NPM : 0202020017
Asal Kampus : Universitas Muhammadiyah Pringsewu – Lampung
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegence
Dosen Pengampu : Arif Wiyat Purnanto, M.Pd.
BAB II
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1
2. Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran
Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas,
dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi berikut:
a. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
b. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
sistem.
c. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang
belajar.
d. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perseorangan.
e. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan
tujuan pengiring dari pembelajaran.
f. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa
untuk belajar
g. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.
h. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.
3
dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang, dalam rangka
mencapai tujuan yang ditentukan.
b. Pengertian pembelajaran
Pengajaran adalah suatu usaha manusia yang penting dan bersifat kompleks.
Dikatakan kompleks karena banyaknya nilai-nilai dan faktor-faktor manusia
yang turut terlibat di dalamnya. Dikatakan sangat penting, sebab pengajaran
adalah usaha membentuk manusia yang baik.
4
2. Sudut Pandang Perencanaan Pengajaran
Perencanaan pengajaran (instructional design) dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, yaitu:
a. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
Adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang menggunakan
secara khusus teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin
kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini kebutuhan dianalisis dari
proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi
pelajaran dan aktivitas-aktivitas pengajaran.
5
f. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
Adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik -teknik yang
dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif
untuk menemukan solusi terhadap problem-problem pengajaran.
Ada tiga kategori pendekatan yang dijadikan pijakan dasar dalam menyusun
perencanaan pengajaran, yaitu:
a. Pendekatan permintaan masyarakat
b. Pendekatan ketenagakerjaan
c. Pendekatan efisiensi investasi atau nilai imbalan
Ketiga pendekatan di atas pada masa sekarang banyak dipakai dalam
perencanaan pengajaran, baik oleh negara-negara maju maupun oleh negara
berkembang. Indonesia cenderung menggunakan ketiga-tiganya secara bersama-
sama, hanya berbeda dalam penekanannya saja. Selain ketiga pendekatan
tersebut, sejak tahun enam puluhan dikenal juga suatu pendekatan lain yang
dianggap lebih komprehensif, yaitu apa yang disebut pendekatan sistem.
6
diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan
guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang.
b. Pengertian pembelajaran
Majid (2011: 80) bahwa pembelajaran adalah sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan
peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain
pembelajaran merupakan suatu cara, bagaimana mempersiapkan pengalaman
belajar bagi peserta didik.
7
5) Perencanaan pembelajaran sebagai proses
Adalah pengembangan pembelajaran secara sistimatik yang digunakan
secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk
menjamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini, dilakukan
analisis kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang sistimatik untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan
evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktifitas-aktifitas pengajaran.