A. Pendahuluan
B. Pembahasan
Kurikulum merupakan sebuah rumusan mengenai program pendidikan
dan bahan ajar apa saja yang akan diberikan pengajar atau guru kepada peserta
didik yang telah dibuat dan sudah ditetapkan sebelumnya. Kurikulum itu sendiri
isinya disesuaikan dengan keadaan peserta didik pada saat itu karena dengan
kemajuan teknologi yang sangat pesat juga mempengaruhi cara berpikir dan cara
belajar peserta didik. Apabila seorang peserta didik ingin menyelesaikan
pendidikan maka peserta didik tersebut harus dapat menyelesaikan isi dari
kurikulum yang sudah ditetapkan karena kurikulum dapat diibaratkan bagai
lintasan perlombaan, jika seorang pelari ingin sampai di garis finish maka pelari
tersebut harus melewati berbagai rintangan agar tujuannya untuk mencapai garis
finish dapat terwujud. Begitu pula peserta didik untuk dapat menyelesaikan
pendidikannya maka dia harus melewati berbagai rintangan yang sudah di rancang
dalam kurikulum, apabila kurikulum yang telah ditetapkan tersebut dapat
dilaluinya maka peserta didik tersebut dapat menyelesikan misinya dan dapat
mencapai tujuan yang diinginkannya.
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen
tertentu. Sebagai suatu sistem setiap komponen ini harus saling berkaitan satu
sama lain. (1). Tujuan. Komponen yang pertama ini berhubungan dengan hasil
yang ingin dicapai dari suatu pembelajaran. Tujuan pembelajaran yaitu
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan suatu bidang
studi atau mata pelajaran tertentu dalam suatu lembaga pendidikan. (2).Isi atau
materi. Isi atau materi ini tidak hanya berhubungan dengan pengetahuan saja tetapi
juga aktivitas dan kegiatan peserta didik, yang diarahkan untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai. (3). Metode. Sebelum menetapkan metode apa yang akan di
tetapkan terlebih dahulu harus membuat strategi pembelajaran, karena metode
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan agar tujuan yang
ingin dicapai dapat terealisasikan. (4). Evaluasi. Evaluasi dijadikan sebagai bahan
pertimbangan apakan suatu kurikulum perlu dipertahankan atau tidak dan sebagai
alat ukur untuk melihat keberhasilan dari tujuan yang ingin dicapai. Komponen
yang terakhir ini dapat dilakukan dengan kegiatan tes maupun non tes.
Model pembelajaran yaitu suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas atau dalam latar tutorial
dan dalam membentuk materil-matetil pembelajaran termasuk buku-buku, film-
film, pita kaset dan program media komputer, dan kurikulum. Model
pembelajaran berdasarkan teori (1) Model Interaksi yang didasari oleh Gestalt. (2)
Model Memrosesan Informasi yang berdasarkan pada Teori Belajar Kognitif
(Piaget). (3) Model Personal yang bertitik tolak dari teori Humanistik. (4) Model
Modifikasi Tingkah Laku yang bertitik tolak dari teori belajar behavioristik. (5)
Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) yaitu keterkaitan setiap materi atau topik
pembelajaran dengan kehidupan nyata. (6) Melakukan penilaian secara objektif.
Menurut pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Pasal 32 UUD 1945, kriteria pemilihan strategi
dan model pembelajaran hendaknya didasarkan pada tujuan pembelajaran atau
tujuan pendidikan yang ingin dicapai, peran guru dan siswa yang diharapkan
mencapai tujuan pembelajaran, karakteristik mata pelajaran atau bidang studi, dan
kondisi lingkungan belajar.
C. Penutup
Kurikulum merupakan suatu program yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan tertentu. Pembelajaran adalah
setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari
pengalaman.
Kurikulum dan pengajaran adalah dua hal yang tidak di pisah dalam dunia
pendidikan, kurikulum merupakan pijakan utama dalam melakukan proses belajar
mengajar sedangkan pengajaran merupakan alat untuk menyampaikan dari konten
yang ada dalam kurikulum tersebut. Sehingga dengan kurikulum yang jelas kita
dapat mengukur apa yang diinginkan dan apa yang harus di lakukan oleh seorang
pendidik. Kurikulum dan pembelajaran akan selalu berubah secara dinamis,
sehingga pendidik harus mampu memahami dan pendidik harus dapat mengikuti
perkembangan kurikulum dan pembelajaran. Selanjutnya dapat di artikan bahwa
kurikulum dan dan pembelajaran adalah bagian dari pendidikan yang saling
melengkapi, dengan kata lain menurut pemaham penulis kurikulum adalah obyek
pendidikan dan pembelajaran adalah subjek pendidikan.
Sumber :