MANAJEMEN PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
NIM. 202425003
2023
1. Manajemen Pendidikan
A. Pengertian manajemen pendidikan
Manajemen berasal dari kata, ‘to manage’ yang berarti mengurus,
mengatur, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen memiliki pengertian
yang sangat luas, manajemen dapat didefinisikan sebagai proses atau cara
sistematis untuk melakukan pekerjaan. Proses tersebut berupa kegiatan dalam
manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian atau pengawasan.
Manajemen pendidikan artinya pengolahan semua kebutuhan institusional
dalam pendidikan dengan cara yang efektif dan efisien. Manajemen
pendidikan merupakan aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu tujuan, atau
proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah
diterapkan dalam pendidikan. Manajemen pendidikan adalah proses
penyelenggaraan dalam usaha kerja sama atau usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber (personal atau material) secara efektif,
efisien, dan rasional untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Manajemen pendidikan menurut Depdikbud diartikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga
pendidikan,sumberdaya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan,
mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya yaitu
yang beriman, bertakwa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan,
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, mandiri serta tanggung jawab.
Manajemen pendidikan dapat artikan sebagai pelayanan dan pengabdian
terhadap dunia pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan suatu
penalatan di bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktifitas
perencanaan, pengorganisasian (Engkoswara dan Aan, 2013). Manajemen
pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan,dan pengendalian usaha-usaha personal pendidikan dalam
mendayungkan semua sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan (Fuadi,
2019). Manajemen pendidikan juga merupakan suatu cabang ilmu yang
usianya relative masih muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang
belum mengenal. istilah lama yang sering digunakan adalah ‘administrasi’
(Dewi, 2016). Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian
kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetepkan sebelumnya dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungsi manajemen agar tercapainya
tujuan secara efektif dan efisien (Kristiawan, Safitri, dan Lestari, 2017).
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (1999), manajemen pendidikan adalah
proses yang terus-menerus yang dilakukan oleh organisasi pendidikan melalui
fungsionalisasi unsur-unsur manajemen tersebut, yang di dalamnya terdapat
upaya saling memengaruhi, saling mengerahkan dan saling mengawasi. Dapat
disimpulkan dari semua definisi manajemen pendidikan merupakam
penyelenggaraan pendidikan yang sekaligus berkaitan dengan semua spek
yang ada dalam usaha penyelenggaraan pendidikan, yang berhubungan secara
langsung dengan proses pembelajaran, fasilitas, atau sarana dan prasarana
pendidikan dan media pendidikan.
Pananrangi, SH., M.Pd, Prof. Dr. H Andi Rasyid. (2017). Manajemen Pendidikan. Jakarta:
Badriyah, Mila. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : CV Pustaka Setia.
Hasibuan, Malayu S.P. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara.
M. Pd., Prof. Dr. Syafaruddin. 2015. Manajemen Organisai Pendidikan. Medan : Perdana
Publishing
Humanis
Khaerul, Umam. 2019. Manajemen Organisasi. Jurnal Pendidikan. Vol.2 No. 1. Baandung:
Setia
Tukiran, Martinus., Puspita Sari, Nugraheni. 2018. Membangun sistem manjemen organisasi
3. Manajemen Siswa
A. Pengertian manajemen siswa
Manajemen siswa dapat diartikan dengan pengelolahan kegiatan yang
berkaiatan dengan sisiwa dari awal masuk hingga lulus belajar yang tujuannya
adalah untuk mengatur proses kegiatan belajar dan pembelajaran dapat
berjalan tertib, lancar, dan mampu mencapai tujuan pendidikan sekolah
(Qomar, 2010). Manajemen kesiswaan juga dapat dikatakan dengan
pembinaan siswa sejak bergabung disekolah, hingga ia menamatkan
pendidikan (Mantja, 2008). Menejemen kesiswaan merupakan pengaturan
aktivitas siswa dari ia masuk hingga lulus dari sekolah atau lembaga ( M.
Thoha, 2016). Manajemen kesiswaan adalah usaha pengaturan atau kegiatan
pencatatan siswa mulai dari masuk sampai dengan lulus sekolah (Prihatin,
2011). Manajemen kesiswaan adalah kegiatan pengurusan segala hal yang
berkaitan dengan siswa mulai dari penerimaan hingga keluarnya peserta didik
dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan pengaturan
segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik dari mulai masuknya
peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik dari suatu lembaga
(Soetopo, 2006: 34). Manajemen kesiswaan dapat dikatakan sebagai
pengaturan proses pelaksanaan aktivitas belajar mengajar yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian dalam rangka membina
siswa dari mulai masuk sekolah hingga sampai lulus sekolah. Dengan
demikian, manajemen kesiswaan tidak hanya mencatat data siswa tetapi
mencangkup aspek operasional untuk mengembangkan minat dan talenta
peserta didik bidang tertentu. Mulyono (2008) dalam Manajemen Administrasi
dan Organisasi Pendidikan mengemukakan bahwa manajemen kesiswaan
adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara
sengaja serta pembinaan secara kontinue terhadap seluruh siswa (dalam
lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM
dengan efektif dan efisien .
Manajemen kesiswaan merupakan keseluruhan proses kerja sama dalam
bidang kesiswaan. Bidang kerjasama dalam manajemen kesiswaan tersebut
yaitu menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan siswa. Masalah
tersebut berupa penyelenggaraan sensus sekolah, menyelenggaraan
penerimaan peserta didik, membina kedisplinan siswa, program layanan
khusus siswa. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk menata proses
kesiswaan mulai dari awal, mengikuti pelajaran, sampai dengan lulus sesuai
dengan tujuan sekolah.
B. Tujuan manajemen siswa
Menurut Imron (2011) tujuan manajemen siswa yaiku meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan psikomotorik pada siswa, mendidik
dan membina kemampuan minat sert bakat siswa, dan mencapai
kebehagiaan kesejahteraan hidup, belajar dengan baik dan mencapai
cita-cita.
Menurut Mulyasa (2003:46) tujuan manajemen siswa adalah untuk
mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur serta
Manajemen Peserta Didik mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Mulyasa dipaparkan Imron (2016:11) bahwa tujuan manajemen peserta
didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-
kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di sekolah.
Menurut Nasihin dan Sururi (2009:206) tujuan manajemen siswa
adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-
kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga
pendidikan (sekolah), lebih lanjut fungsinya adalah agar proses
pembelajaran di lembaga pendidikan tersebut dapat berjalan lancar,
tertib dan teratur sehingga dapat memberikan konstribusi bagi
pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Sudrajat ( 2010) menjelaskan bahwa tujuan manajemen peserta didik
secara umum adalah “mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar
kegiatankegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar di
sekolah. Lebih lanjut, proses belajar mengajar di sekolah dapat
berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan
secara keseluruhan.
Menurut Mustari (2014:109) tujuan manajemen peserta didik adalah
sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri
seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi
peserta didik lainnya.
Menurut Kristiawan (2017)
Tujuan pengelolaan kesiswaan yakni mengelola aktivitas kesiswaan
untuk membantu kegiatan belajar sehingga sesuai, disiplin dan sesuai
prosedur, serta dapat memberi masukan dalam mencapai sasaran yang
sudah disepakati
C. Fungsi manajemen siswa
Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan teratur.
Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah untuk
menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa dapat belajar
dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Ada tiga
tugas utama dalam bidang manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan
tersebut yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta bimbingan
dan pembinaan disiplin. Tujuan manajemen kesiswaan adalah menata proses
kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran, dan sampai dengan lulus
sesuai dengan tujuan istitusional dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Kegiatan manajemen kesiswaan meliputi: perencanaan penerimaan murid baru,
pembinaan siswa, dan kelulusan (Rohiat; 40). Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar (2014; 5) menjelaskan “Tujuan
manajemen kesiswaan adalah mengatur kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
di sekolah untuk pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan yang optimal.
Manajemen kesiswaan juga mengatur kegiatan-kegiatan siswa dari mulai masuk
sekolah sampai lulus sekolah.
Ada dua macam fungsi manajemen siswa antara lain:
Fungsi umum pengelolaan kesiswaan yakni sarana bagi siswa untuk
mengembangkan diri secara individualitas, sosial, kebutuhan, maupun
potensi-potensi peserta didik (Imron & Burhanudin, 2003).
Fungsi pengelolaan kesiswaan secara khusus, yaitu: (1) pengembangan
individualitas, yakni agar siswa mampu mengembangkan potensi
individualitasnya; (2) pengembangan sosial siswa, yakni supaya siswa
mampu melakukan sosialisasi dengan masyarakatnya; (3) penyaluran aspirasi
dan harapan siswa, yakni supaya terefleksikan kesenangan, dan minat siswa;
dan (4) pemenuhan dan kesejahteraan siswa, yakni supaya siswa tentram
dalam menjalankan pendidikannya. Fungsi pengelolaan kesiswaan yakni
untuk sarana mengembangkan diri (Kristiawan, 2017).
D. Ruang lingkup manajemen siswa
Berdasarkan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007 dan
Kemendikbud melalui Dirjen Pendas (2014, 6) mengemukakan, ruang lingkup
kegiatan manajemen kesiswaan berbasis sekolah meliputi:
(1) Pendataan calon siswa,
(2) Penerimaan Siswa Baru,
(3) Pengenalan/orientasi sekolah,
(4) Pengelompokan siswa,
(5) Pembinaan disiplin siswa,
(6) Penyelenggaraan layanan khusus
Pengelolaan kesiswaan menurut Kudianta (2016) adalah:
1) Perencanaan kesiswaan;
2) Rekrutmen siswa atau biasa disebut dengan PPDB dengan kegiatan
kebijakan penerimaan peserta didik;
3) Orientasi siswa atau biasa disebut dengan Masa Orientasi Peserta
Didik (MOPD);
4) Pengelompokan atau penempatan siswa dengan tujuan memudahkan
pemberian layanan selama menjadi siswa di satuan pendidikan;
5) Pencatatan absensi dengan tujuan memberikan pembinaan
kedisiplinan;
6) Evaluasi kesiswaan dengan melakukan kegiatan pengukuran
perkembangan dan prestasi peserta didik;
7) Pelaporan hasil evaluasi dengan tujuan untuk memberikan timbal
kepercayaan orang tua kepada lembaga;
8) Mutasi dan dropout peserta didik yakni proses perpindahan peserta
didik;
9) Layanan khusus penunjang agar siswa lancar dan mampu
mengembangkan diri;
10) Pembinaan disiplin dengan tahapan perencanaan meliputi membuat
aturan dan menentukan konsekuensi;
11) Organisasi peserta didik di sekolah yang terdiri dari kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler; dan
12) Kegiatan akhir sampai pada perpisahan dan lulusnya siswa yang
bertujuan menilai pencapaian SKL untuk semua mata pelajaran sesuai
programnya sebagai bentuk transparasi, profesional, dan akuntabel
lembaga (Kudianta, 2016)
E. Prinsip manajemen siswa
Menurut Hidayat & Wijaya (2017) dan Thoha (2016) mengatakan bahwa
prinsip manajemen siswa harus mencangkup beberapa unsur antara lain:
1) Manajemen siswa harus menjadi bagaian keseluruhan manajemen
pendidikan.
2) Semua bentuk manajmen siswa harus memiliki misi pendidikan dalam
mendidik peserta didik.
3) Kegiatan manajemen siswa harus mempersatukan siswa dalam
keanekaragaman.
4) Kegiatan manajemen siswa terdapat ketersediaan dari pihak yang
dibimbing.
5) Kegiatan manajemen siswa mengacu pada kemandirian siswa.
6) Kegiatan yang dilakukan manajemen siswa dapat berguana bagi siswa
di masa depannya.
Menurut Hasbullah (2006), dalam pelaksanaan manajemen kesiswaan,
terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu sebagai
berikut:
1) Siswa harus diperlakukan sebagai subjek dan bukan objek.
2) Keadaan dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik,
kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan sebagainya.
3) Pada dasarnya siswa hanya akan termotivasi belajar.
4) Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif,
tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik.
Prinsip adalah asas atau pondasi pokok fakta untuk pola berfikir dan bertindak.
Prinsip pengelolaan kesiswaan yakni:
(1) untuk mengatur seluruh pengelolaan sekolah;
(2) memberikan misi pendidikan;
(3) kegiatan pengelolaan kesiswaan berupaya menyatukan siswa dengan
keadaan keluarga yang beragam dan banyak perbedaanya;
(4) sebagai upaya pengaturan terhadap pebimbing peserta didik;
(5) kegiatan manajemen peserta didik, senantiasa berlatar sesuai dengan
fungsinya (Imron & Burhanudin, 2003).
Dalam agama islam, amanajemen kesiswaan harus memperhatikan 3 prinsip
yaitu berwawasan, pribadi yang baik, peduli sosial (Hidayat & Wijaya, 2017).
Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa prinsip utama manajemen siswa
harus meliputi 2 hal yitu prinsip fungsional dan prinsip humanisme.
Prinsip fungsional adalah proses manajemen kesiswaan harus melihat fungsi-
fungsi dalam suatu sistem manajemen. Artinya manajemen kesiswaan harus
memiliki tujuan yang sama dan mendukung tujuan manajemen sekolah secara
umum.sealian itu prinsip fungsionalisme harus memperhatukan pembelajatran
toleransi di kalangan siswa .
Sedangkan prinsip humanisme harus menenpatkan siswa sebagai manusia
yang merdeka. Prinsip humanisme dalam manajemen siswa yaitu mengajarkan
siswa sebagaimana menjadi manusia yang seutuhnya, siswa yang memiliki
pandangan
subjek dalam kegiatan belajar mengajar.
F. Pendekatan manajemen siswa
Menurut Yeager (1994) pendekatan dalam manajemen siswa terbagi menjadi
dua yaitu pendekatan kuantitatif (the quantitative approach) dan pendekatan
Kualitatif (the qualitative approach).
Pendekatan Kuantitatifn lebih menitik beratkan pada segi adminitrasi dan
biokratif lembaga pendidikan. Tujuan dari pendekatan ini adalah peserta didik
dapat menerima pemebelajaran dengan baik sehingga mencapai keinginan.
Wujud pendekatan ini dalam manajemen peserta didik yaitu : diharuskan
kehadiran yang sesuai, memperketat presensi, disiplin, menyelesaikan tugas
dengan tepat. Sedangkan pendekatan kualitatif (the qualitative approach)
adalah Pendekatan yang lebih memberikan perhatian kepada kesejahteraan
peserta didik. Pendekatan kualitatif ini lebih diarahkan agar peserta didik
senang. Tujuan pendekatan ini adalah peserta didik senang dan sejahtera,
maka mereka dapat belajar dengan baik serta senang juga untuk
mengembangkan diri mereka sendiri di lembaga pendidikan seperti sekolah.
Pendekatan ini juga menekankan pada tempat yang kondusif dan
menyenangkan bagi pengembangan diri secara optimal.
G. Kajian manajemen siswa
kesiswaan pada sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 6 No
1,- 2550-0252
Ariska, Ria Sita. (2015). Manajemen Kesiswaan. Bengkulu: Lubaklinggu Vol. 9, No 6, hlm.
828-835
Somantri, Maanap. (2019). Manajer Pendidikan. Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan Program
Junedi, dkk. (2022). Manajemen Pendidikan Ialam. Padang: PT Global Eksekutif Teknologi
Taqwa. (2016). Pendekatan Manajemen Peserta Didik. Jurnal of Islamic Education Management,
M.Pd., Prof. Dr. Syafaruddin & MS, M.A., Dr. H. Amiruddin. (2017). Manajemen
Nasbi, Ibrahim. (2017). Manajemen Kurikulum Sebuah Kajian Teoritis. Jurnal Idaarah Vol.
Yuhasnil., Anggreni, Silvia. (2020). Manajemen Kurikulum Dalam Upaya Peningkatan Mutu
Sista, Taufik Riski. (2017). Implementasi Manajemen Kurikulum dalam Meningkatkan Mutu
Gontor
M.Pd.I ., S. Pd, I., Dr. Irjus Indrawan, dkk. 2018. Manajemen Personalia dan Keardipan
Harindja, Drs., M. Si, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Mujahida, S,Pd., S.E., M.M., Dr. Sitti. 2018. Pemhantar Manajemen. Makassar : CV Sah
Media
https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-personalia/