Anda di halaman 1dari 3

Bagian Pembahasan :

Rumusan masalah 1 :

https://8infinityworks.blogspot.com/2018/12/bab-iv-pendidikansebagai-ilmu-dan-seni-1.html?m=1

Ilmu penididkan adalah sistem pengetahuan tentang fenomena pendidikan yang dihasilkan
melalui riset dengan menggunakan metode ilmiah. Ilmu pendidikan memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Objek Studi: Objek material ilmu pendidikan adalah manusia (manusia sebagai makhluk Tuhan
yang berbeda hakiki dengan benda, tumbuhan dan hewan); sedangkan objek formalnya adalah
fenomena pendidikan, yaitu fenomena mendidik dan fenomena lain yang berhubungan dengan
kegiatan mendidik.
b. Metode: Ilmu pendidikan mengguanakan metode kualitatif dan atau metode kuantitatif. Penggunaan
metode tersebut tergantung pada masalah atau objek penelitiannya.
c. Isi Ilmu Pendidikan: Sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, ilmu pendidikan dapat berupa konsep,
aksioma, postulat, prinsip, hukum, teori, dan model. Dalam hal ini ilmu pendidikan bersifat objektif,
deskriptif, preskriptif (normatif), yang disajikan secara rinci dan sistematis. Ilmu pada umumnya
bersifat deskriptif, tetapi ilmu pendidikan tidak hanya bersifat deskriptif, melainkan juga
preskriptif/normatif.
d. Fungsi ilmu pendidikan: menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol.
e. Ilmu pendidikan menggunakan ilmu-ilmu lain sebagai ilmu bantu.
Sekalipun demikian, menurut M.J. Langeveld (1980), sebagai ilmu yang bersifat otonom
ilmu pendidikan berperan sebagai “tuan rumah”, sedangkan ilmu-ilmu lain merupakan “tamu”nya.
M.J. Langeveld mengklasifikasi ilmu pendidikan (Ilmu Mendidik) terbagi atas:
a. Ilmu Mendidik Teoritis, yang meliputi:
1) Ilmu Mendidik Sistematis.
2) Sejarah Pendidikan.
3) Ilmu Perbandingan Pendidikan.
b. Ilmu Mendidik Praktis, yang meliputi:
1) Didaktik/Metodik.
2) Pendidikan dalam Keluarga.
3) Pendidikan Gereja (Lembaga Keagamaan).
Sedangkan Redja Mudyahardjo (2001) mengklasifikasi Ilmu Pendidikan sebagai berikut:
a. Ilmu Pendidikan Makro:
1) Ilmu Pendidikan administratif.
2) Ilmu Pendidikan Komparatif.
3) Ilmu Pendidikan Historis.
4) Ilmu Pendidikan Kependudukan.
b. Ilmu Pendidikan Mikro:
1) Ilmu Mendidik Umum yang meliputi:
a) Pedagogik Teoritis.
b) Ilmu Pendidikan Psikologis.
c) Ilmu Pendidikan Sosiologis.
d) Ilmu Pendidikan Antropologis.
e) Ilmu Pendidikan Ekonomik.
2) Ilmu Mendidik Khusus:
a) Ilmu Persekolahan.
b) Ilmu Pendidikan Luar Sekolah.
c) Ilmu Pendidikan Luar Biasa/Orthopedagogik.
Konsep ilmu pendidikan dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan, Ilmu pengetahuan
memiliki dua istilah yaitu “pedagogik” dan “pedagogi”, pedagogik artinya ilmu pendidikan yang
lebih menitik beratkan kepada pemikiran, perenungan tentang pendidikan. Sedangkan pedagogi
artinya pendidikan yang lebih menekankan pada praktek, menyangkut kegiatan mendidik, dan
kegiatan membimbing anak.
Ilmu pendidikan merupakan seperangkat pengetahuan, pendapat atau pandangan
mengenai fenomena/gejala pendidikan yang disusun secara sistematis sebagai hasil pemikiran
kritis dengan menggunakan metode riset tertentu karakteristik ilmu pendidikan:
1. Landasan ilmu pendidikan, ilmu pendidikan hanya akan berdiri kokoh dan berkembang dengan
pesat apabila berlandas agama,pandangan hidup,filsafat hidup,ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Objek ilmu pendidikan, terdiri atas objek material yaitu ilmu pendidikan adalah manusia, karena
pendidikan bertolak dari pandangan bahwa manusia sebagai mahkluk ciptaan tuhan yang
hakikatnya berbeda dengan hewan.
3. Metode ilmu pendidikan, prosedur yang menggunakan pola pikir dan pola kerja yang sistematis
untuk mendapatkan kebenaran pengetahuan yang dapat dipercaya.metode metode penelitiannya
yaitu survey,eksperimen,studi khusus,kaji tindak,dan penelitian masa depan.metode tersebut
dapat menimplementasikan fungsi menggambarkan,menjelaskan,meramaikan,dan pengendailain
terhadap fenomena pendidikan.
4. Isi ilmu pendidikan, struktur pengetahuan yang terdiri dari
• Postulat : pandangan yang mendasar yang kebenarannya dapat diterima tanpa pembuktian
• Asumsi : pandangan yang mendasar pada pikiran tertentu, yang dapat diterima namun perlu
pembuktian
• Konsep : pengertian atau pendapat yang dihasilkan dari pemikirana atau pengalaman
• Generalisasi : kesimpulan yang ditarik berdasrakan pengalaman atau penelitian
• Hukum : pernyataan atau pendapat tertentu sebagai hasil suatu generalisasi
• Prinsip : hukum yang berbentuk pendapat
• Model : teori yang memberikan penjelasan tentang suatu sistem kegiatan sampai pada panduan
penggunaanya
5. Fungsi ilmu pendidikan, sebagai ilmu pengetahuan yang menjelsakan, memprediksi,dan
mengontrol gejala atau fenomena pendidikan.

