MANAJEMEN PENDIDIKAN
Dosen pengampu : Wahyu Nuning Budiarti, M.Pd.
2023
1. Sebut dan jelaskan pengertian, objek, fungsi dan peranan, ruang lingkup dan
kajian dalam artikel jurnal mengenai fenomena tentang Manajemen Pendidikan
- Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah suatu proses dari menghimpun Sumber Daya Manusia, modal, dan
peralatan yang dibutuhkan dengan cara yang efektif demi mencapai tujuan. Pengorganisasian
juga untuk memilih dan memilah orang-orang (guru dan personil sekolah lainnya) serta
mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang tersebut dalam rangka
mencapai tujuan sekolah. Pengorganisasian menerapkan berbagai macam aturan dengan maksud
tertentu, dengan aturan tersebut diharapkan kita akan lebih memperhatikan apa yang seharusnya
dijalankan dalam suatu organisasi Lembaga khususnya Pendidikan. Pengorganisasian merupakan
bentuk terlihat yang dilihat secara fisik untuk suatu ruangan kerja seperti ruangan administrasi,
ruangan laboratorium, ruang kantor sekolah dan operator, serta penetapan dalam tugas dan
wewenang seseorang terhadap pendelegasian wewenang dan selanjutnya dalam rangka untuk
mendapatkan suatu tujuan yang telah di targetkan oleh pihak perusahaan. Pengorganisasian
merupakan suatu bentuk untuk dapat menetapkan, dan menggolongkan serta mengatur berbagai
macam suatu aktivitas guna untuk dapat menentukan tugas-tugas pokok,dan wewenang oleh
seorang pimpinan kepada staff dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan salam organisasi.
- Pelaksanaan (Implementation)
Pelaksanaan merupakan suatu proses dengan menggerakan sumber daya manusia yang ada
untuk melakukan suatu kegiatan pencapaian tujuan sehingga efisiensi proses terjadi dan
menghasilkan sebuah efektivitas hasil kerja. Pelaksanaan juga ditentukan oleh perencanaan yang
matang dan konsisten agar hasil sesuai dengan apa yang sebelumnya di rancang. Pelaksanaan
yang baik memiliki tujuan tertentu dalam pengembangan manajemen pendidikannya. sumber
daya manusia juga akan berkembang dengan melaksanakan apa yang sudah di rencanakan
sebelumnya.
- Pengawasan (Controlling)
Pengawasan merupakan suatu proses pemberian balikan dan tindak lanjut serta evaluasi
dalam proses selama pengembangan. Pengawasan dilakukan agar tidak terjadi misscomunikasi
antara satu dengan yang lain. Pendidikan berlangsung dari pembandingan antara hasil yang
dicapai dengan suatu rencana yang sudah dibuat kemudian terdapat tindakan penyesuaian jika
terjadi penyimpangan. Dalam proses pengawasan, kita akan lebih bijak dalam mengatur dan
menaati aturan yang ditentukan. Dengan adanya system controlling pula akan menjadi lebih
mudah mengevaluasi kegiatan dan menjadikannya pelajaran untuk kedepannya agar lebih
diperbaiki lagi.
2. Sebut dan jelaskan Pengertian, komponen, fungsi, objek kajian, manfaat dan kajian
dalam artikel jurnal mengenai fenomena tentang manajemen organisasi Pendidikan
1. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaaan adalah pengorganisasian tentang kegiatan yang berkaitan dengan
peserta didik atau siswa. Manajemen Pendidikan bukan hanya di kelola untuk peserta didik dan
pendidik saja, tetapi seluruh warga sekolah. Yang meliputi perogram bimbingan dan penyuluhan,
pengelompokan belajar siswa, kehadiran siswa, mutasi, papan statistik dan buku induk siswa.
Manajemen siswa juga bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan di bidang kesiswaan agar
kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur. Sehingga
diharapkan tercapainya tujuan dari pendidikan Sekolah. Manajemen kesiswaan mencakup
tentang siswa dan waka kesiswaan. Manajemen yang dikelola yaitu siswa yang bisa
berkonsultasi langsung tentang kreativitas dan pengembangan melalui kesiswaan. Dengan
adanya manajemen siswa, maka siswa akan lebih mudah menyalurkan segala aktivitas atau
sanggahan, tanggapan dan kreativitas kegiatan siswa lainnya.
2. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencangkup kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian kurikulum. Kurikulum mencakup tentang kurikulum nasional dan
kurikulum muatan lokal. Kurikulum nasional merupakan kurikulum dengan standar nasional
yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Sedangkan kurikulum
muatan lokal merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan, yang disusun oleh Dinas Pendidikan Propinsi dan atau Kabupaten/Kota. Untuk saat
ini penerapan kurikulum baru oleh kemendikbud yaitu kurikulum merdeka. Nadiem mengatakan,
inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar. Kurikulum merdeka dibuat agar siswa
bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu
keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama.
3. Manajemen Tenaga Pendidik
Manajemen tenaga pendidik adalah sekelompok orang yang mengelola ketenagakerjaan
yang berkaitan dengan kependidikan di sekolah. Tenaga kependidikan bertugas
menyelenggarakan kegiatan mengajar, mengembangkan, mengelola, dan memberikan pelayanan
teknis dalam bidang pendidikan.serta evaluasi terhadap perkembangan pendidik dalam
penyampaian materi kepada siswa. Tenaga kependidikan di sekolah meliputi Tenaga Pendidik
(Guru),pengelola satuan Pendidik, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi sumber belajar. Guru
berperan lebih banyak dalam proses belajar siswa, disinilah manajemen tenaga pendidik dibuat.
Selain itu, Manajemen pendidikan juga bertujuan untuk memberdayagunakan tenaga
kependidikan secara efektif dan efsien untuk mecapai hasil yang optimal.
4. Manajemen Sarana Prasarana
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas,
meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.Sarana adalah segala alat yang dipakai dalam
kegiatan apapun yang memiliki maksud dan tujuan. Adapun yang dimaksud dengan prasarana
adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika
dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk
pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus sebagai lapangan olah raga, komponen tersebut
merupakan sarana pendidikan. Sarana prasarana diwajibkan ada saat pembelajaran berlangsung
dengan tujuan sebagai media untuk membantu pemberian materi dengan efektif.
5. Manajemen Kuangan
Komponen keuangan sekolah adalah komponen pendukung yang harus ada dan penting guna
membantu dari segi keuangan atau biaya belajar. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang
dilakukan sekolah pasti memerlukan biaya baik untuk sarana prasarana atau komponen
pendukung lainnya.
6. Manajemen Lingkungan
Sekolah sebagai suatu sistem sosial merupakan bagian dari peran dalam masyarakat untuk
lingkungan sekitar. Lingkungan yang utama berpengaruh adalah Sumber Daya Manusia (SDM).
Maju mundurnya sumber daya manusia (SDM) pada suatu daerah, tidak hanya bergantung pada
upaya-upaya yang dilakukan sekolah, namun sangat bergantung kepada tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pendidikan. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat terhadap
pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula sumber daya manusia pada daerah tersebut.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah,
akan semakin mundur pula sumber daya manusia pada daerah tersebut.
7. Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan
sekolah. Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peseta didik untuk
lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui belajar
mandiri, baik pada waktu-waktu kosong di sekolah maupun di rumah. Manajemen layanan
khusus melayani proses perkembangan peserta didik, pembiayaan, sarana dan prasarana serta
konsultasi orang tua kepada pendidik.
Dari tujuh komponen diatas, merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi.
Komponen-komponen diatas tidak bisa dipisahkan karena saling berkaitan satu sama lain dengan
tujuan dan maksud yang sama yaitu memperoleh kesejahteraan dan ketuntasan siswa serta
pelayanan terbaik dari manajemen pendidikan melalui pengorganisasian.
