Anda di halaman 1dari 4

KOMPONEN KOMPONEN RANGKUMAN

KELOMPOK 4

Di ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengembangan Kurikulum MI

Dosen Pengampu : Muhammad Ikrom Karyodiputro S.Pd,M.Pd.I

Di susun Oleh :

Amelia (202291260006)
Abstrak : Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai
pedoman dan pelaksanaan pendidikan. Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah
mana dan bagaimana bentuk kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang
digunakan oleh bangsa tersebut. Nilai sosial, kebutuhan dan tuntutan masyarakat cenderung
mengalami perubahan antara lain akibat dari kemajuan ilmu dan teknologi. Oleh sebab itu,
kurikulum harus dapat mengantisipasi perubahan tersebut, sebab pendidikan adalah cara yang
dianggap paling strategis untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut

1.Komponen Tujuan

Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan


pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang
dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa
jauh dan seberapa banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum
lembaga pendidikan, pasti dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai
oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,


pepribadian, akhlak muliya, serta ketrampilan hidup mandiri dan mengikuti pendidika lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya. Komponen tujuan adalah komponen kurikulum yang menjadi
target atau sasaran yang mesti dicapai dari melaksanakan kurikulum. Tujuan kurikulum dapat
dispesifikasikan ke dalam tujuan pembelajan umum yaitu, berupa tujuan yang dicapai untuk satu
semester, atau tujuan pembelajan khusus yang menjadi target pada setiap kali tatap muka. Tujuan
ini, menggambarkan tujuan hidup yang diharapkan serta didasarkan pada nilai yang diambil dari
filsafat.

Tujuan ini merujuk pada tujuan sekolah yang berdasarkan pada jenjangnya, terdapat
tujuan sekolah SD, SMP, SMA dan lain-lainnya. Menurut Nana Sudjana, tujuan kurikulum pada
hakekatnya bertujuan dari setiap program pendidikan yang akan diberikan kepada anak didik.
Mengingat kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka tujuan kurikulum
harus dijabarkan dari tujuan umum pendidikan. Berdasarkan hakekat dari tujuan dijabarkan
sejumlah tujuan kurikulum mulai dari tujuan kelembagaan pendidikan, tujuan setiap mata
pelajaran atau bidang studi sampai kepada tujuan-tujuan pengajaran.

2. Komponen Isi/Materi

Komponen isi adalah komponen yang di desain untuk mencapai komponen tujuan. Yang
dimaksud komponen materi adalah bahan - bahan kajian yang terdiri dari ilmu pengetahuan,
nilai, pengalaman, dan keterampilan yang dikembangkan ke dalam proses pembelajaran guna
mencapai komponen tujuan. Komponen materi harus dikembangkan untuk mencapai komponen
tujuan, oleh karena itu komponen tujuan dengan komponen materi atau dengan komponen -
komponen yang lainnya haruslah dilihat dari sudut hubungan yang fungsional. Dalam Undang -
Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa Isi kurikulum merupakan
bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang
bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional».

Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahankajian atau topik-
topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam hal
ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai melalui
pencapaian materi kurikulum. Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum menentukan isi
atau content yang dibakukan sebagai kurikulum, terlebih dahulu perencana kurikulum harus
menyeleksi isi agar menjadi lebih efektif dan efisien. Kriteria yang dapat dijadikan
pertimbangan, antara lain sebagai berikut.

Konten kurikulum dalam wujud konsep dasar atau prinsip dasar mendapat prioritas utama
dibandingkan dengan konsep atau prinsip yang kurang fundamental. Konsep, ialah suatu
abstraksi yang dibentuk oleh generalisasi dan kekhususan - kekhususan. Generalisasi, adalah
kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat, atau
pembuktian dalam penelitian. Prinsip, adalah ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang
mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.

Prosedur, adalah suatu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang
harus dilakukan oleh siswa. Istilah, adalah kata-kata perbendaharaan yang baru yang khusus
yang diperkenalkan dalam materi. Contoh atau ilustrasi, ialah suatu hal atau tindakan atau proses
yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian. Preposisi, adalah suatu pernyataan atau theorem,
atau pendapat yang tidak diberi argumentasi.

3. Komponen Media (Sarana dan Prasarana)

Media merupakan sarana perantara dalam pengajaran. Media merupakan perantara untuk
menjabarkan isi kurikulum agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Oleh karena itu,
pemanfaatan dan pemakaian media dalam pengajaran secara tepat terhadap pokok bahasan yang
disajikan pada peserta didik akan mempermudah peserta didik dalam menanggapi, memahami isi
sajian guru dalam pengajaran.

4. Komponen Strategi Pembelajaran

Komponen strategi yang dimaksud adalah strategi pelaksanaan kurikulum di sekolah atau
di Madrasah. Kurikulum dalam pengertian program pendidikan masih mempengaruhi dan
mengantarkan anak didik pada tujuan pendidikan. Melalui strategi yang tepat maka komponen -
komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan Oleh karena itu
setiap guru perlu memahami secara baik peran fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran.

Dalam praktik implementasi kurikulum sekolah sekolah atau perguruan tinggi di


Indonesia selamaini, setidaknya dapat di identifikasi dua kelompok strategipem-belajaran, yaitu
strategi pembelajaran yang berpusat pada guru dan strategi pembelajaran yang berpusat pada
siswa .

5. Komponen Evaluasi

Komponen evaluasi adalah komponen kurikulum yang dapat diperbandingkan seperti


halnya penjaga gawang dalam permainan sepak bola, memfungsikan evaluasi berarti melakukan
seleksi terhadap siapa yang berhak untuk diluluskan dan siapa yang belum berhak diluluskan,
karena itu siswa yang dapat mencapai target yang berhak untuk diluluskan,sedangkan siswa yang
tidak mencapai target tidak berhak untuk diluluskan. Dilihat dari fungsi dan urgensi evaluasi
yang demikian, Dari sudut komponen evaluasi misalnya, berapa banyak guru yang mengerjakan
suatu mata pelajaran yang sesuai dengan latar belakang pendidikan guru dan ditunjang pula oleh
media dan sarana belajar yang memadai serta murid yang normal.

Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta
menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan. Setiap kegiatan akan memberikan
umpan balik demikian juga dalam pencapaian tujuan - tujuan belajar dan proses pelaksanaan
mengajar. Umpan balik tersebut digunakan untuk mengadakan berbagai usaha penyempurnaan
baik bagi penentuan dan perumusan tujuan mengajar, penentuan sekuens bahan ajar, strategi, dan
media mengajar.pendekatan obyektif; dan pendekatan campuran multivariasi.

Di samping itu, terdapat beberapa model evaluasi kurikulum, diantaranya adalah Model
CIPP yang bertitik tolak pada pandangan bahwa keberhasilan program pendidikan dipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti: karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan program dan
peralatan yang digunakan prosedur dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri. Evaluasi
model ini bermaksud membandingkan kinerja dari berbagai dimensi program dengan sejumlah
kriteria tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan judgment mengenai kekuatan dan
kelemahan program yang dievaluasi

Anda mungkin juga menyukai