Manajemen Pendidikan menurut Purwanto (1970: 9) adalah semua kegiatan sekolah dari yang
meliputi usaha-usaha besar, seperti mengenai perumusan policy, pengarahan usaha-usaha besar,
usaha kecil dan sederhana, seperti menjaga sekolah dan sebagainya. Menurut Usman (2004: 8)
manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
Nawawi (1983: 11) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah ilm terapan dalam
bidang pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian
usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pendidikan adalah suatu
kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada menggunakan fungsi-
1. Man (Manusia), berperan sebagai man power dalam organisasi atau perusahaan, diperlukan
untuk memimpin, menggerakkan karyawan/bawahan, serta memberikan tenaga dan pikiran untuk
kemajuan dan kontinuitas lembaga. Sumbangan tenaga manusia disini dapat pula dinamakan
2. Material (Barang), material digunakan sebagai proses produksi dalam suatu perusahaan atau
organisasi, dapat terdiri bahan baku, bahan setengah jadi, atau barang jadi;
3. Machine (Mesin), merupakan kebutuhan pokok dalam melancarkan jalannya suatu organisasi.
Mesin berupa peralatan yang digunakan oleh suatu instansi atau lembaga. Baik itu berupa peralatan
4. Money (Uang), Money/modal dibagi menjadi dua, yaitu modal tetap berupa tanah, ggedung,
5. Method (Metode), pemilihan dan penggunaan metode yang tepat digunakan sebagai aturan atau
cara-cara tertentu yang bertujuan untuk menghindari terjadinya inefisiensi dan pemborosan. Dalam
lembaga pendidikan, metode pembelajaran yang dibentuk oleh seorang guru sangat diperlukan
dalam menerangkan pelajaran. Karena metode yang dipakai akan memengaruhi peserta didik
6. Market (Pasar), adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengadakan transaski,
dalam lembaga pendidikan market berupa tempat terjadinya interaksi antara pendidik dengan
peserta didik maupun dengan stakeholdes yang ada dalam lingkup lembaga tersebut;
7. Minute (Waktu), merupakan waktu yang dipergunakan dan dimanfaatkan dalam pencapaian visi
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan menurut Kurniadin dan Machali (2012: 125) antara
lain:
a. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktof, inivatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAIKEM);
b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
c. Terpenuhinya salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
manajerial);
e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi
g. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan dan akuntabel serta
Menurut Fattah (2012: 123) manajemen pendidikan pada dasrnya adalah alat untuk mencapai
pendidikan meliputi semua kegiatan yang menjadi saran penunjang proses belajar mengajar dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menurut Baharuddin (2010: 55) ruang
1. Manajemen Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan menegnai tujuan, isi, dan bahan
mencapai tujuan pendidikan secara efekti dan efisien. Manajemen kurikulum merupakan sistem
pengelolaan atau penataan terhadap kurikulu, secara kooperatif, komprehensif, sistemik dan
sistematik yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam rangka mewujudkan tujuan
2. Manajemen Personalia
Manajemen Personalia adalah serangkaian proses kerja sama mulai dari perencanaan,
mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien sehingga semua personil
sekolah menyumbang secara optimal bagi pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
dengan mereka lulus sekolah, dengan cara memberikan layanan sebaik mumgkin pada peserta
didik (Baharuddin, 2010: 67). Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan
peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran sehingga dapat berjalan
lancer, tertib teratur serta dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan
diri seoptimal mugkin, baik dari segi individualitas, social, aspirasi, kebutuhan atau potensinya.
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan bagaimana mengatur dan mengelola
sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Secara umum, proses kegiatan manajemen sarana dan prasarana meliputi
ini penting dilakukan agar pengadaan sarana dan prasarana tepat sasaran dan efektif dalam
penggunaannya.
5. Manajemen Keuangan/Pembiayaan
masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2005: 47). Pengelolaan keuangan yang baik dalam lembaga
tujuan pendidikan yang lebih produktif, efekti, efisien dan relevan memungkinkan kebutuhan akan
segera terwujud.
6. Manajemen Administrasi
Administrasi dalam perspektif manajemen dipandang mempunyai peran penting sebagai
“prevoyange” atau kemampuan melihat masa depan. Hal ini berarti administrasi dinilai mampu
melihat keadaan masa yang akan datang dan mempunyai kesiapan untuk menghadapinya. Wujud
dari hubungan administrasi dengan manajemen pendidikan tampak pada aktivitas kepala sekolah
sebagai pembuat keputusan dan penanggung jawab penuh atas keputusan/kebijakan yang
dibuatnya.
7. Manajemen Humas
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-
sikap public, meneyusaikan policy dan prosedur instansi atau organisasi untuk mendapatkan
pengertian dan dukungan masyarakat (Hasbullah, 2006: 124) Kegiatan kehumasan di sekolah tidak
hanya cukup menginformasikan fakta-fakta tertentu dari sekolah, melainkan juga harus
pendidikan;
- Membantu Kepala Sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama;
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar
mengajar dikelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar
mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar (Asmendri, 2012: 108). Jenis layanan
khusus dilembaga pendidikan antara lain: perpustakaan sekolah, UKS (Unit Kesehatan Sekolah),
kantin, security.
kemampuannya;
5. Relativitas nilai-nilai.
Prinsip-prinsip tersebut memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus
memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas dan nilai-nilai. Tujuan dirumuskan dengan tepat
sesuai dengan arah organisasi, tuntunan zaman, dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu
Tinggi)
urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Riset,
pembelajaran, lembaga pendidikan tinggi, sumber daya manusia serta sarana dan
2. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang standar kualitas lembaga penelitian, sumber
daya manusia, sarana dan prasarana riset dan teknologi, penguatan inovasi dan riset serta
penguatan riset dan pengembangan, serta penguatan inovasi ilmu pengetahuan dan
teknologi;
4. pemberian izin tertulis kegiatan penelitian dan pengembangan oleh perguruan tinggi asing,
lembaga penelitian dan pengembangan asing, badan usaha asing, dan orang asing di
5. pemberian izin tertulis kegiatan penelitian dan pengembangan terapan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berisiko tinggi dan berbahaya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Tinggi;
7. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam adalah salah satu direktorat jenderal yang ada di
Kementerian Agama RI. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2006 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005, diubah dari Direktrorat
Jenderal Kelembagaan Agama Islam menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Perubahan nama ini menegaskan bahwa tugas pokok Direktorat Jenderal ini adalah "Pengembagan
Aspek-aspek Substansi Kependidikan Islam"
Sesuai Peraturan Menteri Agama RI Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Agama, yang disempurnakan melalui Peraturan Menteri Agama RI No. 10 Tahun
2010 bahwa Direktrorat Jenderal Pendidikan Islam mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
TUGAS
FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, tugas dan fungsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah
sebagai berikut
Tugas : menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan masyarakat, serta pengelolaan kebudayaan untuk
Fungsi :
a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan mutu dan kesejahteraan guru dan pendidik
Kebudayaan;
i. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan
Tugas dan fungsi unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Sekretariat Jenderal
Fungsi :
b. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
hukum;
barang/jasa; dan
Tugas : menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan guru dan
Fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan guru dan pendidik lainnya serta tenaga
kependidikan;
dan kompetensi, pemindahan lintas daerah provinsi, dan peningkatan kesejahteraan tenaga
kependidikan;
d. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan guru dan pendidik
e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan guru dan pendidik lainnya
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan guru dan pendidik lainnya serta
tenaga kependidikan;
Tugas : menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia
Fungsi :
dan tata kelola pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
fasilitasi sumber daya, pemberian izin dan kerja sama penyelenggaraan satuan dan/atau
program yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing, dan
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kurikulum, peserta didik,
sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Masyarakat; dan
Tugas : menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dasar dan
menengah.
Fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan,
fasilitasi sumber daya, pemberian izin dan kerja sama penyelenggaraan satuan pendidikan
pendidikan di daerah khusus dan daerah tertinggal (pendidikan layanan khusus), dan
Kejuruan;
d. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan dasar dan
menengah;
e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pendidikan dasar dan menengah;
perfilman, kesenian, tradisi, sejarah, cagar budaya, permuseuman, warisan budaya, dan
kebudayaan lainnya.
Fungsi :
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan dan pelestarian kesenian, sejarah, dan tradisi;
wawasan kebangsaan;
Maha Esa, pengelolaan cagar budaya, warisan budaya nasional dan dunia, dan museum
nasional, pembinaan dan perizinan perfilman nasional, promosi, diplomasi, dan pertukaran
budaya antar daerah dan antar negara, serta pembinaan dan pengembangan tenaga
kebudayaan;
e. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kebudayaan, perfilman,
kesenian, tradisi, sejarah, cagar budaya, permuseuman, warisan budaya, dan kebudayaan
lainnya;
tradisi, sejarah, cagar budaya, permuseuman, warisan budaya, dan kebudayaan lainnya;
6. Inspektorat Jenderal
Kebudayaan.
Fungsi :
dan Kebudayaan;
terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;
Kebudayaan;
Tugas : melaksanakan pengembangan, pembinaan, dan pelindungan di bidang bahasa dan sastra.
Fungsi :
Tugas : melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan anak usia dini,
Fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di
bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
9. Staf Ahli
i. Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing mempunyai tugas memberikan rekomendasi
terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang inovasi dan daya saing.
ii. Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah mempunyai tugas memberikan rekomendasi
terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang hubungan pusat dan
daerah.
iii. Staf Ahli Bidang Pembangunan Karakter mempunyai tugas memberikan rekomendasi
terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang pembangunan karakter.
iv. Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas memberikan
rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang regulasi