Disusun Oleh :
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan ini dibagi menjadi dua, yakni tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Manajemen PNF. Tujuan khususnya adalah untuk memahami dan
memberi contoh tentang perencanaan pada satuan Pendidikan Luar Sekolah.
1.4 MANFAAT
a. Menambah wawasan mengenai pendidikan Nonformal
b. Mengetahui indikator atau langkah – langkah dari sebuah perencanaan
c. Mengetahui sebuah contoh dari perencanaan pada satuan Pendidikan Luar
Sekolah
d. Mengetahui beberapa teori dalam perencanaan
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan merupakan suatu proses awal yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan bisa diartikan dengan pengunaan
sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainnya untuk mencapai
tujuan.
Hasil analisis studi kelayakan ini, memberi gambaran situasi atau keadaan
lokasi menurut aspek-aspek yang diteliti. Selanjutnay dapat disusun alternatif-
alternatif sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
- Merumuskan Tujuan.
Sasaran adalah hasil yang akan peroleh pada akhir kegiatan operasional.
Sasaran adalah penggambaran hal yang ingin diwujudkan melalui
tindakantindakan yang diambil sekolah guna mencapai tujuan (target terukur).
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh sekolah atau unit
yang ada di sekolah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun
waktu satu tahun.Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, yaitu
ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun
bersangkutan. Setiap sasaran disertai target masing-masing. Sasaran
diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara
berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Rumusan sasaran
yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Sasaran harus sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku serta sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah pusat, propinsi,
maupun kabupaten/kota.
b. Sasaran ditetapkan mengacu pada dan merupakan milestone pencapaian
visi, misi, tujuan sekolah, strategi, serta kebijakan dan tujuan yang
dituangkan dalam Renstra Sekolah.
c. Sasaran harus dapat dijabarkan ke dalam sejumlah indikator kinerja.
d. Sasaran harus mengacu pada masalah-masalah yang teridentifikasi dalam
telaah diri dan merupakan upaya yang dikembangkan untuk menjawab
isu-isu stratejik.
e. Sasaran harus merupakan tindak lanjut dari pengalaman atau
permasalahan yang teridentifikasi pada tahun sebelumnya.
f. Spesifik, sasaran menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, dan
bukan cara pencapaiannya.
g. Dapat dinilai dan terukur, sasaran harus terukur dan dapat digunakan
untuk memastikan apa dan kapan pencapaiannya.
h. Menantang namun dapat dicapai, tetapi tidak boleh mengandung target
yang tidak layak.
i. Berorientasi pada hasil, sasaran harus mensepesifikasikan hasil yang
ingin dicapai.
d. Jumlah peserta
e. Narasumber dll.
Untuk keberlanjutan program PLS ini, perlu dilakukan pelatihan bagi tenaga
setempat dalam beberapa jenis pengetahuan dan keterampilan yang memang
diperlukan. Dalam hal ini perlu diidentifikasi tenaga-tenaga yang dapat dilatih
sebagai calon pelatih.
2.3 Contoh dari perencanaan pada satuan Pendidikan Luar Sekolah
a. Pelaksanaan kegiatan
Apa yang telah direncanakan, kini saatnya dilaksanakan. Mungkin saja dapat
terjadi perubahan-perubahan yang diperlukan bilamana kenyataan lapangan ada
sesuatu yang sulit untuk dilaksanakan.
Penerapan perencanaan :
5) Narasumber
7) Pelaksanaan Kegiatan
8) Evaluasi Program
a) Studi Kelayakan
Pusat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus “Esya” didirikan pada tahun
2004 yang pada awal didirikannya beralamatkan di Pondok Jati AF/12
Sidoarjo. Namun status gedung masih belum milik lembaga melainkan masih
menyewa, oleh karena itu pada tahun 2008 owner memutuskan untuk pindah
di Pondok Jati AA/1 Sidoarjo agar Pusat Terapi ABK memiliki gedung sendiri
guna menunjang kualitas lembaga. Lokasi tersebut dipilih karena strategis dan
berada pada pusat kota sehingga mudah untukditempuh. Selain itu harga tanah
dilokasi tersebut terhitung sangat ekonomis.
1) Strengths (kekuatan)
a. Dalam hal pendidik (terapis) yang berkompeten dalam hal menyusun
pembelajaran, menerapkan pembelajaran hingga mengeevaluasi
pembelajaran.
b. Metode pembelajaran yang berbeda dari yang lain, di Pusat Terapi
ABK “Esya” ini menggunakan metode ABA (Applied Behavior
Analysis) yaitu aplikasi sistematik dari prinsip perilaku dan
hubungannya dengan lingkungan untuk meningkatkan perilaku
signifikan secara sosial. Jadi di Pusat Terapi ABK sangat
mengedepankan perilaku anak agar saat terjun ke lingkungan atau
bersosial mereka (peserta didik) tidak merasa berbeda, bahkan merasa
percaya diri. Tujuan menerapkan metode pembelajaran itu adalah agar
anak membangun karakter yang berkualitas sehingga menjadi anak
yang berkarakter.
2) Weakness (Kelemahan)
a. Pendidik tidak memiliki basic pendidikan untuk anak berkebutuhan
khusus, sehingga pendidik harus belajar secara otodidak mengenai
anak berkebutuhan khusus.
b. Kelemahan selanjutnya ialah sarana prasaran yang terbatas karena
sebagian APE (Alat Peraga Edukatif) dibuat oleh pendidik (terpis)
yang dianggap kurang terstandarisasi.
3) Opportunities (Kesempatan)
Pusat Terapi ABK “Esya” mentapkan lokasi terapi berada di Pondok Jati
AA/1, walaupun terdapat beberapa sisi negatif yang telah dijelaskan pada studi
kelayakan tadi, tetapi dari lokasi tersebut juga mempunyai sisi positif. Oleh
karena itu owner pusat terapi ABK “Esya” menetapkan lokasi yang telah
dipertimbangkan secara matang.
d) Merumuskan Tujuan
Pusat Terapi ABK “Esya”, lembaga ini memiliki tujuan, visi dan misi
1) Tujuan
Membantu anak-anak berkebutuhan khusus agar anak berkebutuhan khusus
memiliki kemampuan, karakter dan bina diri yang baik agar dapat mandiri,
tidak minder dan berkehidupan selaras dengan anak normal lainnya dimasa
yang akan datang.
2) Visi
Menjadikan anak berkebutuhan khusus memiliki masa depan yang gemilang.
3) Misi
Mendidik anak berkebutuhan khusus memiliki kemandirian dan mampu
menyesuaikan diri dengan dunia luar.
e) Sasaran
g) Penyampaian
h) Pembagian Perencanaan
1) Rencana Strategis
Rencana dalam waktu 5-10 tahun yang diinginkan Pusat Terapi ABK
“Esya” adalah memperbaiki atau merenovasi bangunan agar kenyamanan dan
keamanan pendidik serta peserta didik. Selain itu Pusat Terapi ABK “Esya”
menginginkan untuk meningkatkan sarana prasarana, misalnya terdapat
tempat bermain yang layak, ruang kelas yang baik. Pusat Terapi ABK “Esya”
juga memiliki rencana untuk membuka daycare atau tempat penitipan anak.
Rencana ini sudah mulai dirancang sehingga dalam waktu 5-6 tahun lagi
Pusat Terapi ABK “Esya” ini sudah mulai berkembang menjadi day care
“Esya”.
2) Rencana Operasional
Kegiatan Investasi
Peningkatan kualitas penelitian tindakan Pelatian penelitian tindakan kelas
kelas (output) untuk pendidik
Penyediaan jumlah referensi
penunjang PTK
Peningkatan peringkat dalam kejuaraan Pelatihan pembimbingan bagi
melukis dan mewarnai pendidik
Penyediaan lukisan peserta didik
dari tempat terapi lain yang telah
berhasil memenangi lomba lukis dan
mewarnai
Peningkatan peserta didik dalam life skills Peningkatan jumlah pendidik yang
berkompeten dan sesuai dengan
bidang
Menyediakan fasilitas atau ruang
untuk anak megembangkan
potensinya
b) Rencana tetap
EVALUASI
Pengevaluasian dalam lembaga Esya ini dilakukan dengan cara dilakukan setiap 3
bulan sekali, mulai dari kegiatan akademik dan kegiatan non akademik, sehingga program
dapat di lihat dari segi efektivitas, kelayaakan, efesien dan relevansinya.
DAFTAR PUSTAKA
Stoner dan Wankel (1986 :189). Dalam buku Siswanto, H.B, 2013. (Buku Pengantar
Manajemen), Bandung. Bumi Aksara.
(Catanese dan Snyder, 1996 :51). Dalam buku Siswanto, H.B, 2013. (Buku Pengantar
Manajemen), Bandung. Bumi Aksara.