Dosen Pengampu :
Prof. Dr. C. Rudy Prihantoro, M.Pd.
Oleh :
Deni Syahyadi
530087709
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya
penulisan makalah tugas 1 mata kuliah Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan pada
Program S2 Magister Pendidikan Dasar. Salawat serta salam senantiasa semoga tetap
terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat
dan semua umat Islam khususnya.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. C. Rudy Prihantoro, M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Perencanaan dan Pembiayaan
Pendidikan Dasar, juga kepada semua yang turut memberi semangat dan bantuan hingga
terselesaikannya makalah ini.
Makalah ini tidak terlepas dari kekurangan maupun kesalahan. Kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................................... 9
i
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang dijelaskan dalam Buku Materi Pokok MIPK 5101 Perencanaan dan
Pembiayaan Pendidikan bahwa dalam membuat sebuah perencanaan harus melihat faktor-
faktor dan tujuan dari pembuatan perencanaan tersebut. Perencanaan pendidikan dapat
mengacu ke pengembangan potensi peserta didik, pembentukan kepribadian, peningkatan
profesionalisme dan akuntabilitas penyelenggara pendidikan serta pemberdayaan
masyarakat. Hal tersebut memerlukan pendekatan-pendekatan tersendiri yang tidaklah
sama.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
C. Tujuan
1
2. Untuk mengetahui contoh-contoh pendekatan dalam perencanaan Pendidikan
2
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Pendekatan dapat dikatakan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya
proses yang sifatnya masih sangat umum (Sanjaya dalam Abdullah, 2017).Pendekatan
dipergunakan dalam setiap perencanaan tidak terkecuali dalam perencanaan pendidikan.
Dalam artikel lain disebutkan bahwa perencanaan pendidikan merupakan titik tolak
atau sudut pandang yang digunakan dalam proses pelaksanaan pendidikan dengan adanya
langkah-langkah kegiatan yang sistematis guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien (Idris, 2020).
3
BAB III
PEMBAHASAN
Ciri dari pendekatan permintaan sosial adalah pemerataan kesempatan (dalam bidang
pendidikan yaitu pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan). Dengan demikian
aspek kuantitatif lebih menjadi perhatian daripada aspek kualitatif karena keberhasilan dari
pendekatan ini adalah memberikan kesempatan kepada sebanyak-banyaknya penduduk
agar dapat merasakan pendidikan dan mengurangi terjadinya buta aksara.
Alur dari pendekatan ini diawali dengan pemetaan banyaknya penduduk yang
bersekolah dengan memperhatikan keinginan dari masyarakat dalam hal dunia pendidikan.
Kemudian ditentukan kebutuhan sarana pendukung pelaksanaan pendidikan tersebut
seperti ketersediaan ryang kelas, fasilitas sekolah, guru dan tenaga pengajar serta
kebutuhan-kebutuhan lain yang berhubungan. Ditahap akhir, disusun rancangan biaya
untuk proyek pembangunan dan penyediaan kebutuhan-kebutuhan yang telah dirancang
sebelumnya.
Pendekatan permintaan sosial ini mendapat beberapa kritik dari ahli ekonomi yang
mempersoalkan tentang alokasi dana yang cukup besar sehingga dapat mengganggu sektor
lain yang merupakan perkembangan nasional secara keseluruhan. Disamping itu
pendekatan ini juga dianggap memiliki kelemahan karena tidak diperlukan dan dihasilkan
tenaga kerja yang besar untuk sektor ekonomi.
Dengan adanya kritik dari kelemahan pendekatan permintaan sosia ini, maka ada solusi
dan sebuah harapan agar dapat perencanaan dan kebutuhan diperkirakan secara lebih
cermat dengan cara menganalisis aspek-aspek kependudukan (Enoch, Gaffar dalam
4
Permana et al., 2013). Aspek-aspek kependudukan yang dapat dianalisis agar dapat
dipertimbangkan antara lain:
Contoh dari pendekatan ini adalah pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun. Dalam
pendekatan ini penduduk/anak Indonesi diharuskan mengikuti pendidikan minimal selama
sembilan tahun yaitu di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama,
Dalam pendekatan ini perencanaan dibuat agar lulusan dapat bekerja sesuai dengan
minat dan kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup serta
mendapatkan penghasilan yang lebih layak (Permana et al., 2013). Dengan alasan ini, ahli
ekonomi lebih memilih pendekatan ketenagakerjaan dibandingkan pendekatan permintaan
sosial karena dengan demikian tingkat ekonomi para lulusan dapat terangkat walaupun
mereka hanya bekerja sebagai buruh kasar. Disamping itu perekonomian sevara global
juga akan lebih meningkat dimana penyedia kerja akan lebih mudah mendapatkan tenaga
kerja yang siap pakai.
5
2. Penyusunan tujuan pendidikan yang akan dicapai dapat mempersiapkan tenaga
kerja yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Perkiraan output pendidikan
4. Penyusunan program yang dapat memenuhi output yang sebelumnya dibuat.
5. Penyusunan rencana biaya.
Teori pendekatan efisiensi biaya lebih mengarah ke untung rugi dalam pendidikan dan
penyelenggaraannya berdasarkan pernyataan Gurunge (Sa’ud dan Makmun dalam
6
Permana et al., 2013) .... determening the investment to be made in education according
to the rate of return or benefit or effecttiveness.
Pendekatan ini berpangkal pada konsep investment of human capital yang bermakna
bahwa setiap investasi dapat menguntungkan bagi perekonomian. Dikarenakan oleh hal
tersebut maka rencana yang dibuat harus memuat sejumlah alternatif yang telah dilakukan
penelitian sebelumnya, kegunaan dan kepuasan yang nantinya akan dipilih yang paling
menguntungkan.
Terdapat beberapa ciri diari pendekatan efisiensi biaya ini, antara lain:
1. Kesulitan dalam menentukan biaya yang diperlukan dan keuntungan yang didapat
2. Sulit menghitung keuntungan dari lulusan dari latar belakang pendidikannya
3. Perbedaan pendapatan bukan hanya dari pendapatan individual
4. Keuntungan tidak hanya finansial saja
Pendekatan efisiensi biaya akan berguna ketika akan merancang pendirian sekolah
dengan tingkat standar tinggi, misalnya sekolah dengan kurikulum internasional dengan
target siswa tertentu.
7
D. System Approach (Pendekatan Sistem)
Manfaat atau tidaknya sebuah pendekatan sistem dipengaruhi oleh kualitas data yang
ada. Semakin baik dan akurat kualitas data yang ada ditambah dengan sikap kooperatif
pembuat rencana dengan pihak-pihak lain maka akan semakin dapat memperoleh manfaat
dari pendekatan tersebut.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berbagai pendekatan memiliki peran yang penting dan sesuai dengan peruntukannya dari
sisi mana sebuah perencanaan akan dibuat. Dengan demikian pengetahuan tentang
karakteristik pendekatan dalam perencanaan pendidikan menjadi hal utama yang perlu
diketahui dan dapat digunakan dalam penyususnan perencanaan di tingkat paling bawah
sekalipun.
9
DAFTAR PUSTAKA
10