Dosen Pengampu:
sulaiman
MATERI 1
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Sumber :
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-
Ruzz.
Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Sagala Saiful. 2009. Administrasi Pendidkan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
MATERI 2
ADMINISTRASI KURIKULUM
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya pelari, dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum
berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus di tempuh oleh pelari dari garis
start sampai garis finish.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa di ungkapkan dengan manhaj
yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang
kehidupan manusia. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al- dirasah)
dalam Qamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang
dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan- tujuan
pendidikan.
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara continue terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
B. Proses Administrasi Kurikulum
1. Perencanaan
Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat. Ini berarti bahwa ditingkat
daerah dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum.
a. Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:
• Landasan, program dan pengembangan kurikulum,
• Garis-garis besar program pengajaran, dan
• Pedoman pelaksanaan kurikulum.
b. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman
1. Implementers
Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam
melaksanakan perannya guru hanya menerima kebijakan perumus kurikulum.
Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum maupun
menentukan target kurikulum. Pada fase implementator kurikulum, peran guru
dalam pengembangan kurikulum sebatas hanya menjalankan kurikulum yang
telah disusun (sebelum reformasi pendidikan).
2. Adapters
Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga
sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan
kebutuhan daerah. Dalam fase ini guru memberikan kewenangan untuk
menyelesaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan
kebutuhan lokal.
3. Developers
Guru berwewenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat
menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga
dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana
mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru
dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah,
serta sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.
4. Researchers
Peran guru sebagai peneliti kurikulum. Peran ini dilaksanakan sebagai
bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam
meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanakan peran sebagai
peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen
kurikulum.
Sumber:
Syahril, 2009, Profesi Kependidikan, Padang: UNP PRESS.
Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd, 2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta:Kencana.
Hernawan ,Asep Herry,2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran,Jakarta :
Universitas Terbuka.
MATERI 3
ADMINISTRASI PESERTA DIDIK
Sumber:
Afriansyah, Hade.2019. Administrasi Peserta Didik. Padang
Mulyasa. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sutisna. 1991. Administrasi Pendidikan, Dasar, Teori, dan Praktek
Profesional. Bandung: Andi Offset
MATERI 4
ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK) SESUAI
ASN
C. Cuti PTK
1. Cuti Tahunan
Merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang telah bekerja secara terus
menerus selama 1 (satu) tahun. CPNS hanya berhak atas cuti tahunan, kecuali
ditentukan lain oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti berdasarkan
pertimbangan kemanusiaan.
2. Cuti Besar
Merupakan hak PNS yang telah bekerja paling kurang 6 (enam) tahun
secara terus menerus.PNS yang akan/telah menjalani cuti besar tidak berhak
lagi atas cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan.
3. Cuti Sakit
Hak Cuti Sakit merupakan hak PNS dan/atau PNS/CPNS wanita yang
mengalami gugur kandungan. PNS yang menderita sakit lebih dari 2 (dua) hari
harus melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah/
puskesmas.
4. Cuti Bersalin
Merupakan hak PNS/CPNS wanita untuk persalinan anaknya yang pertama,
kedua, dan ketiga. Cuti bersalin yang digunakan oleh CPNS wanita untuk
persalinan anaknya yang pertama akan mengurangi hak cuti persalinan setelah
yang bersangkutan menjadi PNS.
5. Cuti Karena Alasan Penting
Merupakan hak PNS. Selama menjalankan cuti karena alasan penting, PNS
yang bersangkutan tidak memperoleh TKPKN.
6. Cuti Bagi PNS yang Sedang Tugas Belajar
Sumber:
Sumber:
Marmoah, S. (2018). adminitrasi dan supervisi pendidikan teori dan praktek (2nd ed.).
Yogyakarta: deepublish.
MATERI 6
ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
2. Pengadaan
Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua
keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan dilakukan yaitu: pengadaan tanah, bangunan,
perabot, kendaraan, sarana Pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media
pembelajaran), Alat Kantor (mesin ketik, mesin hitung dan sebagainya) dan
Alat Tulis Kantor ( kertas, tinta, map dan sebagainya) diadakan sesuai ketentuan
yang berlaku.
3. Inventaris
Inventarisasi merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar
barangbarang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku.
Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan pengurusan dan pengawasan
yang efektif terhadap barang-barang milik Negara (atau swasta), dan juga
memberikan masukan bagi efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana, seperti
perencanaan.
4. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan
tanggung jawab dari instansi/pemegang yang satu kepada instansi/pemegang
yang lain. Kegiatan penyaluran barang yang baik meliputi penyusunan alokasi,
pengiriman barang (untuk pusatpusat penyalur) dan penyerahan barang.
7. Pengawasan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian dapat disusun serangkaian kerja
sebagai berikut:
Sumber:
Sumber:
Sumber:
Nurhizrah Gistituati. 2013. Menajemen Sekolah: Menajemen Program Non Akademik Dan
Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat. Padang: UNP PRESS.
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. 1990. Administrasi Pendidikan Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wijiono. 1989. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
M. Ngalim Purwanto. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
MATERI 9
ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS
• Fungsi pendidikan
• Fungsi informasi
• Fungsi rekreasi
• Fungsi penelitian
• Fungsi penyaluran hobby
• Fungsi penanaman rasa tanggung jawab
2. Labor
Laboratorium ini merupakan suatu pembelajaran yang berkaitan dengan
penelitian, penemuan kegiatan kerja ilmiah seperti pratikum, observasi,
penelitian, demokrasi dan pembuatan model-model dalam rangka kegiatan
belajar mengajar.
3. UKS
UKS atau usaha kegiatan sekolah merupakan suatu sarana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat, dimana disini anak-anak diajar untuk
dapat mengetahui obat-obat apa saja yang bisa menyembuhkan penyakit-
penyakit yang dialami, dan disini juga anak-anak diajari untuk menjadi dokter
cilik, di UKS anak-anak yang sakit dapat berobat dan beristirahat.
4. Kafe
Kafe/warung merupakan suatu sarana untuk menunjang pembelajaran anak
yang dimana kafe ini juga anak-anak dapat mengisi perutnya yang kosong
untuk kelancaran pembelajarannya.
5. Sarana Ibadah
Sarana ibadah ini merupakan suatu tempat beribadah untuk siswa dan guru,
dengan didirikannya sarana ibadah siswa dan guru dapat meningkatkan
ketakwaannya kepada kepercayaannya masing-masing.
6. Koperasi
Dimana yang kita ketahui koperasi ini suatu sarana yang dapat menjual
semua kebutuhan kebutuhan siswa dan guru, disini anak-anak dididik untuk
berwirausaha hal ini sangat berfungsi untuk melatih anak menjadi dewasa dan
mandiri.
7. Transportasi
Sarana transportasi bagi peserta didik merupakan sarana penunjang untuk
kelancaran proses belajar mengajar.Peserta didik akan merasa aman dan dapat
datang atau pulang dengan waktu yang tepat. Transportasi yang disediakan oleh
pihak sekolah sangatlah diperlukan terutama bagi peserta didik ditingkat
prasekolah (tingkat pendidikan TK/PAUD) dan sekolah dasar (SD).
Penyelenggara transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang
bersangkutan atau pihak swasta
Sumber:
Yulaini, Erma. 2017. Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap administrasi
sekolah dalam kegiatan kuliah kerja lapangan ( KKN) Universitas PGRI
Palembang. Jurnal administrasi pendidikan, Vol,XXVI.No, 2. Universitas PGRI
Palembang.
Rizkita, nur Rifani, dan Hade Afriansyah. 2019. Administrasi layanan khusus.
Universitas Negeri Padang
Yolanda, rona dan Hade Afriansyah. Administrasi layanan khusus peserta didik.
Universitas Negeri Padang
MATERI 10
ADMINISTRASI KETATAUSAHAAN SEKOLAH
Tidak ada ruangan atau luas ruang yang tidak dimanfaatka, jika ada ruang
yang kosong maka bisa ditempatkan pot bunga, akuarium da lain-lain di sana agar
terlihat nyaman dan asri
c. membantu guru agar nantinya dapat menjadi seorang pemimpin yang baik
yang dapat bekerjasama dan membantu orang lain yang kurang mampu atau
yang memerlukan bantuan tanpa harus memaperkan kehebatannya.
e. Memberikan motivasi kepada guru agar lebih baik lagi saat tampil di
hadapan para siswanya. Jika terdapat kekurangan maka akan diperbaiki
secara bersama-sama.
B. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
Ruang lingkup yang dimaksud disini adalah wilayah, daerah atau tepatnya
sasaran yang menjadi objek untuk disupervisi. Kegia- tan pokok supervisi adalah
melakukan pembinaan dan pengembangan kepada seluruh staf sekolah khususnya
guru, agar kualitas pembelajaran meningkat. Dengan meningkatnya kualitas
pembelajaran diharapkan hasil belajar siswa juga meningkat, dan itu berarti kualitas
out put sekolah akan meningkat pula.
Supervisi akademik menitik beratkan pada pengamatan supervisor pada
masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan
kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu.
Supervisi adminisitasi, yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-
aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya
pembelajaran. Supervisi lembaga, yang menebarkan atau menyebarkan objek
pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di lingkungan sekolah. Jika
supervisi akademik dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran maka
supervisi lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja
sekolah secara keseluruhan.
C. Prinsip Supervisi Pendidikan
1. Ilmiah ( scientific)
Supervisi hendaknya dilaksanakan secara teratur, berencana dan continyu. ini
berarti pelaksanaan supervisi itu bukan sekehendak hati supervisor saja, tetapi juga
direncanakan sedemikian rupa dan dilaksanakan secara kontinyu sesuai dengan apa
yang telah direncanakan, kemudian supervisi yang dilakukan itu berdasarkan data yang
diperoleh melalui observasi yang nyata dan bukan rekaan atau tafsir supervisor belaka.
dengan demikian data yang digunakan sesuai apa adanya terakhir supervisi yang
dilakukan itu hendaknya menggunakan instrumen yang dapat memperbaiki informasi.
sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar
instrumen tersebut dapat berupa angket, pedoman observasi dan lain-lainnya.
2. Demokrasi
Supervisi dalam melaksanakan supervisi hendaknya menjunjung tinggi asas
musyawarah, jika akan memutuskan sesuatu yang ada kaitannya dengan guru
sebaiknya dalam proses pengambilan keputusannya melibatkan guru, agar
dalam pelaksanaannya tidak banyak menemui hambatan. perilaku ini juga
mencerminkan bahwa supervisor memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta
sanggup menerima pendapat orang lain.
3. Kooperatif
Memberikan bantuan kepada guru dalam menemukan kesulitan dan masalah
yang dihadapi siswanya dan mencarikan solusinya. Dalam pelaksanaan
supervisi hendaknya terdapat kerjasama di antara staf sekolah. kerjasama
diarahkan kepada pengembangan usaha bersama dalam rangka meningkatkan
situasi belajar mengajar.
Sumber:
Sahertian. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia . Jakarta: Rineka cipta.
Rahmi, Vika yunalia dan afriansyah, Hade. 2019. Konsep dasar supervisi pendidikan.
Universitas negeri Padang
a) Tahap penyusunan
b) tahap persiapan
• Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan:
✓ Format/instrumen supervisi.
✓ Materi pembinaan/supervisi.
✓ Buku catatan.
✓ data supervisi/pembinaan sebelumnya.
2. Pelaksanaan supervisi pendidikan
a. Pengumpulan data
b. Penilaian
c. Deteksi kelemahan
d. Memperbaiki kelemahan
e. Bimbingan dan pengembangan
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sudah dicapai hal-hal yang
sudah dilakukan dan hal yang belum dilakukan. Evaluasi supervisi dilakukan untuk
semua aspek, meliputi evaluasi hasil proses dan pelaksanaan. Teknik evaluasi
dilakukan, wawancara, angket, evaluasi penampilan dan tingkah laku guru, kunjungan
kelas, dan memperhatikan reaksi dan pendapat pihak ketiga seperti sesama guru,
pegawai dan orang tua.
4. Tindak lanjut
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses
pembelajaran. Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang
disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang
menjadi sasaran kepengawasannya.
2. Teknik kelompok
✓ Rapat Staf Sekolah
✓ Orientasi Guru Baru
✓ Curriculum Laboratory
✓ Panitia
✓ Perpustakaan Profesional
✓ Demonstrasi Mengajar
✓ Lokakarya
✓ Field Trips For Staff Personnels
✓ Pannel Or Forum Discussion
✓ In Service Training
✓ Organisasi Profesional
Sumber: