Anda di halaman 1dari 3

Nama : Amalia Nuvita Ratna

Nim : 2398011839

Rombel : PJKR 1

Topik 1 - Aksi Nyata

Saudara mahasiswa yang berbahagia, setelah Anda mempelajari semua rangkaian


materi pada topik “Pengembangan Kurikulum”, selanjutnya silahkan berdiskusi
mengenai:

1. Kurikulum terdiri dari kurikulum lembaga dan kurikulum pembelajaran.


Seorang guru harus mampu mengembangkan kurikulum pembelajaran dengan
tepat. Menurut anda bagaimana sebuah kurikulum dikembangkan secara
ideal? Jelaskan secara rinci!
2. Jika anda dipercaya untuk menjadi penentu kebijakan di sekolah, langkah apa
saja yang anda lakukan dalam mengembangkan kurikulum? Bagaimana
prosesnya serta berapa durasi waktu untuk sekolah mengembangkan dan
memperbaiki kurikulum?

Jawab :

1. Menurut pandangan saya pengembangan kurikulum yang dilakukan akan


berjalan ideal apabila dalam pengembangan kurikulum dilakukan dengan
memperhatikan Empat (4) Landasan Pengembangan Kurikulum, yang
meliputi: Landasan filosofis, psikologis, historis dan sosiologis.

Selain itu, dalam mengembangkan kurikulum juga perlu memperhatikan


prinsip-prinsip pengembangan kurikulum baik prinsip umum yang meliputi :
• Prinsip relevansi
• Prinsip fleksibilitas
• Prinsip kontinuitas
• Prinsip efektif
• Prinsip efisiensi
Pemilihan proses belajar mengajar prinsip berkenaan dengan pemilihan
media dan alat Pengajaran Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan
penilaian.

2. Langkah-langkah pengembangan kurikulum akan saya jabarkan sebagai


berikut:

• Analisis dan Diagnosis Kebutuhan


Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan mempelajari tiga hal, yaitu
kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat/dunia kerja, dan harapan-harapan
dari pemerintah (kebijakan pendidikan). Kebutuhan siswa dapat dianalisis
dari aspek-aspek perkembangan psikologis siswa, tuntutan masyarakat dan
dunia kerja dapat dianalisis dari berbagai kemajuan yang ada di masyarakat
dan prediksi-prediksi kemajuan masyarakat di masa yang akan datang,
sedangkan harapan pemerintah dapat dianalisis dari kebijakan-kebijakan,
khususnya kebijakan-kebijakan bidang pendidikan yang dikeluarkan, baik
oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hasil analisis dari
ketiga aspek tersebut kemudian didiagnosis untuk disusun menjadi
serangkaian kebutuhan sebagai bahan masukan bagi kegiatan
pengembangan tujuan.

• Perumusan Tujuan
Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang paling
umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih khusus dan
operasional. Hierarki tujuan tersebut meliputi: tujuan pendidikan nasional,
tujuan institusional, tujuan kurikuler, serta tujuan instruksional: tujuan
instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Tujuan juga dapat
dibagi ke dalam beberapa taksonomi tujuan. Benyamin S. Bloom dalam
Taxonomy of Educational Objectives membagi tujuan ini menjadi tiga
ranah/domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga.domain ini
masing-masing terdiri atas beberapa aspek yang disusun secara hierarkis,
Domain kognitif berkenaan dengan penguasaan kemampuan-kemampuan
intelektual atau berpikir, domain afektif berkenaan dengan penguasaan dan
pengembangan perasaan, sikap, minat, dan nilai- nilai, sedangkan domain
psikomotor berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan
keterampilan-keterampilan motorik.

• Pengorganisasian Materi
Secara makro materi kurikulum disusun berdasarkan prosedur- prosedur
tertentu yang merupakan salah satu bagian dalam pengembangan
kurikulum secara keseluruhan. Hal ini berkaitan. dengan keaiatan memilih,
menilai, dan menentukan jenis bidang studi apa yang harus diajarkan pada
suatu jenis dan jenjang persekolahan, kemudian pokok-pokok dan
subpokok bahasan serta uraian materi secara garis besar, juga termasuk
scope (ruang lingkup) dan sequence (urutan)-nya..Adapun patokan kegiatan
tersebut ditentukan oleh tujuan-tujuan dari jenis dan jenjang sekolah yang
bersangkutan.

• Penggunaan alat evaluasi


Mc. Neil (1977) mengungkapkan ada dua hal yang perlu mendapatkan
jawaban dari penilaian kurikulum, yaitu (1) apakah kegiatan-kegiatan yang
dikembangkan dan diorganisasikan itu memungkinkan tercapainya tujuan
pendidikan yang dicita-citakan dan (2) apakah kurikulum yang telah
dikembangkan itu dapat diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya.
Setelah informasi/jawaban terhadap kedua pertanyaan tersebut diperoleh,
langkah selanjutnya adalah memutuskan dan menetapkan bahwa
kurikulum itu diberlakukan dan dilaksanakan. Ada orang yang beranggapan
bahwa penilaian sama artinya dengan pengukuran, tes atau pemberian
nilai. Ketiganya memang merupakan bagian dari proses penilaian. Penilaian
pada dasarnyamerupakan suatu proses pembuatan pertimbangan terhadap
suatu hal.

Anda mungkin juga menyukai