Anda di halaman 1dari 21

MODUL 3

PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM

1. RIAN PUSPITA 855789212


2. RESNA SEPTIANI PUTRI 855789205
3. RIKA HARTATI 855789237
4. RANI APRIYANI 855789172

•TUTOR : DAVID BUDI IRAWAN , M.Pd


KB 1
PRINSIP PRINSIP
PENGEMBANGAN KURIKULUM

A.Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum

1.Prinsip berorientasi pada tujuan.

Kurikulum sebagai suatu sistem yang memiliki komponen tujuan, materi,


metode, dan evaluasi. Pengembangan kurikulum harus berorientasi pada
tujuan, prinsip ini menegaskan bahwa tujuan merupakan arah bagi
pengembangan komponen-komponen lainnya dalam pengembangan
Tujuan kurikulum harus dapat dipahami dengan jelas oleh para pelaksana
kurikulum kurikulum.
2. Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas yaitu adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik
secara vertikal maupun secara horizontal. Materi kurikulum harus
memiliki hubungan hierarkis fungsional. Dalam pengembangan materi
kurikulum minimal dua aspek kesinambungan yaitu:

a.materi kurikulum yang diperlukan pada sekolah tingkat atas harus


sudah diberikan pada sekolah tingkat bawah

b. materi kurikulum yang sudah diberikan pada sekolah tingkat yang


ada di bawah tidak perlu lagi diberikan pada sekolah tingkat atas.
3. Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas artinya bahwa kurikulum itu harus lentur dan tidak
kaku, terutama dalam hal pelaksanaannya dalam pengembangan kurikulum
mengusahakan agar apa yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan
fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar belakang peserta didik.

4.Prinsip Integritas
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan prinsip keterpaduan,
dirancang untuk mampu membentuk manusia yang utuh, pribadi yang
integrated,yaitu selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya.
LIMA KATEGORI KETERAMPILAN HIDUP

Keterampilan mengenal diri sendiri (self awareness) atau ketrampilan personal


(personal skill).

Keterampilan berfikir rasional (thinking skill)


Keterampilan sosial (social skill)
Keterampilan akademik (academic skill)
Ketrampilan vocasional (vocational skill)
Penyusunan KTSP dikembangkan berdasarkan tujuh prinsip
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
B. PRINSIP KHUSUS PENGEMBANGAN
KOMPONEN KURIKULUM
rinsip umum berkenaan dengan prinsip yang digunkana secara umum dalalm pengembangan kurikulum
dangkan prinsip khusus berkenaan dengan orinsip yang digunakan dalam mengembangkan komponen utam
urikulum, yaitu prinsip yang berkenaan dengan komponen tujuan, materi/ isi, metode dan media, ser
omponen evaluasi. Prinsip pengembangan kurikulum khusus yang berkaitan dengan pengembanga
omponen-komponen kurikulum yang merujuk pada tullisan sukimadinata (2000, 152-155). Sebagai berikut:
Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan.
ujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka penjang, jangka menengah dan jangka
pendek (khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
Ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen lambaga negara
mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya pendidikan.
Survei mengenai persepsi orang tua/ masyarakat tentang kebutuhan mereka yang dikirimkan melalui
angket atau wawancara dengan mereka.
Survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu yang dihimpun mellaui angket,
wawancara, observasi dan dari berbagai media massa.
Survei tentang manpower (sumber daya manusia/ tenaga kerja)
Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama, serta
penelitian
2. Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi
pendidikan

Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan untuk menentukan isi pendidikan/


kurikulum, yaitu sebagai berikut:

a. Perlu penjabatan tujuan pendidikan/pengajaran ke dalam perbuatan hasil belajar


yang khusus dan sederhana.

b. Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
c. Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis.
Ketiga ranah belajar, yaitu kognitif, sikap, dan keterampilan diberikn seara
simultan dalam urutan situasi belajar.
3. Prinsip berkenaan dengan pemillihan
proses belajar mengajar
Untuk menentukan kegiatan proses belajar-mengajar apa yang akan digunakan hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kagiatan untuk mencapai tujuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik ?
b. Apakah metode/teknik belajar-mengajar yang idgunakan cocok untuk mengajarkan bahan
pengajaran ?
c. Apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervasiasi sehingga dapat melayani
perbedaan individual siswa?
d. Apakah metode/teknik tersebut dapat memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat ?
e. Apakah metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa atau mengaktifkan guru atau keduanya ?
f. Apakah metode/teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru ?
g. Apakah metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan dirumah,
juga mendorong penggunaan sumber belajar yang ada dirumah dan masyarakat ?
4. Prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat peraga