Rumusan masalah 3 :

http://budihendrawan.wordpress.com/2009/11/30/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni/

 Studi Pendidikan

Studi pendidikan adalah upaya yang dilakukan seserang dalam rangka memahami pendidikan atau
menghasilkan sisten konsep pendidikan. Studi pendidikan dapat dilakukan melalui kegiatan membaca tentang
pendidika, diskusi, penelitian ilmiah, dan berfilsafat tentang pendidikan. Adapun metode dalam studi pendidikan
yaitu dapat dilakukan melalui metode tertentu, yaitu metode kerja awam, metode ilmiah, dan metode filsafat.

Studi pendidikan melalui metode keraja awam yaitu memahami pendidikan dengan cara
berfikir commonsense dan pengamatan. Studi pendidikan seperti ini biasanya dilakukan oleh masyarakat pada
umumnya, dan menghasilkan konsep pendidikan yang kurang sistematis.

Studi pendidikan melalui metode ilmiah adalah upaya memahami pendidikan dengan menggunakan prosedur
penelitian yang cermat dan terencana atau melalui berfikir kritis dengan menggunakan logika tertentu dan
pengamatan empiris yang teliti, sebagimana dilakukan para ilmuwan. Namun dimikian pelaksanaan studi seperti
ini bukan semata-mata monopoli para ilmuwan. Studi ilmiah pendidikan data dilakukan oleh siapapun dengan
syarat bersangkutan telah menguasai metode penelitian ilmiah. Selain dilakukan oleh ilmuwan pendidika, studi
ilmiah pendidikan dapat pula dilakukan oelh para mahasiswa pada program studi tertentu kependidikan yang
sedang menyusun skripsi, para guru, dosen, dsb. Studi ilmiah pendidilan telah dilakukan oleh para ilmuwan atau
para peneliti pendidikan sejak lama, dan telah menghasilkan system pendidikan yang bersifat deskriftif maupun
preskriptif/normative yang disebut ilmu pendidikan.

