Anda di halaman 1dari 16

Organisasi Sekolah

MAKALAH

Memenuhi Salah Satu Syarat


Mengikuti Perkuliahan ADM. Supervisi Pendidikan
Pembimbing : Indra Gunawan, S.Ag, MA.
Disusun Oleh:
Ayunda Suska
NIM:11910321916
Dian Diana
NIM:11910321948
Eka Mualiful Khairi
NIM:11910311977
Muhammad Faldi Hermawan
NIM:11910312232
Zenssa Aldo Ryanto
NIM:11910312362

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3


A. Pentingnya Organisasi Sekolah .................................................................... 3
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Susunan Organisasi Sekolah ............... 4
C. Contoh Struktur Organisasi Sekolah ............................................................ 6
D. Penyelenggaraan Rapat Sekolah .................................................................. 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12


A. Kesimpulan ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan penulis
kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shalallahu a’laihi wasallam yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas
limpahan nikmat sehatNya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah
Manajemen Keuangan “Organisasi Sekolah”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca makalah ini, supaya makalah
ini nantinya lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, 3 Juni 2021

Penulis

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga, badan atau instansi baik negeri maupun


swasta yang melaksanakan kegiatan mendidik.sekolah merupakan lembaga
sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat lingkunganya, sebaliknya
masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dari sekolah.di katakan demikian,
karena keduanya memiliki kepentingan. Sekolah merupakan lembaga formal
yang diserahi mandat untuk mendidik, melatih, dan membimbing generasi
muda peranannya dimasa depan, semantara masyarakat merupakan pengguna
jasa pendidik.

Untuk membantu para kepala sekolah dalam mengorganisasikan sekolah


secara tepat, perlu adanya satu esensi pemikiran yang teoritis, seperti konsepsi
klasik tentang struktur organisasi, hierarki, kewibawaan dan mekanisme demi
pencapaian, koordinasi sekolah. kepala sekolah juga perlu memahami teori
organisasi formal yang akan bermanfaat untuk mengambarkan (depict)
hubungan kerja sama antara struktur dan hasil (outcomes) sebuah sekolah.1

Organisasi dapat diartikan sebagai memberi struktur atau susunan terutama


dalam penyusunan atau penempatan orang-orang dalam kelompok,atau berartii
juga menempatkan hubungan antara orang-orang dalam kewajiban-kewajiban,
hak-hak dan tangung jawab masing-masing dalam setruktur yang telah
ditentukannya. penantuan struktur serta hubungan tugas dan tangung jawab itu
dimaksudkan agar tersusunlah pola kegiatan yang tertuju kepada tercapainya
tujuan – tujuan bersama dari kelompok.

Organisasi dapat diartikan sebagai pemberian struktur / susunan, terutama


dalam penempatan personel, yang dihubungkan garis kekuasaan dan tangung
jawabnya didalam keseluruhan organisasi. Wahana yang paling tepat untuk

1
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah. Cet IV, (Jakarta, 2002), hlm. 262

1
melibatkan para siswa tersebut adalah kegiatan- kegiatan di luar kurikuler atau
kegiatan ekstrakurikuler. oleh sebab itu setiap sekolah berkewajiban
membentuk organisasi yang di beri nama Organisasi Sisawa Intra Sekolah yang
di singkat OSIS.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pentingya organisasi sekolah?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi susunan organisasi sekolah?

3. Apa contoh struktur organisasi sekolah?

4. Apa saja penyelenggaran rapat sekolah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami pentingya organisasi sekolah.

2. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi


susunan organisasi sekolah.

3. Untuk mengetahui dan memahami contoh struktur organisasi sekolah.

4. Untuk mengetahui dan memahami penyelenggaran rapat sekolah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Organisasi Sekolah


Terwujudnya pendidikan yang berkualitas tidak bisa dipisahkan dengan
upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin. Banyak hasil
riset dan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang menyatakan ada
keterkaitan antara peningkatan mutu pendidikan dengan kepemimpinan kepala
sekolah, ini menunjukkan begitu pentingnya fungsi kepemimpinan yang
dilakukan oleh kepala sekolah. Seperti dikemukakan Richard Gordon dalam
yang menyatakan: bahwa dalam literatur profesional tentang administrasi
ditekankan bahwa tanggung jawab utama administrator sekolah adalah sebagai
pemimpin. Demikian juga menurut Mulyasa dalam Endang mengungkapkan
bahwa: Kepemimpinan pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam
membangun sekolah efektif.

Seorang kepala sekolah harus memilki kemampuan manajemen, dan di


dalam manajemen juga memerlukan kepemimpinan yang profesional agar visi,
misi, dan tujuan sekolah terwujud sesuai dengan harapannya. Kepala sekolah
sebagai pemimpin pendidikan merupakan orang yang paling
bertanggungjawab terhadap keberasilan pendidikan di sekolahnya. Menurut
Herabudin dalam Kepala sekolah termasuk pemimpin formal dalam lembaga
pendidikan, diartikan sebagai kepala, karena kepala sekolah adalah pejabat
tertinggi di sekolah.2 Menurut Effendy kepemimpinan atau leadership sering
dipermasalahkan terutama dalam organisasi yang besar dengan

2
Nuryani, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN, 2013, hlm. 18. Tersedia pada:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/39012/1/Naska
h%2520Publikasi.pdf&ved=2ahUKEwjA0dXlieXlAhWKV30KHdH8A7AQFjAAegQIAhAB&us
g=AOvVaw0g12M1Lcq5iVt8b-oKY_Vw.

3
menajemen/administrasi yang pelik, karena tercapainya tujuan secara efektf
dan efisien ditentukan oleh kepemimpinan seorang manajer/admnistrator.3

Kepala sekolah merupakan penanggungjawab utama secara struktural dan


administratif sekolah. Oleh karena itu ia memiliki staf dan pejabat yang berada
dibawah pimpinanya. Sebagai kepala sekolah ia juga berfungsi sebagai
pemimoin yang menjalankan kepemimpinannya di sekolah. Para guru dan
karyawan sekolah adalah bawahannya yang berasa dibawah otoritas kepala
sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam menjalankan
kepemimpinannya, kepala sekolah dibantu oleh seorang wakil kepala sekolah.
Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya di sekolah sebagai pemimpin
utama, sebab maju mundurnya sekolah, berkualitas tidaknya lulusan sekolah
semua tergantung kepala sekolahnya.

Adapun peran utama kepala sekolah yaitu sebagai : (1) Educator (pendidik),
(2) Manajer, (3) Administrator, (4) Supervisor, (5) Leader (pemimpin), (6)
Pencipta iklim kerja (7) Wirausahawan. Keberhasilan pelaksanaan
kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola organisasi pendidikan
dipengaruhi oleh kemampuan untuk melakukan kegiatan perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan terhadap semua operasional
tingkat satuan pendidikan.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Susunan Organisasi Sekolah


Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun organisasi di
sekolah yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat Sekolah
Berdasarkan tingkatnya, sekolah yang ada di Indonesia dapat
dibedakan menjadi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), dan

3
Effendy, Psikologi Manajemen dan Administrasi. Edisi 3, (Bandung: PT. Grafindo Media
Pratama, 1989), hlm. 7.

4
Perguruan Tinggi.4 Keadaan fisik dan perkembangan jiwa anak berbeda
antara anak tingkat yang satu dengan tingkat berikutnya. Misalkan pada
sekolah dasar biasanya tidak ada seksi bimbingan penyuluhan
(Guidance and Conseling) karena pada masalah ini merupakan tugas
rangkapan dari kepala sekolah, dan hingga saat ini yang memegang
adalah pemerintah dan Depdikbud tidak atau belum mengangkat
seorang pembimbing khusus bagi sekolah dasar.
Lain halnya dengan sekolah lanjutan, biasanya tersedia satu
orang tenaga konselor atau pembimbing dengan tugas pokoknya
sebagai pembimbing. Karena itu biasanya di sekolah lanjutan dalan
struktur organisasinya kita dapati seksi GC (Guidance and Conseling/
seksi bimbingan penyuluhan). Masih banyak bidang-bidang lain yang
ditangani secara khusus pada sekolah lanjutan tetapi tidak demikian
pada sekolah dasar, misalnya masalah Organisasi Intra Sekolah (OSIS),
penggarapan majalah dinding, pengelolaan perpustakaan sekolah, dan
bagian pengajaran yang menangani kelancaran dan pengembangan
kurikulum/program pendidikan dan pengajaran.
Pada perguruan tinggi yang kita jumpai banyak bidang tugas
yang ditangani secara khusus lebih banyak daripada tugas-tugas dari
sekolah lanjutan. Ciri khas perguruan tinggi di Indonesia yang
mengemban tugas Tri Dharma perguruan tinggi yakni pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat memungkinkan
perguruan tinggi berkembang secara otonom, sehingga semakin
bervariasi susunan organisasinya.
2. Jenis Sekolah
Sekolah kejuruan berbeda dengan sekolah umum, sekolah dasar
tidak sama dengan SLTP/SLTA, dan berbeda pula dengan perguruan
tinggi sebagainya. Tujuan khusus tiap-tiap sekolah yang tidak sejenis
itu tidak sama.

4
Endang Sri Budi Herawati dan Adiman, Tata Kelola Administrasi Persekolahan. Cet. 1,
(Pasuruan, Jawa Timur : Qiara Media, 2020), hlm : 39 - 40.

5
3. Besar kecilnya sekolah
Ada sekolah yang mempunyai banyak murid, banyak guru, dan
banyak pula ruangan belajarnya, tetapi ada pula yang sebaliknya. Ada
sekolah yang banyak muridnya, tetapi tidak cukup guru-gurunya, tidak
cukup ruangan belajarnya , dan sebagainya.
4. Letak sekolah
Sekolah yang berada di kota besar berlainan dengan sekolah
yang ada di kota kecil, di kota kecamatan, pegunungan, di pinggir
pantai dan sebagainya. Letak sekolah atau lingkungan sekolah
menentukan tokoh-tokoh masyarakat siapakah yang perlu
diikutsertakan di dalam membangun dan membina sekolah tersebut.

C. Contoh Struktur Organisasi Sekolah

KEPALA KOMITE KEPALA SEKOLAH

K. TATA USAHA
WAKIL KEPALA SEKOLAH

KEUANGAN SAPRAS KEPEGAWAI-


AN
HUMAS KURI- KESISWAAN SAPRAS
KULUM
PERSURATAN KESISWAAN

EKSTRAKURIKULER

PENDIDIK

PESERTA DIDIK

Tugas-tugas dan fungsi dari perangkat sekolah, yaitu :

1. Kepala Sekolah
a. Menyusun program kerja sekolah.
b. Mengawasi proses belajar mengajar, pelaksanaan dan penilaian
terhadap proses dan hasil belajar serta bimbingan dan konseling
( BK ).

6
c. Sebagai pembina kesiswaan.
d. Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi para guru serta
tenaga kependidikan lainnya.
e. Penyelenggaraan administrasi sekolah yaitu meliputi
administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan
dan kurikulum.
f. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan sekitar dan
atau masayarakat.
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam segala
kegiatan di sekolah.
b. Menyusun rencana, pembuatan program kegiatan dan program
pelaksanaan, pengorganisasian, ketenagakerjaan,
pengkoordinasian, penilaian, pengawasan, danpengidentifikasi
dan pengumpulan data.
3. Tata Usaha
a. Menyusun program kerja tata usaha sekolah.
b. Mengelola keuangan sekolah.
c. Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.
d. Pembinaan dan pengembangan karir para pegawai tata usaha
sekolah.
e. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata
usahaan secara berkala.
4. Kurikulum
a. Menyusun pembagian tugas para guru.
b. Mengelola semua kegiatan belajar mengajar.
c. Menyusun jadwal evaluasi.
d. Menyusun kriteria untuk kenaikan kelas dan kurikulum.
e. Menyusun pelaksanaan UAS dan UAN.
f. Menyusun instrumen untuk kegiatan belajar mengajar.
g. Menyusun kegiatan ekstrakulikuler.

7
5. Kesiswaan
a. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuker.
b. Perngadaan pengarahan dan pembina kegiatan OSIS.
c. Penginventarisasian absensi dan pelanggaran – pelanggaran.
d. Penilaian terhadap semua siswa yang mewakili sekolah
terhadap kegiatan diluar sekolah.
e. Perencanaan kegiatan setelah siswa lulus.
6. Sarana dan Prasarana
Bidang Sarana membidangi sarana dan prasarana, juga
bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar yang
antara lain sebagai berikut:
Inventarisasi barang, terdiri atas :
a. Mencatat semua alat / barang yang masuk.
b. Mencatat alat laboratorium yang telah masuk.
c. Mencatat alat peraga olahraga.
d. Pengadaan sarana dan prasarana olahraga.
e. Penyusunan aturan anggaran sekolah.
7. Humas
Bagian humas membidangi hubungan masyarakat, juga
bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar mengajar, membina
kerjasama dengan masyarakat sekitar sekolah.
8. Guru/ Pendidik
a. Melaksanakan segala hal kegiatan pembelajaran.
b. Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan
(Harian, Umum, dan Akhir).
c. Melaksanakan penilaian dan analisis hasil ulangan harian.
d. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
e. Mengisi daftar nilai siswa.
f. Membuat catatan tentang kemajuan dari hasil belajar.
g. Mengisi daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.

8
D. Penyelenggaraan Rapat Sekolah
1. Pengertian rapat

Rapat adalah suatu pertemuan antara anggota organisasi yang


bertujuan untuk merundingkan atau memecahkan masalah yang
menyangkut kepentingan organisasi.

Rapat akan berlangsung dengan tertib dan lancar apabila pemimpin


rapat bisa mengelola kelangsungan atau proses rapat dengan baik. Dalam
penyelenggaraan rapat, pemimpin rapat merupakan pihak yang
bertanggung jawab atas kelancaran proses penyelenggaraan rapat mulai
dari awal hingga akhir. 5

2. Manajemen Rapat

Berdasarkan dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa


manajemen rapat adalah proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam
memecahkan persoalan untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama.
Dengan kata lain, manajemen rapat adalah pengelolaan maupun
perencanaan untuk mencapai tujuan berupa, kebijakan-kebijakan yang
dapat disepakati oleh peserta rapat. Tanpa persiapan atau perencanaan
yang matang, maka rapat tidak akan efektif dan efesien, artinya rapat tidak
akan tepat sasaran sesuai dengan yang diingini bersama.

Jadi, yang dimaksud dengan manajemen rapat adalah pengelolaan


maupun perencanaan dalam suatu forum yang bisa menghasilkan
kesepakatan untuk mencapai tujuan berupa kebijakan-kebijakan yang
dapat disepakati oleh seluruh peserta rapat. Dapat juga diartikan
pertemuan yang menuntut lahirnya sebuah keputusan.

5
http://jihadi.staff.umm.ac.id/files/2010/01/8_komunikasi_lisan_kelompok. Pada tanggal 27
/04/2010,

9
3. Fungsi Rapat
Ada beberapa fungsi penyelenggaraan suatu rapat yaitu:

a. Untuk memecahkan masalah.

b. Untuk menyampaikan informasi.

c. Sebagai forum demokrasi, diharapkan peserta rapat berpartisifasi pada


masalah-masalah yang dikemukakan.

d. Sebagai alat koordinasi yang baik antara peserta rapat dengan


organisasi.

e. Sebagai sarana bernegosiasi.

Rapat juga merupakan suatu sarana yang paling efektif, dan efeisien
untuk mengambil suatu keputusan bersama secara demoktaris, mengingat
pentingnya perencanaan program dan pemecahan masalah dalam sekolah.
Rapat diadakan ketika kepala sekolah memerlukan sumbangan pemikiran
dari para tenaga kependidikan. 6

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen rapat oleh kepala sekolah

a. Manajemen, diartikan dengan hal yang berkaitan dengan sistem yang


diteramkan oleh pemimpin untuk mengelola, mengawasi, dan
memimpin serta mengendalikan tenaga pendidikan.

b. Rapat adalah pengelolaan maupun perencanaan dalam suatu forum


yang bisa menghasilkan kesepakatan untuk mencapai tujuan berupa
kebijakan-kebijakan yang dapat disepakati oleh seluruh peserta rapat.

c. Pendidikan, pada umumnya orang mempunyai pendidikan lebih tinggi


akan memiliki wawasan yang lebih luas.

6
Sri Endang, Modul Merencanakan dan Mengelola Pertemuan/Rapat, (Jakarta: Erlangga,
2009), hlm. 9.

10
d. Keterampilan, makin terampil tenaga kependidikan akan lebih mampu
menjalankan tugasnya dengan baik.7

7
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 107.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seorang kepala sekolah harus memilki kemampuan manajemen, dan di


dalam manajemen juga memerlukan kepemimpinan yang profesional agar visi,
misi, dan tujuan sekolah terwujud sesuai dengan harapannya. Kepala sekolah
sebagai pemimpin pendidikan merupakan orang yang paling
bertanggungjawab terhadap keberasilan pendidikan di sekolahnya.

Ada 4 faktor yang mempengaruhi susunan organisasi sekolah, yaitu: tingkat


sekolah, jenis sekolah, besar kecilnya sekolah dan letak sekolah. Dan ada 4
faktor yang mempengaruhi manajemen rapat oleh kepala sekolah, yaitu
manajemen, rapat, pendidikan dan keterampilan.

12
DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2007), hlm. 107.
Effendy, Psikologi Manajemen dan Administrasi. Edisi 3, (Bandung: PT. Grafindo
Media Pratama, 1989),
Endang Sri Budi Herawati dan Adiman, Tata Kelola Administrasi Persekolahan.
Cet. 1, (Pasuruan, Jawa Timur : Qiara Media, 2020),
http://jihadi.staff.umm.ac.id/files/2010/01/8_komunikasi_lisan_kelompok. Pada
tanggal 27 /04/2010,
Nuryani, KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN
MUTU PENDIDIKAN, 2013, hlm. 18. Tersedia pada:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.u
ms.ac.id/39012/1/Naskah%2520Publikasi.pdf&ved=2ahUKEwjA0dXlieXl
AhWKV30KHdH8A7AQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw0g12M1Lcq5i
Vt8b-oKY_Vw.
Sri Endang, Modul Merencanakan dan Mengelola Pertemuan/Rapat, (Jakarta:
Erlangga, 2009),
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah. Cet IV, (Jakarta, 2002),

13

Anda mungkin juga menyukai