1. Salah satu penafsiran kurikulum adalah sebagai rencana pembelajaran. Apa yang
dimaksud dengan pernyataan tersebut? Jelaskan disertai dengan contoh!
2. Bagaimanakah hubungan kurikulum dengan guru dan kualitas pendidikan?
3. Jelaskanlah komponen Kurikulum 2013,
4. Jelaskan secara singkat apa perbedaan kurikulum 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013
terhadap ekonomi di SMA?
5. Jelaskan perbedaan pembelajaran ekonomi di SMA secara tradisional dan modern ?
6. Bagaimanakah keterlibatan guru dalam pengembangan kurikulum? Jelaskan dengan
contoh!
Jawaban harap dikirim via email ke : srikantunilyas@ymail.com
1.
direncanakan dalam suatu kurikulum agar lebih terarah, terkonsep, dan terstruktur dengan
baik untuk tercapainya tujuan dari pembelajaran.
2.
Kurikulum sendiri merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan
pendidikan. Hubungan kurikulum dengan guru adalah, kurikulum merupakan pedoman
yang digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan adanya kurikulum tentu tugas
guru sebagai pengajar dan pendidik akan lebih terarah. Sedangkan hubungan kurikulum
dengan kualitas pendidikan adalah, jika kurikulum disusun dan dikembangkan dengan
baik, tentu dapat meningkatkan mutu pendidikan, sehingga satuan pendidikan dapat
menciptakan lulusan yang berkualitas. Kurikulum, guru, dan pengajaran saling
berhubungan satu sama lain. Kurikulum tentunya merupakan awal atau rancangan
bagaimana pendidikan nantinya akan dijalankan. Kesesuaian kurikulum dalam instansi
pendidikan akan mempermudah seorang guru dalam menentukan model dan metode
mengajarnya serta mempermudah dalam menyiapkan dan menyampaikan materi
pembelajaran nantinya. Dengan adanyakesesuaian kurikulum, model dan metode
mengajar yang disesuaikan oleh guru diharapkan kualitas pendidikan juga akan
meningkat. Hal ini mungkin terjadi karena sejak dari awal telah ditetapkan bagaimana
rancangan pendidikan nantinya dijalankan dengan perencanaan kurikulum yang baik dan
relevan.
Selain itu, kurikulum dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat
karena kurikulum itu sendiri merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh dan
dipelajari siswa untuk memperoleh pengetahuan. Dalam melaksanakan hal tersebut tentu
tidak
lepas
dari
unsur-unsur
seperti
manusiawi (guru),
material,
fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur-prosedur yang semua itu disebut dengan pembelajaran. Maka
kurikulum, guru, dan pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri karena saling berhubungan
erat dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Jadi, kurikulum, guru,
dan pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam pendidikan.
3. Komponen-komponen Kurikulum 2013
Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi. Kesesuaian ini
meliputi dua hal. Pertama kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan,
kondisi, dan perkembangan masyarakat. Kedua kesesuaian antar komponen-komponen.
Adapun komponen-komponen pengembangan kurikulum, yaitu:
1. Komponen tujuan
Komponen tujuan merupakan komponen pembentuk kurikulum yang berkaitan
dengan hal-hal yang ingin dicapai atau hasil yang diharapkan dari kurikulum yang akan
dijalankan. Dengan membuat tujuan yang pasti, hal tersebut akan membantu dalam
proses pembuatan kurikulum yang sesuai dan juga membantu dalam pelaksanaan
kurikulumnya agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
a Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat
secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
b
No
Kurikulum 2013
KTSP
70 Tahun 2013
2006
Konfirmasi
pembelajaran
SMA/MA
yang pada tahap implemntasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitifnya
Aspek standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di
kurikulum 2013 berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6
mata pelajaran, tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada,
sehingga cara yang digunakan didalam kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa
pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran tematik. Pengurangan
jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian berimbas pada penambahan
waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar penambhan 4 jam dalam 1 minggu.
centered leaning).
Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan
cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses
pembelajaran. Pada kurikulum baru ini, penilaian akan di proses belajar turut
dimasukan. Nantinya akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi
siswa.
C. Di tinjau dari penilaiannya
KTSP
KTSP memuat sejumlah permasalahan diantaranya :
Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan
dan pengetahuan.
Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif, keseimbangan
soft skills dan hard skill, kewirausahaan), belum terakomodasi didalam
kurikulum.
Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang terjadi
pada tingkat lokal, nasional maupun global.
Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru.
Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada kompetensi
(proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara
berskala.
Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir.
Kurikulum 2013
Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus globalisasi,
masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konfergensi ilmu dan
teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi, kemapuan
berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda.
Fenomena sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba,
korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak sosial.
Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada
aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.
D. Di tinjau dari esensialnya
Kurikulum 2013
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, pengetahuan,
keterampilan)
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi
KTSP 2006
1.2
dampaknya 1.3
terhadap
1.4
Mendeskripsikan
pembangunan
ekonomi
2. Memahami APBN 2.1
dan APBD
pengangguran
beserta
APBD
2.2
Mengidentifikasi
sumber-sumber
penerimaan
fiskal
2.4
3.
Mengenal
modal
4.
perekonomian
Terbuka
pembayaran
4.3
KOMPETENSI DASAR
Melakukan
kegiatan
akuntansi
responsif
dan
proaktif)
permasalahan
Menunjukkan
perilaku
jujur,
atas berbagai permasalahan bangsa dalam disiplin, dan tanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan kegiatan
penyusunan
keuangan
sebagai
pergaulan dunia
cerminan
bangsa
dalam 2.3
Menunjukkan
perilaku
kreatif,
kegiatan
rencana
Menganalisis
konsep
dasar
dan
strategi
untuk
Menganalisis
permasalahan
yang spesifik sesuai dengan bakat dan ketenagakerjaan, faktor penyebab dan
minatnya untuk memecahkan masalah
upaya
untuk
mengatasi
masalah
ketenagakerjaan di Indonesia
3.4 Memahami kebijakan pemerintah
dalam bidang fiskal dan moneter
3.5 Memahami konsep manajemen,
unsur-unsur manajemen, dan fungsi
manajemen
dalam
pengelolaan
perusahaan
3.6 Memahami konsep kewirausahaan ,
cara
mengelola
usaha/bisnis
secara
Memahami
konsep
persamaan
pengembangan
dari
jasa
4.2Membuat
usaha/bussines
menerapkannya
perencanaan
plan
sederhana
secara
efektif
dan
dan
kreatif
Berdasarkan SK/KD (pada kurikulum KTSP) dan KI/KD (pada kurikulum 2013)
yang tercantum di atas. Kita dapat melihat beberapa perbedaan di antara kedua kurikulum
tersebut, yaitu:
1. Pada kurikulum KTSP dikenal istilah Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD). Namun pada kurikulum 2013, istilah yang dikenal adalah Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD). Akan tetapi tidak terdapat permasalahan dalam
penggunaan istilah ini. Hanya saja pada kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada KI
dan kemudian dijabarkan menjadi KD. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau
operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan
tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
2. Pada kurikulum KTSP terdapat pengelompokkan untuk masing-masing SK/KD pada
semester tertentu. Artinya sudah ada ketetapan kapan SK/KD ini dipelajari oleh siswa,
apakah menjadi beban belajar di semester I atau II. Sehingga semuanya sudah jelas dan
guru hanya tinggal memberikannya saja pada semester yang telah ditetapkan. Sementara
pada kurikulum 2013 yang tampak hanya pembagian menurut kelas saja, tetapi tidak
nampak kapan KI/KD itu akan dipelajari, apakah di semester I atau II. Menurut saya hal
inilah yang masih membuat kita bertanya-tanya bagaimana aplikasinya nanti.
3. Pada kurikulum KTSP, pengelompokkan antara SK/KD untuk mata pelajaran ekonomi
atau akuntansi terlihat lebih tersusun. Artinya ketika SK nya membahas tentang
Akuntansi maka KD nya juga akan berbicara seputar permasalahan akuntansi, begitu
juga ketika mempelajari ekonomi. Namun, berbeda halnya pada kurikulum 2013
terdapat percampuran antara materi yang termasuk akuntansi dengan ekonomi. Jadi
lebih terlihat seperti tematik. Sehingga menurut saya guru harus benar-benar kreatif dan
cerdas dalam melaksanakan pembelajaran dengan kurikulum 2013 ini.
4. Pada kurilukum KTSP lebih menekankan pada penguasaan kompetensi siswa pada suatu
kajian tertentu (ekonomi atau akuntansi), meskipun tetap ada penilaian tersendiri untuk
sikap dan psikomotor dari SK/KD tersebut hanya saja penilaian itu lebih bersifat abstrak
(tidak dibunyikan pada SK/KD nya). Namun, pada kurilukum 2013 hal ini lebih terlihat
jelas, karena dibunyikan unsur penilaian atau KI/KD yang mengarahkan pada
pembentukan dan penilaian karekter siswa.
guru. Jadi dalam pembelajaran tradisional, informasi hanya bersumber dari guru. Guru
menyampaikan informasi tentang pembelajaran kepada siswa dan siswa menerimanya.
Pada pembelajaran modern, sifatnya adalah information exchange atau dalam istilah
bahasa Indonesia adalah pertukaran informasi. Berbeda dengan pembelajaran tradisional
di mana informasi berasal dari guru saja. Dalam pembelajaran modern terjadi pertukaran
informasi antara guru dan siswa. Jadi, informasi tidak hanya berasal dari guru saja.
Ada pergeseran antara cara berpikir dalam pembelajaran tradisional dan modern.
Dalam pembelajaran tradisional, menekankan pemikiran yang sifatnya factual,
knowledge-based learning. Jadi di sini penekanan pada pengetahuan yang kita pelajari
adalah pada fakta di mana pembelajaran ini berdasarkan pada suatu pengetahuan.
Berbeda dalam pembelajaran modern yang kini sudah mengalami perubahan. Dalam
pembelajarn modern yang diutamakan adalah critical thinking ang informed decision
making.
Perbedaan penerapan evaluasi belajar dalam pembelajaran tradisional dan
modern. Evaluasi belajar pandangan tradisional lebih diarahkan pada tujuan belajar.
Penilaian hasil belajar atau pengetahuan siswa dipandang sebagai bagian dari
pembelajarandan biasanya dilakukan dengan cara test. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran tradisional penekanan terhadap peserta didik sering hanya pada
penyelesaian tugas. Sedangkan pada pembelajaran modern, pengukuran proses dan hasil
belajar siswa terjalin di dalam kesatuan kegiatan pembelajaran, dengan cara guru
mengamati hal-hal yang sedang dilakukan siswa, serta melalui tugas-tugas pekerjaan.
Siswa-siswa dalam pembejaran tradisional dipandang sebagai kertas kosong
yang dapat digoresi informasi oleh guru. Guru-guru pada umumnya menggunakan cara
didaktik dalam menyampaikan informasi kepada siswanya. Dalam pembelajaran modern,
siswa dipandang sebagai pemikir-pemikir yang dapat memunculkan teori-teori tentang
dirinya. Dari uraian tersebut, maka peserta didik perlu diberikan modal untuk dapat
6.
memunculkan teori.
Dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat di bedakan antara sifat
yang bersifat sentralisasi, desentralisasi dan sentraldesentral. Pembagian kategori ini
tentu saja- akan memberikan pengaruh signifikan terhadap pengembangan kurikulum.
Tujuan utama pengembangan kurikulum adalah untuk menciptakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta memberikan standar penguasaan yang sama bagi seluruh wilayah.
Latar belakang pengembangan kurikulum menurut Dr. Nana Saodih yaitu pertama,
karena wilayah Indonesia yang sangat luas yang terbentuk atas pulau-pulau yang letaknya
berjauhan. Kedua, kondisi dan karakteristik tiap daerah berbeda-beda yaitu ada yang
daerahnya sangat maju sekali dan ada yang sangat terbelakang sekali,ada daerah yang
tertutup dan ada daerah yang terbuka, dan ada yang kaya dan miskin. Ketiga,
perkembangan dan kemampuan sekolah juga berbeda-beda yaitu ada sekolah yang sudah
mapan mampu berdiiri sendiri dan melakukan pengembangan sendiri karena memiiki
personalia, fasilitas yang memadai, dan manajemen yang mapan, dan sekolah yang lain
kondisinya sangat memprihatinkan karena segalanya masih berada pada tingkat darurat.
