Anda di halaman 1dari 7

RESENSI BUKU ILMIAH

MANAJEMEN MUTU
PENDIDIKAN ISLAM
Model Pengembangan Teori
dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu

Dr.Deden Makbuloh, M.Ag.


MATA KULIAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Oleh
SITI KHARIMAH
NPM 1422010069
Kelas : E
Program Studi Ilmu Tarbiyah
Konsentrasi Pendidikan Agama Islam

PROGAM PASCA SARJANA (PPS)


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
RESENSI BUKU ILMIAH

MANAJEMEN MUTU
PENDIDIKAN ISLAM
Model Pengembangan Teori
dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu

Dr.Deden Makbuloh, M.Ag.


A. Kandungan
Manajemen mutu dalam bidang pendidikan masih tergolong baru
dibandingan dengan manajemen mutu bidang ekonomi industri. Manajemen
mutu dalam dunia pendidikan dimulai sejak tahun 1980-an di Amerika
Serikat terbatas dalam colleges dan pada tahun 1990-an di sekolah-sekolah
formal Amerika Serikat mulai menyadari pentingnya manajemen mutu.
Teori manajemen mutu kemudian menjadi kebutuhan dalam mengelola
lembaga-lembaga pendidikan hingga era persaingan merebut jaminan
mutu. Pemerintah, masyarakat, dan pengguna jasa pendidikan sangat
membutuhkan lembaga pendidikan yang bermutu.
Para tokoh dalam pendidikan berbeda pandangan tentang teori
manajemen mutu. Hal ini berkaitan dengan cirri-ciri sekolah/madrasah
bermutu dan bagaiman cara mewujudkan ciri-ciri tersebut. Atas dasar ini,
beberapa teori yang berkembang dalam manajemen mutu sebagai upaya
untuk meningkatkan dan menjamin mutu yaitu:
- Quality Control (QC)
- Quality Assurance (QA)
- Total Quality Management (TQM) dan
- School Base Management (SBM)
Buku ini mengkaji teori manajemen mutu dalam bidang pendidikan
Islam. Penulis buku memiliki disiplin keilmuan dalam bidang pendidikan
Islam. Dan Pendidikan Islam untuk Indonesia yang mayoritas penduduknya
adalah muslim sangat urgen sekali untuk mengkaji manajemen mutu
pendidikan, sehingga dapat menjadi ciri di negara mayoritas Islam.
Pintu masuk yang digunakan untuk mengumpulakan data empiris dan
data aktual dalam rangka menganalisa kritis teori manajemen mutu yaitu
lembaga pendidikan Islam seperti madrasah. Madrasah merupakan lembaga
pendidikan Islam yang berkembang subur di kalangan umat Islam termasuk
di Indonesia.
Madrasah
dalam
wacana
International
masih
menimbulkan
kontrapersepsi, keragaman makna tentang madrasah dapat ditimbulkan
sebagai akibat dari karakteristik masing-masing lembaga pendidikan secara
International yang belum mendapat penegasan dan penjelasan yang
memadai dlam kajian teori maupun praktik. Akan tetapi lembaga-lembaga

