JUDUL BUKU
PENULIS BUKU
NAMA
NPM
KELAS
IDENTITAS BUKU
Judul buku
Penulis
Penerbit
Cetak
Tebal
A;
dan kepercayaan yang semuanya sukit diukur, tapi bukan berarti tidak
bisa diukur samasekali, seperti prestasi dan kecerdasan kognitif.
Kedua, Tujuan pendidikantermasuk yang sukar diukur tingkat
ketercapaiyannya pada saat siswa selesai belajar mengajar disekolah.
Ketiga, peserta didik disatu pihak sebagai pelanggan yang harus
diberikan pelayanan pendidikan dan pembelajaran terbaik, namun
disilainnya sebagai manusia dapat menentukan sendiri pilihan terbaiknya.
Keempat, kepala sekolah dan guru memiliki profesi yang sama yaitu
berlatar belakang guru. Sistim koorginasi antara mereka terkadang terjadi
gesekan , dan ini berbeda dengan apa yang terjadi pada perusahaan.
Kelima, menejemen sekolah mengahadapi masalah fragmentatif,
sehingga pengambilan keputusan sekolah banyak dipengaruhi oleh factor
tuntutan dari pihakluar, seperti wali siswa, pemerintah, dan lapangan
kerja.
Keenam, kepala sekolah memiliki tugas mengajar, sehingga
menjadi sibuk dan kurang memiliki waktu untuk melaksanakan
menejemen mutu sekolah. Tugas rangkap seringkali menjadi kendala
untuk dapat optimal baik sebagai kepala sekolah maupun sebagai guru
yang professional.
Sallis mengemukakan bahwa yang penting untuk meningkatkan
mutu pendidikan yaitu kepemimpinan, tekad, dan drivingforce untuk
mencapai mutu terbaik yang dimulai dari atas. Dalam aspek ini ada 13
agenda kegiatan menejemen yaitu :
a; Menyenangkan pelanggan melalui pertemuan, diskusi,dan sbgy.
b; Membentuk fasilitator yang akan memasyarakatkan program dan
mengarahkan kelompok pengarah dalam pengembangan
program peningkatan mutu.
c; Membentuk kelompok pengarah peningkatan mutu yang
mendorong dan menunjang proses peningkatan mutu.
d; Menunjuk coordinator peningkatan mutu yang membantu
mengarahkan tim kerja dan menemukan penyelesaian masalah.
e; Menyelenggrakan sminar menejemen untuk mengevaluasi
kemajuan.
f; Menganalisis
dan
mengdiagnosa
situasi
yang
sedang
berkembang.
g; Menggunakan atau mencoba model-modelbyang diterapkan oleh
lembaga lain.
h; Menggunakan konsultan dari luar walaupun tidak dapat
dilaksanakan sepenuhnya.
i; Meningkatkan
latihan yang
mengarah pada
mutuyang
diutamakan dalam perubahan budaya.
e) komitmen.
Menajemen mutu perlu mempertimbangkan prinsip focus, terukur,
tercapai, rasional dan tepat waktu. Perkembangan menajemen mutu
dalam bidang pendidikan , sebagaimana yang dikemukakan Edward Sallis
dengan istilah Total Quality Education (TQE). TQE dapat disebut pula Total
Quality School (TQS) sebagaimana Arcaro dengan lima pilarnya, yaitu :
1. Fokus pada pelanggan baik internal maupun ekternal.
2. Adanya keterlibantan secara total.
3. Adanya ukuran baku mutu dalam lulusan sekolah.
4. Adanya komitmen.
5. Adanya perbaikan yang berkelanjutan.
Siklus Penjaminan Mutu Pendidikan meliputi :
1; Perencanaan mutu pendidikan. Perencanaan mutu disekolah harus
dilakukan kepala sekolah sebelum mengerjakan yang lain, jika tidak
ada perencanaan maka program sekolah tidak akan terarah, tidak jelas
apa yang dilakukan terlebih dahulu dan tidak tahu apa yang dituju.
Perencanaan dapat di susun melalui tiga tahap , yaitu jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang. Perencanaan pendidikan
menurut Husaini Usman memiliki tiga pendekatan , yaitu; kebutuhan
sosial, ketenagakerjaan, dan pendekatan terpadu.
2; Pelaksanaan rencana berbasis standar mutu.
terpadu
adalah
meliputi
evaluasi
terhadap
pencapaianstandar.Pengawasan yang efektip didasarkan pada system
informasi menajemen yang efektif. Pengawasan dilakun untuk
mendeteksi apakah standar mtu yang diterapkan sudah tercapai apa
belum, jika dalam pengawasan ditemukan hal-hal yang masih kurang
maka dilakukan tindakan perbaikan mutu.
4; Audit mutu internal dan eksternal. Audit mutu bertujuan untuk
B;
KELEBIHAN BUKU
Buku ini memberikan petunjuk dan wawasan yang sangat luas
terhadap peningkatan mutu pendidikan Islam khususnya pendidikan di
indonesia, karena didalamnya menjelaskan semua hal- hal yang
berhubungan dengan dunia pendidikan. Mulai mengenai masalahmasalah yang terjadi pada dunia pendidikan dilengkapi dengan
penangan yang menggunakan pendekatan baru yang telah di ujikan
oleh para ahli pendidikan sampai dengan bagaimana masa depan
manajemen mutu pendidikan Islam. Buku ini juga dilengkapi teori-teori
dari para ahli sehingga menambah keyakinan para pembaca untuk
melaksanakan petunjuk yang ada dalam buku ini. Selain itu buku ini
juga sangat membantu para guru maupun kepala madrasah
bagaimana mengelola pendidikan yang baik dan benar sehingga
sekolah tersebut menjadi sekolah yang berkembang dan maju serta
dapat mengikuti perkembangan zaman.
C;
KELEMAHAN BUKU
Dalam buku ini sebenarnya sudah hampir tidak ada kekurangnya, akan
tetapi ada sedikit yang perlu diperbaiki diantaranya dibagian isi buku
tidak ada glukosium untuk mengetahui kata-kata yang sulit dipahami.
Sehingga pembaca masih memerlukan kamus guna mengetahui katakata yang sulit tersebut. Selain itu dalam pengetikannya masih ada
ejaan kata yang masih kurang hurufnya seperti terjadi pada halaman
182 kata menguasai tertulis menguasi.
Namun terlepas dari manusia yang tidak sempurna, buku MANAJEMEN
MUTU PENDIDIKAN ISLAM ini hampir sempurna dan snagat bermanfaat
khususnya bagi pemangku kebijakan di sekolah guna menjadikan
sekolahnya menjadi sekolah yang lebih bermutu.
D;
KESIMPULAN
Buku ini layak untuk dibaca bahkan dimiliki oleh para pengelola
pendidikan khususnnya kepala sekolah karena didalam buku ini
memberikan petunjuk serta pedoman untuk memajukan perkembangan
sekolah, serta memuat ilmu pendidikan. Bukan hanya toeritis tetapi
juga praktik pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya
manusia yang bermutu, mempunyai wawasan luas serta memiliki
akhlak yang baik. Karena pendidikan menyangkut seluruh aspek
kehidupan baik pemikiran maupun pengalamannya.