu untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka dengan pihak yang diajak wawancara, diminta berpendapat

dan ide-idenya dikemukakan dalam wawancara.

Sedangkan untuk wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang

bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman wawancara

hanya digunakan berupa garis-garis besar permasalahan yang ingin ditanyakan.

Jadi Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur

karena pelaksanaannya bebas dan tebuka serta menggabungkan 2 metode

9
Ibid., 233
21
wawancara tersebut peneliti juga memperoleh data lebih detail lagi. Sehingga

narasumber bisa mengemukakan pendapat mereka sebanyak mungkin namun

tetap terarah dan informasi yang didapatkan benar-benar yang dibutuhkan

pewawancara. Wawancara dilakukan kepada ibu Ninghaf sebagai kepala sekolah

RA B, Ibu Sulas, dan ibu Nurul sebagai pengajar RA Kelompok B.

2) Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulam dengan jalan mengadakan pengamatan

secara langsung dan sistematis, data yang diperoleh dari hasil observasi dicatat dalam

suatu catatan observasi terhadap gejala yang diselidiki.10 Dari segi proses pelaksanaan

pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu observasi berperan

serta dan observasi non partisipan.

Observasi berperan serta yaitu peneliti terlibat langsung dalam kegiatan sehari-

hari orang yang sedang diteliti atau narasumber atau yang digunakan sebagai sumber

data penelitian sembari sambil melakukan pengamatan peneliti ikut melakukan apa

yang dikerjakan oleh sumber data.

Melalui observasi observer atau peneliti dapat menggunakan indra matanya

untuk melihat secara langsung tingkah laku siswa (observant) yang muncul saat proses

pembelajaran, kemudian mencatatnya pada instrumen observasi atau lembar observasi

yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Instrumen observasi yang umum digunakan dalam mengobservasi aktivitas

belajar siswa proses pembelajaran antara lain: check list, anecdotal record dan rating

10
Ibid., 147
22
scale. Check list atau daftar cek adalah instrumen observasi yang memuat daftar dari

semua aspek tingkah laku yang akan diamati. Bila tingkah laku yang diamati itu

muncul maka diberi tanda cek (v), yang tidak muncul dikosongkan.

Dilihat dari segi keterlibatan pengamat, observasi dapat dibedakan menjadi 2

bentuk yaitu:

a. Observasi langsung

Observasi langsung ialah bentuk observasi dimana pengamat secara teratur terlibat

langsung dalam lapangan. Langsung berpartisiapasi dengan obejk atau subjek yang

sedang diamatinya. Dengan melakukan observasi secara langsung pihak pengamat

akan mendapatkan data yang lengkap dan mendalam tentang suatu yang sedang

disekiti karena pengamat melakukan pendekatan berbaur dan ikut membatu dalam

melakukan kegiatan.

b. Observasi tidak langsung (non-participant observer)

Observasi tidak langsung yaitu suatu bentuk informasi dimana pengamat tidak terlibat

langsung atau tidak ikut serta dalam kegiatan yang sedang diamatinya. Namun peneliti

mengamati dari jarak jauh sebagai pengamat independen.

Jadi, jenis observasi yang akan digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data pada penelitian ini berupa observasi tidak langsung (non participant observer)

yaitu penelti tidak ikut serta dalam permainan ular tangga pada anak kelompok B di

RA As-sholihin Dusun Panyepen Desa Panempan Kecamatan Pamekasan Kabupaten

Pamekasan. Melainkan hanya sebagai pengamat saja. Observasi yang dialakukan

peneliti yaitu mengamati kondisi lembaga, fisik lembaga. Lingkungan lembaga serta

23
kondisi peserta didik dalam permainan Ular tangga pada anak kelompok B di RA

As-sholihin Dusun Panyepen Desa Panempan Kecamatan Pamekasan Kabupaten

Pamekasan .

3) Dokumentasi

Istilah dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang dalam bahasa belanda

disebut document, dalam bahasa inggris disebut document. Kalau kita mengacu ke

bahasa inggris maka istilah document dapat merupakan kata kerja (document) serta

kata benda (document). Kata kerja to document berarti menyediakan dokumen,

membuktikan dengan menunjukkan adanya dokumen. Sebagai kata benda, dokumen

berarti wahana informasi, data yang terekam atau dimuat dalam wahana tersebut

beserta maknanya yang digunakan untuk belajar, kesaksian, penelitian, rekreasi dan

sejenisnya. Dengan demikian, dokumen bisa mempunyai konotasi yang berbeda serta

ruang lingkup yang sedikit berlainan.

Metode dokumentasi ini dipergunakan untuk memperoleh data berupa catatan-

catatan dan dokumen lain yang ada hubungannya dengan masalah penelitian ini.11

Dokumentasi pada penelitian dilakukan dengan memeriksa catatan-catatan seperti

Prota, Prosem, RPPM, dan RPPH tertulis yang disusun humas, dan juga dokumentasi

di dalam penelitian ini diantaranya adalah : profil sekolah, visi, misi, tujuan, data guru,

data peserta didik, foto hasil dokumentasi yang berkaitan dengan Implementasi

Permainan Ular Tangga di RA As-Sholihin Dusun Panyepen Desa Panempan Kec.