pendidikan seperti madrasah faktualnya belum memenuhi standar yang


diharapkan oleh pemerintah, masyarakat maupun para orangtua,
diantaranya pemiliharaan gedung yang kurang baik, guru-guru yang tidak
professional, kurangnya dukungan masyarakat dan orang tua,tidak
memahami penerapan tehnologi, kurikulum yang tidak tepat, rendahnya
kemampuan manajerial kepala sekolah, visi, misi dan tujuan yang tidak
fokus, lingkungan pembelajaran yang tidak kondusif, evaluasi hasil
pembelajarn yang masih kognitif oriented dan lulusan yang tidak siap pakai.
Oleh karena itu berdasarkan masalah tersebut perlu dicari solusi agar
terlepas dari keterpurukan sistem pendidikan madrasah yang sangat
kompleks yaitu diperlukan penelitian secara bertahap untuk dijadikan
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan guna meningkatkan mutu
pendidikan pada madrasah, agar dapat menghasilkan lulusan tertentu
sesuai dengan disyaratkan dalam standar pendidikan.
Mutu madrasah di Indonesia diukur dengan standar nasional yang
menggunakan instrument akredetasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi
Nasional (BAN) sekolah/madrasah. Melalui BAN sekolah/madrasah dapat
diketahui tingkat pencapaian mutu dengan predikat A, B, C atau tidak
terakreditasi.
Tuntutan manajemen mutu menghendaki adanya perubahan budaya,
yaitu dari budaya slogan (buzzword) menjadi budaya kepuasan pelanggan
(customer satisfaction), sehingga meletakkan mutu di atas segala-galanya.
Kondisi ini memerlukan tekad menyeluruh mulai dari pimpinan puncak
sampai staf sebagai pelaksana, oleh karena itu tantangan yang harus
diubah yaitu pelayanan sesempatnya menjadi pelayanan prima.
Manajemen sekolah di Indonesia selama orde baru sangat sentralistik
dan menempatkan sekolah secara marginal kurang diberdayakan dan
mandiri, akan tetapi setelah otonomi daerah terdorong untuk melakukan
reorentasi manajemen sekolah menjadi MBS, dengan tujuan untuk
meningkatkan pelayanan pendidikan yang lebih dekat, cepat, mudah,
murah, dan sesuai kebutuhan masyarakat dengan menekankan pada
demokratisasi dan berkeadilan, menjunjung tinggi hak manusia, nilai
keagamaan, cultural, sistematik dan multimakna serta meningkatkan daya
saing di era global. Manajaemen mutu perlu mempertimbangkan prinsip
fokus, terukur, tercapai, rasional, dan tepat waktu. Implementasi MBS juga
memerlukan prinsip antara lain;kesadaran, kesiapan, keterlibatan,
kelembagaan, kemandirian, ketahanan dan komitmen yang maksimal.
Siklus penjaminan mutu pendidikan meliputi beberapa hal antara lain;
a) Perencanaan Mutu Pendidikan
b) Perencanaan Rencana Berbasis Standar Mutu
c) Pengawasan Mutu
d) Audit Mutu Internal dan Eksternal
e) Tindakan Perbaikan dan Peningkatan Mutu Berkelanjutan
Mutu peserta didik di madrasah perlu dikembangkan dengan mengacu
pada karakteristik pendidikan Islam itu sendiri. Oleh karena itu sejalan
dengan kemuliaan ilmu, seorang peserta didik hendaknya memelihara
akhlak yang mulia, tawadhu, tidak sombong, memelihara dari perbuatan

yang sia-sia/mubadzir sebab seorang peserta didik yang memiliki sikap loyal
terhadap ilmu, maka ia akan senantiasa mendalami ilmu tersebut hingga
benar-benar menguasainya.
Jika merujuk pada Al Quran, istilah Ulul Albab yang mengandung sifasifat manusia yang baik berkaitan dengan pemahaman ilmu pengetahuan.
Menurut Al Quran ulul Albab adalah sekelompok manusia tertentu yang
diberi keistimewaan oleh Allah Set berupa hikmah, kebijaksanaan, dan
pengetahuan, disamping science. Ulul albab adalah kelompok orang yang
sungguh-sungguh dalam menekuni ilmu, sehingga ilmu menjadi mendalam.
Termasuk bersungguh-sungguh dalam menekuni ilmu, yaitu kegemaran
mentafakuri ciptaan Allah Swt. Di langit dan di bumi.tafakur ini yang
sekarang disebut science. Sebagaimana termaktub dalam firman Allah Swt
Surah Ali-Imran[3]:7









