Soal Pertanyaan
JAWABAN :
Dengan kata lain, strategi ini berhubungan dengan politik atau taktik yang digunakan
guru dalam melaksanakan kurikulum secara sistemik dan sistematik. Sistemik mengandung
arti adanya saling keterkaitan di antara komponen kurikulum sehingga terorganisasikan
secara terpadu dalam mencapai tujuan, sedangkan sistematik mengandung pengertian
bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru secara berurutan sehingga mendukung
tercapainya tujuan. Tinggi rendahnya kadar aktivitas belajar siswapun banyak dipengaruhi
oleh strategi atau pendekatan mengajar yang digunakan.
2. Aspek pokok yang melandasi pengembangan kurikulum ada empat, yaitu aspek
filsafat (landasan filosofis), aspek teori/psikologi belajar dan perkembangan (landasan
psikologis), aspek masyarakat dan budaya (landasan sosiologis), dan aspek iptek dan
seni (landasan teknologis). Apakah yang menjadi landasan utama dari perkembangan
kurikulum, dan jelaskan alasannya ?
JAWABAN :
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu. Masing masing negara memiliki
pandangan filosofis yang berbeda-beda. Di Indonesia, filsafat bangsa berlandaskan kepada
Pancasila. Semua tujuan negara harus bardasarkan sila-sila yang terkandung dalam
Pancasila. Menurut Hidayat (2015, hlm. 35), dalam pengembangan kurikulum, filsafat
menjawab hal-hal mendasar bagi pengembangan kurikulum, antara lain kemana peserta
didik akan dibawa? Masyarakat yang bagaimana yang akan dikembangkan melalui
pendidikan tersebut? Apa hakikat pengetahuan yang akan dibelajarkan kepada peserta
didik? Dan bagaimana proses pendidikan harus dijalankan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut
begitu mendasar dan harus dijawab oleh filsafat.
Selanjutnya (Hidayat, 2015, p. 35) juga menambahkan fungsi filsafat yaitu untuk
menentukan arah tujuan pendidikan, untuk menentukan isi atau materi pelajaran yang harus
dipelajari, untuk menentukan strategi atau cara pencapaian tujuan dan untuk menentukan
tolok ukur keberhasilan proses pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum senantiasa bertalian
erat dengan filsafat pendidikan karna filsafat pendidikan mengandung nilai-nlai atau cita-
cita masyarakat. Berdasarkan cita-cita tersebut, terdapat landasan, mau dibawa kemana
pendidikan peserta didik.
Filsafat pendidikan menjadi landasan dan sumber untuk menentukan arah dan tujuan
yang hendak dicapai dengan alat yang disebut dengan kurikulum. Jadi, landasan filosofis
tidak terpisahkan dari kegiatan pengembangan kurikulum karna berdasarkan landasan inilah
ditentukan arah dan tujuan pelaksanaan pendidikan.
3. Jelaskan prosedur yang dilaksanakan dalam pengembangan kurikulum !
JAWABAN :
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis kebutuhan ada tiga, yaitu
survei kebutuhan, studi kompetensi, dan analisis tugas. Survei kebutuhan merupakan cara
yang relafif sederhana dalam menganalisis kebutuhan. Seorang pengembang kurikulum
dapat melakukan wawancara dengan sejumlah orang, tokoh masyarakat, pejabat
pemerintah, dan para ahli terkait tentang apa yang dibutuhkan oleh siswa, masyarakat, dan
pemerintah berkaitan dengan kurikulum sebagai suatu program pendidikan. Studi
kompetensi dilakukan dengan analisis terhadap kompetensi- kompetensi yang dibutuhkan
oleh lulusan suatu jenis dan jenjang program pendidikan. Pendekatan-ketiga, analisis tugas
merupakan cara yang lebih rumit dibandingkan dengan dua pendekatan sebelumnya.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menganalisis setiap jenis tugas yang harus
diselesaikan. Tugas-tugas itu bisa berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan atau
psikomotor.
Hasil akhir kegiatan analisis dan diagnosis kebutuhan ini adalah deskripsi kebutuhan
sebagai bahan yang akan dijadikan masukan bagi langkah selanjutnya dalam pengembangan
kurikulum yaitu perumusan tujuan.
2. Perumusan Tujuan
Ketiga domain ini masing-masing terdiri atas beberapa aspek yang disusun secara
hierarkis, Domain kognitif berkenaan dengan penguasaan kemampuan-kemampuan
intelektual atau berpikir, domain afektif berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan
perasaan, sikap, minat, dan nilai- nilai, sedangkan domain psikomotor berkenaan dengan
penguasaan dan pengembangan keterampilan-keterampilan motorik. Menurut Davies
(1976), ketiga domain tujuan tersebut dirinci gambar sebagai berikut:
3. Pengorganisasian Materi
4. Menurut pendapat Anda, aspek-aspek apa saja yang harus dipertimbangkan sebagai
acuan dalam pengembangan kurikulum, jelaskan dengan analisisnya !
JAWABAN :
A. Umum
1) Prinsip Berorientasi pada Tujuan/Kompetensi
Kurikulum sebagai suatu sistem, di mana komponen tujuan/kompetensi yang
harus dimiliki siswa merupakan sentral bagi komponen-komponen lainnya dalam
pengembangan sistem tersebut. Prinsip ini menegaskan bahwa tujuan/kompetensi
merupakan arah bagi pengembangan komponen-komponen lainnya dalam
pengembangan kurikulum. Untuk itu, tujuan kurikulum atau kompetensi yang
ingin dicapai harus jelas, artinya tujuan kurikulum harus dapat dipahami dengan
jelas oleh para pelaksana kurikulum untuk dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan
lainnya yang lebih spesifik dan operasional. Tujuan kurikulum juga harus
komprehensif, yakni meliputi berbagai aspek domain tujuan, baik kognitif, afektif
maupun psikomotorik. Hal ini perlu diperhatikan agar keluaran yang dihasilkan
memiliki ketiga aspek domain tujuan tersebut secara utuh. Demikian halnya
dengan kompetensi, kompetensi dapat dipilah mulai dari standar kompetensi
lulusan (SKL), standar kompetensi mata pelajaran (SKMP), kompetensi dasar
(KD), dan indikator.
2) Kontinuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung
secara berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum
juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya,
antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang
pendidikan dengan pekerjaan.
3) Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum
dimaksudkan adanya ruang gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalam
melakukan atau mengambil suatu keputusan tentang suatu kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum di lapangan. Para pengembang kurikulum
perlu memikirkan bahwa implementasi kurikulum pada tataran yang sebenarnya
akan terkait dengan keragaman kemampuan sekolah untuk menyediakan tenaga
dan fasilitas bagi berlangsungnya suatu kegiatan yang harus dilaksanakan. Belum
lagi terkait dengan keragaman sumber daya pendidikan secara menyeluruh dan
perbedaan demografis, geografis, dan faktor-faktor pendukung pendidikan lainnya.
Selain itu, prinsip fleksibilitas juga terkait dengan adanya kebebasan siswa
dalam memilih program studi. Artinya, pengembang kurikulum atau sekolah harus
mampu menyediakan berbagai program pilihan bagi siswa. Siswa diperkenankan
memilih sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan kebutuhannya.
4) Prinsip Integritas
Integritas yang dimaksud di sini adalah keterpaduan, artinya pengembangan
kurikulum harus dilakukan dengan menggunakan prinsip keterpaduan. Prinsip ini
menekankan bahwa kurikulum harus dirancang untuk mampu membentuk manusia
yang utuh, pribadi yang integrated. Artinya, manusia yang mampu selaras dengan
lingkungan hidup sekitarnya, mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi
dalam kehidupannya. Untuk itu, kurikulum harus dapat mengembangkan berbagai
keterampilan hidup (life skills).
B. Khusus
1) Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan
sehingga perumusan komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan ini bersifat umum atau jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber
pada ketentuan dan kebijakan pemerintah, survey mengenai persepsi orangtua /
masyarakat tentang kebutuhan mereka, survey tentang pandangan para ahli dalam
bidang-bidang tertentu, survey tentang manpower, pengalaman-pengalaman
negara lain dalam masalah yang sama, dan penelitian.