Keempat, adanya golongan atau kelompok tertentu dalam masyarakat yang ingin lebih
mengutamakan kelompoknya dan menggunakan sekolah untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Peranan guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi Dalam
kurikulum yang bersifat sentralisasi tugas guru adalah menyusun dan merumuskan
tujuan yang tepat, memilih dan menyusun bahan pelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan ,minat dan tahap perkembangan anak, memiliki metode dan media
mengajar yang bervariasi serta menyusun program dan alat evaluasi yang
memudahkan guru dalam implementasinya. Walaupun kurikulum sudah tersusun
dengan berstruktur tetapi guru masih mempunyai tugas untuk mengaddakan
penyempurnaan dan penyesuaian-penyesuaian. Guru Dan Pengembangan Kurikulum
Implementasi kurikulum hampir seluruhnya bergantung pada kreativitas, kecakapan,
kesungguhan, dan ketekunan guru. Guru hendaknya mampu memilih dan
menciptakan situasi-situasi belajar yang menggairahkan siswa, mampu memilih dan
melaksanakan metode mengajar yang sesuai dengan kemampuan siswa, bahan
pelajaran dan banyak mengaktifkan siswa, guru hendaknya mampu memilih,
menyusun dan melaksanakan evaluasi baik untuk mengevaluasi perkembangan atau
hasil belajar siswa untuk menilai efisiensi pelaksanaannya itu sendiri.
6. Peranan guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat desentralisasi
Kurikulum desentralisasi di susun oleh sekolah ataupun kelompok sekolah tertentu
dalam suatu wilayah atau daerah. Kuriklum ini dipeeruntukkan bagi suatu sekolah
atau lingkungan wilayah tertentu. Pengembangan kurikulum semacam ini di dasarkan
pada karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta kemampuan sekolah
tersebut. Bentuk kurikulum seperti ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan kelebihannya adalah.
* Kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat.
* Kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah, baik kemampuan
profesioanal, finansial maupun manajerial.
* Disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian sangat memudahkan dalam
pelaksanaannya.
* Ada motivasi kepada kepada sekolah untuk mengembangkan diri, mencari dan
menciptakan kurikulum yang sebaik-baikny, dengan demikian akan terjadi semacam
kompetisi dalam pengembangan kurikulum.
Adapun beberapa kelemahannya adalah. Guru Dan Pengembangan Kurikulum
* Tidak adanya keseragaman, untuk situasi yang membutuhkan kesesragaman demi
persatuan dan kesatuan nasional
* Tidak adanya standar penilaian yang sama sehingga sukarn untuk diperbandingkan
keadaan dan kemajuan suatu sekolah/wilayah dengan sekolah/wilayah lainnya
* Adanya kesulitan bila terjadi perpindahan siswa ke sekolah / wilayah lain
* Sukar untuk mengadakan pengeloaan dan penilaian secara nasional.
* Belum semua sekolah atau daerah mempunyai kesiapan untuk menyusun dan
mengembangkan kurikulum sendiri.
7. Dalam kurikulum yang bersifat sentral-desentral guru bukan hanya menjabarkan
kurikulum induk ke dalam program tahunan, program semester, catur wulan maupun
ke dalam satuan pelajaran, tetapi juga di dalam menyusun kurikulum secara
keseluruhan untuk sekolahnya.
Sebagai guru, anda dapat menambahkan peran-peran guru dalam pengembangan
kurikulum tersebut di atas berdasar dengan landasan-landasan pengembangan
kurikulum yang telah ditetapkan. profesi guru yang amanah ini perlu upaya tindak
lanjut dalam mengoperasikan dan membawa anak bangsa menuju kesetaraan yang
baik dengan bangsa lain agar kelak mereka dapat menoreh prestasi yang membangun
bangsa yang lebih cerah.