Anda di halaman 1dari 11

Nama nila pratiwi

Nim 11810621341
Materi 3 DAN 4

A. Pengertian Prinsip prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum
semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam asas-
asaskurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan
pendidikan.Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan atau ahli kurikulum, ahli
bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidik, pengusaha serta unsur-
unsur masyarakat lainnya.Rancangan ini disusun dengan maksud memberi
pedoman kepada para
pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa sendiri, k
eluarga,maupun masyarakat
1. Secara gramatikal prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian.
Dari pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjuk pada suatu hal yan
gsangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur
danmengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi
dankondisi yang serupa. Pengertian dan makna prinsip ini menunjukkan bahwa
prinsipitu memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya dengan
keberadaansesuatu. Melalui pemahaman suatu prinsip orang bisa menjadikan
sesuatu itu lebihefektif dan efisien. Prinsip juga mencerminkan hakikat yang
dikandung olehsesuatu baik dalam dimensi proses maupun dimensi hasil, dan
bersifat memberikanrambu-rambu atau aturan main yang harus diikuti untuk
mencapai tujuan secara benar 
2. Pengertian dan fungsi prinsip di atas dapat dijadikan dasar untuk
menjelaskanarti dan fungsi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum menunjukkan pada suatu pengertian
tentang berbagai halyang harus dijadikan patokan dalam menentukan berbagai hal
yang terkait dengan
pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum
(curriculum planning)
. Prinsip-prinsip tersebut menggambarkan ciri dan hakikatkurikulum itu
sendiri.Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses
identifikasi,analisis,sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan, dan kreasi elemen-
elemenkurikulum.Jika proses pengembangan kurikulum ingin berjalan secara
efektif dan efisien,maka para pengembang kurikulum harus memerhatikan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum, baik yang bersifat umum maupun khusus.
Di sampingitu, para pengembang kurikulum akan bisa bekerja secara mantap,
terarah danhasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Produk dari aktivitas
pengembangankurikulum tersebut diharapkan akan sesuai dengan harapan
masyarakat yang bersifat dinamis dan zaman yang akan selalu berubah.
Selain daripada itu adanya berbagai prinsip pengembangan kurikulum merupakan
suatu ciri bahwa kurikulummerupakan suatu area atau suatu lapangan studi
tersendiri.
B. Macam macam Sumber Prinsip Pengebangan Kurikulum
Sumber prinsip menunjukkan dari mana asal muasal lahirnya suatu prinsip.Dari
berbagai literatur tentang kurikulum dapat dikemukakan setidaknya ada
empatsumber prinsip pengembangan kurikulum yaitu: data empiris
(empirical data),
 dataeksperimen
(experiment data),
 cerita/legenda yang hidup di masyarakat
(folklore ofcurriculum),
 dan akal sehat
(common sense)
(Oliva, 1992:28). Data empirismerujuk pada pengalaman yang terdokumentasi dan
terbukti efektif, dataeksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian.
Data hasil
temuan penelitian merupakan data yang dipandang valid dan reliable, sehingga ting
katkebenarannya lebih meyakinkan untuk dijadikan prinsip dalam
pengembangankurikulum
3. Namun demikian, dalam fakta kehidupan, data hasil penelitian
(hard data)
 itusifatnya sangat terbatas. Disamping itu banyak data-data lainnya yang
diperolehdari bukan hasil penelitian juga terbukti efektif untuk memecakan
masalah-masalah

2. MODEL ORGANISASI KURIKULUM

istematik dan logis, dan implementasinya padakehidupan masyarakat sering


diabaikan.Agar dapat mengembangkan kurikulum yang baik, sebaiknya para
ahlikurikulum memahami dengan terperinci berbagai model pengembang
kurikulum. Yangdimaksud dengan model pengembang kurikulum adalah langkah
atau prosedur yangsistematis dalam penyusunan kurikulum. Sehingga terjadi
keseimbangan antara teoridan praktik mengenai kurikulum. Hal tersebut
diharapkan dapat terwujudnyakurikulum yang ideal dan optimal. Dalam makalah
ini, akan dijelaskan
mengenai beberapa model pengembangan kurikulum seperti model Tyler, Adminis
tratif,Grassroot, Demonstrasi, Seller dan Miller, Taba dan model Beauchamp

Model Ralph Tyler


Model pengembangan kurikulum yang dikemukakan Tyler diajukan
berdasarkan pada beberapa pertanyaan yang mengarah pada langkah-langkah
dalam pengembangankurikulum. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:a.
 
Tujuan pendidikan apa yang dicapai oleh sekolah? 
b.Pengalaman-pengalaman pendidikan apakah yang semestinya diberikan
untukmencapai tujuan pendidikan?
 
c. Bagaimanakah pengalaman-pengalaman pendidikan sebaiknya diorganisasikan?
 
d. Bagaimanakah menentukan bahwa tujuan telah tercapai?
Berdasar pada empat pertanyaan tersebut, Tyler merumuskan empat tahap
yangharus dilakukan dalam pengembangan kurikulum, yaitu meliputi:a.
 
Menentukan Tujuan PendidikanTujuan pendidikan merupakan arah atau sasaran
akhir yang harsu dicapai
dalam program pendidikan dan pembelajaran. Tujuan pendidikan harus menggamb
arkan perilaku akhir setelah peserta didik mengikuti program pendidikan, sehingga 
tujuantersebut harus dirumuskan secara jelas dan terperinci.Ada tiga aspek yang
harus dipertimbangkan sebagai sumber dalam penentuantujuan pendidikan
menurut Tyler, yaitu:1)
 
hakikat peserta didik,2)
 
kehidupan masyakat masa kini, dan3)
 
 pandangan para ahli bidang studi.Penentuan tujuan pendidikan dengan berdasar
kepada ketiga aspek diatas,selanjutnya difilter oleh nilai-nilai filosofis masyarakat
dan filosofis pendidikan serta psikologi belajar.Ada lima faktor yang menjadi arah
penentuan tujuan pendidikan,
yaitu: pengembangan kemampuan berpikir, membantu memperoleh informasi, pen
gembangan sikap kemasyarakatan, pengembangan minat peserta didik, dan penge
mbangan sikap social
Model Grass Roots 
 
Pengembangna kurikulum model ini adalah kebalikan dari model
administratif.Model
Grass Roots
 adalah model pengembangan kurikulum yang dimulai dari bawah.Dalam
prosesnya pengembangan kurikulum ini diawali atau dimulai dari gagasan danide
guru-guru sebagai tim pengajar. Model ini lebih demokratis karena digagas
sendirioleh pelaksana di lapangan, sehingga perbaikn bisa dimulai dari unit yang
palingterkecil dan spesifik hingga ke yang lebih besar.Ada beberapa ketentuan
yang harus diperhatian dalam menerapkan model pengembangan
 grass roots
 ini, yaitu:
a. guru harus memiliki kemampuan yang professional, 
 
b. guru harus terlibat penuh dalam perbaikan kurikulum dan penyelesaian
masalahkurikulum.

Model Demostrasi
Model pengembangan kurikulum idenya datang dari bawah
(grass roots)
.Semula merupakan suatu upaya inovasi kurikulum dalam skal kecil yang
selanjutnyadigunakan dalam skala yang lebih luas, tetapi dalam prosesnya sering
mendapattantangan atau ketidaksetujuan dari pihak-pihak tertentu. Menurut Smith,
Stanley, danShores, ada dua bentuk mpdel pengembangan ini.Pertama,
sekelompok guru dari satu sekolah atau beberapa sekolah yangdiorganisasi dan
ditunjuk untuk melaksanakan suatu uji coba atau eksperimen suatukurikulum.
Unit-unit ini melakukan suatu proyek melalui kegiatan penelitian
dan pengembangan untuk menghasilkan suatu model kurikulum. Hasil dari kegiata
n penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapt digunakan pada lingkungan
sekolahyang lebih luas. pengembangan model ini biasanya diprakarsai oleh pihak
DepartemenPendidikan dan dilaksanakan oleh kelompok guru dalam rangka
inovasi dan perbaikansuatu kurikulum. 
Menetapkan personaliaTahap ini menentukan siapa saja orang yang akan terlibat
dalam pengembangankurikulum. Ada empat kategori orang yang sebaiknya
dilibatkan, yaitu: para
ahli pendidikan atau kurikulum yang ada pada pusat pengembangan kurikulum dan 
ahli bidang studi; para ahli pendididkan dari perguruan tinggi atau sekolah dan gur
u-guruterpilih; para professional dalam bidang pendidikan; professional lain dan
tokohmasyarakat.c.
 
Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulumLangkah ini berkenaan dengan
prosedur dalam merumuskan tujuan umum dantujuan khusus, memilih isi dan
pengalaman belajar, serta kegiatan evaluasi, juga dalammenentukan desain
kurikulum secara keseluruhan.d.
 
Implementasi kurikulumTahap ini yaitu pelaksanaan kurikulum yang telah
dikembangkan oleh tim pengembang. Dalam pelaksanaan kurikulum dibutuhkan
kesiapan guru, siswa, fasilitas, biaya, manajerial dan kepemimpinan sekolah.e.
 
