Anda di halaman 1dari 9

RESUME ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

TUGAS 1

Oleh :

NAMA : NOLA APRELIANDA


NIM/BP : 15035059/2015
JURUSAN : KIMIA
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA
DOSEN : Drs.IRSYAD,M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2017
MATERI : KONSEP DASAR, PROSES DAN RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
PENDIDIKAN

A. Konsep Dasar Administrasi Pendidikan

a. Pengertian konsep dasar administrasi pendidikan

Secara bahasa administrasi pendidikan terdiri dari dua kata administrasi dan
pendidikan. Kata administrasi menurut William Moris yang penulis kutib dari buku
administrasi pendidikan karangan Prof. Dr. H. Asnawir berasal dari bahasa latin yang terdiri
dari ad dan ministrare, kata ad artinya sama dengan kata to dalam bahasa Inggris
yang berarti ke atau kepada, sedangkan kata ministrare yang dalam bahasa Inggris adalah
serve yang berarti melayani, membantu atau mengarahkan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa administrasi pendidikan adalah kegiatan yang memberikan pelayanan, bantuan dan
pengarahan kepada sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Pengertian administrasi menurut para ahli :

Menurut Sondang P. Siagian mengatakan administrasi adalah keseluruhan proses


pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya
dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

Ars. The Liang Gie mengatakan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Drs. Soehari Trisna, dalam seggi-segi Administrasi Sekolah mengatakan administrasi


adalah keseliruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih
dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara
efesien.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam Pedoman Pelaksanaan Kurikulum,


buku III D. Dikatakan bahwa administrasi adalah usaha bersama untuk mendayagunakan
semua sumber (personel maupun material) secara efektif dan efesien guna untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Dari serangkaian pengertian menurut para ahli diatas kegiatan administrasi dilakukan oleh
setiap bidang dikehidupan termasuk juga dalam bidang pendidikan.
Untuk lebih jelasnya kita dapat memahami apa itu administrasi pendidikan berdasarkan
pendapat para ahli :

Menurut Drs. M. Ngalim Parwanto, administrasi pendidikan adalah segenap proses


pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual dan material
yang bersangkut-paut dengan pencapaian tujuan pendidikan

Dapertemen pendidikan dan kebudayaan RI dikatakan bahwa administrasi pendidikan


adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoornasian, pengawasan,
pembiayaan, dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang
tersedia, baik personel, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efesien

Hadari Nawawi menjelaskan bahwa administrasi pendidikan adalah rangkaian


kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk
mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di
lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah kegiatan
mengkoordinirkan perilaku manusia dalam pendidikan agar sumber daya yang ada dapat
ditata sebaik mungkin sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang baik dan produktif.

b. Pentingnya administrasi pendidikan

Seperti yang kita ketahui administrasi pendidikan adalah proses keseluruhan kegiatan
bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pelaporan, pengkoordinasian, pengawasa dan pembiayaan. Dengan menggunakanatau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia baik personil, materil maupun spiritualuntuk mencapai
tujuan pendidikan secara efektigf dan efisien.

Jadi untuk lebih memperhatikan aspek administrasi pendidikan maka diharapkan tujuan
pendidikan atau target program pendidikan dapat tercapai.

c. Tujuan administrasi pendidikan

Tujuan administrasi pendidikan adalah untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas


penyelenggaraan kegiatan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Adapaun yang menjadi tujuan utama pendidikan adalah untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan peserta didik agar menjadi warga Negara yang memiliki kualitas, sesuai
dengan cita-cita bangsa berdasarkan pancasila.

Secara operasional berikut adalah beberapa tujuan dari administrasi pendidikan, yaitu :

1. Memudahkan pekerjaan administrasi dalam bidang pendidikan, memudahkan proses


pelaksanaannya, memanfaatkan potensi manusia dan material yang diharapkan akan dapat
menghasilkan keputusan-keputusan administrasi dalam bidang pendidikan yang sifatnya
realistis, kolektif, dan sehat untuk mencapai penyelesaian masalah administrasi dalam
bidang pendidikan yang dihadapi.

2. Menciptakan iklim ruhaniah, psikologis dan sosial dengan memperhatikan dan memupuk
kejujuran, amanah, keikhlasan dalam bekerja.

3. Meningkatkan moral dan semangat kesetiakawanan di antara individu yang terlibat


dalam kegiatan-kegiatan administrasi pada lembaga pendidikan

4. Meningkatkan produktivitas kerja para pekerja, serta memperbaiki kualitas, metode dan
media dalam kaitannya untuk mencapai tujuan pendidikan.

5. Meningkatkan kemampuan pekerja dan mempertinggi pengetahuan, keterampilan dan


sikap secara terus menerus dalam melakukan pekerjaan yang diemban.

6. Mengadakan perubahan yang diinginkan dalm proses pendidikan dengan seluruh


aspeknya dan mendorong peserta didik dalam mencapai pertumbuhan yang menyeluruh
dan utuh, serta dapat melakukan penyesuaian dalam masyarakat yang selalu mengalami
perubahan.

7. Menghubungkan antara proses pendidikan dan tujuan-tujuan pembangunan dalam


masyarakat, serta mempererat hubungan pendidikan dengan masyarakat/ lingkungan.
B. Fungsi / Proses Administrasi Pendidikan

Proses administrasi pendidikan meliputi hal-hal sebagai berikut :


PERENCANAAN (planning)
Suatu perencanaan yang matang diperlukan dalam setiap kegiatan yang hendak
dikerjakan. Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan kegiatan
yang akan kita laksanakan dapat berjalan lancar serta mencapai tujuan. Perencanaan
merupakan suatu langkah persiapan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai
tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yang harus diperhatikan adalah menyiapkan
segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengumpulkan
data, mencatat, dan menganalisis data serta merumuskan keputusan.
Rudyard Kippling menyatakan cara cara yang paling lumrah untuk penyusunan rencana
adalah dengan mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan apa, dimana, bilamana,
siapa, mengapa dan bagaimana.
Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan
a. Perencanaan Makro : Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan
kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara
mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Rencana pembangunan nasional dewasa
ini biasanya meliputi rencana dalam bidang ekonomi dan sosial.
b. Perencanaan Messo : Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro,
kemudian dijabarkan ke dalam program-program yang berskala kecil. Pada tingkat
ini perencanaan sudah lebih bersifat operasional disesuaikan dengan, departemen
atau unit-unit (intermediate unit). Pertanyaan yang perlu dijawab dalam perencanaan
meso mempunyai kesamaan dengan pertanyaan untuk tingkat makro, tetapi lebih
terperinci dan kebebasannya dibatasi oleh apa yang telah ditetapkan dalam
perencanaan tingkat makro.
c. Perencanaan Mikro : Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat
institusional dan merupakan penjabaran dari perencanaan tingkat meso. Khususan-
kekhususan dari lembaga mendapat perhatian, namun tidak boleh bertentangan
dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso. Contoh
perencanaan mikro, yaitu kegiatan belajar mengajar.
PENGORGANISASIAN (organizing)
Pada dasarnya, pengorganisasian termasuk dalam kegiatan penyusunan rencana untuk
menciptakan hubungan kerja antar personal dalam suatu kegaiatan organisasi. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan fungsi
perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan pengelompokkan bidang-bidang kerja dalam
ruang lingkup kegiatan tertentu. Pengelompokan bidang kerja ini harus dapat
menciptakan hubungan kerja yang jelas agar antara satu bidang dengan bidang lainnya
serta masing-masing bidang tersebut saling melengkapi sehingga tidak terjadi tumpang
tindih dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian
tugas, wewenang, dan tanggungjawab, hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat,
minat, pengetahuan, dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam
menjalankan tugas-tugas tersebut.
PENGGERAK (Actuating)
Menggerakkan menurut Keith Davis ialah kemampuan pemimpin membujuk orang-orang
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Jadi, pemimpin
menggerakkan dengan penuh semangat, dan pengikut juga bekerja dengan penuh
semangat.
Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakkan yaitu :
a. Kepemimpinan yakni kemampuan seorang manajer untuk menggerakkan orang lain
agar supaya berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan
b. Sikap dan moril. Sikap adalah cara memandang hidup, suatu cara berpikir,
berperasaan dan bertindak. Sedangkan moral adalah kondisi mental yang
memungkinkan orang-orang yang memegang teguh kebenaran. Sikap dan moral
adalah suatu kesatuan
c. Tata hubungan. Komunikasi adalah menyampaikan isi/pesan kepada bawahan dalam
rangka menggerakkan pegawai untuk melaksanakan suatu pekerjaan
d. Perangsang. Insentif adalah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang
bertindak
e. Supervisi. Supervisi berbeda dengan pengawasan. Supervisi penting agar pegawai
senang bekerja. Tugas supervisor cukup berat. Ia harus dapat menemukan kesalahan
dan memperbaikinya.
f. Disiplin. Disiplin adalah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak, latihan
pengembangan dan pengendalian perasaan, pikiran dan kehendak dan untuk
melahirkan tingkah laku yang teratur.
PENGAWASAN (Controling)
Secara umum pengawasan dikaitkan dengan upaya untuk mengendalikan, membina dan
pelurusan sebagi upaya pengendalian mutu dalam arti luas. Melalui pengawasan yang
efektif, roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu
dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Pengawasan ialah fungsi administratif yang mana
setiap administrator memastikan bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang
dikehendaki. Menurut oteng sutisna mengawasi ialah proses dengan mana administrasi
melihat apakah apa yang terjadi itu sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi, jika tidak
maka penyesuaian yang perlu dibuatnya.

Prinsip-prinsip pengawasan yang perlu diperhatikan menurut Massie adalah:


a. Tertuju kepada strategis sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan
b. Penagwasan harus menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan
c. Harus fleksibel dan responsif terhadap perubahan-perubahan kondisi dan lingkungan
d. Cocok dengan organisasi pendidikan
e. Merupakan kontrol diri sendiri
f. Bersifat langsung yaitu pelaksanaan kontrol ditempat pekerja, dan
g. Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personel pendidikan.

C. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan ialah :

1. Administrasi Kurikulum
Meliputi pembukuan dan pendataan jumlah meta pelajaran yang diajarkan, waktu
tersedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan,
buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan dan kalender
pendidikan.

2. Administrasi ketenagaan pendidikan ( kepegawaian )


Meliputi, kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutasi, surat keputusan,
surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian.

3. Administrasi kesiswaan
Meliputi, Organisasi dan perkumpulan murid. Masalah kesehatan dan kesejahteraan
murid. Penilaian dan pengukuran kemajuan murid. Bimbingan dan penyuluhan bagi
murid.

4. Admnistrasi sarana dan prasarana pendidikan


Meliputi, buku perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan penggunaan
barang, buku perbaikan barang, dan lain-lain.

5. Administrasi keuangan/pembiayaan pendidikan, meliputi keuangan pendaftaran siswa


batu, uang gedung, uang seragam, uang pealatan sekolah, SPP. Dan lain-lain.

6. Administrasi perkantoran, meliputi surat masuk dan keluar, buku tamu, buku-buku
pentung terkait penyelenggaraan pendidikan.

7. Administrasi unit-unit penunjang pendidikan, meliputi bimbingan konseling, UKS,


pramuka, olahraga, kesenian.

8. Administrasi layanan khusus pendidikan, meliputi konsumsi, layanan antar jemput,


bimbingan khusus di rumah.

9. Administrasi tat lingkungan dan keamanan sekolah, meliputi perencanaan tata tertib
dan pertamanan di sekolah, jadwal penjaga, jadwal kebersihan.

10. Administrasi hubungan dengan masyarakat, meliputi hasil kerja sama, program-
program humas.
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir.2005,Administrasi Pendidikan.Padang : IAIN IB Press.

Nawawi, Hadari. 1997. Administrasi Pendidikan.Jakarta : Gunung Agung.

Abri, Ahmad . 2000,Administrasi Pendidikan.Padang: IAIN IB Press.

Sondang P. Siagian.1974.Administrasi Pendidikan.Jakarta: Gunung Agung.

http://oktanovia-berwandi.blogspot.co.id/2013/10/konsep-dasar-administrasi-
pendidikan.html

http://abdanmatin.blogspot.co.id/2013/03/prosesfungsi-administrasi-pendidikan.html

http://bayumusty.blogspot.co.id/2013/02/ruang-lingkup-administrasi-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai