Anda di halaman 1dari 36

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
sulaiman
MATERI 1
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan


1. Pengertian Administrasi Pendidikan
Administrasi sebagai suatu kegiatan bersama terdapat dimana-mana selama
ada manusia yang hidup dan bekerja sama dalam kelompok. Jika kita melihat
sebuah pabrik bekerja menghasilkan semacam benda sebagai produknya, maka
disitu kita melihat ada administrasi.
Administrasi adalah rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia
secara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau misi organisasi agar
dapat terlaksana, suatu usaha dengan suatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan. Sedangkan manajemen adalah orang-orang yang menggerakkan
kegiatan administrasi tersebut, yaitu perbuatan yang menggerakkan orang-
orang dan menggerakkan segala fasilitas agar tujuan usaha kerjasama tercapai.
2. Tujuan Administrasi Pendidikan
Secara garis besar, tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai
tujuan dari pendidikan itu sendiri atau sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, administrasi pendidikan
adalah subsistem dari sistem pendidikan nasional. Dengan begitu maka
tujuannya adalah mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional.
B. Fungsi/Proses Administrasi Pendidikan
1. Perencanaanan
Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah.
(Purwanto,2010:15)
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas
utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah.
3. Koordinasi
Kordinasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menghindari terjadinya
kesimpangsiuran dalam bertindak.
4. Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu
program pendidikan.
5. Pengawasan
Dalam pelaksanaan program pendidikan tentu harus disertai dengan adanya
pengawasan. Proses pengawasan program pendidikan harus dilakukan dengan
teliti agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
6. Kepegawaian
Fungsi kepegawaian sudah berjalan mulai dari proses perencanaan dan
pengorganisasian.
7. Penganggaran (budgeting)
Budgeting adalah anggaran biaya yang direncanakan dan direalisasikan
untuk pencapaian tujuan administrasi pendidikan.
8. Penilaian
Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk meneliti dan mengetahui efektivitas
pelaksanaan proses keseluruhan organisasi dalam upaya pencapaian hasil sesuai
program yang ditetapkan dalam kaitannya untuk pencapaian tujuan pendidikan.
C. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
1. Bidang Tata Usaha Sekolah
 Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
 Anggaran belanja keuangan sekolah
 Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
 Keuangan dan pembukuan
 Korespondensi/ surat menyurat
 Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian buku
induk, raport, dan sebagainya
2. Bidang Personalia Murid
 Organisasi murid
 Masalah kesehatan murid
 Evaluasi kemajuan murid
 Masalah kesejahteraan murid
 Bimbingan dan konseling untuk murid
3. Bidang Personalia Guru
 Pengangkatan dan penempatan guru
 Organisasi person guru
 Masalah kepegawaian
 Masalah kondisi dan evaluasi kemajuan guru
 Refreshing dan upgrading guru
4. Bidang Pengawasan (Supervisi)
• Upaya meningkatkan semangat guru dan pegawai tata usaha.
• Mengupayakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru,
murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
• Mengupayakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
• Upaya untuk meningkatkan mutu dan pengalaman guru.
5. Bidang Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum
• Berpedoman dan menerapkan kurikulum sekolah, dalam upaya mencapai
dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran.
• Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya, sesuai
dengan pembaharuan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

Sumber :
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-
Ruzz.
Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Sagala Saiful. 2009. Administrasi Pendidkan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.
MATERI 2
ADMINISTRASI KURIKULUM

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang
artinya pelari, dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum
berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus di tempuh oleh pelari dari garis
start sampai garis finish.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa di ungkapkan dengan manhaj
yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang
kehidupan manusia. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al- dirasah)
dalam Qamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang
dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan- tujuan
pendidikan.
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara continue terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
B. Proses Administrasi Kurikulum
1. Perencanaan
Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan oleh
Departemen Pendidikan Nasional ditingkat pusat. Ini berarti bahwa ditingkat
daerah dan sekolah tidak ada perencanaan kurikulum.
a. Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:
• Landasan, program dan pengembangan kurikulum,
• Garis-garis besar program pengajaran, dan
• Pedoman pelaksanaan kurikulum.
b. Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman

penyusunan kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal

pelajaran, penyusunan program pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan


pengajaran.
2. Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum di
sekolah meliputi:
a. Penyusunan Program Pengajaran Semesteran/Caturwulan
b. Penyusunan persiapan mengajar yang akan digunakan dan dipedomani oleh
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
c. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
d. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler
3. Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk
memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki.
Pengawasan itu meliputi pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan
rencana yang dibuat, instruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip
yang ditetapkan.
a. Pedoman Kurikuklum
b. Pedoman Instruksional
4. Evaluasi
a. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan uang dilakukan guna
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa.
b. Evaluasi program pengajaran
Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta
faktor-faktor yang mendukung atau menghambat keberhasilan program
tersebut.
Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling penting
di antaranya ialah:
• Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah
tujuan yang telah ditentukan
• Melalui efektivitas kurikulum
• Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan kurikulum.
C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurimulum

1. Implementers
Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam
melaksanakan perannya guru hanya menerima kebijakan perumus kurikulum.
Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum maupun
menentukan target kurikulum. Pada fase implementator kurikulum, peran guru
dalam pengembangan kurikulum sebatas hanya menjalankan kurikulum yang
telah disusun (sebelum reformasi pendidikan).
2. Adapters
Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga
sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan
kebutuhan daerah. Dalam fase ini guru memberikan kewenangan untuk
menyelesaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan
kebutuhan lokal.
3. Developers
Guru berwewenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat
menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga
dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana
mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru
dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah,
serta sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.
4. Researchers
Peran guru sebagai peneliti kurikulum. Peran ini dilaksanakan sebagai
bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam
meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanakan peran sebagai
peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen
kurikulum.