Studi pendidikan melalui metode filsafat adalah upaya memahami pendidikan melalui berfikit reflektif
sistematis, kritis radikal, dan sinoptif untuk menghasilkan system gagasan tentang pendidikan yang
komprehensif dan preskriftif. Mengingat cara berfikir filsafat belum dikuasai banyak orang, maka studi filsafat
pendidikan umumnya dilakukan oleh para filsuf. Studi demikian telah dilakukan sejak lama, dan telah
menghasilkan apa yang dikenal sebagai fislafat pendidikan.
Rumusan masalah 5 :

http://budihendrawan.wordpress.com/2009/11/30/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni/

 Praktek Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan Seni

1. Pendidikan Sebagai Ilmu

Fenomena pendidikan dapat dipelajari melalui metode ilmiah yang menghasilkan ilmu pendidikan yang
menjadi dasar dan petunjuk dalam praktek pendidikan. Dengan dasar Ilmu Pendidikan para pendidik dapat
menyusun desain pembelajaran yang memuat tujuan, isi, metode, teknik mengajar serta evaluasinya. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa praktek pendidikan merupakan aplikasi dalam ilmu pendidikan. Implikasi
bahwa untuk menjadi seorang guru dapat dipelajari oleh siapapun melalui ilmu pendidikan tersebut.

2. Pendidikan Sebagai Seni

Gilbert Highet dalam bukunya “ The art of teaching “ yang menyatakan bahwa buku ini “ Seni Mengajar ”
karena beliau yakin bahwa belajar itu adalah sebuah seni bukan ilmu. Menurutnya sangatlah berbahaya
mempergunakan tujuan-tujuan dan metode ilmu untuk urusan manusia sebagai individu meskipun sistem
statistik sering digunakan untuk menerangkan tingkah laku manusia dalam kelompok yang besar dan suatu
diagnosa ilmiah tentang struktur fisik manusia selalu sangat bermanfaat. Mengajar tidaklah seperti
menimbulkan reaksi kimia tetapi lebih mirip dengan melukis sebuah gambar atau menggelar sebuah musik
dengan arti bahwa di dalam mengajar itu seseorang harus melibatkan diri didalamnya dan menyadari bahwa
mengajar tidak seluruhya dikerjakan berdasarkan formula-formula atau anda akan merusak sendiri pekerjaan
anda dan murid-murid anda serta anda sendiri (Redja M, 1995). Dengan demikian pendapat ini sangat
bertentangan dengan pendapat sebelumnya tentang pendidikan sebagai ilmu.

3. Pendidikan Sebagai Panduan Ilmu dan Seni

Menurut A.S Neil “ mendidik dan mengajar bukanlah suatu ilmu tetapi adalah seni “. Diartikan sebagai seni
adalah bagaimana kita hidup dan mengerti anak-anak seolah-olah kita menjadi seperti anak. Menurut aliran
konstruksivisme mengakui hal yang sama. Implikasi bahwa “ tugas guru adalah membantu agar siswa mampu
merekonstruksi pengetahuannya sesuai dengan situasinya yang konkrit maka strategi mengajar perlu juga
disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi murid. Mengajar adalah merupakan seni yang menuntut bukan hanya
penguasaan teknik, melainkan juga intuisi “.

Dengan demikian pendidik memerlukan ilmu pendidikan dalam rangka memahami dan mempersiapkan
suatu praktek pendidikan. Namun dalam prakteknya pendidik harus kreatif, skenario atau persiapan mengajar
hanya dijadikan rambu-rambu saja, pendidik perlu melakukan improvisasi dengan harus memperhatikan
karakteristik anak didik. Esensinya bahwa praktek pendidikan hendaknya merupakan perpasuan antara ilmu dan
seni.

Anda mungkin juga menyukai