Pendahuluan
B idang pendidikan termasuk rumpun ilmu perilaku, suatu rumpun ilmu yang
mengkaji aktivitas manusia. Lingkup kajian aktivitas manusia sangatlah luas,
mencakup aktivitas manusia sebagai individu atau kelompok, sebagai kesatuan etnis,
bangsa, atau ras, dalam lingkup geografis, administratif atau sosial-budaya, dalam
satuan organisasi, institusi, pemerintahan, berkenaan dengan kegiatan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, keamanan, keagamaan, kesejahteraan
masyarakat, dll.
Dalam modul ini dibahas ruang lingkup penelitian pendidikan dan selanjutnya
dijelaskan jenis-jenis atau macam-macam penelitian berdasarkan pendekatan, yaitu
pendekatan kuantitatif dan kualitatif, berdasarkan fungsi, yaitu penelitian dasar,
penelitian terapan, dan penelitian evaluatif, serta macam-macam penelitian
berdasarkan tujuan, yaitu penelitian: deskriptif, prediktif, improftif, dan eksplanatif.
Setelah Anda mempelajari modul ini diharapkan dapat menjelaskan:
1. Pengertian Metode Penelitian Pendidikan
2. Ruang lingkup penelitian pendidikan;
3. Karakteristik penelitian pendidikan;
4. Tujuan Penelitian
5. Etika Dalam Penelitian
6. Pelanggaran Karya Ilmiah
Setelah mengkaji secara saksama uraian materi pada modul ini, selanjutnya
Anda diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat di masing-masing
sub, membaca rangkuman, mengerjakan soal-soal tes formatif yang disediakan di
bagian akhir tiap-tiap sub, dan menyelesaikan Tugas secara mandiri.
Research atau penelitian adalah upaya atau cara kerja yang sistematis dengan tujuan
menjawab pertanyaan atau permasalahan dengan jalan mengumpulkan data dan merumuskan
generalisai berdasarkan data tersebut. Research atau penelitian adalah proses yang sistematis, logis,
empiris untuk mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah. Jadi Penelitian Adalah? Proses
yang sistematis, logis, yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan masalah
berdasarkan pada data empiris dengan metode ilmiah atau pengetahuan ilmiah.
Yang dimaksud dengan metode ilmiah di sini adalah metode yang menggunakan prinsip-
prinsip science, yaitu sistematis, empiris dan objektif. Untuk memecahkan masalah dapat juga
dilakukan Pendekatan non-ilmiah, yaitu menggunakan cara-cara (a) dogmatis, berdasarkan
kepercayaan atau keyakinan tertentu; (b) intuitif, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh secara
tidak disadari atau tidak dipikirkan terlebh dahulu; (c) spekulatif, coba-coba, atau trial and error,
cara terkaan, untung-untungan, yang temuannya bersifat kebetulan; dan (d) otoritas ilmiah, yaitu
berdasarkan pendapat atau pemikiran logis para ahli dalam bidang tertentu.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah
adalah melalui metode penelitian. Cara tersebut memungkinkan ditemukannya kebenaran yang
obyektif karena dibentengi dengan fakta-fakta sebagai bukti tentang adanya sesuatu dan mengapa
adanya demikian atau apa sebab adanya demikian.
Tujuan akhir suatu ilmu adalah mengembangkan dan menguji teori. Suatu teori dapat
menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena alamiah. Dari perilaku atau kegiatan-kegiatan
terlepas yang dilakukan oleh siswa atau guru umpamanya, peneliti dapat memberikan
penjelasan umum tentang hubungan di antara perilaku atau kegiatan pembelajaran. Tiap
disiplin ilmu mempunyai cara pencarian sendiri yang sesuai dengan karakteristik disiplin
ilmunya. Sains umpamanya banyak menggunakan metode eksperimen, sedang antropologi
menggunakan metode kualitatif. Pendidikan kebanyakan menggunakan metode deskriptif,
tetapi untuk hal- hal tertentu bisa menggunakan metode eksperimen, tindakan, penelitian dan
pengembangan, dan juga kualitatif.
Penelitian terhadap ilmu pendidikan mengkaji dasar-dasar, teori-teori dan konsep-konsep
termasuk sejarah perkembanganya. Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan-metode kualitatif maupun kuantitatif. Pendekatan kuantitatif diarahkan pada analisis
dasar filosofis, psikologis, sosiologis-antropologi, konsep dan analisis historis. Dari penelitian
demikian dapat dihasilkan penguatan terhadap proposisi dan asumsi yang ada, dan atau
menghasilkan asumsi, proposisi dan hipotesis yang baru. Penelitian-penelitian yang diarahkan
pada perkembangan teori dan konsep digolongkan sebagai penelitian dasar (basic research).
Penelitian dapat dilakukan dengan baik terhadap ilmu manapun terhadap praktik
pendidikan. Ada tujuh karakteristik penelitian pendidikan menurut McMillan dan Schumacher
(2001:11-13), yaitu: (1) Objectivity (objektivitas); (2) Precision (ketepatan); (3) Verification
(verifikasi); (4) Parsimonious explanation (Penjelasan ringkas); (5) Empiricism (empiris); (6)
Logical reasoning (pendapat logis); dan (7) Conditional conclutions (kesimpulan kondisional).
Karakteristik penelitian pendidikan tersebut, secara singkat akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Objektivitas.
Penelitian harus memiliki objektivitas (objectivity) baik dalam karakteristik maupun
prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan subjektivitas.
Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang
memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Objektivitas juga
menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan yang dikontrol
dari bias dan subjektivitas.
Apabila dikaitkan dengan output yang ingin dicapai, Penelitian bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru. Sedangkan apabila
ditilik dari segi prosesnya, penelitian bertujuan untuk:
1. Mencandra, mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan cermat
tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.
2. Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari, melatarbelakangi
terjadinya masalah.
3. Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara faktor
yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya.
4. Membuat prediksi, estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi
atau gejala-gejala yang bakal muncul.
5. Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala berdasarkan temuan-temuan yang
diperoleh.
Penelitian adalah salah satu karya ilmiah sehingga dalam penulisan wajib mengetahui hal
yang harus dan tidak diperbolehkan dilakukan. Bentuk Pelanggaran Ilmiah:
1. Fabrication (pemalsuan hasil)
a. Memalsukan hasil penelitian.
b. Mengarang, mencatat dan atau mengumumkan sebuah hasil penelitian tanpa ada bukti
telah melakukan proses penelitian.
RANGKUMAN
1. Penelitian adalah proses yang sistematis, logis, yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
atau memecahkan masalah berdasarkan pada data empiris dengan metode ilmiah atau
pengetahuan ilmiah. Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan prinsip-prinsip science,
yaitu sistematis, empiris dan objektif. Untuk memecahkan masalah dapat juga dilakukan
Pendekatan non-ilmiah, yaitu menggunakan cara-cara (a) dogmatis, berdasarkan kepercayaan
atau keyakinan tertentu; (b) intuitif, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh secara tidak
disadari atau tidak dipikirkan terlebh dahulu; (c) spekulatif, coba-coba, atau trial and error,
cara terkaan, untung-untungan, yang temuannya bersifat kebetulan; dan (d) otoritas ilmiah,
yaitu berdasarkan pendapat atau pemikiran logis para ahli dalam bidang tertentu.
1. Penelitian dalam bidang pendidikan banyak yang lebih diarahkan pada aplikasi dari konsep
dan teori, sehingga penelitian pendidikan dikelompokkan sebagai penelitian terapan
(applied research). Carilah contoh riset hasil dari penelitian terapan yang mengaplikasikan
teori belajar ketika melaksanakan tugas di sekolah/di kelas.
2. Setelah anda menemukan salah satu hasil riset penelitian terapan di atas coba anda bedah
dan pahami apa yang menjadi kekurangan hasil riset tersebut. Jelaskan!