Artinya :
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi)

nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan
yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam
hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayatayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari
takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah.
Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada
ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak
dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang
berakal (QS.3:7)
Sumber Daya Manusia (SDM) yang paling menentukan maju mundurnya
suatu madrasah adalah tenaga pendidik yaitu Guru. Oleh sebab itu, mutu guru
dalam madrasah perlu dikaji secara mendalam, karena selain terdapat perbedaan
mendasar dengan konsep barat, juga karena telah terkjadi pergeseran yang berati
dalam masyarakat Islam tentang profesi guru. pergeseran tersebut, telah didasari
oleh para pakar pendidikan Islam yang hidup dalam era globalisasi dan
modernisasi sebagai akibat dari ekspansi Barat ke berbagai kawasan muslim. Arah
pengembangan mutu madrasah terfokus pada mutu peserta didik sebagai layanan
utama, maka untuk mewujudkan terciptanya mutu peserta didik yang handal
sangat diperlukan guru-guru yang profesional yang mengutamakan mutu dalam
setiap aktivitasnya. Tidak dipungkiri bahwa dalam meningkatan pengembangan
mutu pendidikan pada madrasah yang paling pokok adalah mutu guru yang
permanen sesuai dengan pokok ajaran Islam yang mengutamakan Iman, ilmu, dan
amal. Mutu SDM agar berjalan sistematik, maka diperlukan system manajemen
mutu, sehingga yang dominan adalah sistem sebagai ukuran, bukan individu;
system lebih pokok untuk lancarnya program penjaminan mutu.

Pendidikan madrasah dalam sistem penjaminan mutu pendidikan nasional


perlu memiliki delapan [8] Standar Nasional Pendidikan yaitu:
1) Standar Isi
2) Standar Proses
3) Standar Kompetensi Lulusan
4) Standar Pendidik dan Kependidikan
5) Standar Sarana dan Prasarana
6) Standar Pengelolaan
7) Standar Pembiayaan
8) Standar Penilaian
Pendidikan madrasah harus mampu bersaing dengan sekolah lainnya,
sehingga perlu adanya benchmarking sebagai standar untuk mengukur kinerja
yang sedang berjalan, proses dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang
memuaskan. Dalam konteks pendidikan Islam system penjaminan mutu perlu
model internal dan eksternal secara holistik. Dengan demikian diharapkan Kepala
sekolah/madrasah dan kominatsnya perlu menguasai berbagai model sistem
penjaminan mutu yang berkembang baik di dalam maupun di luar negeri dalam
manajemen mutu, sehingga perlu pendidikan dan latihan khusus tentang
manajemen mutu terpadu dan sistem penjaminan mutu sekolah/madrasah.

B. Manfaat
Buku dengan judul MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM Model
Pengembangan Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu karya Dr.
Deden Makbuloh, M.Ag.
dan dengan melihat fenomena dunia
pendidikan di Indonesia di masa kini pada era globalisasi sekarang ini
sangat diperlukan sekali untuk membacanya dan mengimplementasikanya
terlebih jika kita adalah seorang tenaga pendidik yang tentunya sangat
berharap adanya peningkatan mutu pendidikan baik secara internal
maupun eksternal. Diantara manfaat hadirnya buku tersebut adalah :
a. Mampu mendorong para pengelola pendidikan untuk dapat berfikir
rasional dan menyadari akan pentingnya sebuah mutu pendidikan pada
sebuah lembaga pendidikan yaitu sekolah/madrasah.
b. Menjadi solusi untuk dapat mewujudkan visi, misi, sasaran dan tujuan
sesuai harapan masyarakat, bangsa dan Negara yang berilmu dan
bermartabat yang tinggi.
c. Memberikan konstribusi bagi komponen sekolah/madrasah untuk lebih
optimis dan mandiri dalam mendesain sistem penjaminan mutu.
d. Sebagai motivasi untuk mampu bersaing yang sehat dengan sekolah
lain, sehingga proses dan hasil dapat mencapai suatu keunggulan yang
sangat memuaskan.

e. Dapat mendorong masyarakat muslim untuk mewujudkan cita-citanya


melalui proses pendidikan Islam yang bermutu.
C. Kelebihan dan Kekurangan

Buku dengan judul MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN ISLAM Model


Pengembangan Teori dan Aplikasi Sistem Penjaminan Mutu karya Dr.
Deden Makbuloh, M.Ag. tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Diantara kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut;
1. Kelebihannya:
a. Memiliki landasan teori yang langsung bersumber pada Al Quran
yang pasti dapat dibuktikan kebenarannya.
b. Memiliki kekuatan teori yang dikaji dari perdebatan teori yang
berkembang dalam manajemen mutu pendidikan baik tokoh Barat
maupun tokoh Islam.
c. Teori dan aplikasi sistem manajemen mutu pendidikan Islam dalam
buku ini dijelaskan secara lugas.
d. Buku ini dapat dibaca dan dijadikan sebagai refrensi oleh semua
kalangan, khususnya para mahasiswa dan dosen Fakultas Tarbiyah,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, para pengelola pendidikan,
dan peneliti bidang manajemen mutu pendidikan.
2. Kekurangannya:
a. Bagi masyarakat awwam sangat kesulitan untuk memahami bahasa
ilmiah pada buku ini, jadi perlu di revisi ulang agar mudah dipahami
dan diimplementasikannya, juga diperlukan disertai photo/gambar
untuk dapat memotivasi tujuan yang lebih jelas akan pentingnya
manajemen mutu pendidikan Islam.
b. Kurang publikasi dan sosialisasi kepada pengelola pendidikan maupun
komponen sekolah/madrasah, akan pentingnya memiliki buku ini, agar
mereka mampu mengembangkan berbagai kompetensi dan sekaligus
mengaplikasikannya dalam pengembangan mutu pendidikan.
c. Persediaan
yang
sangat
terbatas,
sehingga
sulit
untuk
mendapatkannya
sebagai
bahan
kajian
untuk
peningkatan
manajemen mutu pendidikan Islam.

D. Kesimpulan
Buku ini mengkaji teori manajemen mutu dalam bidang pendidikan
Islam. Penulis buku ini memiliki disiplin keilmuan dalam bidang pendidikan
Islam. Pendidikan Islam untuk Indonesia yang mayoritas penduduknya
adalah muslim sangat urgen sekali untuk mengkaji manajemen mutu
pendidikan, sehingga dapat menjadi ciri di negara mayoritas Islam.
Pintu masuk yang digunakan untuk mengumpulakan data empiris dan
data aktual dalam rangka menganalisa kritis teori manajemen mutu yaitu
lembaga pendidikan Islam seperti madrasah. Madrasah merupakan lembaga
pendidikan Islam yang berkembang subur di kalangan umat Islam termasuk
di Indonesia.

Berdasarkan hasil kajian ini, maka diharapkan pemerintah yang


menangani bidang pendidikan tingkat dasar dan menengah perlu mengubah
paradigma jaminan mutu tidak hanya percaya pada hasil BAN-S/M,
melainkan juga perlu melihat capaian standar mutu sebenarnya yang terjadi
di madrasah/sekolah. Agar tujuan pendidikan nasional tercapai dengan
percepatan mutu setiap satuan pendidikan, maka perlu difasilitasi penuh
kebutuhan anggaran untuk membentuk sistem mutu penjaminan internal.
Kepala sekolah/madrasah dan komunitasnya perlu menguasai
berbagai model sistem penjaminan mutu yang berkembang baik di dalam
maupun di luar negeri dalam manajemen mutu, sehingga perlu pendidikan
dan latihan khusus tentang manajemen mutu terpadu dan sistem
penjaminan mutu madrasah/sekolah.
Dirjen Pendis Kementerian Agama, Subdit Dikdasmen, Kabid Mapenda
selaku pembuat kebijakan dalam bidang pendidikan Islam perlu membuka
kesempatan yang luas kepada madrasah untuk melakukan inisiasi dan
inovasi sejalan dengan undang-undang otonomi daerah, dengan
menyediakan sumber daya manusia yang berstandar untuk penguatan
kapasitas madrasah taraf international. Sumber daya manusia didalamnya
perlu di bangun budaya mutu yang penuh dengan nilai-nilai persaingan
mutu, sehingga kreatifitas dan produktivitasnya dapat memberikan
kepuasan stakeholders internal dan stakeholders eksternal.

Anda mungkin juga menyukai