Anda di halaman 1dari 6

Nama : Godlief Pello

NIM : 14121011

Prodi/Smtr : Pendidikan Biologi/ 4

Tugas : Metodologi Penelitian

1. Apa yang dimaksud dari penelitian pendidikan ?


Penelitian (research) dapat diartikan sebagai upaya atau cara kerja yang sistematik untuk
menjawab permasalahan atau pertanyaan dengan jalan mengumpulkan data dan
merumuskan generalisasi berdasarkan data tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk
memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem
solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis
datanya, serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut
Menurut Hadi dan Hariono (2005: 10) penelitian pendidikan adalah suatu proses atau
kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan berencana untuk mengumpulkan,
mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode tertentu
untuk mencari jawaban atas permasalahan yang timbul dalam bidang pendidikan. Selain
itu, Syukri mendefenisikan penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan untuk
mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan dalam upaya
memahami proses kependidikan dalam lingkungan pendidikan melalui pendekatan
ilmiah,baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan informal maupun pendidikan
nonformal.
2. Apa masalah yang diteliti dalam penelitian pendidikan ?

Masalah dalam penelitian pendidikan dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terkait
dengan bidang pendidikan, Sukardi (2009:22-24), menyebutkan antara lain:

A. Pengalaman seseorang atau kelompok. Pengalaman mengajar di kelas,


pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Pengalaman orang yang telah lama
menekuni bidang profesi pendidikan dapat digunakan untuk membantu mencari
permasalahan yang signifikan diteliti.
B. Lapangan tempat bekerja. Tempat-tempat dimana seseorang maupun peneliti
bekerja adalah juga merupakan salah satu sumber permasalahan yang baik. Para
peneliti dapat melihat secara langsung, mengalami dan bertanya pada satu, dua,
atau banyak orang dalam pekerjaannya. Seorang guru misalnya, akan merasakan
bahwa sekolah dan komponen yang berkaitan dengan tercapainya tujuan sekolah
dapat dijadikan sebagai sumber penelitian.
C. Laporan hasil penelitian. Sumber yang ketiga untuk memperoleh permasalahan
yang signifikan adalah perpustakaan atau internet di mana hasil-hasil penelitian
para peneliti berada. Dari hasil penelitian, yang biasanya dalam bentuk jurnal,
biasanya disamping ada hasil temuan yang baru juga ada kemungkinan penelitian
yang direkomendasikan karena berkaitan dengan hasil penelitian yang telah ada.
Dari banyaknya laporan penelitian, seorang peneliti dimungkinkan dapat
memperoleh gambaran permasalahan yang baik untuk diteliti.
D. Sumber-sumber yang berasal dari pengetahuan orang lain. Perkembangan ilmu
pengetahuan yang lain di luar bidang yang dikuasai seringkali memberikan
pengaruh munculnya permasalahan penelitian. Misalnya, gerakan reformasi yang
muncul setelah Orde Baru, ternyata telah memunculkan dan mempengaruhi sikap
dan tuntutan para guru untuk memperoleh gaji dan status profesi yang lebih baik.
Era global telah mempengaruhi mobilitas dan transformasi tenaga kerja di
beberapa negara, serta telah mempengaruhi sistem pendidikan dan sistem
penilaian lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Gerakan hak asasi manusia
di masyarakat telah mempengaruhi sikap dan tingkah laku masyarakat menjadi
lebih berani dalam mengajukan hak-haknya yang telah lama hilang.
3. Apa tujuan penelitian pendidikan ?
Pada dasarnya tujuan dari sebuah penelitian adalah menguji kebenarannya. Adapun
tujuan dari penelitian Pendidikan adalah sebagai berikut:

A. Sebagai bahan masukan, agar lebih meningkatkan Kembali mutu pembelajaran.


Sehingga bisa menghasilkan pembelajaran yang lebih bagus
B. Untuk membantu para pengajar dalam mengatasi permasalahan Pendidikan yang
ada. Dengan demikian mampu menciptakan pembelajaran yang baik di dalam
sekolah maupun diluar lingkungan sekolah
C. Untuk mengembangkan dan menumbuhkan budaya akademik dalam lingkungan
sekolah. Dimana, sekolah bisa memperbaiki mutu pembelajaran dan Pendidikan
dengan efektif serta berkelanjutan
D. Meningkatkan profesionalisme dalam dunia Pendidikan maupun tenaga pendidik
itu sendiri
E. Tujuan penelitian Pendidikan selanjutnya adalah Menciptakan kerja sama yang
baik antara para pendidik maupun tenaga kependidikan