Pamekasan Kab. Pamekasan.

11
Ibid., 99

24
F. Analisis Data

Analisis data merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui bagaimana

menggambarkan data, hubungan data, semantik data dan batasan data yang ada pada

suatu sistem informasi.

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Samhis Setiawan analisis data adalah proses

yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide)

seperti yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema

dan hipotesis itu. Data terdiri dari :

a) Kondensasi Data

alur pertama analisis data yaitu kondensasi data, kondensasi data merujuk

pada proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, serta

mentransformasikan data. Pada intinya proses kondensasi data diperoleh setelah peneliti

melakukan wawancara dan mendapatkan data tertulis yang ada di lapangan, dimana

nantinya transkip wawancara yang diperoleh tersebut dipilah-pilah untuk mendapatkan

fokus penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti.12

Kondensasi data bertujuan untuk merangkum dan memilih data yang relevan

dengan fokus penelitian artinya dengan kondensasi data peneliti bisa memusatkan data

yang diperoleh dari hasil penelitian dengan fokus penelitian sehingga tidak semua data

bisa dimasukkan dalam hasil penelitian.

b) Data display (penyajian data)

12
Usman, dkk., "Dampak Sosial Ekonomi Pemotongan Rumpon Nelayan di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan
Bireuen", Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora, vol 8, no. 8 (2020), 1673
25
Setelah data direduksi, maka data tersebut kita harus menyajikan data. Dalam

penelitian kualitatif penyajian data atau data display bisa berbentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Dengan menyajikan data maka akan

memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi di lapangan.13 Pada penelitian ini,

peneliti melakukan penyajian data ke dalam bentuk naratif dengan tujuan memudahkan

pembaca memahami data yang diperoleh oleh peneliti serta memberi gambaran yang

terjadi di lapangan dengan uraian yang sudah disesuaikan dengan hasil reduksi dan

fokus penelitian sehingga pembaca akan semakin memahami.14

c) Conclusion drawing (penarikan kesimpulan)

Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya

belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang

sebelumnya masih remang-remang atau belum diketahui sehingga setelah diteliti

menjadi jelas.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam menetapkan keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi

data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan

13
Sugiyono Ibid., 249
14
Ibid., 252
26
berbagai sumber data .15 Yang paling umum digunakan untuk menguji keabsahan data

oleh peneliti diantaranya: .

satu, triangulasi metode, dilakukan peneliti untuk pencarian data tentang fenomena

yang sudah diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu wawancara,

observasi dan dokumentasi. Melalui 3 metode tersebut menunjukkan bahwa data yang

diberikan humas itu sesuai dengan hasil dokumentasi dan juga observasi maka data

tersebut sudah bisa dikatakan valid.

Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda itu dibandingkan dan

disimpulkan sehingga memperoleh data yang dipercaya.

Kedua, Triangulasi sumber yaitu menggunakan sumber data seperti dokumen,

arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu

subjek yang dianggap memiliki sudut pandang berbeda.16 Dalam triangulasi sumber

yaitu kita menggunakan tiga sumber dengan menggunakan satu metode. Maksudnya

yaitu ketika kita ingin menggunakan triangulasi sumber maka kita harus mencari 3

orang atau lebih yang dijadikan sebagai narasumber sedangkan metodenya kita bisa

menggunakan metode wawancara. Jika jawaban 3 narasumber yang diwawancarai

tersebut sama maka bisa dikatakan bahwa data valid. Sedangkan jika salah satu jawaban

narasumber tidak sama maka data tersebut belum valid dan peneliti harus mencari

narasumber lain untuk mendapatkan data mana yang benar.

Jadi Triangulasi dapat diartikan sebagai kegiatan pengecekan data melalui

sumber, teknik dan waktu, namun untuk pengecekan keabsahan data dengan kepastian

15
Lexy J Moloeng, Metodologi penelitian kualitatifkualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2021), 331
16
Afifudin dan Beni Ahmad Saebani. Metode Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat : CV. Pustaka Setia, 2018), 144
27
dilakukan dengan teknik uraian rinci dari data yang telah diperoleh sebelumnya untuk

dipaparkan lalu dianalisis untuk menghindari ketidaksesuaian sehingga nantinya

menunjukkan kebenaran sebagaimana seharusnya. Triangulasi teknik berarti peneliti

melakukan pengecekan data kepada sumber yang sama namun dengan teknik yang

berbeda. Sedangkan triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber

yang berbeda-beda menggunakan teknik yang sama. Dan Teknik triangulasi pada

penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif dengan jalan:

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b) Membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakan

secara pribadi.

c) Membandingkan apa yang dikatakan orang orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang.

e) Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir

yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan – rekan sejawat. Teknik ini

mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data.

H. tahap-tahap penelitian

28
1. Pra Lapangan

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi awal dengan berkunjung ke

RA As-Sholihin Dusun Panyepen Desa Panempan kec pamekasan kab. Pamekasan

menemukan mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terdapat di lembaga

yang disesuaikan dengan tema penelitian, menentukan desain penelitian dengan

menulis konteks, fokus, tujuan, kegunaan penelitian serta melakukan studi literatur

dan menulisnya ke dalam bentuk proposal skripsi disertai metode yang digunakan

dalam penelitian. Kemudian mengurus masalah perizinan penelitian baik dari pihak

kampus dan RA As-Sholihin Dusun Panyepen Desa Panempan kec pamekasan kab.

Pamekasan untuk melakukan penelitian lebih mendalam.

2. Tahap Lapangan

Pertama, Peneliti harus mempersiapkan diri dengan matang baik secara

mental maupun pengetahuan tentang apa yang ingin diteliti. Persiapan mental disini

maksudnya peneliti harus benar-benar mempersiapkan diri terhadap apapun kendala

yang akan terjadi sedangkan secara pengetahuan harus matang karena jika peneliti

tidak paham tentang penelitiannya maka proses penelitian juga akan mengalami

banyak kendala terutama dalam pengumpulan data nantinya. Selain itu, peneliti harus

menyesuaikan penampilannya dengan suasana sekolah seperti berpakaian rapi sesuai

adat dan budaya sekolah dengan tujuan agar penelti bisa berbaur dengan responden

serta selalu bertutur kata sopan agar tercipta komunikasi harmonis dan kerjasama

dalam pengumpulan data.

29
Kedua, Memasuki lapangan dan mengumpulkan data Pada tahap ini, peneliti

mulai menjalin keakraban dengan narasumber agar proses pengumpulan data

semakin mudah dan terbuka sehingga tidak ada yang ditutup-tutupi terhadap data

yang diberikan oleh narasumber. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara ke

beberapa narasumber, observasi dan juga dokumentasi.

3. Tahap Analisis Data

Analisis data bermaksud mengorganisasikan dan mengurutkan data dalam

upaya menemukan hasil temuan. Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi data,

display data dan juga menarik kesimpulan terhadap hasil display data sehingga

memperoleh sebuah temuan penelitian.

4. Penyusunan Laporan

Setelah melakukan penelitian dan menganalisis datanya maka peneliti

menyusun laporan yang sistematikanya sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah IAIN Madura atau PPKI IAN Madura. Pada tahap ini peneliti mulai menyusun

laporan dengan hasil data yang sudah diperoleh sesuai kebutuhan untuk disajikan

dalam bentuk laporan hasil penelitian atau skripsi.

Selain tahap penelitian diatas, Berikut juga ada Tahap-tahap dalam penelitian

studi kasus dengan pendekatan kualitatif mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

1. Analisis

30
Pada tahap analisis yakni menguraikan permasalahan yang ditemukan,

membuat perbandingan antara refrensi yang satu dengan refrensi yang lain, hal-

hal yang dapat diulas dan kemudian dijadikan perbandingan yakni seperti

kelemahan yang ditemukan dalam refrensi atau sumber bacaan, kelebihan yang

ditemukan dalam refrensi, serta mengulas manfaat yang dapat di petik dari sumber

atau refrensi. Kemudian hasil perbandingan tersebut disatukan menjadi satu

kesatuan yang utuh dan menyeluruh. Sistesis

2. Sintesis

Tahap selanjutnya yaitu sintesis, sintesis pada dasarnya adalah merangkum

intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber. Pada bagaian sintesis peneliti

dapat mengemukakan gagasan atau ide-ide baru untuk memecahkan masalah yang

ditemukan, pada bagian ini peneliti dibebaskan untuk memberikan komentar,

argumentasi dan membahas namun tidak lepas dari batas-batas tertentu. Pada

intinya di bagian sintesis peneliti menampilkan data, fakta atau informasi, dan ide

baru yang belum pernah di tulis oleh peneliti lainnya.

3. Diagnosis

Tahap diagnosis yaitu langkah untuk menetapkan masalah berdasarkan

analisis latar belakang yang menjadi asal timbulnya masalah, pada tahap ini

melakukan kegiatan pengumpulan data mengenai hal-hal yang menjadi latar

belakang masalah.

4. Prognosis

31
Tahap prognosis yaitu memberikan alternatif atau solusi terhadap masalah

yang diteliti dan terjadi berdasarkan diagnosis yang telah dilakukan sebelumnya.

5. Treatment

Umumnya treatment terdapat dalam penelitian eksperimen, namun

treatment dapat diartikan sebagai semua tindakan atau memberikan perlakuan

terhadap kondisi yang akan dinilai atau ditemukan masalahnya.

6. Follow up

Tahap yang terakhir yakni adalah follow up, follow up disini peneliti dapat

mengevaluasi penelitian yang telah dilakukan, ataupun memberikan tindak lanjut

terhadap hasil penelitian.

32

Anda mungkin juga menyukai