Sumber:
Syahril, 2009, Profesi Kependidikan, Padang: UNP PRESS.
Prof.Dr.H.Wina Sanjaya,M.Pd, 2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta:Kencana.
Hernawan ,Asep Herry,2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran,Jakarta :
Universitas Terbuka.
MATERI 3
ADMINISTRASI PESERTA DIDIK

A. Pengertian Administrasi Peserta Didik


Administrasi peserta didik adalah proses pengurusan serta layanan
dalam hal-hal yang berkaitan dengan murid di suatu sekolah mulai dari
perencanaan penerimaan murid baru, pembinaan selama murid berada di
sekolah, sampai dengan murid menamatkan pendidikannya. Administrasi
peserta didik dilaksanakan melalui upaya menciptakan suasana yang kondusif
untuk terjadinya proses belajar yang efektif. Tugas kepala sekolah dan para
guru adalah memberikan layanan dengan memperlihatkan apa yang dibutuhkan,
dirasakan dan dicita-citakan murid dalam batas kewenangan, keinginan serta
peraturan dan ketentuan sekolah yang berlaku. Administrasi peserta didik
merupakan kegiatan pencatatan murid dari proses penerimaan hingga murid
tamat dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah atau sebab lain.
B. Proses Administrasi Peserta Didik
Ada 3 tahapan proses administrasi peserta didik, yaitu:
1. Kegiatan di awal tahun pelajaran
• Penetapan daya tampung
• Penetapan sayarat-syarat murid baru
• Pembentukan panitia penerimaan murid baru
2. Selama tahun pelajaran
• Orientasi murid baru
• Peraturan kehadiran murid baru
• Promosi dan mutasi murid
• Tata tertib sekolah
• Ganjaran dan hukuman
3. Akhir tahun pelajaran
• Pelaksanaan ujian nasional
• Pelaksanaan ujian naik kelas
Menurut Sutisna ( 1991 : 56 ) adapun proses administrasi peserta didik
adalah :
1. Perencanaan dan penerimaan siswa baru
Dalam perencanaan ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu: penetapan
daya tampung sekolah, penetapan syarat calon siswa, penetapan panitia
penerimaan siswa baru, mengadakan publikasi, mempersiapkan formulir
pendaftaran, menerima atau melayani pendaftaran, melaksanakan penyaringan,
pengumuman calon yang diterima, dan membuat laporan pertanggung jawaban.
2. Orientasi siswa baru
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan adalah: memperkenalkan fasilitas
sekolah, memperkenalkan civitas akademika, dan memperkenalkan program
sekolah.
3. Pengaturan disiplin dan tata tertib sekolah
Yang terpenting dalam kegiatan ini adalah bagaimana tegaknya disiplin
yang baik di sekolah dan siswa patuh akan tata tertib sekolah.
4. Pembinaan Kesiswaan
Dalam kegiatan ini, dapat dilakukan melalui empat jalur yaitu organisasi
kesiswaan, latihan kepemimpinan, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan
wawasan wiyata mandala.
C. Instrumen Administrasi Peserta Didik
1. Buku Induk
Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya memuat semua
informasi yang dianggap lengkap mengenai keadaan siswa.
2. Buku Klaper
Buku ini berfungsi untuk membantu buku induk memuat data murid yang
penting-penting. Pengisiannnya dapat diambil dari buku induk tetapi tidak
selengkap buku induk itu.
3. Buku/Daftar Keadaan Siswa
Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan siswa di sekolah.
4. Daftar Hadir Siswa
Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa
mengikuti kegiatan di sekolah.
5. File Penyimpan Berkas Siswa
Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan baik
oleh sekolah, misalnya foto copy STTB, akte kelahiran, surat keterangan pindah
dan sebagainya.
D. Peran Guru Dalam Administrasi Peserta Didik
Diantara peranan guru dalam pengelolaan murid adalah:
1. Guru dapat dilibatkan dalam penerimaan murid baru, dengan menunjuk mereka
sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai
dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.
2. Peranan yang besar dalam masa orientasi dipegang oleh guru kelas satu,
disamping kepala sekolah. Tugas guru adalah membuat murid dapat lebih cepat
beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Peranan guru dalam hal ini sangat
penting, karena kekeliruan dalam orientasi dapat.
3. Untuk pengaturan kehadiran murid di kelas, guru pun mempunyai andil yang
besar.
4. Guru harus mampu menciptakan suasana yang mendorong timbulnya motivasi
murid untuk senantiasa berprestasi tinggi.
5. Guru juga harus berperanan besar dalam menciptakan disiplin sekolah atau
kelas yang baik, karena di sekolah merupakan masa pembentukan disiplin yang
sangat menentukan untuk masa selanjutnya. Untuk membuat murid disiplin,
guru diharapkan mampu menjadi contoh atau panutan bagi murid- muridnya.

Sumber:
Afriansyah, Hade.2019. Administrasi Peserta Didik. Padang
Mulyasa. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sutisna. 1991. Administrasi Pendidikan, Dasar, Teori, dan Praktek
Profesional. Bandung: Andi Offset
MATERI 4
ADMINISTRASI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK) SESUAI
ASN