Evaluasi kurikulumHal-hal penting yang dievaluasi yaitu: pelaksanaan kurikulum
oleh guru-guru,desain kurikulumnya, hasil belajar siswa, keseluruhan dari sistem
kurikulum.
B. ORGANISASI KURIKULUM
Salah satu aspek yang perlu dipahami dalam pengembangan kurikuluym
adalahaspek yang berkaitan dengan organisasi kurikulum. Organisasi kurikulum
berkaitandengan pengaturan bahan pelajaran, yang selanjutnya memiliki dampak
terhadapmasalah administrative pelaksanaan proses pembelajaran,
team teaching 
 misalnya(Olivia, 1992: 285 dalam Ruhimat, T. dkk, 2009: 83). Organisasi
kurikulum
merupakan pola atau desain bahan/ isi kurikulum yang tujuannya untuk mempermu
dah siswadalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam
melakukankegiatan belajar, sehingga tujuan pengembangan dapat dicapai secara
efektif.Berkaitan dengan pola organisasi kurikulum, terdapat sejumlah pendapat
danvariasi pengkategorian sistem organisasi kurikulum. Dalam makalah ini akan
dibaha
  12organisasi kurikulum berdasarkan dua kategori yaitu organisasi kurikulum
berdasarkanmata pelajaran dan organisasi kurikulum terintegrasi. Diambilnya
pengkategorian ini berdasarkan pertimbangan bahwa pertama, masih banyak
dan relevannya bidang studiatau pelajaran sebagai pusat perhatian isi kurikulum.
Kedua, adanya kebutuhanalternative isi kurikulum non disiplin, berdasarkan pada
suatu fokus kebutuhan tertentu.Organisasi kurikulum pola terintegrasi merujuk
pada pertinbangan non disiplin ilmu.Pada praktiknya isi dari suatu disiplin ilmu
menjadi bagian yang dipelajari.
1. Organisasi Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran
(Subjet Curriculum)
Organisai kurikulum berdasarkan mata pelajaran dibedakan atas empat pola yaitu
Separated Curriculum, Boradfield Curriculum,
dan
 Integrated Curriculum.
a. Mata Pelajaran Terpisah
(Separated Curriculum)
Bentuk kurikulum ini sudah lama digunakan, karena organisasi
kurikulum bentuk ini sederhana dan mudah
dilaksanakan. Tetapi tidak selamanya yang dianggapmudah dan sederhana tersebut
akan mendukung terhadap efektivitas dan
efisiensi pendidikan yang sesuai dengan perkembangan sosial. Mata pelajaran yang 
terpisah- pisah
(separated subject curriculum)
 bertujuan agar generasi muda mengenal hasil-hasil kebudayaan dan pengetahuan
umat manusia yang telah dikumpulkan secara berabad-
abad, agar mereka tak perlu mencari dan menemukan kembali dengan apayang
telah diperoleh dari generasi terdahulu (Nasution, 1986 dalam Ruhimat, T.
dkk,2009: 85).Secara fungsional bentuk kurikulum ini mempunyai kekurangan dan
kelebihan,kelebihan pola mata perlajaran yang terpisah-pisah
(separated subject curriculum)
,yaitu:1)
 
Bahan pelajaran disusun secara sistematis, logis, sederhana, dan mudah
dipelajari.2)
 
Dapat dilaksanakan untuk mewariskan nilai-nilai dan budaya terdahulu.3)
 
Kurikulum ini mudah diubah dan dikembangkan.4)
 
Bentuk kurikulum ini mudah dipola, dibentuk, didesain bahkan mudah
untukdiperluas dan dipersempit sehingga mudah disesuaikan dengan waktu yang
ada.

Sedangkan kekurangan pola mata pelajaran yang terpisah-pisah

(separated subject curriculum)
, yaitu:1)
 
Bahan pelajaran diberikan atau dipelajari secara terpisah-pisah,
tidakmenggambarkan adanya hubungan antara materi-materi satu dengan yang
lainnya.2)
 
Bahan pelajaran yang diberikan atau yang dipelajari siswa tidak bersifat actual.3)
 
Proses belajar lebih mengutamakan aktivitas guru sedangkan siswa
cenderung pasif.4)
 
Bahan pelajaran merupakan informasi maupun pengetahuan masa lalu yangterlepas
dengan kejadian masa sekarang dan yang akan datang.5)
 
Bahan pelajaran tidak berdasarkan pada aspek permasalahan sosial yang
dihadapisiswa maupun kebutuhan masyarakat.6)
 
Proses dan bahan pelajaran sangat kurang memperhatikan bakat, minta,
dankebutuhan siswa.
b. Mata Pelajaran Terhubung
(Correlated Curriculum) 
 
Pola kurikulum korelasi yaitu pola organisasi kurikulum yang
menghubungkan pembahasan suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, 
atau suatu pokok bahasan dengan pokok bahasan lainnya. Materi kurikulum yang t
erlepas-lepasdiupayakan dihubungkan dengn materi kurikulum atau materi
pelajaran yang sejenisatau relevan dengan tujuan pembelajaran, sehingga dapat
memperkata wawasan siswa.Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pola
kurikulum jenis ini.kelebihannya, adalah:
1)Ada keterhubungan antar materi pelajaran walau sebatas beberapa mata pelajaran
.2)Memberikan wawasan yang lebih luas dalam lingkup satu bidang studi.
3)Menambah minat siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang
terkolerasi.Sedangkan kekurangannya adalah:
1)Bahan pelajaran yang diberikan kurang sistematis serta kurang begitu mendalam.
2)Kurikulum ini kurang menggunakan bahan pelajaran yang aktual yang
langsung berhubungan dengan kehidupan nyata siswa.
3) Kurikulum ini kurang memperhatikan bakat, minat dan kebutuhan siswa.
4)Apabila prinsip penggabungan belum dipahami kemungkinan bahan pelajaran
yangdisampaikan terlampau abstrak

Anda mungkin juga menyukai