Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi Tugas 1


Mata Kuliah Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan Dasar

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. C. Rudy Prihantoro, M.Pd.

Oleh :

Deni Syahyadi
530087709

MAGISTER PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA


UNIVERSITAS TERBUKA BOGOR

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya
penulisan makalah tugas 1 mata kuliah Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan pada
Program S2 Magister Pendidikan Dasar. Salawat serta salam senantiasa semoga tetap
terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat
dan semua umat Islam khususnya.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. C. Rudy Prihantoro, M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Perencanaan dan Pembiayaan
Pendidikan Dasar, juga kepada semua yang turut memberi semangat dan bantuan hingga
terselesaikannya makalah ini.

Makalah ini tidak terlepas dari kekurangan maupun kesalahan. Kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1

BAB II KAJIAN TEORITIK ................................................................................ 2

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................... 4

A. Investment Efficiency Approach (Pendekatan Efisiensi Biaya) ............................ 4


B. Social Demand Approach (Pendekatan Permintaan Sosial) .................................. 4
C. Man Power Approach (Pendekatan Ketenagakerjaan) .......................................... 5
D. Integrated Approach (Pendekatan Terintegrasi) .................................................... 8
E. System Approach (Pendekatan Sistem) ................................................................. 8

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perencanaan dalam pendidikan merupakan sebuah proses penyusunan serangkaian


kegiatan dalam menghasilkan kebijakan yang akan berguna dalam mengatasi berbagai
masalah dalam pelaksanaan proses pendidikan.

Seperti yang dijelaskan dalam Buku Materi Pokok MIPK 5101 Perencanaan dan
Pembiayaan Pendidikan bahwa dalam membuat sebuah perencanaan harus melihat faktor-
faktor dan tujuan dari pembuatan perencanaan tersebut. Perencanaan pendidikan dapat
mengacu ke pengembangan potensi peserta didik, pembentukan kepribadian, peningkatan
profesionalisme dan akuntabilitas penyelenggara pendidikan serta pemberdayaan
masyarakat. Hal tersebut memerlukan pendekatan-pendekatan tersendiri yang tidaklah
sama.

Agar lebih memahami tentang pendekatan perencanaan khususnya dalam pendidikan


dasar, maka dalam makalah ini akan diuraikan beberapa macam pendekatan dalam
perencanaan pendidikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa saja pendekatan perancanaan yang dipergunakan dalam perencanaan


pendidikan dasar?
2. Seperti apa contoh-contoh pendekatan dalam perencanaan pendidikan?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui beberapa macam pendekatan yang dipergunakan dalam


perencanaan pendidikan dasar

1
2. Untuk mengetahui contoh-contoh pendekatan dalam perencanaan Pendidikan

2
BAB II

KAJIAN TEORITIK

Pendekatan dapat dikatakan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya
proses yang sifatnya masih sangat umum (Sanjaya dalam Abdullah, 2017).Pendekatan
dipergunakan dalam setiap perencanaan tidak terkecuali dalam perencanaan pendidikan.

Dalam artikel lain disebutkan bahwa perencanaan pendidikan merupakan titik tolak
atau sudut pandang yang digunakan dalam proses pelaksanaan pendidikan dengan adanya
langkah-langkah kegiatan yang sistematis guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien (Idris, 2020).

Dari kedua pendapat diatas terlihat bahwa pentingnya sebuah perencanaan


pendidikan agar nantinya dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat meminimalisir
permasalahan yang ditimbulkannya. Agar dihasilkan sebuah perencanaan yang baik maka
perlu adanya pendekatan-pendekatan yang dipergunakan karena perencanaan pendidikan
dapat mengarah ke pengembangan potensi peserta didik, pembentukan kepribadian,
peningkatan profesionalisme dan akuntabilitas penyelenggara pendidikan serta
pemberdayaan masyarakat (Permana et al., 2013).