A. Proses Administrasi PTK


1. Pengadaan
Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi
yang lowong. Perlu diketahui bahwa lowonganya suatu formasi, disamping
disebabkan karena pengembangan lembaga dengan menambah jabatan-jabatan
baru juga disebabkan oleh adanya personil-personil lembaga yang berhenti.
2. Penempatan
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk
menempati suatu posisi atau jabatan. Meskipun tindakan penempatan ini
mengandung unsur uji coba yang menyebabkan adanya tindakan penempatan
kembali namun pada dasarnya penempatan tenaga kependidikan merupakan
tindakan yang menentukan keluaran dan komposisi ketenagaan dilihat dari
kepentingan keseimbangan struktur organisasi pendidikan nasional. tindakan
penempatan merupakan tindakan terpadu antara apa yang dapat tenaga baru
perlihatkan (kerjakan) dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan, kewajiban-
kewajiban dan hal-hal yang ditawarkan dari jabatan tersebut
3. Orientasi
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan
yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatannya.Ada juga yang
berpendapat orientasi adalah suatu proses pemberian pemahaman kepada
peserta, tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan latihan yang sedang
diadakan. Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga
tenaga kependidikan baru dapat bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun
tidak semua orientasi menjamin hasil yang baik. Program orientasi sering juga
disebut dengan induksi, yakni memperkenalkan para pegawai dengan peranan
atau kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan pegawai lain.
B. Kesejahteraan PTK
1. Gaji
Di dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan
bahwa yang dimaksud dengan gaji adalah hak yang diterima oleh guru atau
dosen atas pekerjaannnya dari penyelenggaraan pendidikan atau satuan
pendidikan dalam bentuk financial secara berkala sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Ini berarti bahwa seorang guru (dalam hal ini guru PNS)
akan diberi gaji berupa uang yang dibayarkan secara berkala. Berkala yang
diamsud di sini adalah setiap bulan. Besarnya gaji yang diterima tersebut sesuai
pangkat/golongan dan masa kerja.
2. Tunjangan
Tunjangan profesi diberikan kepada guru yang telah memiliki sertifikat
pendidik yang diankat oleh penyelenggarakan pendidikan dan.atau satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Besarnya tunjangan profesi
adalah sebesar gaji pokok guru tersebut. Tunjangan profesi tersebut
dialokasikan dalam anggaran pendapatan da belanja negara (APBN) dan/atau
anggaran pendapat belanja daerah (APBD). Hal ini dinyatakan dalam pasal 16
ayat 2 dan 3 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen saja, tapi boleh
juga dalam alokasi APBD. Namun sampai tahun 2011 ini pembayaran
tunjangan profesi guru belum dibebankan pada APBD kabupaten/kota.
3. Penghargaan
Pemerintah memberikan sebuah penghargaan di institusi pendidikan
terhadap guru, dosen, kepala sekolah, dan seluruh tenaga pendidik yang
berprestasi. Penghargaan PTK berprestasi ini sebagai penggerak perubahan
dalam kemajuan mutu pendidikan. Pemilihan PTK berprestasi dilakukan
berjenjang mulai dari tingkat satuan pendidikan, kabupaten, provinsi, dan
nasional. Kemudian diseleksi lagi dengan beberapa kriteria sampai terpilih
peringkat 1, 2, dan 3. “Kegiatan pemilihan PTK berprestasi merupakan salah
satu bentuk perhatian pemerintah terhadap para guru, kepala sekolah, serta
pengawas pendidikan.

C. Cuti PTK
1. Cuti Tahunan
Merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang telah bekerja secara terus
menerus selama 1 (satu) tahun. CPNS hanya berhak atas cuti tahunan, kecuali
ditentukan lain oleh pejabat yang berwenang memberikan cuti berdasarkan
pertimbangan kemanusiaan.
2. Cuti Besar
Merupakan hak PNS yang telah bekerja paling kurang 6 (enam) tahun
secara terus menerus.PNS yang akan/telah menjalani cuti besar tidak berhak
lagi atas cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan.
3. Cuti Sakit
Hak Cuti Sakit merupakan hak PNS dan/atau PNS/CPNS wanita yang
mengalami gugur kandungan. PNS yang menderita sakit lebih dari 2 (dua) hari
harus melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah/
puskesmas.
4. Cuti Bersalin
Merupakan hak PNS/CPNS wanita untuk persalinan anaknya yang pertama,
kedua, dan ketiga. Cuti bersalin yang digunakan oleh CPNS wanita untuk
persalinan anaknya yang pertama akan mengurangi hak cuti persalinan setelah
yang bersangkutan menjadi PNS.
5. Cuti Karena Alasan Penting
Merupakan hak PNS. Selama menjalankan cuti karena alasan penting, PNS
yang bersangkutan tidak memperoleh TKPKN.
6. Cuti Bagi PNS yang Sedang Tugas Belajar

Sumber:

Daryanto, H.M. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


Rivai, Moh.1982.Administrasi Pendidikan Dan Supervisi Pendidikan.Bandung: Jenmars

Sukirman, Hartati. 2000. Manajemen Tenaga Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY.


MATERI 5
ADMINISTRASI PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)
SUSUAI ASN

A. Pembinaan Dan Pengembangan PTK


Kemendikbud (2012) Beberapa prinsip yang patut diperhatikan dalam
penyelenggaraan pembinaan tenaga kependidikan ini yaitu:
1. Pembinaan tenaga kependidikan patut dilakukan untuk semua jenis tenaga
kependidikan.
2. Pembinaan tenaga kependidikan berorientasi pada perubahan tingkah laku
dalam rangka peningkatan kemampuan professional.
3. Pembinaan tenaga kependidikan dilaksanakan untuk mendorong meningkatnya
kontribusi setiap individu terhadap organisasi pendidikan atau sistem sekolah.
4. Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diarahkan untuk mendidik dan
melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan/posisi.
5. Pembinaan tenaga kependidikan sebenarnya dirancang untuk memenuhi
tuntutan pertumbuhan dalam jabatan
B. Kenaikan Pangkat PTK
Kenaikan pangkat pegawai negeri sipil diberikan dengan ketentuan sebagai
berikut:
 4 tahun dalam pangkat yang dimiliki dan setiap unsur DP3 sekurang-
kurangnya memperoleh nilai baik dalam tahun terakhir.
 5 tahun dalam pangkat yang dimiliki setiap unsur DP3 sekurang-
kurangnya bernilai cukup dalam tahun terakhir. Kenaikan pangkat
merupakan suatu penghargaan bagi seorang pegawai yang juga
merupakan salah satu bentuk dari promosi.
Jenis-jenis kenaikan pangkat yaitu: Kenaikan pangkat reguler, Kenaikan
pangkat pilihan, Kenaikan pangkat istimewa, Kenaikan pangkat pengabdian,
Kenaikan pangkat anumerta, Kenaikan pangkat dalam tugas belajar, Kenaikan
pangkat menjadi pejabat negara, Kenaikan pangkat dalam penugasan diluar,
Kenaikan pangkat dalam wajib militer, dan Kenaikan pangkat penyesuaian.

C. Evaluasi Kinerja PTK


Penilaian/evaluasi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data sebagai bahan pengambilan keputusan. Evaluasi diperlukan
untuk mengetahui tingkatan suatu objek yang dievaluasi tersebut. Dalam
konteks evaluasi guru /tenaga pendidik, yang menjadi objek evaluasi ialah
guru/tenaga pendidik tersebut. Evaluasi tersebut menganalisis seberapa besar
persentase kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya.
Tujuan pelaksanaanya evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik ialah sebagai
berikut:
1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah.
3. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam
mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru.
4. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru.
5. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya serta
mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran
peserta didik untuk mencapai prestasinya.
6. Menyediakan dasar dalam system peningkatan promosi dan karir guru serta
bentuk penghargaan lainnya.
Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik dibutuhkan adanya rambu-
rambu/konsep evaluasi. Konsepe valuasi disini mencakup syarat system evaluasi,
prinsip pelaksanaan, aspek yang dinilai dalam evaluasi dan perangkat pelaksanaan
evaluasi.
D. Peran Guru Dalam Administrasi PTK
Pegawai negeri adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat
yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau disertai
tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu perundang- undangan
yang berlaku. Seorang calon guru bisa menjadi seorang pegawai negeri jika
telah melalui rekrutmen guru.
Rekrutmen merupakan satu aktivitas manajemen yang mengupayakan
didapatkannya seorang atau lebih calon pegawai yang betul-betul potensial
untuk menduduki posisi tertentu atau melaksanakan tugas tertentu di sebuah
lembaga. Adapun peran guru dalam administrasi kepegawaian menurut
Arikunto, dkk (2008) yaitu :
1. Membuat buku induk pegawai
2. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg,
cuti pegawai, dan lain–lain.
3. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru,
maupun tenaga tata administrasi.
4. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan
tahunan.
5. Membuat laporan data sekolah dan pegawai.
6. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.

Sumber:

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. padang. Arikunto,

Suharsimi, & L. Y. (2008). Manajemen pendidikan. Yogyakarta: Aditya


Media dan FIP UNY.

Marmoah, S. (2018). adminitrasi dan supervisi pendidikan teori dan praktek (2nd ed.).
Yogyakarta: deepublish.
MATERI 6
ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA

A. Pengertian Administrasi Sarana Dan Prasarana


Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional) No. 24 tahun 2007. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang
dapat dipindah-pindah. sarana pendidikan menurut (Tim Penyusun Pedoman
Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) sarana adalah
semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang
bergerak, maupun tidak bergerak, agar pencapaian tujuan pendidikan dapat
berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Menurut Ibrahim Bafadal
(2003:2) sarana pendidikan adalah semua perangkatan peralatan, bahan dan
perabot yang secara langsungdigunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
(Ajar et al., 2006).
Jadi, Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan itu adalah semua
komponen yang secaralangsung maupun tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan untukmencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
B. Proses Administrasi Sarana Dan Prasarana
1. Perencanaan
Suatu kegiatan administrasi yang baik harus diawali dengan suatu perencanaan
yang matang dan baik dilaksanakan demi menghindari kesalahan dan kegagalan
yang tidak diinginkan. Perencanaan yang baik berdasarkan kebutuhan dan
disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingannya.

2. Pengadaan
Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua
keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan dilakukan yaitu: pengadaan tanah, bangunan,
perabot, kendaraan, sarana Pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media
pembelajaran), Alat Kantor (mesin ketik, mesin hitung dan sebagainya) dan
Alat Tulis Kantor ( kertas, tinta, map dan sebagainya) diadakan sesuai ketentuan
yang berlaku.

3. Inventaris
Inventarisasi merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar
barangbarang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku.
Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan pengurusan dan pengawasan
yang efektif terhadap barang-barang milik Negara (atau swasta), dan juga
memberikan masukan bagi efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana, seperti
perencanaan.
4. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan
tanggung jawab dari instansi/pemegang yang satu kepada instansi/pemegang
yang lain. Kegiatan penyaluran barang yang baik meliputi penyusunan alokasi,
pengiriman barang (untuk pusatpusat penyalur) dan penyerahan barang.

5. Pemanfaatan Dan Pemeliharaan


Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari
kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut selalu dalam kondisi baik dan
siap pakai. Kegiatan pemeliharaan ini sangatlah penting agar barang- barang
yang dipakai dapat terawat dengan baik.
6. Penghapusan
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengeluarkan/menghilangkan barang-barang milik Negara dari daftar
inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkan daya pakainya terlalu
singkat maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan dikeluarkan dari
daftar inventaris.

7. Pengawasan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian dapat disusun serangkaian kerja
sebagai berikut:

• Mengikuti proses pengelolaan dari pengadaan sampai penghapusan.


• Menyusun tata cara laporan baik lisan maupun tertulis.
• Mengadakan konsultasi dengan pihak pimpinan bila terjadi atau akan terjadi
penyimpangan dalam pelksanaan, sekiranya penyimpangan ini
menyangkut kebijakan.
• Mengadakan konsultasi dengan pihak pelaksana fungsi masing-masing bila
(kelihatan) terjadi atau akan terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan yang
bersifat teknis.
• Mengadakan koordinasi antara fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi lain.
• Menyusun laporan menyeluruh secara periodik tentang pelaksanaan dari
proses pengelolaan yang terjadi dalam masing-masing fungsi.

C. Peran Guru Dalam Administrasi Sarana Dan Prasarana


Peranan guru dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan
adalah dimulai dengan perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, serta
pengawasan pnggunaan prasarana dan sarana.(Eliyanto, 2013).
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:
1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran
2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran
yang digunakan guru.
3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

Sumber:

Eliyanto, U. B. W. (2013). Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan. Pengaruh Jenjang


Pendidikan, Pelatihan, Dan Pengalaman Mengajar Terhadap Profesionalisme
Guru SMA Muhammadiyah Di Kabupaten Kebumen, 1, Nomor 1, 34–47.

Januartiny. (2015). Administrasi dan Prasarana. Administrasi Sarana Dan Prasarana.

Syahril. (2014). Profesi Kependidikan. Profesi Kependidikan. UNP PRESS.