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


4. Bagaimana krakteristik penelitian pendidikan ?

A. Objektivitas Penelitian harus memiliki objektivitas baik dalam karakteristik


maupun prosedurnya, penelitian menggunakan menggunakan teknik
pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang
dapat dipertanggungjawabkan. Objektivitas juga menunjukkan kualitas data yang
dihasilkan dari prosedur yang digunakan, yang dikontrol dari bias dan
subjektivitas.
B. Ketepatan Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (precision), dalam arti
bahwa secara teknis, instrumen pengumpulan datanya harus memiliki validitas
dan reabilitas yang memadai, serta desain penelitian, pengambilan sampel dan
teknik analisisnya tepat.
C. Verifikasi Penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan
diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian
kualitatif berbeda dengan kuantitatif di mana pada penelitian kualitatif
memberikan interpretasi deskriptif, verifikasi berupa perluasan, pengembangan
tetapi bukan pengulangan.
D. Penjelasan Ringkas Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mereduksi realita
yang kompleks ke dalam penjelasan singkat. Dalam penelitian kuantitatif
penjelasan singkat tersebut berbentuk generalisasi, tetapi dalam penelitian
kualitatif berbentuk deskripsi tentang hal-hal yang essensial atau pokok.
E. Empiris Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam
penelitian empiris kesimpulan didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang
diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang sistematik, bukan
berdasarkan pendapat atau asumsi.
F. Penalaran Logis Penalaran merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-
prinsip logika deduktif dan induktif. Penalaran deduktif adalah penarikan
kesimpulan dari umum ke kasus. Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan
berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi,
peristiwa) menjadi kesimpulan yang umum.
5. Sebut dan jelaskan jenis-jenis penelitian pendidikan.
 Penelitian Eksperimental Peneliti memberikan perlakuan yang berbeda pada dua
kelompok, dan kemudian mempelajari efek perlakuan. Hasil dari penelitian ini
interpretasi yang jelas dan lugas. Misalnya: Seorang guru Biologi ingin
mengetahui metode mengajar manakah yang efektif untuk mengajarkan konsep
bangun ruang. Maka ia dapat merancang suatu penelitian untuk membandingkan
efektivitas dari dua macam metode mengajar untuk meningkatkan pemahaman
siswa. Metode mengajar yang digunakan ini disebut Variabel bebas Atau variabel
perlakuan. Variabel ini tidak dapat dikuantifikasi langsung, namun kedua metode
ini diuji efektivitasnya melalui tes hasil belajar siswa untuk konsep bangun ruang.
Nilai tes yang dicapai siswa disebut variabel tak bebas (dependent variable).
Dalam eksperimen yang sederhana ini ada dua metode yang kontras untuk
dibandingkan satu sama lain. Dalam hal ini diperlukan pula variabel pembanding
atau pengendali yang disebut extraneous variable, misalnya tingkat kemampuan
siswa, usia, jenjang kelas, bahan ajar, dan karakteristik guru, yang dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar selama berlangsungnya investigasi. Metode ini
juga menghendaki adanya kesamaan dalam cara pengelolaan kelas selama periode
waktu tertentu, dan kesamaan bahan ajar pada kedua kelompok, kesamaan usia
dan jenjang kelas usia.
 Penelitian Korelasional Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara
dua variabel. Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki hubungan yang
bermakna. Oleh karena itu dalam penelitian ini diharapkan tidak ada intervensi
atau manipulasi yang dapat mempengaruhi hasilnya, kecuali instrumen penelitian
yang diperlukan untuk mengumpulkan data. Sampel haruslah individu yang sama
hasilnya, kecuali instrumen penelitian yang diperlukan untuk mengumpulkan
data.
 Penelitian Kausal Komparatif Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki akibat
dari perbedaan di antara kelompok atau orang-orang. Misalnya guru ingin
membandingkan apakah hasil belajar siswa dari keluarga dengan orang tua
tunggal (single parent) lebih buruk dari pada siswa dari keluarga utuh. Untuk
menyelidiki hal ini, guru harus memilih secara sistematis dua kelompok siswa
(orang tua tunggal dan orang tua lengkap) yang sesungguhnya (bukan
manipulasi). Setelah itu guru membandingkan hasil belajar mereka. Setelah nyata
berbeda, guru tidak boleh segera menyimpulkan bahwa situasi keluarga
mempengaruhi prestasi belajar siswa, sebab masih ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Interpretasi dari penelitian kausal komparatif
adalah terbatas, karena peneliti tidak boleh menyimpulkan bahwa faktor tertentu
dapat mempengaruhi tingkah laku yang diobservasi
 Penelitian Survei Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang
menentukan sifat spesifik dari suatu kelompok. Misalnya seorang kepala sekolah
ingin mengetahui dampak dari kebijakan administrasi yang dilakukannya. Apakah
siswa suka atau tidak suka terhadap kebijakannya? Kebijakan mana yang paling
disukai, dan yang paling tidak disukai. Suatu survei deskriptif perlu menyiapkan
sejumlah pertanyaan yang dikemas dalam bentuk kuesioner atau angket untuk
sejumlah besar responden atau individu, melalui surat, telepon, E-Mail, SMS, atau
diberikan langsung. Jika menghendaki jawaban langsung dari responden, dapat
melalui wawancara. Jawabannya kemudian ditabulasi, umumnya dalam bentuk
frekuensi atau persentase dari setiap jawaban pertanyaan.
 Penelitian Sejarah Penelitian ini berkaitan dengan aspek yang terjadi di masa lalu.
Data diperoleh melalui penelitian dokumen, atau wawancara dengan individu
yang hidup pada masa itu. Penelitian ini berupaya untuk merekonstruksi setepat
mungkin tentang apa yang terjadi pada masa itu dan menjelaskannya. Misalnya,
Seorang koordinator kurikulum di sekolah, ingin mengetahui tentang argumentasi
yang terjadi di masa lalu tentang kurikulum kelas XII. Untuk itu ia harus
membaca berbagai hasil penelitian sosial dan teori kurikulum yang kemudian
perlu diperbandingkan.
 Penelitian Tindakan kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersifat situasional,
berkaitan dengan mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, misalnya
masalah di kelas atau di sekolah. Masalah berangkat dari praktik pembelajaran
sehari-hari yang benar-benar dirasakan oleh guru atau siswanya. Kemudian
diupayakan penyelesaiannya demi peningkatan mutu pendidikan, prestasi siswa,
profesi guru, dan mutu sekolahnya dengan jalan merefleksi diri sebagai praktisi
dalam pelaksanaan tugas-tugasnya dan sekaligus secara sistematik meneliti
praksisnya sendiri. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya kolaboratif antara
guru dengan siswanya, bersifat self evaluative yaitu modifikasi praktis yang
dilakukan secara kontinyu dan dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan di
samping memperbaiki praktis pembelajarannya.
6. Jelaskan Langkah-langkah penelitian pendidikan.
1. Mengidentifikasi masalah Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi isu-isu dan
masalah penting, aktual dan krusial yang dihadapi saat ini, dan paling banyak arti atau
kegunaannya bila isu atau masalah tersebut diteliti.
2. Merumuskan dan membatasi masalah Perumusan masalah merupakan perumusan dan
pemetaan faktor-faktor atau variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah.
3. Melakukan studi kepustakaan Melakukan studi kepustakaan merupakan kegiatan untuk
mengkaji teoriteori yang mendasari penelitian, baik teori yang berkenaan dengan bidang
ilmu yang diteliti maupun metodologi.
4. Merumuskan hipotesis Hal-hal pokok yang diperoleh dari penelitian dirumuskan
dalam bentuk hipotesis atau pertanyaan penelitian. Rumusan hipotesis dibuat apabila
penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengolahan data statistik
inferensial. Untuk penelitian kuantitatif yang menggunakan pengolahan data statistik
deskriptif tidak diperlukan rumusan hipotesis, cukup dengan pertanyaan-pertanyaan
pokok, demikian juga pada penelitian kualitatif.
5. Menentukan desain dan metode penelitian Desain penelitian berisi rumusan tentang
langkah-langkah penelitian, dengan menggunakan pendekatan, metode penelitian, teknik
pengumpulan data, dan sumber data tertentu serta alasan-alasan menggunakan metode
tersebut.
6. Menyusun instrumen dan mengumpulkan data Kegiatan pengumpulan data didahului
oleh penentuan teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data yang
akan digunakan.
7. Menganalisis data dan menyajikan hasil Analisis data menjelaskan teknik dan langkah-
langkah yang ditempuh dalam mengolah atau menganalisis data. Data kuantitatif
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif inferensial berupa
tabel, grafik, profil, bagan, atau menggunakan statistik inferensial berupa korelasi,
regresi, perbedaan, analisis jalur, dan lain-lain. Data kualitatif dianalisis menggunakan
teknik analisis kualitatif deskriptif naratif logis.
8. Menginterpretasikan temuan, membuat kesimpulan dan rekomendasi Hasil analisis
data masih berbentuk temuan yang belu diberi makna. Pemberian makna atau arti dari
temuan dilakukan melalui interpretasi. Interpretasi dibuat dengan melihat makna
hubungan antara temuan yang satu dengan yang lainnya. Antara temuan dengan konteks
atau hal-hal yang melatarbelakangi dengan teori yang mendukungnya ataupun dengan
kemungkinan penerapannya. Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil
interpretasi temuan penelitian. Selanjutnya kesimpulan-kesimpulan yang telah
dirumuskan, disusunlah implikasi dan rekomendasi atau saran.

Anda mungkin juga menyukai