3
BAB III

PEMBAHASAN

Beberapa macam pendekatan berserta contohnya adalah sebagai berikut:

A. Social Demand Approach (Pendekatan Permintaan Sosial)

Pendekatan permintaan sosial ini lebih mengarah ke pendekatan tradisional dalam


pengembangan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah melalui penyelenggara
pendidikan dan penyediaan sarana untuk memenuhi kebutuhan orang tua dan siswa. Misi
yang terkandung dari pendekatan ini adalah pengentasan kebodohan dan kemiskinan bagi
rakyat atau bisa juga diartikan sebagai misi kerakyatan.

Ciri dari pendekatan permintaan sosial adalah pemerataan kesempatan (dalam bidang
pendidikan yaitu pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan). Dengan demikian
aspek kuantitatif lebih menjadi perhatian daripada aspek kualitatif karena keberhasilan dari
pendekatan ini adalah memberikan kesempatan kepada sebanyak-banyaknya penduduk
agar dapat merasakan pendidikan dan mengurangi terjadinya buta aksara.

Alur dari pendekatan ini diawali dengan pemetaan banyaknya penduduk yang
bersekolah dengan memperhatikan keinginan dari masyarakat dalam hal dunia pendidikan.
Kemudian ditentukan kebutuhan sarana pendukung pelaksanaan pendidikan tersebut
seperti ketersediaan ryang kelas, fasilitas sekolah, guru dan tenaga pengajar serta
kebutuhan-kebutuhan lain yang berhubungan. Ditahap akhir, disusun rancangan biaya
untuk proyek pembangunan dan penyediaan kebutuhan-kebutuhan yang telah dirancang
sebelumnya.

Pendekatan permintaan sosial ini mendapat beberapa kritik dari ahli ekonomi yang
mempersoalkan tentang alokasi dana yang cukup besar sehingga dapat mengganggu sektor
lain yang merupakan perkembangan nasional secara keseluruhan. Disamping itu
pendekatan ini juga dianggap memiliki kelemahan karena tidak diperlukan dan dihasilkan
tenaga kerja yang besar untuk sektor ekonomi.

Dengan adanya kritik dari kelemahan pendekatan permintaan sosia ini, maka ada solusi
dan sebuah harapan agar dapat perencanaan dan kebutuhan diperkirakan secara lebih
cermat dengan cara menganalisis aspek-aspek kependudukan (Enoch, Gaffar dalam

4
Permana et al., 2013). Aspek-aspek kependudukan yang dapat dianalisis agar dapat
dipertimbangkan antara lain:

1. Struktur dan pertumbuhan penduduk


2. Struktur pendidikan penduduk
3. Alur peserta didik

Contoh dari pendekatan ini adalah pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun. Dalam
pendekatan ini penduduk/anak Indonesi diharuskan mengikuti pendidikan minimal selama
sembilan tahun yaitu di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama,

B. Man Power Approach (Pendekatan Ketenagakerjaan)

Secara singkat, pendekatan ketenagakerjaan memfokuskan agar kualitas lulusan yang


dihasilkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam
berbagai sektor pembangunan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Gurunge ((Sa’ud &
Makmun dalam Permana et al., 2013) yang menyatakan bahwa pendekatan yang
mengarahkan kegiatan pendidikan pada usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional
mengenai tenaga kerja.

Dalam pendekatan ini perencanaan dibuat agar lulusan dapat bekerja sesuai dengan
minat dan kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup serta
mendapatkan penghasilan yang lebih layak (Permana et al., 2013). Dengan alasan ini, ahli
ekonomi lebih memilih pendekatan ketenagakerjaan dibandingkan pendekatan permintaan
sosial karena dengan demikian tingkat ekonomi para lulusan dapat terangkat walaupun
mereka hanya bekerja sebagai buruh kasar. Disamping itu perekonomian sevara global
juga akan lebih meningkat dimana penyedia kerja akan lebih mudah mendapatkan tenaga
kerja yang siap pakai.

Perencanaan dengan menggunakan pendekatan ketenagakerjaan ini memiliki langkah-


langkah dalam penyusunannya yang hendaknya dipelajari secara cermat karena kondisi
dapat berubah dengan sangat cepat. Langkah penyusunan tersebut berupa:

1. Pembuatan perkiraan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam pembangunan


nasional. Dari titik ini perencana dapat mempersiapkan sekolah yang sesuai.

5
2. Penyusunan tujuan pendidikan yang akan dicapai dapat mempersiapkan tenaga
kerja yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Perkiraan output pendidikan
4. Penyusunan program yang dapat memenuhi output yang sebelumnya dibuat.
5. Penyusunan rencana biaya.

Seperti pendekatan sebelumnya, pendekatan ketenagakerjaan juga memiliki kelebihan


dan tersendiri seperti yang disebutkan oleh Olambo (Permana et al., 2013) yaitu:

1. Hasil analisis akan bermanfaat mengatasi kesenjangan atau ketidakseimbangan


pola lulusan pendidikan
2. Memberikan kejelasan dan perkiraan kualifikasi pendidikan yang harus
dikembangkan di masa depan yang berkaitan dengan kebutuhan kerja.
3. Arah pendidikan dapat disesuaikan dengan pembangunan untuk mengatasi
masalah pengangguran.

Sedangkan beberapa kelemahan yang juga diungkapkan Olambo adalah:

1. Belum memberikan kejelasan capaian tiap jenjang pendidikan


2. Dapat terjadi pembatasan perluasan pendidikan dasar
3. Adanya keterbatasan penyusunan rencana yang melibatkan persyaratan pekerja
semi mahir yang ada di pedesaan
4. Rasio tenaga kerja di negara-negara maju tidak sesuai dengan negara-negara
terbelakang
5. Rencana masa depan belum tentu sesuai karena dipengaruhi juga oleh
ketidakpastian teknologi, ekonomi dan lainnya.

Pendekatan ketenagakerjaan misalnya dapat diterapkan ketika akan menyusun sebuah


kurikulum yang akan dipakai oleh suatu lembaga pendidikan, terutama kurikulum yang
diterpkab untuk sekolah kejuruan. Dimana dalam kurikulum tersebut ditentukan arah
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum tersebut.

C. Investment Efficiency Approach (Pendekatan Efisiensi Biaya)

Teori pendekatan efisiensi biaya lebih mengarah ke untung rugi dalam pendidikan dan
penyelenggaraannya berdasarkan pernyataan Gurunge (Sa’ud dan Makmun dalam

6
Permana et al., 2013) .... determening the investment to be made in education according
to the rate of return or benefit or effecttiveness.

Pendekatan ini berpangkal pada konsep investment of human capital yang bermakna
bahwa setiap investasi dapat menguntungkan bagi perekonomian. Dikarenakan oleh hal
tersebut maka rencana yang dibuat harus memuat sejumlah alternatif yang telah dilakukan
penelitian sebelumnya, kegunaan dan kepuasan yang nantinya akan dipilih yang paling
menguntungkan.

Terdapat beberapa ciri diari pendekatan efisiensi biaya ini, antara lain:

1. Selalu mempertimbangkan aspek keuntungan ekonomi karena pendidikan


berkualitas memerlukan investasi yang besar
2. Pendapatan seseorang dipengaruhi oleh kualitas pendidikan karena pendidikan
yang baik dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian
3. Orientasi perencanaan pendidikan pada peningkatan kualitas SDM
4. Pembiayaan yang besar menjadi prioritas bagi pendidikan dengan nilai ekonomis
tinggi.

Kelebihan dari pendekatan efisiensi biaya antara lain:

1. Perencanaan memiliki aspek fungsionalitas dan keuntungan ekonomis


2. Pendidikan yang tidak efektif akan tersingkir
3. Selalu memilih alternatif keuntungan lebih banyak dari biaya yang dikeluarkan
dengan layanan pendidikan paling produktif

Adapun kelemahan dari jenis pendekatan ini adalah:

1. Kesulitan dalam menentukan biaya yang diperlukan dan keuntungan yang didapat
2. Sulit menghitung keuntungan dari lulusan dari latar belakang pendidikannya
3. Perbedaan pendapatan bukan hanya dari pendapatan individual
4. Keuntungan tidak hanya finansial saja

Pendekatan efisiensi biaya akan berguna ketika akan merancang pendirian sekolah
dengan tingkat standar tinggi, misalnya sekolah dengan kurikulum internasional dengan
target siswa tertentu.

7
D. System Approach (Pendekatan Sistem)

Sistem dalam pendidikan merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan


dan mempengaruhi satu sama lain. Sehingga dalam perencanaannya perlu melakukan
analisis dari berbagai komponen tersebut secara lengkap, objektif dan relevan. Hal
demikian dinamakan pendekatan sistem yang dilakukan dalam pendidikan.

Manfaat atau tidaknya sebuah pendekatan sistem dipengaruhi oleh kualitas data yang
ada. Semakin baik dan akurat kualitas data yang ada ditambah dengan sikap kooperatif
pembuat rencana dengan pihak-pihak lain maka akan semakin dapat memperoleh manfaat
dari pendekatan tersebut.

Pendekatan sistem dapat dilakukan dalam perancangan sebuah peraturan yang


ditetapkan oleh pemerintah berkaitan dengan pendidikan. Seperti misalnya perumusan
sebuah undang-undang yang mengatur tentang pendidikan.

E. Integrated Approach (Pendekatan Terintegrasi)

Pendekaan terintegrasi merupakan gabungan dari pendekatan yang ada. Beberapa


macam pendekatan disatukan sehingga akan membuat hasilnya lebih lengkap dan lebih
baik. Pendekatan ini memiliki karakteristik sebagai berikut

1. Keterpaduan orientasi dan kepentingan yang berdasarkan aspek kehidupan peserta


didik
2. Keterpaduan dalam hal pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
3. Keterpaduan oerhitungan untung rugi
4. Keterpaduan pemberdayaan sumber daya yang ada
5. Keterpaduan yang menganggap bahwa unsur yang ada dalam pendidikan
merupakan suatu sistem
6. Keterpaduan dari kontrol melibatkan semua pihak.

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan perencanaan pendidikan perlu diketahui dan dimengerti terutama oleh


perencana yang akan merancang dan melaksanakan perencanaan dalam bidang pendidikan.
Suatu pendekatan perencanaan pendidikan akan menjadi titik tolak atau sudut pandang
dalam penyusunan perencanaan pendidikan, sedangkan suatu perencanaan pendidikan akan
menjadi strategi atau langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

B. Saran

Berbagai pendekatan memiliki peran yang penting dan sesuai dengan peruntukannya dari
sisi mana sebuah perencanaan akan dibuat. Dengan demikian pengetahuan tentang
karakteristik pendekatan dalam perencanaan pendidikan menjadi hal utama yang perlu
diketahui dan dapat digunakan dalam penyususnan perencanaan di tingkat paling bawah
sekalipun.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2017). PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN YANG


MENGAKTIFKAN SISWA. Edureligia , 1 No. 1.
https://www.ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia/article/download/45/41#:~:text=
Menurut%20Sanjaya%20(2008%3A127),yang%20sifatnya%20masih%20sangat%20um
um%E2%80%9D.
Idris. (2020). PERENCANAAN PENDIDIKAN DALAM KONTEKS DESENTRALISASI
PENDIDIKAN. Journal of Pedagogy, 3 Number 2(122–129).
https://media.neliti.com/media/publications/528738-none-a44ed4c6.pdf
Permana, J., Rosita, T., & C. Kurniatun, T. (2013). Perencanaan dan Pembiayaan
Pendidikan (1st ed., Vol. 1). Penerbit Universitas Terbuka. www.ut.ac.id

10

Anda mungkin juga menyukai