Anda di halaman 1dari 2

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?

Kurikulum adalah seluruh pengalaman siswa dibawah bimbingan guru


(Caswell & Campbell, 1935). Kurikulum juga diartikan sebagai perlombaan untuk
menguasai mata pelajaran (Zais, 1976). Selain itu kurikulum juga dianggap sebagai
rencana pembelajaran tertulis yang disebut dokumen kurikulum (Beuchamp, 1986).
Sebuah rencana untuk menyediakan serangkaian kesempatan belajar bagi orang-orang
untuk di didik (Saylor, Alexander & Lewis, 1981). Elliot Eisner menggambarkan
kurikulum sebagai program yang ditawarkan sekolah kepada siswanya (2002). Marsh
& Willis memandang kurikulum sebagai semua pengalaman di kelas yang sedang
direncanakan dan diberlakukan (2003).
Menurut UU Sisdiknas 2003 bab 1 pasal 1 bahwasannya kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengertian ini yang menjadi landasan dalam
mengembangkan kurikulum. Kurikulum bukan hanya sebuah dokumen atau
rancangan yang tidak memiliki target. Tetapi kurikulum merupakan keseluruhan
komponen dalam proses pembelajaran sehingga menciptakan pengalaman belajar.
Kurikulum sebagai rencana pengajaran berisi tujuan, bahan yang
disajikan,kegiatan pengajaran, latihan dan jadwal pengajaran. Hal Ini menunjukkan
bahwasannya kurikulum sebagai sistem yang memiliki beberapa komponen.
Kurikulum sebagai suatu sistem merupakan bagian dari sub sistem kerangka
organisasi sekolah, yang menyangkut penentuan segala kebijaksanaan tentang
kurikulum.
Pengembangan kurikulum (Curiculum depelopment/curiculum
planning/curriculum design) adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar
yang ditujukan untuk membawa siswa kearah perubahan-perubahan yang diinginkan
dan menilai perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa. Dalam hal ini
pengembangan kurikulum adalah suatu proses siklus yang tidak pernah ada titik awal
dan akhirnya, sebab pengembangan kurikulum ini merupakan suatu proses yang
bertumpu pada unsur-unsur dalam kurikulum, yang didalamnya meliputi tujuan,
metode dan material, penilaian dan balikan (feedback). 
2. Jelaskan prosedur pengembangan kurikulum yang sesuai?
a. Analisis dan Diagnosis Kebutuhan
Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menganalisis dan
menndiagnosis kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan
mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat /dunia kerja, dan
harapan-harapan dari pemerintah (kebijakan pendididikan).
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis kebutuhan ada tiga,
yaitu survei kebutuhan, studi kompetensi, dan analisis tugas. Hasil akhir kegiatan
analisis dan diagnosis kebutuhan ini adalah deskripsi kebutuhan sebagai bahan
yang akan dijadikan masukan bagi langkah selanjutnya dalam pengembangan
kurikulum yaitu perumusan tujuan.
b. Perumusan Tujuan
Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang paling
umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih khusus dan operasional.
Hierarki tujuan tersebut meliputi : Tujuan Pendididikan Nasional, Tujuan
Insitusional, Tujuan Kurikuler, serta Tujuan Instruksional. Di samping bersifat
hierarki, komponen tujuan juga dapat dibagi dalam beberapa taksonomi tujuan.
Benyamin S. Bloom dalam Taxonomy of Educational Objective membagi
tujuan ini menjadi tiga ranah/domain , yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Domain kogniitif berkenaan dengan pengusaaan kempampuan kemampuan
intelektual atau berpikir, domain afektif berkenaan dengan penguasaan dan
pengembangan perasaaan, minat, sikap dan nilai-nilai, sedangkan domain
psikomotor berkenaan dengan penguasaaan dan pengembangan ketrampilan
motorik.
c. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi
Materi kurikulum disusun berdasarkan prosedur-prosedur tertentu yang
merupakan salah satu bagian dalam pengembangan kurikulum secara kseluruhan.
Dalam Handbook for Evaluating and Selecting Curiculum Materials, M.D Gall
(1981) mengemukakan sembilan tahap dalam pengembangan bahan kurikulum,
yaitu identifikasi kebutuhan, merumuskan misi kurikulum, menentukan anggaran
biaya, membentuk tim, mendapat susunan bahan, menganalisis bahan, menilai
bahan, membuat keputusan adopsi, menyebarkan, mempergunakan, dan memonitor
penggunaan bahan.
Materi kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam
kegiatan belajar mengajar. Isi dari kegiatan pembelajaran tersebut adalah isi dari
kurikulum. Dalam penyusunan bahan pelajaran ini dikenal ada istilah scope dan
sequence. Scope atau ruang lingkup menyangkut keluasan dan kedalaman materi
kurikulum. Sequence menyangkut urutan susunan bahan kurikulum. Sequence
dapat disusun dengan mempertimbangkan tiga hal, yaitu struktur disiplin ilmu,
taraf perkembangan siswa, dan pembagian materi kurikulum berdasarkan tingkatan
kelas.
d. Pemilihan dan Pengorganisasian Pengalaman Belajar
Cara pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode serta teknik yang
disesuaikan dengan tujuan dan sifat materi yang akan diberikan. Pengalaman
belajar siswa bisa bersumber dari pengalaman penciuman, atau pengalaman suara,
pengalaman perabaaan, dan penciuman. Semua pengalaman belajar tersebut dapat
diorganisasikan sedemikian rupa dengan sumber, fasilitas, dan masyarakat.
e. Pengembangan Alat Evaluasi
Pengembangan alat evaluasi dimaksudkan untuk menelaah kembali apakah
kegiatan yang telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Mc
Neil (1977) mengungkapkan ada dua hal yang perlu mendapatkan jawaban dari
penilaian kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai