Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ida Ayu Wulandari

NPM : 0202020017
Asal Kampus : Universitas Muhammadiyah Pringsewu – Lampung
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegence
Dosen Pengampu : Arif Wiyat Purnanto, M.Pd.
BAB II
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Aziz Mustamin, Abdul. (2016). Rekonstruksi Konsep Strategi dan Perencanaan.


Bengkulu : IAIN Bengkulu.
1. Konsep Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat
berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna
memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Uno, 2008 dalam Abdul Aziz, 2016).

Sedangkan yang dimaksud pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau


perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.

Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses


penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode
pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan
pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Berdasarkan uraian di atas, konsep perencanaan pengajaran dapat dilihat dari


berbagai sudut pandang, yaitu:
a. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
b. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem
c. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)
d. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
e. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas

Dengan mengacu kepada berbagai sudut pandang tersebut, maka perencanaan


program pengajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pengajaran
yang dianut dalam kurikulum. Penyusunan program pengajaran sebagai sebuah
proses, disiplin ilmu pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi pembelajaran
bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien.

1
2. Dasar Perlunya Perencanaan Pembelajaran
Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan di atas,
dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi berikut:
a. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain
pembelajaran.
b. Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan
sistem.
c. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang
belajar.
d. Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara
perseorangan.
e. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan
tujuan pengiring dari pembelajaran.
f. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa
untuk belajar
g. Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.
h. Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Manfaat Perencanaan Pembelajaran


Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar yaitu:
a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
murid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.

2
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.

B. Jufri Dolong, H. M. (2016). Sudut Pandang Perencanaan dalam Pengembangan


Pembelajaran. Jakarta : Kementerian Agama Jakarta.
1. Hakikat Perencanaan Pembelajaran
1) Pengertian perencanaan
Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara
terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-
upaya yang dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.
Dalam hal ini, Gaffar menegaskan bahwa perencanaan dapat diartikan
sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada
masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Cunningham mengemukakan bahwa perencanaan ialah menyeleksi dan


menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi dan asumsi untuk masa yang
akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan mempformulasi hasil yang
diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan dan perilaku dalam batas-batas
yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan
di sini menekankan pada usaha menyeleksi dan menghubungkan sesuatu
dengan kepentingan masa yang akan datang serta usaha untuk mencapainya.

Waterson mengemukakan bahwa pada hakekatnya perencanaan merupakan


usaha sadar, terorganisasi dan terus menerus dilakukan untuk memilih
alternatif yang terbaik dari sejumlah alternative tindakan guna mencapai
tujuan.

Banghart dan Trull mengemukakan, perencanaan adalah awal dari semua


proses yang rasional, dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas
kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan.
Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses
penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan
pendekatan atau metode pengajaran, dalam suatu alokasi waktu yang akan

3
dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang, dalam rangka
mencapai tujuan yang ditentukan.

b. Pengertian pembelajaran
Pengajaran adalah suatu usaha manusia yang penting dan bersifat kompleks.
Dikatakan kompleks karena banyaknya nilai-nilai dan faktor-faktor manusia
yang turut terlibat di dalamnya. Dikatakan sangat penting, sebab pengajaran
adalah usaha membentuk manusia yang baik.

Menurut Degeng, pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk


membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam
pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan
metode untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan
pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.
Kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.

Ada beberapa pemahaman tentang pengajaran di antaranya yaitu:


1) Pengajaran identik dengan kegiatan mengajar
2) pengajaran adalah interaksi belajar dan mengajar
3) pengajaran sebagai suatu sistem
4) pengajaran identik dengan pendidikan.

c. Pengertian perencanaan pembelajaran


Perencanaan pembelajaran merupakan satu tahapan dalam proses
pembelajaran yang sangat bergantung kepada kompetensi keguruan seorang
guru. Guru yang baik berusaha sedapat mungkin agar pengajarannya
berhasil. Salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan itu ialah bahwa
sebelum masuk ke dalam kelas, guru senantiasa membuat perencanaan
pengajaran sebelumnya.

4
2. Sudut Pandang Perencanaan Pengajaran
Perencanaan pengajaran (instructional design) dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, yaitu:
a. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses
Adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang menggunakan
secara khusus teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin
kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini kebutuhan dianalisis dari
proses belajar dengan alur yang sistematik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi terhadap materi
pelajaran dan aktivitas-aktivitas pengajaran.

b. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin


Adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil
penelitian dan hasil-hasil penelitian dan teori-teori tentang strategi
pengajaran dan implementasinya terhadap strategi-strategi tersebut.

c. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science)


Adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan,
implementasi, evaluasi dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas
pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit dari
materi pelajaran dengan segala kompleksitasnya.

d. Perencanaan pengajaran sebagai realitas


Adalah ide pengajaran yang dikembangkan dengan memberikan hubungan
pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang dikerjakan, dimana
perencana (guru) mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah
sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.

e. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem


Adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk
menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem pengajaran melalui
proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada
sistem perencanaan tersebut.

5
f. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi
Adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik -teknik yang
dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif
untuk menemukan solusi terhadap problem-problem pengajaran.

Ada tiga kategori pendekatan yang dijadikan pijakan dasar dalam menyusun
perencanaan pengajaran, yaitu:
a. Pendekatan permintaan masyarakat
b. Pendekatan ketenagakerjaan
c. Pendekatan efisiensi investasi atau nilai imbalan
Ketiga pendekatan di atas pada masa sekarang banyak dipakai dalam
perencanaan pengajaran, baik oleh negara-negara maju maupun oleh negara
berkembang. Indonesia cenderung menggunakan ketiga-tiganya secara bersama-
sama, hanya berbeda dalam penekanannya saja. Selain ketiga pendekatan
tersebut, sejak tahun enam puluhan dikenal juga suatu pendekatan lain yang
dianggap lebih komprehensif, yaitu apa yang disebut pendekatan sistem.

C. Suryapermana, Nana. (2017). Manajemen Perencanaan Pembelajaran. Banten :


UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
1. Konsep Perencanaan Pembelajaan
a. Pengertian perencanaan
Majid (2011: 79), perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut
Newman, perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.
Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan
penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program,
penentuan metode, dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan
berdasarkan jadwal sehari-hari.

Terry berpendapat bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang


harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.
Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu

6
diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan
guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang.

b. Pengertian pembelajaran
Majid (2011: 80) bahwa pembelajaran adalah sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan
peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain
pembelajaran merupakan suatu cara, bagaimana mempersiapkan pengalaman
belajar bagi peserta didik.

c. Pengertian perencanaan pembelajaran


Majid (2011:85) menggungkapkan tentang konsep perencanaan
pembelajaran dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu:
1) Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi
Adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik
yang mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif
terhadap solusi dan problem-problem dalam pembelajaran.

2) Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem


Adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur
untuk menggerakan pembelajaran. Pengembangan sistem pembelajaran
melalui proses yang sistemik, selanjutnya diimplementasikan dengan
mengacu pada sistem perencanaan itu sendiri.

3) Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin


Adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-
hasil penelitian dan teori tentang strategi pembelajaran dan
implementasinya terhadap strategi tersebut.

4) Perencanaan pembelajaran sebagai sains (science)


Adalah mengkreasi secara detail spesifik dari pengembangan,
implementasi, dan pemeliharaan unit-unit yang luas maupun yang lebih
sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitannya.

7
5) Perencanaan pembelajaran sebagai proses
Adalah pengembangan pembelajaran secara sistimatik yang digunakan
secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk
menjamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini, dilakukan
analisis kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang sistimatik untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan
evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktifitas-aktifitas pengajaran.

6) Perencanaan pembelajaran sebagai realitas


Adalah ide pengajaran dikembangkan dengan memberikan hubungan
pembelajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang dikerjakan
perencana dengan mengecek secara cermat, bahwa semua kegiatan telah
sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.

Berdasarkan sudut pandang dari paparan tersebut di atas, berarti


perencanaan pembelajaran harus selaras, harus sesuai, harus sepadan, dan
cocok dengan ranah dan konsep pendidikan dan pembelajaran yang ada
dalam kurikulum. Perencanaan pembelajaran juga merupakan cerminan dari
sebuah disiplin ilmu pengetahuan, sehingga dalam langkahnya harus
berjalan secara efektif dan efesien.

Anda mungkin juga menyukai