Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zusrotun Ni’mah

NIM : 2398011925
Jurusan : PJKR10
Instansi : Universitas Negeri Semarang

TOPIK-1
MULAI DARI DIRI
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum?

Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang


dimaksudkan untuk membawa peserta didik ke arah perubahan-perubahan tertentu
yang diharapkan. Sedangkan yang dimaksud dengan kesempatan belajar (learning
opportunity) adalah hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para
pesera didik, guru, bahan, peralatan, dan lingkungan tempat siswa belajar yang
diinginkan diharapkan terjadi. Dalam pengertian di atas, sesungguhnya pengembangan
kurikulum adalah proses siklus, yang tidak pernah berakhir. Proses tersebut terdiri dari
empat unsur yakni (Oemar Hamalik, 2008: 96- 97):

1) Tujuan: Mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan


pertimbangan tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkenaan dengan mata
pelajaran (subject course) maupun kurikulum secara menyeluruh.

2) Metode dan material: Menggembangkan dan mencoba menggunakan


metodemetode dan material sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut yang
serasi menurut pertimbangan guru.

3) Penilaian (assesment): Menilai keberhasilan pekerjaan yang telah dikembangkan itu


dalam hubungannya dengan tujuan, dan bila mengembangkan tujuan-tujuan baru.

4) Balikan (feedback): Umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh yang
pada gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya.

2. Jelaskan prosedur pengembangan kurikulum yang sesuai

Secara umum prosedur pengembangan kurikulum itu terdiri atas diagnosis kebutuhan,
perumusan tujuan, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan dan
pengorganisasian pengalaman belajar, dan pengembangan alat evaluasi.

1) Analisis dan Diagnosis Kebutuhan Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan


mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan siswa di sekolah, tuntutan masyarakat/dunia
kerja, dan harapan-harapan dari pemerintah (kebijakan pendidikan). Hasil analisis
dari ketiga aspek tersebut kemudian didiagnosis untuk disusun menjadi serangkaian
kebutuhan sebagai bahan masukan bagi kegiatan pengembangan tujuan.

2) Perumusan Tujuan Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang
paling umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih khusus dan
operasional. Hierarki tujuan tersebut meliputi: tujuan pendidikan nasional, tujuan
institusional, tujuan kurikuler, serta tujuan instruksional: tujuan instruksional umum
dan tujuan instruksional khusus.

3) Pengorganisasian Materi Secara makro materi kurikulum disusun berdasarkan


prosedur- prosedur tertentu yang merupakan salah satu bagian dalam
pengembangan kurikulum secara keseluruhan. Adapun patokan kegiatan tersebut
ditentukan oleh tujuan-tujuan dari jenis dan jenjang sekolah yang bersangkutan.

4) Pengorganisasian Pengalaman Belajar Cara pemilihan dan pengorganisasian


pengalaman belajar dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan.
Pengalaman belajar siswa bisa bersumber dari pengalaman visual, pengalaman
suara, pengalaman perabaan, pengalaman penciuman, atau variasi dari visual,
suara, perabaan, dan penciuman.

5) Penggunaan dan Pengembangan alat evaluasi dimaksudkan untuk menelaah


kembali apakah kegiatan yang telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Evaluasi kurikulum dapat dilakukan terhadap komponen-komponen
kurikulum itu sendiri, evaluasi terhadap implementasi kurikulum, dan evaluasi
terhadap hasil yang dicapai.

Anda mungkin juga menyukai