Anda di halaman 1dari 8

1.

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A.KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Administrasi pendidikan oleh para ahli diartikan dalam dua pengertian, yaitu
sebagai ilmu dan sebagai proses. Pengertian administrasi pendidikan sebagai suatu ilmu
mengandung pengertian bahwa Administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari
penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia yang disepakati. Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah suatu media
untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien.

1).Efektif tidaknya kegiatan administrasi

-dapat dilihat pada masukan yang merata

-keluaran yang banyak dan bermutu tinggi

-ilmu dan keluaran yang gayut dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangu

- pendapatan tamatan atau luaran yang memadai.

2).Sedangkan efisiensi dapat dilihat pada

-kegairahan atau motivasi belajar yang tinggi

- semangat bekerja yang besar

-kepercayaan berbagai pihak

-pembiayaan, waktu dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang besar.

B.TUJUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Tujuan administrasi pendidikan pendidikan pada hakikatnya merupakan alat untuk


mencapai tujuan optimal pendidikan. Karena sekolah merupakan sub sistem dari sistem
pendidikan nasional, maka tujuan administrasi pendidikan yang dilaksanakan di sekolah
mempunyai tiga macam jangkauan, yaitu : tujuan jangka pendek, tujuan jangka
menengah, dan tujuan jangka panjang.
a. Tujuan Jangka Pendek Pada hakikatnya tujuan jangka pendek administrasi
pendidikan di sekolah adalah agar tersusun dan terlaksana suatu sistem pengelolaan
komponen instrumental proses pendidikan, yang terdiri dari komponen siswa, pegawai,
guru, prasarana, sarana, organisasi, pembiayaan, kurikulum, tata laksana dan hubungan
masyarakat guna menjamin terlaksananya proses pendidikan di sekolah yang relevan,
efektif dan efisien yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah yang
bersangkutan.

b. Tujuan Jangka Menengah Agar tujuan jangka pendek dilakukan itu tidak salah arah,
perlu berorientasi kepada tujuan jangka menengah, yaitu tujuan institusional setiap jenis
dan jenjang program pendidikan di sekolah. Jadi, tujuan jangka pendek harus
disesuaikan dengan tujuan institusional. Tujuan institusional pendidikan untuk semua
tingkat dan jenis sekolah telah dibakukan oleh pemerintah.

c. Tujuan Jangka Panjang Semua tujuan jangka menengah yang akan dicapai harus
mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang lebih luas, yaitu tujuan nasional.
Karena itu, kegiatan administrasi pendidikan di sekolah dalam jangka panjang
hendaknya akan mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Apabila dikaitkan dengan pengertian administrasi pendidikan, tujuan administrasi


pendidikan adalah agar segala usaha kerja sama dalam mendayagunakan berbagai
sumber daya (manusia dan non manusia) dapat berjalan secara teratur, efektif, efisien,
dan produktif dalam mencapai tujuan pendidikan.

C.FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1) Fungsi perencanaan yang mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan


kebutuhan, diikuti dengan penentuan trategi pencapaian tujuan dan kemudian penentuan
program guna melaksanakan strategi pencapaian tujuan tersebut kepercayaan berbagai
pihak

2) Pembiayaan, waktu dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang besar.Fungsi
organisasi yang meliputi pengelolaan personil, sarana prasarana, distribusi
tugas,struktur, yang berwujud sebagai suatu badan yang integral.

3) Fungsi motivasi yang terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektivitas hasil
kerja. Fungsi tersebut timbul antara lain karena adanya penentuan dan distribusi tugas,
tanggung jawab, dan kewenangan yang sesungguhnya bermuara pada relevansi,
efektivitas, dan efisiensi hasil kerja yang hendak dicapai.

4) Fungsi pengawasan, meliputi pengamatan proses pengelolaan secara menyeluruh


sehingga tercapailah hasil sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Hal ini akan
berguna untuk mencegah terjadinya penyimpangan, membimbing dalam rangka
peningkatan kemampuan kerja, memperoleh umpan balik, dan untuk mengukur sampai
berapa jauh tujuan telah tercapai.

D.RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Administrasi pendidikan tidak saja


menyangkut penataan pendidikan formal (sekolah dan perguruan tinggi) melainkan juga
pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, latihan
keterampilan, dan sebagainya. Hal ini bila ditinjau dari segi institusional organisatoris.
Secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi :

a. Administrasi Organisasi Hal ini merupakan kegiatan administrasi yang berhubungan


dengan bagian-bagian yang ada dalam organisasi pendidikan serta kemungkinan
hubungan yang dapat terjadi antara satu bagian dengan bagian yang lain baik secara
vertical maupun horizontal, struktur organisasi, pembagian tugas, dan lainnya.

b. Administrasi Kurikulum Hal ini berhubungan dengan kegiatan administrasi


pendidikan yang meliputi perencanaan kurikulum, metode/cara penyampaian, sistem
yang dipergunakan, penyusunan kalender akademik, sampai kepada evaluasi
pelaksanaan kurikulum di lapangan.

c. Administrasi Kepegawaian Kegiatan ini meliputi pengadministrasian yang berkaitan


dengan upaya perencanaan, pengadaan, pembinaan sampai kepada pendayagunaan
pegawai, baik edukatif (seperti guru) maupun pegawai non edukatif (pegawai tata
usaha, pegawai perpustakaan, dll.

d. Administrasi Peserta Didik/Siswa

Administrasi kesiswaan adalah semua kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan


berhubungan dengan para calon siswa, siswa, dan alumni, seperti mengatur penerimaan
siswa baru, pengelompokkan menurut jurusan, program bimbingan dan penyuluhan,
masalah kehadiran, kemajuan akademik, kegiatan ekstra kurikuler, dan lain-lain.

e. Administrasi Sarana dan Prasarana Kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan


sehubungan dengan semua sarana dan prasarana yang langsung atau tidak langsung
menunjang proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, seperti :
pengaturan tata letak bangunan, alat-alat sekolah, dan lain-lain.

f. Adminsitrasi Tata Usaha Administrasi ketatausahaan merupakan kegiatan


administrasi pendidikan yang mengelola pencatatan, pengumpulan, dan penyimpanan
data dan dokumen yang dapat dipergunakan untuk membantu pimpinan dalam
pengambilan keputusan, urusan surat menyurat serta laporan – laporan mengenai
kegiatan sekolah.

g. Administrasi Pembiayaan Administrasi pembiayaan adalah administrasi pendidikan


yang berhubungan dengan pengelolaan pembiayaan pendidikan mulai dari tingkat
perencanaan sampai pada pengukuran efisiensi biaya dalam proses pendidikan. Hal ini
berhubungan dengan administrasi uang SPP, DPP, Sumber-sumber keuangan lainnya,
alokasi pembiayaan dan pertanggung jawaban penggunaannya.

h. Administrasi Tata Hubungan Masyarakat Administrasi tata hubungan dengan


masyarakat ialah kegiatan administrasi pendidikan yang mengelola hubungan
masyarakat dengan sekolah. Masyarakat itu bisa perseorangan atau orang tua siswa atau
organisasi/lembaga lain yang dianggap mendukung pencapaian tujuan proses
pendidikan secara keseluruhan, seperti BP3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan
Pendidikan), IKOMAH (Ikatan Orang Tua Mahasiswa), Majlis Ulama, GUPPI, dan
lain-lain.

2.MANAJEMEN PENDIDIKAN

A.KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

a. Manajemen sebagai Ilmu Manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji,
diorganisasikan menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin
ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Manajemen dalam
upaya mencapai tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis.
b. Manajemen sebagai Seni Diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak
dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan pribadi, bakat dan karakternya.

c. Manajemen sebagai Proses Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan
menggunakan serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Manajemen sebagai proses lebih diarahkan pada proses mengelola dan
mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan, atau serangkain aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan.

d. Manajemen sebagai Profesi Manajemen sebagai profesi penekankan pada kegiatan


yang dilakukan sekelompok orang dengan menggunakan keahlian-keahlian tertentu.
Keahliankeahlian tersebut diperoleh karena telah memenuhi syarat atau standart tertentu
dan diakui oleh masyarakat. Dengan keahlian tersebut seseorang dapat memperoleh
suatu status.

B.FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

a. Perencanaan (Planning) Proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi


untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat berjalan.

b. Pengorganisasian (Organizing) Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan


taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan
dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

c. Pengarahan (Actuating/Directing) Proses implementasi program agar dapat


dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua
pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi.

d. Pengawasan (Controlling) Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh


rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan
dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan
terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
3.SUPERVISI PENDIDIKAN

A.KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN

Istilah pengawasan berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu
super yang berarti “di atas” dan vision yang berarti “melihat”, sehingga pengawasan
total diartikan sebagai “melihat dari atas”. Dalam pengertian ini, supervisi diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang supervisor dan kepala sekolah
sebagai atasan atau atasan guru untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru. guru dan
staf sekolah untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dengan demikian,
hakekat supervisi mengajar adalah suatu proses dimana kepala sekolah mengarahkan
guru dan staf untuk secara langsung mengelola pembelajaran siswa, guna memperbaiki
situasi belajar mengajar untuk membantu siswa belajar secara efektif, sekaligus
meningkatkan hasil belajar. Selain itu, meningkatkan efektivitas kerja dan situasi
belajar, disiplin, akuntabilitas dan akuntabilitas. Supervisor disebut supervisor.
Pedoman di sini mengacu pada upaya yang manusiawi dan tidak sewenang-wenang.
Meningkatkan bekerja dan belajar secara efektif berarti bekerja dan belajar secara
disiplin, bertanggung jawab dan bertanggung jawab. Dengan demikian, seorang
pendidik tidak hanya mendidik, mengajar, tetapi juga belajar mendidik hal-hal yang
baik. Oleh karena itu, kesadaran bahwa sekolah tidak mengenal usia harus dilakukan.

B.TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Tujuan supervisi pendidikan adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan


seluruh proses belajar mengajar, yang berarti bahwa tujuan dukungan pedagogis tidak
hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan guru, tetapi juga untuk mempromosikan
pengembangan profesi guru, termasuk dengan menyediakan fasilitas yang menunjang
kelancaran proses belajar mengajar. , meningkatkan kualitas pengetahuan dan
keterampilan guru, memberikan saran dan bimbingan tentang implementasi kurikulum,
pemilihan dan penggunaan metode pengajaran, perangkat pedagogis, proses dan teknik
penilaian pengajaran. Pengawasan yang baik memperhatikan dasar-dasar pendidikan
dan metode pembelajaran dan pengembangan untuk mencapai tujuan pendidikan secara
keseluruhan. Fokusnya bukan pada satu orang atau sekelompok orang, tetapi pada
semua orang, seperti guru, staf, dan kepala sekolah lainnya, yang merupakan rekan-
rekan mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan Mengembangkan situasi yang
memungkinkan kegiatan belajar mengajar yang baik

Di Di tingkat nasional, tujuan khusus supervisi pendidikan adalah:

1. Untuk membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan

2. Membantu guru membimbing pengalaman belajar siswa.

3. Bantu guru menggunakan perangkat pembelajaran modern.

4.Untuk membantu guru menilai kemajuan siswa dan kinerja mereka sendiri.

5. Bantu guru menggunakan sumber pengalaman belajar.

6. Membantu guru memenuhi kebutuhan belajar siswa.

7. Untuk membantu guru membangun respons spiritual atau etis terhadap pekerjaan
mereka sebagai bagian dari pengembangan pribadi dan profesional mereka.

8. Membantu guru baru di sekolah agar merasa puas dengan tugas yang telah dicapai.

9. Membantu guru beradaptasi lebih mudah dengan masyarakat dan menggunakan


sumber daya masyarakat.

10. Mendukung para guru agar mencurahkan seluruh waktu dan tenaganya untuk
membangun sekolah.

Anda mungkin juga menyukai