ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Administrasi pendidikan oleh para ahli diartikan dalam dua pengertian, yaitu
sebagai ilmu dan sebagai proses. Pengertian administrasi pendidikan sebagai suatu ilmu
mengandung pengertian bahwa Administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari
penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk
mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia yang disepakati. Administrasi pendidikan pada dasarnya adalah suatu media
untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif yaitu efektif dan efisien.
-ilmu dan keluaran yang gayut dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangu
-pembiayaan, waktu dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang besar.
b. Tujuan Jangka Menengah Agar tujuan jangka pendek dilakukan itu tidak salah arah,
perlu berorientasi kepada tujuan jangka menengah, yaitu tujuan institusional setiap jenis
dan jenjang program pendidikan di sekolah. Jadi, tujuan jangka pendek harus
disesuaikan dengan tujuan institusional. Tujuan institusional pendidikan untuk semua
tingkat dan jenis sekolah telah dibakukan oleh pemerintah.
c. Tujuan Jangka Panjang Semua tujuan jangka menengah yang akan dicapai harus
mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang lebih luas, yaitu tujuan nasional.
Karena itu, kegiatan administrasi pendidikan di sekolah dalam jangka panjang
hendaknya akan mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional.
2) Pembiayaan, waktu dan tenaga yang sekecil mungkin tetapi hasil yang besar.Fungsi
organisasi yang meliputi pengelolaan personil, sarana prasarana, distribusi
tugas,struktur, yang berwujud sebagai suatu badan yang integral.
3) Fungsi motivasi yang terutama meningkatkan efisiensi proses dan efektivitas hasil
kerja. Fungsi tersebut timbul antara lain karena adanya penentuan dan distribusi tugas,
tanggung jawab, dan kewenangan yang sesungguhnya bermuara pada relevansi,
efektivitas, dan efisiensi hasil kerja yang hendak dicapai.
2.MANAJEMEN PENDIDIKAN
a. Manajemen sebagai Ilmu Manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji,
diorganisasikan menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin
ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Manajemen dalam
upaya mencapai tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis.
b. Manajemen sebagai Seni Diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak
dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan pribadi, bakat dan karakternya.
c. Manajemen sebagai Proses Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan
menggunakan serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya. Manajemen sebagai proses lebih diarahkan pada proses mengelola dan
mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan, atau serangkain aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan.
Istilah pengawasan berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu
super yang berarti “di atas” dan vision yang berarti “melihat”, sehingga pengawasan
total diartikan sebagai “melihat dari atas”. Dalam pengertian ini, supervisi diartikan
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang supervisor dan kepala sekolah
sebagai atasan atau atasan guru untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru. guru dan
staf sekolah untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dengan demikian,
hakekat supervisi mengajar adalah suatu proses dimana kepala sekolah mengarahkan
guru dan staf untuk secara langsung mengelola pembelajaran siswa, guna memperbaiki
situasi belajar mengajar untuk membantu siswa belajar secara efektif, sekaligus
meningkatkan hasil belajar. Selain itu, meningkatkan efektivitas kerja dan situasi
belajar, disiplin, akuntabilitas dan akuntabilitas. Supervisor disebut supervisor.
Pedoman di sini mengacu pada upaya yang manusiawi dan tidak sewenang-wenang.
Meningkatkan bekerja dan belajar secara efektif berarti bekerja dan belajar secara
disiplin, bertanggung jawab dan bertanggung jawab. Dengan demikian, seorang
pendidik tidak hanya mendidik, mengajar, tetapi juga belajar mendidik hal-hal yang
baik. Oleh karena itu, kesadaran bahwa sekolah tidak mengenal usia harus dilakukan.
4.Untuk membantu guru menilai kemajuan siswa dan kinerja mereka sendiri.
7. Untuk membantu guru membangun respons spiritual atau etis terhadap pekerjaan
mereka sebagai bagian dari pengembangan pribadi dan profesional mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah agar merasa puas dengan tugas yang telah dicapai.
10. Mendukung para guru agar mencurahkan seluruh waktu dan tenaganya untuk
membangun sekolah.