Bagaimana cara menentukan penggunaan suatu model pendekatan ketika akan melaksanakan
pembelajaran?
Dalam menentukan pendekatan pembelajaran ada hubungan yang saling keterkaitan antara
pendekatan, metode, strategi, teknik, dan tujuan pembelajaran. Dari buku Dr. Muhammad
Basir, M.Pd. dalam bukunya “Pendekatan Pembelajaran” tahun 2017 dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1) Tidak semua metode, strategi, dan teknik pembelajaran cocok dengan tujuan yang ingin
dicapai. Setiap metode, strategi, dan teknik pembelajaran seringkali punya
kompatibilitas tertentu dengan tujuan pembelajaran tertentu. Sebagai contoh, jika
tujuan pembelajaran adalah Siswa dapat merakit sebuah komputer, maka metode
ceramah atau diskusi tidak akan dapat mencapai tujuan pembelajaran, sebaliknya
mungkin metode pembelajaran aktif akan berhasil. Oleh karena itu cara pandang dalam
merumuskan pendekatan dari contoh kasus diatas harus menyesuaikan dengan metode,
strategi, dan tujuan yang ada.
5) Setiap siswa mempunyai gaya belajar masing-masing yang mungkin berbeda satu sama
lain. Oleh karena itu guru harus mempertimbangkan hal ini agar pendekatan, metode,
strategi, dan teknik pembelajaran yang dipilihnya dapat mengakomodasi semua siswa
dengan gaya belajar yang berbeda-beda.
6) Ketersediaan waktu. Kadangkala waktu adalah faktor pembatas yang sangat penting
dalam pemilihan pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang akan
digunakan. Beberapa pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran
kadangkala dalam penerapannya memerlukan waktu yang banyak, sementara
pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang lain hanya membutuhkan
sedikit waktu.
7) Guru juga harus mempertimbangan bahwa ada jaminan variasi dalam penggunaan
pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa
tidak bosan dan mengakomodasi berbagai gaya belajar dan jenis kecerdasan yang
dimiliki siswa.
8) Memperhatikan aspek Interaksi antar anggota kelas, dalam hal ini antara guru dengan
siswa, siswa dengan guru, dan interaksi sesama siswa dalam pembelajaran sangat
mempengaruhi kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Semakin banyak interaksi yang
terjadi, dan berlangsung dari berbagai arah, maka akan semakin besar proses
pembelajaran yang terjadi pada siswa. Guru hendaknya mempertimbangkan aspek ini
saat menentukan pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang akan
digunakannya.
3. Menurut teori behavioristik, adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah laku. Sebagai contoh, anak
belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat, dan gurunya sudah
mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan
perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat
menunjukan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau Input yang berupa stimulus dan
keluaran atau Output yang berupa respon. Dalam contoh di atas, stimulus adalah apa saja
yang diberikan guru kepada siswa, misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja,
atau cara-cara tertentu, untuk membantu belajar siswa terhadap stimulus yang diberikan
oleh guru tersebut. Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi diantara stimulus dan
respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat
diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. oleh sebab itu, apa saja yang
diberikan guru (stimulus) dan apa yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat
diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan
suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku.
Sumber : Anam, M. S., & Dwiyogo, W. D. (2019). Teori Belajar Behavioristik dan
Implikasinya dalam Pembelajaran. Universitas Negeri Malang.