Anda di halaman 1dari 12

MODUL 1

RUANG LINGKUP PENELITIAN


PENDIDIKAN

Pendahuluan

B idang pendidikan termasuk rumpun ilmu perilaku, suatu rumpun ilmu yang
mengkaji aktivitas manusia. Lingkup kajian aktivitas manusia sangatlah luas,
mencakup aktivitas manusia sebagai individu atau kelompok, sebagai kesatuan etnis,
bangsa, atau ras, dalam lingkup geografis, administratif atau sosial-budaya, dalam
satuan organisasi, institusi, pemerintahan, berkenaan dengan kegiatan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, keamanan, keagamaan, kesejahteraan
masyarakat, dll.
Dalam modul ini dibahas ruang lingkup penelitian pendidikan dan selanjutnya
dijelaskan jenis-jenis atau macam-macam penelitian berdasarkan pendekatan, yaitu
pendekatan kuantitatif dan kualitatif, berdasarkan fungsi, yaitu penelitian dasar,
penelitian terapan, dan penelitian evaluatif, serta macam-macam penelitian
berdasarkan tujuan, yaitu penelitian: deskriptif, prediktif, improftif, dan eksplanatif.
Setelah Anda mempelajari modul ini diharapkan dapat menjelaskan:
1. Pengertian Metode Penelitian Pendidikan
2. Ruang lingkup penelitian pendidikan;
3. Karakteristik penelitian pendidikan;
4. Tujuan Penelitian
5. Etika Dalam Penelitian
6. Pelanggaran Karya Ilmiah

Setelah mengkaji secara saksama uraian materi pada modul ini, selanjutnya
Anda diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat di masing-masing
sub, membaca rangkuman, mengerjakan soal-soal tes formatif yang disediakan di
bagian akhir tiap-tiap sub, dan menyelesaikan Tugas secara mandiri.

Selamat belajar, semoga sukses!

Metode Penelitian Pendidikan 2 - 1


A. Pengertian Penelitian Pendidikan

Research atau penelitian adalah upaya atau cara kerja yang sistematis dengan tujuan
menjawab pertanyaan atau permasalahan dengan jalan mengumpulkan data dan merumuskan
generalisai berdasarkan data tersebut. Research atau penelitian adalah proses yang sistematis, logis,
empiris untuk mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah. Jadi Penelitian Adalah? Proses
yang sistematis, logis, yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan masalah
berdasarkan pada data empiris dengan metode ilmiah atau pengetahuan ilmiah.

Yang dimaksud dengan metode ilmiah di sini adalah metode yang menggunakan prinsip-
prinsip science, yaitu sistematis, empiris dan objektif. Untuk memecahkan masalah dapat juga
dilakukan Pendekatan non-ilmiah, yaitu menggunakan cara-cara (a) dogmatis, berdasarkan
kepercayaan atau keyakinan tertentu; (b) intuitif, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh secara
tidak disadari atau tidak dipikirkan terlebh dahulu; (c) spekulatif, coba-coba, atau trial and error,
cara terkaan, untung-untungan, yang temuannya bersifat kebetulan; dan (d) otoritas ilmiah, yaitu
berdasarkan pendapat atau pemikiran logis para ahli dalam bidang tertentu.

Bagaimana bila penelitian di lakukan di dunia pendidikan? Apabila penelitian dilakukan di


dunia pendidikan maka bidang yang diteliti adalah permasalahan yang dihadapi di dunia
pendidikan.

B. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan

Ruang lingkup dan kajian pendidikan, diantaranya: komponen-komponen proses


pendidikan dan penelitian bidang pendidikan. Komponen-komponen proses pendidikan tersebut
meliputi: interaksi pendidikan, tujuan pendidikan, lingkungan pendidikan, dan pergaulan
pendidikan. Sedangkan penelitian bidang-bidang pendidikan, antara lain meliputi: penelitian
bidang ilmu dan praktek pendidikan, akan dijelaskan dalam uraian berikut.
1. Penelitian Bidang ilmu dan Praktik Pendidikan
Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan-metode kualitatif
maupun kuantitatif. Penelitian bidang ilmu pendidikan yang diarahkan pada perkembangan
teori dan konsep digolongkan sebagai penelitian dasar (basic research). Penelitian tersebut
dapat dilakukan secara kuantitatif, ekperimental atau non eksperimental. Kalau penelitian
tersebut masih diarahkan untuk menguji konsep, asumsi, dan proposisi maka penelitian
tersebut masih dikategorikan sebagai penelitian dasar.
Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi
dari konsep dan teori. Penelitian demikian ini dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau
applied research. Disamping dua jenis penelitian di atas dalam bidang ini dapat juga
mengevaluasi pelaksanan atau keberhasilan suatu sistem, ketepatan penggunaan suatu
sistem, program model, metode, media, instrumen, dsb.

