Npm : 1813053085
Kelas :7B
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum SD
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang dinamis. Kurikulum yang
dikelola itu harus sesuai dengan bakat, minat, kebutuhan subyek didik, lingkungan dan
memperlancar pelaksanaan untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkan (Razali M. Thaib
& Irman Siswanto, 2015 dalam Sugiana, A., 2018: 258).
Di samping itu, proses pengembangan kurikulum ini juga harus memperhatikan prinsip-
prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efektivitas, efisiensi dan praktis, serta landasan
yang kuat.
6. Model Beaucahamp
7. Model Taba’s (Inverted model)
8. Model Miller-Seller
Pengembangan kurikulum ini ada perbedaan dengan model-model
sebelumnya. Model pengembangan kurikulum Miller-Seller merupakan pengembangan
kurikulum kombinasi dari model transmisi (Gagne) dan model transaksi (Taba’s &
Robinson) yang terdiri dari beberapa komponen.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seseorang terhadap
suatu proses tertentu. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Dengan demikian
pendekatan pengembangan kurikulum menunjuk pada titik tolak atau sudut pandang
secara umum tentang proses pengembengan kurikulum (Hamalik, 2007).
Menuurut (Nasution, 1989) ada beberapa macam pendekatan yang dapat digunakan
dalam mengembangkan kurikulum Sekolah Dasar, diantaranya adalah:
7. Pendekatan Humanistik
Pendekatan kurikulum humanistik dikembangkan oleh para ahli pendidikan humanistik.
Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi (personalized education) yaitu
John Dewey (Progressive Education) dan J.J Rosseau (Romantic Education). Aliran ini lebih
memberikan tempat utama kepada siswa. Mereka bertolak dari asumsi bahwa anak atau siswa
adalah yang pertama dan utama dalam pendidikan. Ia adalah subjek yang menjadi pusat
kegiatan pendidikan,