MATERI 7
ADMINISTRASI KEUANGAN

A. Pengertian Administrasi Keuangan


Administrasi Keuangan adalah upaya pengelolaan mencakupsemua
aktivitas yang berhubungan erat dengan semua system keuangan untuk
mencapai tujuan tiap perusahaanatau organisasi. Menurut para ahli pengertian
administrasi dibagi menjadi 2 yaitu :
• Arti sempit
Administrasi keuangan dalam arti sempit yaitu segala pencatatan masuk
dan keluarnya keuangan untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kerja yang
berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan.
• Arti Luas
Administrasi keuangan menurut arti luas yaitu kebijakan dalam
pengadaan dan penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi
kerja yang berupa kegiatan perencanaan, pengaturan pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan.
Menurut Ubben, Hughes & Norris (dalam Nurhizrah Gistituati, 2012:
150) kegiatan menajemen keuangan sekolah cukup variatif, mulai dari yang
sangat sederhana, yaitu perencanaan keuangan yang sangat sederhana, sampai
pada pengelolaan keungangan yang sangat kompleks, akibat dari perencanaan
kegiatan yang kompleks.
B. Proses Administrasi Keuangan
1. Penyusunan RPS
• Pentingnya Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).
• Arti Perencanaan Sekolah/RPS.
• Tujuan Rencana Pengembangan
• Sistem Perencanaan Sekolah (SPS).
• Tahap-tahap Penyusunan Rencana
2. Penyusunan RKAS
• Memberikan arah yang jelas terhadap program sekolah
• Merencanakan kegiatan-kegiatan sekolah di masa yang akan datang
• Menjamin tercapainya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi pendanaan pada
kegiatan-kegiatan sekolah.
• Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan.
• Mengoptimalakan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dan hal
dukungan dan pengawasan.
• Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat beserta hal
dukungan financial.
• Menjamin tercapainya penggunaan sumber dana secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkesinambungan.
3. Penggunaan Administrasi Keuangan
Setelah memahami pengertian administrasi keuangan dan fungsinya,
tentunya kita juga perlu mengetahui apa saja manfaat administrasi keuangan
tersebut. Secara umum, setidaknya ada tiga manfaat dari administrasi keuangan,
yaitu:
• Pencatatan penerimaan dan pengeluaran suatu organisasi menjadi lebih
teratur.
• Penggunaan dana organisasi menjadi lebih terkendali, lebih
terkoordinasi, dan lebih bermanfaat.
• Dengan adanya administrasi keuangan maka potensi terjadinya
kekeliruan pembuatan laporan keuangan dapat diminimalisir.
4. Pertanggung Jawaban
Tanggung jawab yang paling penting dari menajer sekolah terhadap
pemerintah, dan juga terhadap komite sekolah, masyarakat, serta guru-guru
adalah laporan mengenai kondisi keuangan sekolah. Penerimaan dan
pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
secara rutin oleh manajer sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
C. Pemeriksaan Dan Pelaporan
1. Pemeriksaan Keuangan
Pemeriksaan keuangan adalah rangkaian perbuatan penelitian atas
penggunan faktor dalam proses administrasi sebagaimana ditetapkan dalam
jumlah anggaran, untuk menjamin penggunaan faktor uang tersebut sah dan
efisien.
2. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Tanggung jawab yang paling penting dari menajer sekolah terhadap
pemerintah, dan juga terhadap komite sekolah, masyarakat, serta guru-guru
adalah laporan mengenai kondisi keuangan sekolah. Laporan
pertanggungjawaban keungan ini penting, agar pemerintah atau masyarakat
pemberi dana tahu untuk apa saja uang yang telah diberikan ke sekolah
dimanfaatkan, apakah kegiatan yang didukung oleh dana tersebut terlaksana
atau terimplementasikan sebagaimana yang direncanakan, serta bagaimana hasil
kegiatan yang didukung oleh dana tersebut, dan bagaimana dampaknya
terhadap pelaksanaan tugas utama sekolah, yaitu pembelajaran peserta didik.
D. Peran Guru Dalam Administrasi Keuangan
Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi hal-hal
sebagai berikut:
• Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
• Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
• Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
• Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
• Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah
(RAPBS).
• Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
• Menyetorkan pajak PPN dan PPH.

Sumber:

Afriansyah, H. (2019). Administrasi Keuangan. Padang:OSF.io. Kumalasari, D. A. (2014).


Perancangan Sistem Informasi Administrasi Keuangan Sekolah Berbasis
Multiuserpada Madrasah Tsanawiyahal Uswah Bergas. JurnalMahasiswa
STEKOM Semarang

Wijaya, D. (2013). Implikasi Manajemen Keuangan Sekolah Terhadap Kualitas Pendidikan.


David Wijaya
MATERI 8
ADMINISTRASI HUSEMAS (HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN
MASYARAKAT)

A. Pengertian Administrasi Husemas


Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu
sarana yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha
mengadakan pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di
sekolah.
Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat
untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan
pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama masyarakat dalam
peningkatan dan pengembangan sekolah. Definisi diatas mengandung beberapa
element penting, sebagai berikut:
• Adanya kepentingan yang sama antara sekolah dan masyarakat
• Untuk memenuhi harapan masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta
dalam pengembangan sekolah
• Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerjasama yang baik, melalui
komunikasi dua arah yang efisien.
B. Prinsip Dan Teknik Administrasi Husemas
1. Prinsip administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
1) Integrity
2) Continuity
3) Simplicity
4) Coverage
5) Constructiveness
6) Adaptability
2. Teknik administrasi hubungan sekolah dan masyarakat
a. Teknik Tertulis
• Buku kecil pada permulaan tahun ajaran
•Pamflet
•Berita kegiatan murid
•Catatan berita gembira
•Buku kecil tentang cara membimbing anak
b. Teknik lisan
• Kunjungan rumah
• Panggilan orang tua
• Pertemuan
• Teknik Peragaan
• Teknik Elektronik

C. Proses Administrasi Husemas


1. Penyusunan Program
Penyusunan program husemas memperhatikan dana yang tersedia, ciri
masyarakat, daerah jangkauan, sarana atau media, dan teknik yang akan
dilaksanakan dalam mengadakan hubungan dengan masyarakat. Jika
perencanaan tidak memperhatikan hal-hal tersebut, dikhawatirkan kegiatan
tersebut tidak akan mencapai sasaran yang di inginkan.
2. Pelaksanaan/ pengorganisasian
Pada dasarnya semua komponen sekolah dan pelaksanaan husemas. Oleh
karena itu, tugas-tugas mereka perlu dipahami dan ditata, sehingga
penyelenggarahusemas dapat berjalan efektif dan efisien.
Dalam pelaksanaan husemas perlu diperhatikan koordinasi antara berbagai
bagian dan kegiatan, dan di dalam penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi.
3. Pengawasan
Pengawasan pada administrasi hubungan sekolah dan masyarakat dapat
berupa evaluasi. Husemas dapat dievaluasi melalui dua kriteria, yaitu:
• Efektifitas, yaitu sejauh apa tujuan tercapai
• Efisiensi, yaitu mengenai sumber dan potensi dengan baik.

D. Peran Personil Sekolah Dalam Administrasi Husemas


Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di sekolah
menengah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan husemas
itu, yaitu :

1. Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas.


2. Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat.
3. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya (kode
etik guru)

Sumber:

Nurhizrah Gistituati. 2013. Menajemen Sekolah: Menajemen Program Non Akademik Dan
Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat. Padang: UNP PRESS.
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. 1990. Administrasi Pendidikan Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wijiono. 1989. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.
M. Ngalim Purwanto. 2012. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
MATERI 9
ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS

A. Pengertian Administrasi Layanan Khusus


Administrasi layanan khusus adalah memberi layanan secara khusus
atau suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses mengajar
dikelas, tetapi secra khusus diberikan oleh sekolah kepada siswanya agar
mereka lebih optimal dalam pelaksanaan belajar, ( Yulaini, 2017:34).
Administrasi layanan khusus adalah memberi layanan secara khusus
atau suatu usaha yang tidak langsung yang berkenaan dengan proses belajar
mengajar di kelas. Tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada siswanya
agar mereka dapat lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar, (Rizkita
dan Hade, 2019:2).
Administrasi layanan khusus ini dibuat untuk mempermudah
pembelajaran dan juga dapat membantu siswa melaksanakan kebutuhan khusus.
Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk
memperlancar kegiatan pelaksanaan sekolah dan mencapai tujuan pendidikan di
sekolah.
B. Jenis-Jenis Layanan Khusus Dan Pengelolaannya
1. Pustaka
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada
peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran
di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi
layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Dengan adanya pustakaan anak
dapat mencari informasi informasi baru dan mempelajari pembelajaran baru
melalui buku-buku yang ada di dalam perpustakaan. Perpustakaan dibuat untuk
mencapai tujuan pendidikan.

Perpustakaan dapat berfungsi sebagai berikut:

• Fungsi pendidikan
• Fungsi informasi
• Fungsi rekreasi
• Fungsi penelitian
• Fungsi penyaluran hobby
• Fungsi penanaman rasa tanggung jawab
2. Labor
Laboratorium ini merupakan suatu pembelajaran yang berkaitan dengan
penelitian, penemuan kegiatan kerja ilmiah seperti pratikum, observasi,
penelitian, demokrasi dan pembuatan model-model dalam rangka kegiatan
belajar mengajar.

Di mana laboratorium ini banyak macamnya seperti laboratorium untuk IPA


( laboratorium kimia, fisika, dan biologi). Dan ada juga laboratorium untuk IPS,
dan ada juga laboratorium untuk teknik ( laboratorium digunakan untuk
workshop atau bengkel kerja.

3. UKS
UKS atau usaha kegiatan sekolah merupakan suatu sarana untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat, dimana disini anak-anak diajar untuk
dapat mengetahui obat-obat apa saja yang bisa menyembuhkan penyakit-
penyakit yang dialami, dan disini juga anak-anak diajari untuk menjadi dokter
cilik, di UKS anak-anak yang sakit dapat berobat dan beristirahat.

4. Kafe
Kafe/warung merupakan suatu sarana untuk menunjang pembelajaran anak
yang dimana kafe ini juga anak-anak dapat mengisi perutnya yang kosong
untuk kelancaran pembelajarannya.
5. Sarana Ibadah
Sarana ibadah ini merupakan suatu tempat beribadah untuk siswa dan guru,
dengan didirikannya sarana ibadah siswa dan guru dapat meningkatkan
ketakwaannya kepada kepercayaannya masing-masing.
6. Koperasi
Dimana yang kita ketahui koperasi ini suatu sarana yang dapat menjual
semua kebutuhan kebutuhan siswa dan guru, disini anak-anak dididik untuk
berwirausaha hal ini sangat berfungsi untuk melatih anak menjadi dewasa dan
mandiri.
7. Transportasi
Sarana transportasi bagi peserta didik merupakan sarana penunjang untuk
kelancaran proses belajar mengajar.Peserta didik akan merasa aman dan dapat
datang atau pulang dengan waktu yang tepat. Transportasi yang disediakan oleh
pihak sekolah sangatlah diperlukan terutama bagi peserta didik ditingkat
prasekolah (tingkat pendidikan TK/PAUD) dan sekolah dasar (SD).
Penyelenggara transportasi sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang
bersangkutan atau pihak swasta

C. Peran Guru Dalam Administrasi Layanan Khusus


Menurut penjelasan Yolanda dan Hade. Peranan guru dalam administrasi
layanan khusus adalah:
1. Keterlibatan guru dalam administrasi perpustakaan misalnya
memperkenalkan buku-buku kepada siswa.
2. Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang menentukan baik
buruknya suatu koleksi buku-buku perpustakaan.
3. Mempromosikan perpustakaan baik pemakaian maupun untuk
pembinaannya.

Sumber:
Yulaini, Erma. 2017. Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap administrasi
sekolah dalam kegiatan kuliah kerja lapangan ( KKN) Universitas PGRI
Palembang. Jurnal administrasi pendidikan, Vol,XXVI.No, 2. Universitas PGRI
Palembang.

Rizkita, nur Rifani, dan Hade Afriansyah. 2019. Administrasi layanan khusus.
Universitas Negeri Padang
Yolanda, rona dan Hade Afriansyah. Administrasi layanan khusus peserta didik.
Universitas Negeri Padang
MATERI 10
ADMINISTRASI KETATAUSAHAAN SEKOLAH

A. Pengertian Administrasi Ketatausahaan Sekolah


Menurut penjelasan Yulaini ( 2017: 33), Pada hakikatnya, administrasi
tata usaha adalah kegiatan melakukan pencatatan untuk segala sesuatu yang
terjadi dalam organisasi untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi
pimpinan. Sedangkan Pengertian tata usaha ialah segenap kegiatan pengolahan
surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat,
mengolah, menggandakan, megirim dan menyimpan semua bahan keterangan
yang diperlukan oleh organisasi.
Tata usaha merupakan sebagai kegiatan melakukan penentuan segala
sesuatu yang terjadi di dalam organisasi, untuk digunakan sebagai bahan
keterangan oleh pimpinan, yang meliputi segenap kegiatan mulai dari
pembuatan, pengelolahan, penataan sampai dengan semua penyiapan bahan
keterangan yang di perlukan oleh organisasi.
B. Proses Administrasi Ketatausahaan Sekolah
1. Persuratan / penataan surat
• Membuat nomor agenda surat masuk dan keluar
• Mengisi buku agenda surat masuk dan keluar
• Mengangandankan/ tikrey surat atau dokumen sekolah
• Mengisi buku ekspedisi
• Menyimpan arsip dan menyampaikan surat
• Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen surat keputusan, laporan
dan lainnya
• Membantu kelancaran administrasi sekolah
• Membuat administrasi bendahara
• Membuat administrasi kepegawaian
• Menyimpan dan menjaga kerahasiaan data-data sekolah
• Tugas pokok pengelolaan perpustakaan

2. Kearsipan/ penataan arsip


a. Sistem penataan arsip
• Berdasarkan masalah
• Berdasarkan abjad
• Berdasarkan tanggal
• Berdasarkan nomor
• Berdasarkan wilayah

b. Prosedur penataan arsip

• Meneliti arsip yang akan disimpan


• Mengelompokkan arsip
• Meneliti kesesuaian lampiran
• Mengklasifikasi arsip
• Mengindeks arsip dengan cara memberikan ciri khas atau tanda suatu arsip

• Menyusun arsip sesuai dengan sistem penyimpanan menurut pola

C. Tata Ruang Kantor Sekolah


Tata ruang kantor merupakan penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan
ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan
suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi
pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak. Penataan ruang kantor
dapat pula didefinisikan sebagai penempatan alat alat atau mesin mesin serta
pengaturan tempat kerja bagi para pegawai sehingga diperoleh efisiensi.

a. Asas jarak pendek


Menata letak meja meja dengan jarak antar meja tidak terlalu lebar,
sehingga pergerakan antar karyawan dapat lebih cepat. Jarak antar meja yang
dahulu dapat mengakibatkan perlunya beberapa langkah untuk mencapai kemeja
lainnya dibandingkan dengan jarak meja yang tidak terlalu lebar

b. Asas rangkaian kerja

Penempatan para pegawai dan peralatan menurut urutan pekerjaan


menjadikan pekerjaan menjadi lebih cepat dan tidak membuat berseliweran
pegawai lainnya, karena pengaturan mejanya sudah teratur

c. Asas penggunaan segenap ruang kerja

Tidak ada ruangan atau luas ruang yang tidak dimanfaatka, jika ada ruang
yang kosong maka bisa ditempatkan pot bunga, akuarium da lain-lain di sana agar
terlihat nyaman dan asri

d. Asas perubahan susunan ruang kerja

Apabila di kantor ada perkembangan baik pada pekerja ataupun pegawai


tata ruang dapat diubah dengan mudah dan cepat
Sumber:

Yulaini, Erma. 2017. Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap administrasi


sekolah dalam kegiatan kuliah kerja lapangan ( KKN) Universitas PGRI
Palembang. Jurnal administrasi pendidikan, Vol,XXVI.No, 2. Universitas PGRI
Palembang.

Afransyah, Hade. Administrasi tata usaha. Universitas negeri Padang

Muslikhah, Riana. 2015. Tata Ruang Kantor.


MATERI 11
KONSEP DASAR, PRINSIP DAN PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN

A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan


1. Pengertian
Di dunia pendidikan di Indonesia istilah supervisi baru dikenal pada tahun
60-an. Dimana Supervisi ini secara etimologis berasal dari bahasa inggris “to
supervise” atau mengawasi. Selain itu juga ada beberapa sumber lainnya
menyatakan bahwa supervisi berasal dari dua kata, yaitu“super” dan “visi”.
Dimana super berarti lebih dan visi adalah kemampuan melihat. Dalam dunia
pendidikan kepala sekolah digambarkan sebagai seorang “expert” dan
“superior” , sedangkan guru digambarkan sebagai orang yang memerlukan
kepala sekolah.
Supervisi dapat diartikan sebagai suatu aktifitas pembinaan yang telah
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai serta staf sekolah lainnya
dalam melakukan pekerjaan secara efektif sehingga memperoleh hasil yang
baik.supervisi merupakan suatu proses yang diterapkan terhadap suatu
pekerjaan yang telah dilaksanakan bahkan menilai dan mengoreksi pekerjaan
tersebut agar sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sejak awal.
2. Tujuan

a. Memberikan bantuan kepada guru agar dapat memahami tujuan dari


pendidikan yang diberikan di sekolah, selain itu juga memberikan bantuan
kepada guru agar tidak hanya berfokus pada bidang studynya tetapi juga
harus mengetahui tujuan akhir dari pendidikan.
b. Membantu Guru dalam memahami siswanya serta kebutuhan siswanya.
Sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.

c. membantu guru agar nantinya dapat menjadi seorang pemimpin yang baik
yang dapat bekerjasama dan membantu orang lain yang kurang mampu atau
yang memerlukan bantuan tanpa harus memaperkan kehebatannya.

d. Membantu menemukan kelebihan yang dimiliki oleh guru dan memberikan


tanggung jawab kepada guru tersebut sesuai kemampuannya tanpa harus
mencari kelemahannya.

e. Memberikan motivasi kepada guru agar lebih baik lagi saat tampil di
hadapan para siswanya. Jika terdapat kekurangan maka akan diperbaiki
secara bersama-sama.
B. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
Ruang lingkup yang dimaksud disini adalah wilayah, daerah atau tepatnya
sasaran yang menjadi objek untuk disupervisi. Kegia- tan pokok supervisi adalah
melakukan pembinaan dan pengembangan kepada seluruh staf sekolah khususnya
guru, agar kualitas pembelajaran meningkat. Dengan meningkatnya kualitas
pembelajaran diharapkan hasil belajar siswa juga meningkat, dan itu berarti kualitas
out put sekolah akan meningkat pula.
Supervisi akademik menitik beratkan pada pengamatan supervisor pada
masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan
kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu.
Supervisi adminisitasi, yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-
aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya
pembelajaran. Supervisi lembaga, yang menebarkan atau menyebarkan objek
pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada di lingkungan sekolah. Jika
supervisi akademik dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran maka
supervisi lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja
sekolah secara keseluruhan.
C. Prinsip Supervisi Pendidikan
1. Ilmiah ( scientific)
Supervisi hendaknya dilaksanakan secara teratur, berencana dan continyu. ini
berarti pelaksanaan supervisi itu bukan sekehendak hati supervisor saja, tetapi juga
direncanakan sedemikian rupa dan dilaksanakan secara kontinyu sesuai dengan apa

yang telah direncanakan, kemudian supervisi yang dilakukan itu berdasarkan data yang
diperoleh melalui observasi yang nyata dan bukan rekaan atau tafsir supervisor belaka.
dengan demikian data yang digunakan sesuai apa adanya terakhir supervisi yang
dilakukan itu hendaknya menggunakan instrumen yang dapat memperbaiki informasi.
sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar
instrumen tersebut dapat berupa angket, pedoman observasi dan lain-lainnya.

2. Demokrasi
Supervisi dalam melaksanakan supervisi hendaknya menjunjung tinggi asas
musyawarah, jika akan memutuskan sesuatu yang ada kaitannya dengan guru
sebaiknya dalam proses pengambilan keputusannya melibatkan guru, agar
dalam pelaksanaannya tidak banyak menemui hambatan. perilaku ini juga
mencerminkan bahwa supervisor memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta
sanggup menerima pendapat orang lain.
3. Kooperatif
Memberikan bantuan kepada guru dalam menemukan kesulitan dan masalah
yang dihadapi siswanya dan mencarikan solusinya. Dalam pelaksanaan
supervisi hendaknya terdapat kerjasama di antara staf sekolah. kerjasama
diarahkan kepada pengembangan usaha bersama dalam rangka meningkatkan
situasi belajar mengajar.

Sumber:

Sahertian. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia . Jakarta: Rineka cipta.

Rahmi, Vika yunalia dan afriansyah, Hade. 2019. Konsep dasar supervisi pendidikan.
Universitas negeri Padang

Risnawati, 2014. Administrasi dan supervisi pendidikan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo


MATERI 12
PROSES DAN TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

A. Proses Supervisi Pendidikan


1. Proses
Supervisi merupakan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan yang teratur dan
beraturan serta berhubungan satu sama lain dan diarahkan kepada suatu tujuan. Secara
garis besar kegiatan dalam proses supervisi dapat dibagi atas empat, yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi dan tindak lanjut.
Perencanaan supervisi perlu disusun oleh supervisor agar pelaksanaan supervisi
dapat terarah mengingat perencanaan merupakan pedoman dan arah dalam
pelaksanaan, Tahapan perencanaan terdiri dari tahap penyusunan dan tahap persiapan:

a) Tahap penyusunan

• Penyusunan program tahunan

✓ Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelum dan kebijakan bidang pendidikan


✓ Mengelola dan menganalisis hasil pengawasan sebelumnya
✓ Merumuskan rancangan program tahunan
✓ Mengkoordinasikan rancangan program
✓ Memantapkan dan menyempurnakan rancangan program

b) tahap persiapan
• Dalam tahap ini yang perlu dipersiapkan:
✓ Format/instrumen supervisi.
✓ Materi pembinaan/supervisi.
✓ Buku catatan.
✓ data supervisi/pembinaan sebelumnya.
2. Pelaksanaan supervisi pendidikan
a. Pengumpulan data
b. Penilaian
c. Deteksi kelemahan
d. Memperbaiki kelemahan
e. Bimbingan dan pengembangan
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sudah dicapai hal-hal yang
sudah dilakukan dan hal yang belum dilakukan. Evaluasi supervisi dilakukan untuk
semua aspek, meliputi evaluasi hasil proses dan pelaksanaan. Teknik evaluasi
dilakukan, wawancara, angket, evaluasi penampilan dan tingkah laku guru, kunjungan
kelas, dan memperhatikan reaksi dan pendapat pihak ketiga seperti sesama guru,
pegawai dan orang tua.
4. Tindak lanjut
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan pengawasan proses
pembelajaran. Tindak lanjut merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang
disampaikan oleh pengawas atau kepala satuan pendidikan tentang pendidik yang
menjadi sasaran kepengawasannya.

B. Teknik Supervisi Pendidikan


1. Teknik Individu
✓ Kunjungan Dan Observasi Kelas
✓ Individual Conference
✓ Kunjungan Antar Guru-Guru
✓ Evaluasi Diri
✓ Supervisory Buletin
✓ Profesional Reading
✓ Profesional Writing

2. Teknik kelompok
✓ Rapat Staf Sekolah
✓ Orientasi Guru Baru
✓ Curriculum Laboratory
✓ Panitia
✓ Perpustakaan Profesional
✓ Demonstrasi Mengajar
✓ Lokakarya
✓ Field Trips For Staff Personnels
✓ Pannel Or Forum Discussion
✓ In Service Training
✓ Organisasi Profesional

Sumber:

Gunawan, Ary H. 2002. Administrasi Sekolah. Jakarta. Rineka Cipta


Wardi, Anisa Meydi. 2019. Proses dan teknik supervisi pendidikan. Universitas negeri Padang
Handayani, Tut Wuri. 2008. Metode dan teknik supervisi. Direktorat tenaga kependidikan

direktorat jenderal peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai