Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
1B – Manajamen Pendidikan
2021
i
PEMBAHASAN
1. Perencanaan Pendidikan
1
3. Fattah (2001: 50), Perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil
untuk melakukan tindakan selama waktu tertentu agar penyelenggaraan
pendidikan menjadi lebih efektif dan efesien serta menghasilkan lulusan yang
bermutu, dan relevan dengan kebutuhan pembangunan
B. Karakteristik Perencanaan
Karakteristik perencanaan pendidikan secara dinamis memiliki ciriciri
sebagai berikut:
2
D. Pendekatan dalam Perencanaan Pendidikan
Perencanaan dan manajemen pendidikan diarahkan untuk dapat membantu:
3
Kedua, perencanaan manajerial. Perencanaan ini ditujukan untuk
mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efesien.
Ketiga, perencanaan operasional, adalah perencanaan memusatkan
pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan
dari rencana strategik.
3. Dilihat dari besaran perencanaan pendidikan.
4
1. tahapan penetapan tujuan
2. penyusunan premis-premis
3. pengambilan keputusan
4. penetapan serangkaian tindakan
5. evaluasi hasil
2. Pengorganisasian Pendidikan
A. Pengertian pengorganisasian
Istilah organisasi dan pengorganisasian. Kedua istilah tersebut secara
etimologi berasal dari bahasa Inggris yaitu organization (organisasi) dan
organizing (pengorganisasian). Kata organisasi sama dengan lembaga,
organisasi juga dapat diartikan sebagai suatu perkumpulan atau perhimpunan
yang terdiri dari dua orang atau lebih punya komitmen bersama dan ikatan
formal mencapai tujuan organisasi, dan di dalam perhimpunannya terdapat
hubungan antar anggota dan kelompok dan antara pemimpin dan angota yang
dipimpin atau bawahan (Beach and Reinhartz, 2004; Bush and Middlewood,
2005).
5
5. Longenecker (1972): Pengorganisasian adalah aktivitas menetapkan
hubungan antara manusia dan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan.
6. Connor (1974) : Pengorganisasian adalah aktivitas melayani proses kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7. Flippo dan Musinger (1975): Pengorganisasian adalah kegiatan merancang
dan menetapkan komponen pelaksanaan suatu proses kegiatan.
8. Fatah (2001: 71), menjelaskan bahwa pengorganisasian dapat dikatakan
sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil,
membebankan tugastugas kepada orang yang sesuai kemampuannya, dan
mengalokasikan sumberdaya serta mengkoordinasikannya dalam rangka
efektifi tas pencapaian tujuan organisasi.
B. Ciri-ciri pengorganisasian.
1. Pengorganisaian berkaitan dengan upaya pimpinan untuk memadukan dan
menyerasikan sumberdaya manusia dan non sumberdaya manusia yang
dibutuhkan.
6
C. Proses Pengorganisasian
Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995: 7 - 12) mengambil pendapat Ernest Dale
tentang 4 langkah mendasar dalam proses pengorganisasian, yaitu:
Ada dua aspek utama dalam proses penyusunan struktur organisai, yaitu:
7
E. Unsur dalam struktur organisasi mengandung , yaitu:
1. Spesialisasi Kerja. Pembagian tugas dalam organisasi didasarkan atas
keahlian dan kemampuan sumber daya manusia. Individu, kelompok-
kelompok dan tugas-tugas diintegrasikan menjadi satu kesatuan.
Menurut Robbins dan Coulter (1999: 282), spesialisasi kerja merupakan
tingkat dimana tugas-tugas dibagi menjadi pekerjaan-pekerjaan secara
terpisah.
2. Standarisasi. Standarisasi kegiatan dan kerja merupakan prosedur-prosedur
yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang ada di
perencanaan.
3. Koordinasi. Koordinasi merupakan proses menyatukan unit-unit kerja ke
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien. Jadi
koordinasi menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-
fungsi satuan kerja.
4. Sentralisasi dan Desentralisasi dalam pembuatan keputusan. Menunjukkan
posisi kewenangan dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan
keputusan organisasi disentralisasikan atau didesentralisasikan.
5. Ukuran Satuan Kerja. Menunjukkan jumlah karyawan dalam kelompok kerja.
8
Hoy dan Miskel (2014: 342), power is the ability to get others to do what
you want them to do. Kekuasaan sebagai kemampuan untuk membujuk
orang lain untuk melakukan apa yang anda inginkan dari mereka.
Robbins (2002: 182), kekuasaan mengacu pada suatu kemampuan
mempengaruhi prilaku orang lain untuk melakukan sesuatu, meskipunorang
tersebut sebenarnya tidak ingin melakukannya.
Weber (1947: 152), Power is probability that one actor within a social
relationship will be in position to carry out his own will despite resistance.
Kekuasaan adalah probabilitas posisi aktor dalam kehidupan sosial utuk
memaksa orang lain dalam melaksanakan sesuatu sesuai kehendaknya
meskipun ada perlawanan
2. Wewenang (Authority)
1. Max Weber (dalam Hoy dan Miskel, 2014: 342 – 343): Authority is
probability that certain specific commands ( or all commands) from a given
source will be obeyed by a given group of persons. Kewenangan adalah
kemungkinan perintah untuk dipatuhi kelompok atau individu.
2. Terry (1967: 239): Wewenang adalah kekuasaan resmi dan legal untuk
menyuruh orang lain bertindak dan taat kepada pihak yang memilikinya.
3. Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995: 36): Wewenag adalah kemampuan
menggunakan kekuasaan.
9
wewenang ialah pemberian dari tingkat atau hieraeki yang tertinggi
kepada tingkat di bawahnya. Merujuk ke pandangan teori klasik, ada
keyakinan sebagian masyarakat bahwa kewenangan adalah anugerah
Tuhan kepada seseorang yang dikehendaki.
2. Pandangan teori penerimaan (acceptance theory). Perspektif pandangan
ini menerangkan bahwa, sumber atau dasar wewenang berasal dari diri
orang yang dipengaruhi, bukan orang yang mempengaruhi. Pandangan
teori ini menunjuk pada praktek-praktek organisasi, dimana tidak semua
perintah diterima oleh orang yang menerima perintah. Jadi kunci
wewenang terletak pada penerima perintah menerima atau tidak
menerima.
10
DAFTAR PUSTAKA
11