2-2 Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan


a. Pendidikan Teoritis
Penelitian yang diarahkan pada kajian bidang pendidikan teoritis ini, antara lain
meliputi:
1) Kajian filosofis tentang pendididikan: idealisme, realisme, pragmatisme,
ekssistensialisme.
2) Pendidikan dalam orientasi: tranmisi, transaksi, dan tranformasi.
3) Konsep-konsep pendidikan, perenialisme, esensialisme, romantisme,
progresivisme, teknologi pendidikan dan pendidikan pribadi.
b. Pendidikan Praktis
Penelitian pendidikan yang diarahkan pada kajian bidang pendidikan praktis dapat
dikelompokkan berdasarkan: lingkungan dan kelompok usia, jenjang, bidang studi, dan
berdasarkan jenis pendidikan. Pengelompokan bidang pendidikan praktis tersebut, sebagai
berikut:
1) Berdasarkan lingkungan dan kelompok usia, yang meliputi: (1) Pendidikan dalam
keluarga (pendidikan informal); (2) Pendidikan dalam masyarakat (pendidikan
nonformal); (3) Pendidikan di sekolah (pendidikan formal); (4) Pendidikan usia dini
(termasuk pendidikan prasekolah, contohnya: Taman-Kanak-Kanak (TK), Kelompok
Bermain atau play group, Taman Bacaan Al-Qur’an (TPAQ), Tempat Penitipan Anak
(TPA) dan sejenisnya, serta (5) Pendidikan orang dewasa (Adult Education) dan lain-
lainnya.
2) Berdasarkan jenjang, terdiri dari: (1) Pendidikan jenjang sekolah dasar, (2) Pendidikan
jenjang sekolah menengah, dan (3) Pendidikan jenjang perguruan tinggi.
3) Berdasarkan Bidang Studi, meliputi: (1) Pendidikan agama, (2) Pendidikan bahasa, (3)
Pendidikan sosial, (4) Pendidikan kewarganegaraan, (5) Pendidikan matematika, (6)
Pendidikan sains, (7) Pendidikan olah raga, (8) Pendidikan kesehatan, (9) Pendidikan
seni, (10) Pendidikan teknologi, (11) Pendidikan keterampilan, (12) Pendidikan
berdasarkan jenis, (13) Pendidikan umum, (14) Pendidikan kejuruan, (15)
Pendidikan khusus, dan (16) Pendidikan luar biasa.
2. Penelitian Bidang Ilmu, Praktik Kurikulum dan Pembelajaran
Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif difokuskan pada penguatan
terhadap proposisi dan asumsi yang ada, atau menghasilkan asumsi, proposisi dan hipotesis
baru. Penelitian terhadap ilmu kurikulum dan pengajaran/ pembelajaran juga dapat
dilakukan secara kuantitatif, eksperimental atau non eksperimental, dan kalau masih diarahkan
pada menguji konsep, asumsi dan proposisi maka penelitian tersebut bersifat penelitian dasar.
Pada umumnya penelitian dalam bidang kurikulum dan pengajaran/ pembelajaran
diarahkan dari aplikasi dari teori atau konsep sebagai penelitian terapan atau applied
research. Selain itu, dalam penelitian bidang kurikulum dan pengajaran, dapat juga dilakukan
penelitian evaluasi, misalnya untuk mengevaluasi pelaksanaan atau keberhasilan suatu model
desain kurikulum/pembelajaran, implementasi kurikulum, ketepatan penggunaan suatu model,
metode, media pembalajaran, instrumen evaluasi, dsbnya. Dengan demikian jika dilihat dari
lingkupnya, hampir semua lingkup bidang ilmu kurikulum dan pengajaran/pembelajaran dapat
diteliti.

Metode Penelitian Pendidikan 2 - 3


a. Lingkup penelitian Kurikulum dan Pembelajaran
Syaodih (2005) membagi lingkup penelitian kurikulum dan pembelajaran terdiri dari:
kurikulum teoritis dan kurikulum praktis, meliputi: kurikulum sebagai rencana (curriculum
design), penyusunan kurikulum, implementasi kurikulum, evaluasi dan penyempurnaan
kurikulum, serta manajemen kurikulum. Lebih lanjut Syaodih (2005: 45-46) menjabarkan
lingkup penelitian kurikulum dan pembelajaran pada kurikulum praktis sebagai berikut.
1) Kurikulum Teoritis (penelitian dasar) meliputi: teori-teori desain dan rekayasa
kurikulum, teori-teori pengajaran/pembelajaran, teori-teori belajar, dan teori-teori
evaluasi
2) Kurikulum Praktis (penelitian terapan dan evaluasi)
a) Kurikulum sebagai rencana (curriculum design) melliputi komponen desain
kurikulum, model-model desain kurikulum, model-model desain
pengajaran/pembelajaran, model-model desain penggunaan sumber belajar,
model-model desain evaluasi hasil belajar, dan model-model desain pengelolaan
kurikulum
b) Penyusunan Kurikulum
(1) Penyusunan kurikulum: umum, perbidang studi, perjenjang
(2) Penyusunan desain pengakaran/pembelajaran: umum, perbidang studi,
perjenjang
(3) Penyusunan desain pemanfaatan sumber relajar: umum, perjenjang
(4) Penyusunan desain evaluasi: umum, perbidang studi, perjenjang
(5) Penyusunan desain pengelolaan kurikulum: umum, perjenjang.
c) Implementasi Kurikulum
(1) Implementasi kurikulum: umum, perbidang studi, perjenjang
(2) Implementasi pengajaran/pembelajaran, umum, perjenjang
(3) Implementasi pemanfaatan sumber belajar: umum, perjenjang
(4) Implementasi evaluasi: umum, perbidang studi, perjenjang
(5) Implementasi pengelolaan kurikulum: umum, perjenjang
d) Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum
(1) Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum: umum, perbidang studi, perjenjang
(2) Evaluasi dan penyempurnaan pengajaran/pembelajaran: umum, perbidang
studi, perjenjang
(3) Evalusi dan penyempurnaan pemanfaatan sumber relajar: umum, perbidang
studi, perjenjang.
(4) Evaluasi dan penyempurnaan evaluasi: umum, perbidang studi, perjenjang
(5) Evaluasi dan penyempurnaan pengelolaan kurikulum: umum, perjenjang
e) Manajemen kurikulum
(1) Manajemen kurikulum lingkup dinas
(2) Manajemen kurikulum lingkup sekolah/perguruan tinggi
b. Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Bimbingan dan Konseling
Menurut Syaodih (2005: 45-46) meliputi: bimbingan konseling teoritis dan
bimbingan konseling praktik. Berikut akan dijabarkan secara rinci, baik bimbingan
2-4 Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan
konseling teoritis maupun praktik.
1) Bimbingan konseling teoritis, meliputi: teori bimbingan, teori konseling, teori
kepribadian, teori perkembangan, teori balajar, dan teori pengukuran
2) Bimbingan konseling praktik:
a) Berdasarkan layanan, meliputi layanan pengukuran dan pengumpulan data,
layanan Pemberian informasi, layanan penempatan, layanan konseling dan
layanan pengembangan.
b) Berdasarkan komponen BK sebagai sistem raw input, instrumen input,
enviromental input, proses dan output
c) Program BK berdasarkan lingkup program, bimbingan pendidikan dan
pengajaran, bimbingan karir, bimbingan sosial pribadi
d) Berdasarkan Jalur meliputi bimbingan pada pendidikan formal, bimbingan pada
pendididikan non formal
e) Berdasarkan jenjang meliputi bimbingan di Taman kanak-kanak, bimbingan di
Sekolah Dasar, bimbingan di Sekolah Menengah dan bimbingan di Perguruan
Tinggi
f) Manajemen BK meliputi manajemen BK pada lingkup dinas, manajemen BK
pada lingkup sekolah/perguruan tinggi, manajemen BK di TK dan SD,
manajemen BK di Sekolah Menengah dan manajemen BK di Perguruan Tinggi.
3. Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Manajemen Pendidikan
Selain bidang bimbingan konseling, penelitian pendidikan yang termasuk bidang ilmu
dan praktik manajemen pendidikan, meliputi lingkup manajemen teoritis dan teoritis praktis.
Kajian terhadap bidang ilmu dan praktik manajemen tersebut yang menjadi perhatian dalam
penelitian pendidikan (Syaodih, 2005: 46-47), dirinci sebagai berikut.
a. Lingkup manajemen pendidikan teoritis meliputi teori manajemen, teori kepemimpinan,
teori kebijakan, teori perencanaan, dan teori pengendalian, penjaminan
b. Lingkup manajemen pendidikan teoritis praktis meliputi
1) Kepemimpinan meliputi gaya/style dan fungsi kepemimpinan
2) Kepemimpinan dan teknologi meliputi keterampilan memimpin
3) Model‐model manajemen meliputi management by objective, technology based
management, school based management, community based management and
centralizad‐decentralized management
4) Berdasarkan proses manajemen meliputi perencanaan penyusunan staff,
pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,
pengendalian/penjaminan, pengawasan/pembinaan, evaluasi, dan pelaporan
c. Berdasarkan komponen/ segi pengelolaannya manajemen program pendidikan, meliputi:
manajemen kurikulum, manajemen pembelajaran, manajemen evaluasi
d. Berdasarkan komponen pendidikan meliputi manajemen pembinaan siswa/mahasiswa,
manajemen penelitian dan pengembangan, manajemen kerjasama dan layanan pada
masyarakat, manajemen personal, manajemen sarana dan prasarana, manajemen media
dan sumber belajar dan manjemen keuangan
e. Berdasarkan lingkup penyelenggaraan meliputi manjemen Sekolah/Jurusan/Fakultas/
Universitas, manajemen pendidikan luar sekolah, manajemen pendidikan dasar,
manajemen pendidikan menengah, manajemen pendidikan tinggi, dan mnajeman
pendidikan lingkup dinas
Metode Penelitian Pendidikan 2 - 5
C. Karakteristik Penelitian Pendidikan

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah
adalah melalui metode penelitian. Cara tersebut memungkinkan ditemukannya kebenaran yang
obyektif karena dibentengi dengan fakta-fakta sebagai bukti tentang adanya sesuatu dan mengapa
adanya demikian atau apa sebab adanya demikian.
Tujuan akhir suatu ilmu adalah mengembangkan dan menguji teori. Suatu teori dapat
menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena alamiah. Dari perilaku atau kegiatan-kegiatan
terlepas yang dilakukan oleh siswa atau guru umpamanya, peneliti dapat memberikan
penjelasan umum tentang hubungan di antara perilaku atau kegiatan pembelajaran. Tiap
disiplin ilmu mempunyai cara pencarian sendiri yang sesuai dengan karakteristik disiplin
ilmunya. Sains umpamanya banyak menggunakan metode eksperimen, sedang antropologi
menggunakan metode kualitatif. Pendidikan kebanyakan menggunakan metode deskriptif,
tetapi untuk hal- hal tertentu bisa menggunakan metode eksperimen, tindakan, penelitian dan
pengembangan, dan juga kualitatif.
Penelitian terhadap ilmu pendidikan mengkaji dasar-dasar, teori-teori dan konsep-konsep
termasuk sejarah perkembanganya. Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan-metode kualitatif maupun kuantitatif. Pendekatan kuantitatif diarahkan pada analisis
dasar filosofis, psikologis, sosiologis-antropologi, konsep dan analisis historis. Dari penelitian
demikian dapat dihasilkan penguatan terhadap proposisi dan asumsi yang ada, dan atau
menghasilkan asumsi, proposisi dan hipotesis yang baru. Penelitian-penelitian yang diarahkan
pada perkembangan teori dan konsep digolongkan sebagai penelitian dasar (basic research).
Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun terhadap praktik
pendidikan. Ada tujuh karakteristik penelitian pendidikan menurut McMillan dan Schumacher
(2001:11-13), yaitu: (1) Objectivity (objektivitas); (2) Precision (ketepatan); (3) Verification
(verifikasi); (4) Parsimonious explanation (Penjelasan ringkas); (5) Empiricism (empiris); (6)
Logical reasoning (pendapat logis); dan (7) Conditional conclutions (kesimpulan kondisional).
Karakteristik penelitian pendidikan tersebut, secara singkat akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Objektivitas.
Penelitian harus memiliki objektivitas (objectivity) baik dalam karakteristik maupun
prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan subjektivitas.
Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang
memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Objektivitas juga
menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan yang dikontrol
dari bias dan subjektivitas.

2-6 Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan


b. Ketepatan.
Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (precision), secara teknis instrumen
pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, desain
penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya tepat. Dalam penelitian kualitatif,
hasilnya dapat diulang dan diperluas, dalam penelitian kualitatif memiliki sifat reflektif dan
tingkat komparasi yang konstan.
c. Verifikasi.
Penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan diulang dengan cara
yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif.
Penelitian kualitatif memberikan interpretasi deskriptif, verifikasi berupa perluasan,
pengembangan tetapi bukan pengulangan. Verifikasi juga bermakna memberikan
sumbangan kepada ilmu atau studi lain.
d. Penjelasan Ringkas.
Penelitian mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena dan
menyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu penelitian
adalah mereduksi realita yang kompleks ke dalam penjelasan yang singkat. Dalam
penelitian kualitatif penjelasan singkat tersebut berbentuk generalisasi, tetapi dalam
penelitian kualitatif berbentuk deskripsi tentang hal-hal yang essensial atau pokok.
e. Empiris.
Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat. Secara umum empiris
berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan didasarkan atas
kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan metode penelitian yang
sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan. Sikap empiris umumnya
menuntut penghilangan pengalaman dan sikap pribadi. Kritis dalam penelitian berarti
membuat interpretasi berdasarkan pada kenyataan dan nalar yang didasarkan atas kenyataan-
kenyataan (evidensi). Evidensi adalah data yang diperoleh dari penelitian, berdasarkan hasil
analisis data tersebut interpretasi dibuat. Angka, print out, catatan lapangan, rekaman
wawancara artifak dan dokumen sejarah adalah data dalam penelitian
f. Penalaran Logis.
Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalaran merupakan proses berpikir,
menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif dan induktif. Penalaran deduktif, penarik
kesimpulan dari umum ke khusus. Dalam penalaran deduktif, bila premisnya benar, maka
kesimpulan otomatis benar. Logika deduktif dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan
baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah) yang ada. Dalam penalaran induktif, peneliti
menarik kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi,
peristiwa), kemudian peneliti membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kesimpulan
dibatasi oleh jumlah dan karakteristik dari kasus yang diamati.

Metode Penelitian Pendidikan 2 - 7


D. Tujuan Penelitian

Apabila dikaitkan dengan output yang ingin dicapai, Penelitian bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru. Sedangkan apabila
ditilik dari segi prosesnya, penelitian bertujuan untuk:
1. Mencandra, mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan cermat
tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.
2. Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari, melatarbelakangi
terjadinya masalah.
3. Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara faktor
yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya.
4. Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi
atau gejala-gejala yang bakal muncul.
5. Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh.

E. Etika Dalam Penelitian

Perlukah dalam penelitian menggunakan etika? Sebagaimana pengertian dan tujuan


penelitian di atas, suatu proses yang mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah, maka
perlu adanya etika yang mengatur agar sesuai dengan tujuannya. Etika dalam penelitian dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Jujur
a. Jujur dalam mengumpulkan daftar pustaka, pengumpulan data, pelaksaan metode dan
prosedur penelitian, publikasi hasil.
b. Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan.
c. Jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan anda sebagai pekerjaan anda.
2. Objektivitas
Merupakan upaya meminimalkan kesalahan dalam rancangan penelitian, analisis dan
interpretasi data, penilaian ahli/rekan, keputusan pribadi, dan pengaruh pemberi dana atau
sponsor.
3. Integritas
a. Selalu penuhi janji dan perjanjian.
b. Lakukan penelitian dengan tulus.
c. Konsisten dalam pikiran dan perbuatan.
4. Ketelitian
a. Hindari kesalahan dengan selalu teratur mencatat aktivitas penelitian.

2-8 Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan


b. Catat segala hal yang menyangkut identitas responden, jurnal atau publikasi.
5. Keterbukaan Saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian dengan tim, dan
terbuka dengan ide baru atau kritik.
6. Penghargaan terhadap HAKI
a. Perhatikan paten, copyright, dan HAKI, misal instrumen penelitian berupa kuesioner.
b. Hindari penggunaan data, metode, atau hasil yang belum terpublikasi tanpa ijin peneliti.
c. Tuliskan narasumber yang memberi kontribusi dalam penelitian.
d. Jangan plagiasi.
7. Penghargaan terhadap kerahasiaan responden Seluruh data pribadi responden wajib
dirahasiakan dan gunakan inisial dalam menuliskan nama responden.
8. Penghayrgaan terhadap tanggung jawab kerja
Jika penelitian dilakukan dengan bentuk TIM maka kontributor terbesar berhak menuliskan
namanya sebagai penulis pertama dalam publikasi.
9. Tanggung Jawab Sosial
Penelitian yang baik adalah penelitian yang memberikan manfaat bagi masyarakat langsung
atau memberikan solusi akan permasalahan dalam masyarakat.
10. Tidak Diskriminasi
Memperlakukan subjek, rekan peneliti atau pihak yang terkait dengan sama tanpa melihat
suku, agama, ras, dan golongan.
11. Legalitas
Pahami aturan institusional seperti membuat surat ijin penelitian atau kode etik yang harus
dilalui.
12. Publikasi yang terpercaya
Hindari berulang-ulang mempublikasikan penelitian yang sama ke berbagai media (jurnal atau
seminar) yang berbeda.
13. Mengutamakan Keselamatan
Manusia Penelitian yang melibatkan manusia, minimalisirkan efek negatifnya, hormati privasi.
Terutama dalam bidang kesehatan siapkan pencegahan atau pengobatan bila sampel mendapat
efek samping. Biasa disebut dengan (Ethical Clearance).

F. Pelanggaran Karya Ilmiah

Penelitian adalah salah satu karya ilmiah sehingga dalam penulisan wajib mengetahui hal
yang harus dan tidak diperbolehkan dilakukan. Bentuk Pelanggaran Ilmiah:
1. Fabrication (pemalsuan hasil)
a. Memalsukan hasil penelitian.
b. Mengarang, mencatat dan atau mengumumkan sebuah hasil penelitian tanpa ada bukti
telah melakukan proses penelitian.

Metode Penelitian Pendidikan 2 - 9


2. Falsification (pemalsuan data)
a. Memalsukan data penelitian.
b. Memanipulasi bahan penelitian, peralatan atau proses, mengubah atau tidak
mencantumkan data hasil penelitian.
3. Plagiarism
a. Pencurian proses, objek dan atau hasil dalam mengajukan usul penelitian,
melaksanakannya, menilainya dan dalam melaporkan hasil suatu penelitian.
b. Contohnya: pencurian gagasan, pemikiran, proses, objek dan hasil penelitian dalam bentuk
data atau kata. Bahkan bahan yang diperoleh melaluai penelitian terbatas (bersifat rahasia),
usulan penelitian dan naskah orang lain tanpa menyatakan penghargaan.
4. Exploitation
a. Pemerasan tenaga peneliti dan asisten peneliti.
b. Contohnya: peneliti senior memeras tenaga peneliti junior dan asisten penelitian untuk
mencari keuntungan pribadi, atau mengakui hasil kerja dari peneliti junior.
5. Injustice
a. Tidak mencantumkan nama peneliti dalam publikasi hasil penelitian sesuai dengan
kontribusi.
b. Peneliti mempublikasikan hasil penelitian tanpa meminta ijin penyandang dana penelitian.
6. Intended Careless
a. Kecerobohan yang disengaja.
b. Contohnya: tidak menyimpan data penting dalam jangka waktu tertentu, tidak meminta
ijin dalam menggunakan data penelitian, tidak mempublikasikan data penting atau sengaja
menyembunyikan.
7. Duplication
a. Mempublikasikan temuan dalam kegiatan ilmiah yang berbeda tanpa ada penyempurnaan,
pembaharuan isi, atau merujuk publikasi sebelumnya.
b. Pemublikasikan pecahan dari satu temuan yang bukan merupakan hasil penelitian multi
disiplin dan berbeda perspektif.

RANGKUMAN
1. Penelitian adalah proses yang sistematis, logis, yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
atau memecahkan masalah berdasarkan pada data empiris dengan metode ilmiah atau
pengetahuan ilmiah. Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan prinsip-prinsip science,
yaitu sistematis, empiris dan objektif. Untuk memecahkan masalah dapat juga dilakukan
Pendekatan non-ilmiah, yaitu menggunakan cara-cara (a) dogmatis, berdasarkan kepercayaan
atau keyakinan tertentu; (b) intuitif, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh secara tidak
disadari atau tidak dipikirkan terlebh dahulu; (c) spekulatif, coba-coba, atau trial and error,
cara terkaan, untung-untungan, yang temuannya bersifat kebetulan; dan (d) otoritas ilmiah,
yaitu berdasarkan pendapat atau pemikiran logis para ahli dalam bidang tertentu.

2 - 10 Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan


2. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep
dan teori sehingga dikelompokkan sebagai penelitian terapan atau applied research. Selain
penelitian bidang ilmu dan praktek pendidikan, juga dilakukan untuk mengevaluasi
pelaksanan atau keberhasilan suatu sistem, ketepatan penggunaan suatu sistem, program
model, metode, media, instrumen pembelajaran. Dari segi teori, ilmu dan segi praktiknya,
penelitian pendidikan mencakup kajian ilmu dan praktik pendidikan, ilmu dan praktik
kurikulum, ilmu dan praktik pembelajaran, ilmu dan praktik bimbingan dan konseling, segi
ilmu dan praktik manajemen pendidikan.
3. Penelitian bidang ilmu pendidikan yang diarahkan pada perkembangan teori dan konsep
digolongkan sebagai penelitian dasar (basic research). Penelitian tersebut dapat dilakukan
secara kuantitatif, ekperimental atau noneksperimental. Tujuan akhir suatu ilmu adalah
mengembangkan dan menguji teori. Suatu teori dapat menjelaskan dan meramalkan
fenomena-fenomena alamiah.
4. Ada tujuh karakteristik penelitian pendidikan yaitu: (1) objektivitas; (2) ketepatan; (3)
verifikasi; (4) penjelasan ringkas; (5) empiris; (6) penalaran logis; dan (7) kesimpulan
kondisional. Penelitian terhadap ilmu pendidikan mengkaji dasar-dasar, teori-teori dan konsep-
konsep termasuk sejarah perkembangannya dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
metode kualitatif maupun kuantitatif.
5. Tujuan penelitian dikaitkan dengan output yang ingin dicapai tujuannya untuk memperoleh
pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru sedangkan berkaitan dengan
segi prosesnya, bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan, menerangkan
(eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari, melatarbelakangi terjadinya masalah,
menyusun atau merumuskan teori-teori, membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul, serta
mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh.
6. Dalam penelitian memerlukan etika yaitu jujur, objektivitas, integritas, ketelitian, keterbukaan,
penghargaan terhadap HAKI, penghargaan terhadap kerahasiaan responden, tanggung Jawab
Sosial, tidak diskriminasi, legalitas, publikasi yang terpercaya dan mengutamakan keselamatan
manusia.
7. Penelitian adalah salah satu karya ilmiah sehingga dalam penulisan wajib mengetahui hal yang
harus dan tidak diperbolehkan dilakukan. Bentuk pelanggaran ilmiah meliputi: fabrication,
falsification, plagiarism, exploitation, injustice, intended careless, dan duplication.

Metode Penelitian Pendidikan 2 - 11


Tugas Mandiri 1

Untuk memantapkan pemahaman Anda, kerjakan Tugas berikut secara mandiri!

1. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep
dan teori, sehingga penelitian pendidikan dikelompokkan sebagai penelitian terapan
(applied research). Carilah contoh riset hasil dari penelitian terapan yang mengaplikasikan
teori belajar ketika melaksanakan tugas di sekolah/di kelas.

2. Setelah anda menemukan salah satu hasil riset penelitian terapan di atas coba anda bedah
dan pahami apa yang menjadi kekurangan hasil riset tersebut. Jelaskan!

2 - 12 Ruang Lingkup dan Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai