MAKALAH
2021
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan penulis
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shalallahu a’laihi wasallam yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas
limpahan nikmat sehatNya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah
Manajemen Keuangan “Organisasi Sekolah”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca makalah ini, supaya makalah
ini nantinya lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah. Cet IV, (Jakarta, 2002), hlm. 262
1
melibatkan para siswa tersebut adalah kegiatan- kegiatan di luar kurikuler atau
kegiatan ekstrakurikuler. oleh sebab itu setiap sekolah berkewajiban
membentuk organisasi yang di beri nama Organisasi Sisawa Intra Sekolah yang
di singkat OSIS.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Nuryani, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN, 2013, hlm. 18. Tersedia pada:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/39012/1/Naska
h%2520Publikasi.pdf&ved=2ahUKEwjA0dXlieXlAhWKV30KHdH8A7AQFjAAegQIAhAB&us
g=AOvVaw0g12M1Lcq5iVt8b-oKY_Vw.
3
menajemen/administrasi yang pelik, karena tercapainya tujuan secara efektf
dan efisien ditentukan oleh kepemimpinan seorang manajer/admnistrator.3
Adapun peran utama kepala sekolah yaitu sebagai : (1) Educator (pendidik),
(2) Manajer, (3) Administrator, (4) Supervisor, (5) Leader (pemimpin), (6)
Pencipta iklim kerja (7) Wirausahawan. Keberhasilan pelaksanaan
kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola organisasi pendidikan
dipengaruhi oleh kemampuan untuk melakukan kegiatan perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan terhadap semua operasional
tingkat satuan pendidikan.
1. Tingkat Sekolah
Berdasarkan tingkatnya, sekolah yang ada di Indonesia dapat
dibedakan menjadi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan
3
Effendy, Psikologi Manajemen dan Administrasi. Edisi 3, (Bandung: PT. Grafindo Media
Pratama, 1989), hlm. 7.
4
Perguruan Tinggi.4 Keadaan fisik dan perkembangan jiwa anak berbeda
antara anak tingkat yang satu dengan tingkat berikutnya. Misalkan pada
sekolah dasar biasanya tidak ada seksi bimbingan penyuluhan
(Guidance and Conseling) karena pada masalah ini merupakan tugas
rangkapan dari kepala sekolah, dan hingga saat ini yang memegang
adalah pemerintah dan Depdikbud tidak atau belum mengangkat
seorang pembimbing khusus bagi sekolah dasar.
Lain halnya dengan sekolah lanjutan, biasanya tersedia satu
orang tenaga konselor atau pembimbing dengan tugas pokoknya
sebagai pembimbing. Karena itu biasanya di sekolah lanjutan dalan
struktur organisasinya kita dapati seksi GC (Guidance and Conseling/
seksi bimbingan penyuluhan). Masih banyak bidang-bidang lain yang
ditangani secara khusus pada sekolah lanjutan tetapi tidak demikian
pada sekolah dasar, misalnya masalah Organisasi Intra Sekolah (OSIS),
penggarapan majalah dinding, pengelolaan perpustakaan sekolah, dan
bagian pengajaran yang menangani kelancaran dan pengembangan
kurikulum/program pendidikan dan pengajaran.
Pada perguruan tinggi yang kita jumpai banyak bidang tugas
yang ditangani secara khusus lebih banyak daripada tugas-tugas dari
sekolah lanjutan. Ciri khas perguruan tinggi di Indonesia yang
mengemban tugas Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat memungkinkan
perguruan tinggi berkembang secara otonom, sehingga semakin
bervariasi susunan organisasinya.
2. Jenis Sekolah
Sekolah kejuruan berbeda dengan sekolah umum, sekolah dasar
tidak sama dengan SLTP/SLTA, dan berbeda pula dengan perguruan
tinggi sebagainya. Tujuan khusus tiap-tiap sekolah yang tidak sejenis
itu tidak sama.
4
Endang Sri Budi Herawati dan Adiman, Tata Kelola Administrasi Persekolahan. Cet. 1,
(Pasuruan, Jawa Timur : Qiara Media, 2020), hlm : 39 - 40.
5
3. Besar kecilnya sekolah
Ada sekolah yang mempunyai banyak murid, banyak guru, dan
banyak pula ruangan belajarnya, tetapi ada pula yang sebaliknya. Ada
sekolah yang banyak muridnya, tetapi tidak cukup guru-gurunya, tidak
cukup ruangan belajarnya , dan sebagainya.
4. Letak sekolah
Sekolah yang berada di kota besar berlainan dengan sekolah
yang ada di kota kecil, di kota kecamatan, pegunungan, di pinggir
pantai dan sebagainya. Letak sekolah atau lingkungan sekolah
menentukan tokoh-tokoh masyarakat siapakah yang perlu
diikutsertakan di dalam membangun dan membina sekolah tersebut.
K. TATA USAHA
WAKIL KEPALA SEKOLAH
EKSTRAKURIKULER
PENDIDIK
PESERTA DIDIK
1. Kepala Sekolah
a. Menyusun program kerja sekolah.
b. Mengawasi proses belajar mengajar, pelaksanaan dan penilaian
terhadap proses dan hasil belajar serta bimbingan dan konseling
( BK ).
6
c. Sebagai pembina kesiswaan.
d. Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi para guru serta
tenaga kependidikan lainnya.
e. Penyelenggaraan administrasi sekolah yaitu meliputi
administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan
dan kurikulum.
f. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan sekitar dan
atau masayarakat.
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam segala
kegiatan di sekolah.
b. Menyusun rencana, pembuatan program kegiatan dan program
pelaksanaan, pengorganisasian, ketenagakerjaan,
pengkoordinasian, penilaian, pengawasan, danpengidentifikasi
dan pengumpulan data.
3. Tata Usaha
a. Menyusun program kerja tata usaha sekolah.
b. Mengelola keuangan sekolah.
c. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.
d. Pembinaan dan pengembangan karir para pegawai tata usaha
sekolah.
e. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata
usahaan secara berkala.
4. Kurikulum
a. Menyusun pembagian tugas para guru.
b. Mengelola semua kegiatan belajar mengajar.
c. Menyusun jadwal evaluasi.
d. Menyusun kriteria untuk kenaikan kelas dan kurikulum.
e. Menyusun pelaksanaan UAS dan UAN.
f. Menyusun instrumen untuk kegiatan belajar mengajar.
g. Menyusun kegiatan ekstrakulikuler.
7
5. Kesiswaan
a. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuker.
b. Perngadaan pengarahan dan pembina kegiatan OSIS.
c. Penginventarisasian absensi dan pelanggaran – pelanggaran.
d. Penilaian terhadap semua siswa yang mewakili sekolah
terhadap kegiatan diluar sekolah.
e. Perencanaan kegiatan setelah siswa lulus.
6. Sarana dan Prasarana
Bidang Sarana membidangi sarana dan prasarana, juga
bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar yang
antara lain sebagai berikut:
Inventarisasi barang, terdiri atas :
a. Mencatat semua alat / barang yang masuk.
b. Mencatat alat laboratorium yang telah masuk.
c. Mencatat alat peraga olahraga.
d. Pengadaan sarana dan prasarana olahraga.
e. Penyusunan aturan anggaran sekolah.
7. Humas
Bagian humas membidangi hubungan masyarakat, juga
bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar, membina
kerjasama dengan masyarakat sekitar sekolah.
8. Guru/ Pendidik
a. Melaksanakan segala hal kegiatan pembelajaran.
b. Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan
(Harian, Umum, dan Akhir).
c. Melaksanakan penilaian dan analisis hasil ulangan harian.
d. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
e. Mengisi daftar nilai siswa.
f. Membuat catatan tentang kemajuan dari hasil belajar.
g. Mengisi daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
8
D. Penyelenggaraan Rapat Sekolah
1. Pengertian rapat
2. Manajemen Rapat
5
http://jihadi.staff.umm.ac.id/files/2010/01/8_komunikasi_lisan_kelompok. Pada tanggal 27
/04/2010,
9
3. Fungsi Rapat
Ada beberapa fungsi penyelenggaraan suatu rapat yaitu:
Rapat juga merupakan suatu sarana yang paling efektif, dan efeisien
untuk mengambil suatu keputusan bersama secara demoktaris, mengingat
pentingnya perencanaan program dan pemecahan masalah dalam sekolah.
Rapat diadakan ketika kepala sekolah memerlukan sumbangan pemikiran
dari para tenaga kependidikan. 6
6
Sri Endang, Modul Merencanakan dan Mengelola Pertemuan/Rapat, (Jakarta: Erlangga,
2009), hlm. 9.
10
d. Keterampilan, makin terampil tenaga kependidikan akan lebih mampu
menjalankan tugasnya dengan baik.7
7
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 107.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13