FUNGSI MANAJEMEN ORGANISASI PENDIDIKAN
Dalam proses implementasinya, manajemen mempunyai tugas-tugas khusus yang
harus dilaksanakan (Mulyono, 2008). Kombinasi tersebut dapat disaring menjadi tiga fungsi
utama manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Perencanaan dalam lembaga pendidikan merupakan proses kegiatan yang
rasional dan sistematis dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah-
langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka usaha
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sedangkan perencanaan pendidikan
merupakan pemilihan fakta dan usaha dalam menghubung-hubungkan antara
fakta yang satu dengan fakta yang lain dalam pelaksanaan pendidikan,
kemudian memprediksi keadaan dan merumuskan tindakan kependidikan untuk
masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang
dikehendaki dalam Pendidikan. Perencanaan dalam lembaga pendidikan didasari
oleh beberap konsep. Dari berbagai konsep nantinya akan dibahas per konsep. Pada
awal usaha menguraikan perencanaan dalam lembaga pendidikan ini, bermaksud
agar pemahaman tentang perencanaan lebih mudah dan lebih mendalam. Selain itu
setiap uraian yang didasari oleh konsep tertentu mempunyai ciri tersendiri, walaupun
uraian itu mempunyai tujuan yang sama. Dengan demikian konsep-konsep yang
dipilih akan memberikan warna kepada perencanaan ini.
2. Pelaksanaan dalam lembaga pendidikan. Pelaksanaan merupakan suatu
proses menghubungkan dan menyatukan tugas serta fungsi dalam organisasi
atau lembaga. Pelaksanaan dalam Lembaga Pendidikan berfungsi menjalankan
perencanaan dan kelembagaan yang sudah memiliki maksud dan tujuan yang jelas.
Dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan pembagian tugas, wewenang,
dan tanggung jawab secara terperinci berdasarkan bagian dan bidang masing-
masing sehingga terintegrasikan hubungan-hubungan kerja yang sinergis,
koperatif, harmonis, dan seirama dalam mencapai tujuan yang sudah disepakati.
Dalam pelaksanaan perlunya koordinasi dan komunikasi yang baik akan
menghindarkan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan ketidakjelasan dalam
tindakan pelaksanaan. Dengan adanya koordinasi dan komunikasi yang baik, semua
bagian dan unsur dapat bekerja sama menuju satu arah yaitu tujuan organisasi atau
lembaga.
3. Evaluasi dalam Lembaga Pendidikan. Evaluasi merupakan salah satu fungsi
manajemen yang berupaya mengadakan penilaian, adanya evaluasi yaitu bertujuan
mengadakan koreksi terhadap segala hal yang telah dilakukan oleh bawahan
sehingga dapat diarahkan ke jalan yang benar sesuai dengan tujuan. Proses evaluasi
meneliti dan mengawasi jalannya proses kelembagaan agar semua tugas
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada atau sesuai dengan
deskripsi kerja masing-masing personal.
OBJEK LEMBAGA ORGANISASI PENDIDIKAN
Objek lembaga organisasi manajemen Pendidikan meliputi kelembagaan dijalur
Pendidikan seperti pembelajaran formal, informal dan non formal. Kelembagaan dibidang
Pendidikan terdiri dari kepala sekolah dan staff jajarannya seperti guru, operator sekolah, siswa,
petugas keamanan sekolah dan juru kebun. Lembaga pendidikan membutuhkan manajemen
profesional, dalam objek Lembaga Organisasi Pendidikan memiliki urgensi manajemen
pendidikan professional yang diterapkan agar kualitas pendidikan sesuai dengan harapan
bersama yaitu membawa perubahan bagi bangsa dan negara.
MANFAAT LEMBAGA ORGANISASI PENDIDIKAN
Lembaga Pendidikan (organisasi pendidikan) adalah tempat untuk melakukan aktivitas
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, dan pengorganisasian
pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau system dalam rangka melakukan
kegiatan kependidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. (Hidayat dan
Machali 2012: 60)
Ara Hidayat dan Imam Machali (2012: 60) mengemukakan bahwa pendidikan sebagai
sebuah organisasi memiliki proses dan harus dikelola sedemikian rupa agar aktivitas pelaksanaan
program pendidikan dapat berjalan secara efektif, efisien dan produktif untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Berikut manfaat Lembaga organisasi Pendidikan :
1. Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki dalam
mencapai tujuan Pendidikan dan kelayakan peserta didik dalam memperoleh Pendidikan.
2. Terciptanya efektifitas dan efisensi kelembagaan organisasi dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Semakin manage waktu maka akan semakin baik untuk perkembangan dan
progressnya.
3. Dapat menjadi wadah pengembangan potensi, kreativitas dan spesialisasi yang dimiliki
peserta didik. Hal yang mendasar dari tujuan Pendidikan adalah mencerdaskan anak bangsa, dan
meningkatkan perkembangan kreativitas, dengan adanya wadah pengembangan potensi, maka
peserta didik akan didukung melalui sumber daya manusia yang ada didalam suatu wadah
tersebut.
4. Menjadi tempat pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan. Organisasi Pendidikan
tujuan utamanya pasti mengembangkan ilmu pengetahuan, disamping itu, ilmu pengetahuan juga
bagian pokok untuk peserta didik. Maka dari itu, wawasan dan ilmu diutamakan dalam manfaat
kelembagaan organisasi Pendidikan.
KAJIAN PUSTAKA
Mondy, R.W.and Premeaux, S.H. 1995. Management: Concepts, Practices and
Skills. New Jersey, Prentice Hall Inc Englewood Cliffs.
Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta. Ar-
Ruzz Media.
Mulyasa, Manajemen Berbasis (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007)
Machali, Imam. dan Hidayat. Ara, The Handbook of Education Management: Teori dan
Praktek Pengelolaan Sekolah/ Madrasah di Indonesia, Yogyakarta: Kaukaba, 2012.
Husaini, H., & Fitria, H. (2019). Manajemen Kepemimpinan Pada Lembaga Pendidikan
Islam. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan), 4(1), 43-54.
Buku quantum learning, soltis (1968:5) https://books.google.co.id/books?
id=6_Nx2_6T2cAC&printsec=frontcover&dq=Definisi+pendidikan+sebagaimana+soltis+(1968:
5)+
%E2%80%9C&hl=id&newbks=1&newbks_redir=1&sa=X&ved=2ahUKEwiplJTzg_79AhVR1T
gGHdbUCIcQ6AF6BAgIEAI
3. Sebut dan jelaskan pengertian, tujuan, fungsi, ruang lingkup, prinsip, pendekatan dan
kajian dalam artikel jurnal mengenai fenomena tentang manajemen siswa
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(Hasibuan, 2001:2).
Peserta didik (siswa) merupakan salah satu faktor penting berlangsungnya siatu
pendidikan disekolah. Tanpa faktor ini tidak mungkin diselenggarakan sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal. Program sekolah yang diwujudkan dalam berbagai bentuk
situasi pendidikan,termasuk juga disebut proses belajar mengajar hanya akan berlangsung
secara pengorganisasian, koordinasi, pengarahan/ bimbingan dan kontrol, perencanaan dan
administrasi kesiswaan (student body). Sebagai manajer disekolah kepala sekolah juga
bertanggungjawab terhadap perkembangan anak (siswa).
Menurut Syarbini (2011), manajemen kesiswaan adalah layanan yang memusatkan
perhatian pada pengaturan, penawasan, dan layanan individual seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, dan kebutuhan sampai ia matang mendapatkan proses
pendidikan di sekolah. Syarbini, Amirullah. 2011. Manajemen Madrasah. Bandung: Alfabet
Menurut Agustinus (2017), manajemen kesiswaan adalah suatu layanan yang
memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar
kelas. (Agustinus, Hermino. 2017. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Alfabata.)
Menajemen peserta didik (siswa) merupakan penggabungan kata antara
manajemen dan peserta didik. Manajemen adalah suatu progres yang khas terdiri atas
tindakan-tindakan berupa perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran atau
tujuan yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya. Sedangkan peserta didik (siswa) sebagai komponen masukan dalam sistem
pendidikan dalam proses pendidikan, sehingga dapat mewujudkan siswa yang berkualitas
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Manajemen kesiswaan menduduki posisi strategis, karena sentral layanan
pendidikan, baik dalam latar institusi persekolahan maupun yang berada di luar latar
institusi persekolahan, tertuju kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, baik yang
berkenaan dengan manajemen akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya
manusia, sumber daya keuangan, sarana prasarana dan hubungan sekolah dengan
masyarakat, senantiasa diupayakan agar peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang
layak.
Manajemen kesiswaan berbasis sekolah melingkupi kegiatan:
(a) Pendataan calon siswa/peserta didik (PD)
(b) Penerimaan Siswa/Peserta didik Baru (PPDB)
(c) Pengenalan/orientasi sekolah,
(d) Pengelompokan siswa,
(e) Pembinaan disiplin siswa,
(f) Penyelenggaraan layanan khusus, menjadi hal yang menarik untuk diteliti.
Fungsi pengelolaan kesiswaan yakni untuk sarana mengembangkan diri. Fungsi manajemen
kesiswaan secara umum adalah sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri seoptimal
mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, sosialnya, aspirasinya,
kebutuhan dan potensi lainnya. Dari segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya dan
segi-segi potensi peserta didik berikut disebutkan fungsi manajemen peserta didik secara
khusus :
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.
Pendapat Imron menekankan bahwa manajemen kesiswaan memiliki dua fungsi yakni fungsi
secara umum dan secara khusus. Fungsi secara umum adalah untuk mengembakan diri siswa dari
segi individu, sosial, aspirasi, kebutuhan, dan potensi. Sedangkan fungsi secara khusus adalah
untuk mengembangkan potensi individu, mengembangkan potensi sosial supaya dapat
berinteraksi dengan lingkungan, menyalurkan aspirasi atau pendapat, dan sebagai wahana untuk
memperoleh kesejahteraan. Dari pendapat pakar diatas maka dapat disimpulkan fungsi
manajemen kesiswaan adalah sarana bagi siswa untuk menyalurkan dan mengembangkan segala
kemampuannya dalam aspek individu dan sosial, sehingga mereka mampu beradaptasi dengan
lingkungan dan memperoleh kesejahteraan dalam hidup baik kesejahteraan fisik maupun batin.
Fungsi secara khusus juga meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta
didik. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum, bakat dan minat peserta didik,
memberikan contoh dan maksud sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, Menyalurkan aspirasi,
harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
Fungsi manajemen kesiswaan secara khusus juga dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas siswa
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial siswa
3. Fungsi berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan siswa
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan siswa.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN SISWA
Kegiatan administrasi siswa dapat didaftar melalui gambaran bahwa lembaga pendidikan
diumpamakan sebuah transformasi, yang mengenal masukan (input). Pengelolaan didalam
tranformasi (proses) dan keluaran (output). Dengan demikian penyajian penjelasaan administrasi
siswa dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut. Dengan melihat pada proses memasuki
sekolah sampai murid meninggalkannya, terdapat beberapa kelompok pengadministrasian yaitu:
pencatatan prestasi belajar, pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta, monitoring
(Suharsimi,2008).
Sesuai dengan yang dikemukakan Kemendikbud melalui Dirjen Pendas (2014) bahwa
ruang lingkup kegiatan manajemen kesiswaan berbasis sekolah meliputi:
1. Pendataan calon siswa
2. Penerimaan Siswa Baru
3. Pengenalan/orientasi sekolah
4. Pengelompokan siswa
5. Pembinaan disiplin siswa
6. Penyelenggaraan layanan khusus.
Dalam pendataan kemajuan belajar siswa, kita memerlukan berbagai pembukuan untuk
kemajuan dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal, sebagai contoh buku
catatan prestasi belajar murid, yang meliputi buku daftar nilai, buku legger dan raport.
1. Buku Daftar Nilai,
merupakan buku pertama yang digunakan untuk catatan nilai hasil belajar yang di
peroleh langsung dari kertas pekerjaan ulangan atau dari hasil ujian lisan
2. Buku Legger
yaitu buku kumpulan nilai yang memuat semua nilai untuk semua bidang studi yang
diikuti oleh siswa di dalam periode tertentu. Buku legger ini diisi oleh wali kelas yang
menampung nilai-nilai dari guru-guru yang memegang pelajaran di kelas tersebut.
Sekolah juga memiliki buku legger yang merupakan kumpulan nilai dari legger
legger kelas.
3. Buku Raport
yaitu sebuah buku yang memuat hasil belajar siswa selama siswa tersebut mengikuti
pelajaran di suatu sekolah (Suharsimi,).
Keberhasilan kemajuan dan prestasi belajar para siswa memerlukan data yang otentik,
dapat dipercaya dan memiliki keabsahan. Data tersebut nantinya akan digunakan
sebagai perbandingan nilai dan perkembangan individualis dari masing-masing siswa.
Data ini diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol keberhasilan atau prestasi oleh
kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolah. Kemajuan belajar siswa secara
periodik harus dilaporkan kepada orang tua sebagai masukan untuk berprestasi dalam
proses pendidikan dan membimbing anaknya dalam belajar baik di rumah maupun di
sekolah (E. Mulyasa, 2007). Buku raport juga sebagai salah satu pembukuan yang
wajib disetiap sekolah sebagai bentuk laporan hasil belajar siswa kepada orang tua.
Tujuan atau Fungsi Penilaian dari beberapa buku penting di atas, antara lain:
1. Penilaian Berfungsi Selektif, dengan cara mengadakan Penilaian, guru
mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya.
Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan antara lain : untuk memilih atau
menentukan siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya, untuk memilih
siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, untuk memilih siswa yang berhak
meninggalkan sekolah dan lain sebagainya.
2. Penilaian Bersifat Diagnosis Apabila alat yang di gunakan untuk melakukan
penilaian cukup memenuhi. Mendiagnosa sama saja dengan memperkirakan apa
yang memang akan dinilai dan tidak.
5. Sebut dan jelaskan pengertian, tugas, fungsi, tujuan, factor yang perlu diperhatikan
dan kajian dalam artikel jurnal mengenai fenomena tentang manajemen personalia
Manajemen Personalia atau Majamenen Kepegawaian merupakan alih bahasa dari kata
"Personnel Management". istilah lain yang sering dianggap mempunyai pengertian yang
sama atau hampir sama dengan Personnel Management yaitu Manpowert Management
(Manajemen Sumber Daya Manusia), Personel Administretion, Labour Management,
Industrial ReIation, dan sebagainya (AIex S. Nitisemito, 1983:9 ) .
Istilah Manpower Management dan Personnel Administration memang benar-benar sama
dengan istilah Personel Management, karenanya istilah itu dapat dipertukarkan untuk
maksud yang sama. Istilah Manpowert Management mulai umum dipergunakan sejak
Perang Dunia II. Ini terutama disebabkan semakin banyaknya perhatian diarahkan kepada
masalah manpower baik untuk kebutuhan angkatan perang di Amerika Serikat maupun
untuk kebutuhan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan terutama perusahaan-perusahaan
yang memproduksikan kebutuhan perang. Istilah Labour Management tidak sama dengan
ketiga istilah di atas.
Manajemen Personalia adalah menajemen yang mengkhususkan diri dalam
bidang kepegawaian. Selain kita kenal pengkhususan manajemen dalam bidang lain
seperti manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan lain-Iain.
Untuk lebih jelasnya pengertian manajemen kepegawaian ini, terlebih dahulu kita lihat
pengertian manajemen. Di mana manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni mencapai
tujuan melalui kegiatan orang Iain. HaI ini berarti me nejemen hanya dapat dilaksanakan
bila dalam pencapaian tujuan tersebut tidak hanya dilakukan oleh seorang saja, tetapi
lebih dari seorang. Karena itulah maka semakin banyak kita melibatkan orang dalam
pencapaian tujuan, makin besarlah peranan manajemen di sini.
Pengertian manajemen personalia secara istilah banyak dikemukakan oleh para
pakar. Diantara yang mengemukakan hal ini adalah Made Pidarta yang mengutip
pendapat Evans, manajemen personalia ialah bagian manajemen yang memperhatikan
orang perorang dalam organisasi, yang merupakan salah satu sub sistem manajemen.
(Made Pidarta, 2004: 117)
Slamet Saksono (1993: 13), megemukakan bahwa manajemen personalia adalah
seni dan ilmu perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan tenaga kerja untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu, dengan meninggalkan kepuasan hati pada
diri para pekerja. Sedangkan
Hadari Nawawi (2006: 65) memberikan definisi manajemen personalia adalah
proses penggunaan tenaga manusia sebagai tenaga kerja dalam suatu usaha kerjasama.
Jika dikaitkan dengan pendidikan, maka manajemen personalia adalah segala aktivitas
yang
mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan pengelolaan personalia pendidikan itu
sendiri.Personel pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai dan siswa. Sedangkan
dalam pembahasan ini yang dimaksud personalia pendidikan adalah golongan petugas
yang membidangi kegiatan edukatif dan juga yang membidangi kegiatan non edukatif
(ketatausahaan)
Kita mengetahui bahwa manajemen mempunyai fungsi-fungsi tertentu, yaitu yang
pokok planning, organizing, dan controlling. Antara penulis yang satu dengan penulis
yang Iain dalam mengemukakan fungsi-fungsi manajemen tidaklah seIaIu sam. Meskipun
demikian semua penulis seIaIu mengemukakan tiga fungsi tersebut sebagai fungsi manaj
emen. Berdasarkan penjelasan di atas maka manajemen personalia dapat didefenisikan
sebagai : "Suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain planning, organizing, dan
controlling sehingga efektivitas dan efesiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal
mungkin dalam pencapian tujuan" (elex S. Nitisemito, 1983 : 10).
Untuk meningkatkan kualitas personel pendidikan di sekolah, maka dibutuhkan pola
manajemen yang efektif dalam mengelola sumber daya manusia pendidikan. Karena aspek ini
menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah menengah serta yang bertanggung
jawab adalah kepala sekolah Unsur penting dari manajemen pendidikan adalah manajemen
personalia sekolah yang meliputi; perencanaan kebutuhan personil, rekrutmen, seleksi,
pengembangan staf. Manajemen personalia sendiri berhubungan dengan individu-individu yang
ada dalam lembaga yang menjalankan sistem, terutama para tenaga kependidikan yang langsung
bertugas di lapangan dengan tuntutan tinggi, yaitu mencetak out put yang berkualitas. Dari
manajemen personalia, kita mengetahui perkembangan individu dengan berinteraksi lebih
spesifik dengan peserta didik.
Untuk merealisasikan tujuan sekolah ada beberapa strategi dalam manajemen personel
yaitu strategi rekrutmen dan seleksi, strategi perencanaan personel, pelatihan dan
pengembangan, penilaian kinerja, strategi kompensasi, strategi hubungan antar
personil. Untuk meningkatkan kualitas personel pendidikan di sekolah menengah
maka dibutuhkan pola manajemen yang efektif dalam mengelola sumber daya
manusia pendidikan. Sumber daya manusia yang berkembang dalam system personalia akan
sangat membantu untuk kelangsungan proses pembelajaran peserta didik. Manajemen personalia
lahirpada abad ke-20,yang sebetulnya pada abad ke-19 telah dirintis oleh Taylor, salah seorang
bapak manajemen. Manajemen personalia adalah cabang dari manajemen. Dengan demikian
manajemen persona1ia sudah dipraktekkan dengan adanya hubungan-hubunganantara atasan dan
bawahan (Benyamin Liputo dan Sri Hartati, 1985 : i).Kemudian timbul pertanyaan dalam hati
kita, bagaimanakah dengan saat-saat sebelum abad ke-20 ? Dengan perkataan lain benarkah
bahwa manajemen personalia baru tumbuh setelah terjadi revolusi industri yang dimulai dari
negara. Memang harus kita akui bahwa sukses tidaknya suatu perusahaan tidak hanya tergantung
dari kegiatan dalam bidang persohalia. Meskipun demikian peranan manajemen personalia
cukup besar andilnya terhadap sukses tidaknya suatu perusahaan. Oteh karena itu kalau kita
misalkan
perusahaan bagaikan sebuah sepeda maka manajemen kepegawaian dapat dimisalkan stangnya,
rantainya, rodanya, atau bagian-bagian yang penting lainnya.
Tujuan utama manajemen personel yaitu untuk membangun stabilitas organisasi
antara lain untuk meningkatkan kualitas para guru dan staf dalam mengembangkan tujuan
organisasi, memaksimalkan potensi semua personil. Maka untuk merealisasikan tujuan
sekolah ada beberapa strategi dalam manajemen personel yaitu strategi rekrutmen dan
seleksi, strategi perencanaan personel, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja,
strategi kompensasi, strategi hubungan antar personil. Sedangkan Unruh dan Alexander
manajemen personel disekolah atas dasar tiga asumsi yaitu; pertama, kapabilitas guru
merupakan hak esensial untuk mencapai kualitas pendidikan sehingga guru tersebut
harus selalu dipersiapkan. Kedua, manajemen sumber daya manusia yang efektif
mensyaratkan aplikasi pengetahuan yang diajarkan dan keterampilan.
Tugas dari manajemen personalia sekilas hampir mirip dengan seorang HRD dalam
perusahaan. manajemen personalia menentukan penempatan kerja, jenjang karir, serta
penyesuaian posisi karyawan sesuai kebutuhan perusahaan. Di saat yang sama, manajemen
personalia juga harus dapat melakukan perencanaan dan pengorganisasian hal-hal penting di
dalam perusahaan, serta memastikan langkah-langkah yang diambil dalam upaya mewujudkan
rencana yang sesuai jalur. Manajemen personalia memberikan tunjangan dan peraturan
pengorganisasian terhadap karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut.
Tugas-tugas tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
- Melakukan proses rekrutmen calon karyawan dan memastikan bahwa skill mereka sesuai
dengan apa yang dibutuhkan perusahaan. Dalam suatu perusahaan, pastinya aka nada
proses seleksi agar perusahaan meminimalkan tenaga sesuai dengan kemampuan masing-
masing personalia.
- Menyusun anggaran yang berkaitan dengan calon karyawan yang nantinya dibutuhkan
oleh perusahaan.Anggaran merupakan bagian paling penting untuk mendukung
perusahaan dan tujuan dari perusahaan itu sendiri adalah menghasilkan royalty. Jadi,
susunan anggaranharus sesuai dan tidak kurang maupun lebih.
- Membuat perencanaan kerja bagi karyawan misalnya pekerjaan apa saja yang akan
menjadi tanggung jawab karyawan serta spesifikasi pekerjaannya. Pekerjaan adalah
kualifikasi yang perlu di ketahui manajemen personalia agar orang tidak ditempatkan
pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.
- Menyimpan dan mengelola database karyawan serta aset perusahaan. Mengatur hal-hal
terkait pengembangan skill karyawan. Manajemen personalia lebih menekankan pada
pengelolaan database karyawan yang ada lalu diperiksa untuk menjaga kepastian
keamanan data data yang ada.
- Mengatur sistem absensi karyawan, Mengatur kesejahteraan karyawan
melalui sistem payroll karyawan, bonus, kompensasi, hingga
pengaturan benefit karyawan lainnya. Manajemen personalia juga dituntut untuk tahu dan
mengatur kesejahteraan laryawannya. Seperti, Bantuan makan pegawai dan
keluarganya,Bantuan tempat tinggal/rumah pegawai, Bantuan Fasilitas Kesehatan
(BPJS), Tunjangan THR Hari Raya, dan Bonus akhir tahun.