Untuk mewujudkan proses belajar-mengajar yang baik perlu didukung penggunaan media dan
alat bantu pembelajaran yang tepat. Beberapa prinsip yang dapat dijadikan pegangan untuk
memilih dan menggunakan media dan alat bantu pembelajaran :
a. alat/ media apa yang diperlukan? Apakah semuanya sudah tersedia ? Bila alat tersebut tidak
ada, apakah ada penggantinya?
b. Kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan bagaimana cara membuatnya, siapa
yang membuat,berapa pembiayaannya, serta berapa lama waktu pembuatannya?
c. Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul atau
paket belajar ?
d. Bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar ?
5. Prinsip yang berkenaan dengan
penilaian
Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran. Setidaknya ada tiga fase
yang harus diperhatikan ketika akan membuat alat penilaian, yaitu ketika merencanakan alat
penilaian, menyusun alat penilaian, dan mengelola hasil penilaian. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam fase perencanaan penilaian yaitu sebagai berikut :
a. Bagaimanakah karakteristik keas, usia, dan tingkatan kemampuan kelompok yang akan
dites?
b. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan tes ?
c. Apakah tes tersebut berbentuk uraian atau pilihan ?
d. Berapa banyak butir tes yang perlu disusun?
e. Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau siswa.?
Beberapa prinsip yang harus siperhatikan dalam pengelolahan hasil penilaian adalah sebagai
berikut :
f. Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam pengelolaan hasil tes?
g. Apakah digunakan formula guessing ?
h. Bagaimana pengubahan skor mentah ke dalam skor masak?
i. Standar apa yang digunakan ?
j. Untuk apakah hasil tes digunakan ?
KB 2. Langah-Langkah
Pengembangan Kurikulum

A. ANALISIS DAN DIAGNOSIS KEBUTUHAN


• Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah menganalisis
dan mengdiagnosis kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan
dengan mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan siswa, tuntutan
masyarakat, dan kebijakan pendidikan.
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis kebutuhan tersebut
setidaknya melalui tiga pendekatan, yaitu survei kebutuhan, studi kompetensi
dan analisis tugas.
Dibandingkan dengan dua pendekatan lainnya, survei kebutuhan merupakan
cara yang relatif sederhana dalam menganalisis kebutuhan.
Hasil akhir kegiatan analisis dan diagnosis adalah deskripsi kebutuhan sebagai
bahan yang akan dijadikan masukan bagi pengembangan aspek tujuan sebagai
langkah berikutnya dalam pengembangan kurikulum.
B. PERUMUSAN TUJUAN

Langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan . Tujuan-tujuan dalam


pengembangan kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang paling umum
sampaii ketujuan yang lebih khusus dan operasional.

Benyamin S Bloom, membagi tujuan menjadi tiga ranah yaitu, kognitif,


afektif, dan Psikomotorik. Domain kognitif berkenaan dengan penguasaan
kemampuan-kemampuan intelektual. Domain afektif berkenaan dengan
penguasaan perasaan, sikap, minat dan nilai. Dan Domain Psikomotorik
berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan keterampilan motorik.
C. Pemilihan dan
Pengorganisasian
Materi
Dalam handbook for evaluating dan selecting curiculum
materials, M.D. Gall ( 1981;18-25) mengemukakan sembilan
tahap dalam pengembangan bahan kurikulum,yaitu :
identifikasi kebutuhan, merumuskan misi kurikulum,
menentukan anggaran biaya, membentuk tim, mendapatkan
susunan bahan, menganalisis bahan, menilai bahan, membuat
keputusan adopsi, serta menyebarkan, mempergunakan, dan
memonitori penggunaan bahan.
Secara spesifik yang dimaksud dengan materi
kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan
kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam hal penyusunan bahan pelajaran dikenal


dengan istilah scope dan sequence.
Scope adalah
• Materi yagn sulit disusun karena setidaknya dua hal yaitu, materi suatu ilmu berkembang dan
bertambah setiap waktu dan belum ada kriteria yang pasti tentang materi yang perlu diajarkan
dan pengorganisasian bahan yang dapat kita terima oleh semua pihak. Namun ada sejumlah
kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan materi kurikulum ini, antara kain sbb :

1. Materi harus dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.

2. Materi dipilih karena dianggap berharga sebagai warisan budaya dari generasi masa lalu

3. Materi dipilih karena berguma bagi penguasaan suatu disiplin ilmu

4. Materi dipilih karena dianggap berguna bagi kehidupan umat manusia, untuk bekal hidup
dimasa kini dan masa yang akan datang

5. Dipilih karena sesuai dengan kebutuhan dan minat anan didik serta kebutuhan masyarakat .
Sequence adalah
Materi yang disusun oleh tiga hal yaitu struktur disiplin ilmu, taraf perkembangan siswa, dan pembagian
materi terhadap tingkatan kelas.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menyusun bahan ajar yaitu : urutan kronologis, urutan kasual,
urutan struktural, urutan logis, dan psikologis, serta urutan spiral.

Dalam sequence perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut ;

1. Taraf kesulitan materi pelajaran / isi kurikulum


2. Apersepsi atau pengalaman masa yang lalu
3. Kematang dan perkembangan siswa
4. Minat kebutuhan siswa
D. Pemilihan dan Pengorganisasian Pengalaman
Belajar

Cara pemilihan dan pengorganisasian dalam pengalaman


belajar dapat dilakukan dengan cara menggunakan berbagai
pendekatan, strategi, metode, serta teknik yang disesuaikan
dengan tujuan dan sifat materi yang akan diberikan.
E. Pengembangan Evaluasi

• Dimana pada langkah ini adalah untuk mengukur


ketercapaian tujuan dan keterlaksanaan komponen –
komponen kurikuluim lainnya.

• Dimana terdiri dari 3 komponen yaitu :


1.Pengumpulan informasi
2.Pembuatan pertimbangan
3.Pembuatan keputusan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai