DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Sulastri, M. Pd.
Dr. Hadiyanto, M.Ed.
DISUSUN OLEH :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat
dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam menyelenggarakan kegiatannya untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan
dapat dicapai. Demikian halnya kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan
dengan ketatausahaan atau administrasi yang sangat memerlukan sarana dan prasarana
kantor.
Agar semua kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang
bersifat administrasi maupun teknis operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien,
maka pelaksanaan atau pengelolaan sarana dan prasarana kantor harus dilakukan dengan
baik. Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana
dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan
memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini.
a) Berdasarkan rumusan masalah,maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
b) Untuk mengetahui dan memahami konsep administrasi sarana dan prasarana.
c) Untuk mengetahui dan memahami proses dalam administrasi sarana dan prasarana.
d) Untuk mengetahui dan memahami peran guru dalam administrasi sarana dan
prasarana.
1
BAB II
ISI
Kata administrasi berasal dari bahasa latin “ad” dan “ministro”, yang mempunyai
arti“kepada” dan ”melayani”. Administrasi dapat diartikan pelayanan atau pengabdian kepada
subyek tertentu. Secara istilah administrasi yaitu upaya mencapai tujuan sacara efektif dan efisien
denganmemanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses(
usaha, pembangunan, proyek).
Secara etimologis (bahasa) sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sarana pendidikan umumnya mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang
secara langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan harus sesuai dengan
proses pembelajarannya seperti gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau media
pendidikan, meja, kursi,laboratorium dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan
prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan,
seperti halaman yang bagus untuk melakukan pembelajaran, kebun atau taman sekolah yang
enak di pandang, jalan menuju ke sekolah mudah, tata tertib sekolah, dan sebagainya.
Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu
sendiri.
Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
2
b) Sarana pendidikan tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa
atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM).
3.Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar
Dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : alat pelajaran, alat peraga, dan media
pengajaran.
Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah :
a) Mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b) Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
dalam pembelajaran.
c) Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual siswa dalam proses pembelajaran.
d) Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya serta sifat- sifat individunya.
2.2.1 Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis dan
penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga muncullah istilah
kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang menunjang.
Berkaitan dengan ini dijelaskan bahwa perencanaan pengadaan perlengkapan
pendidikan di sekolah harus diawali dengan analisis jenis pengalaman pendidikan yang
diprogaramkan di sekolah adalah sebagai berikut:
a) Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh
setiap unit kerja dan mengiventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
b) Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu, misalnya
untuk satu semester atau satu tahun ajaran.
c) Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang
tersedia sebelumya.
d) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia.
3
e) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan dana atau
anggaran yang tersedia, maka perlu diadakan seleksi lagi dengan melihat skala
prioritas.
f) Penetapan rencana pengadaan akhir.
2.2.2 Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang
pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap organisasi berbeda, maka pengadaan
sarana dan prasarana kantor juga tidak selalu sama antara organisasi yang satu dengan
organisasi yang lain. Dalam mengadakan sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan
perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan
sarana dan prasarana kantor, antara lain :
Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada seksi perbekalan yang
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
a) Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun mutu. Faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam penelitian dan penentuan kebutuhan perlengkapan kerja
adalah faktor fungsional, faktor ongkos, faktor prestise, faktor standarisasi dan normalisasi.
b) Standarisasi dan perincian benda. Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk
mengusahakan standarisasi ialah :
Klasifikasi alat-alat, menggolong-golongkan alat-alat yang berfungsi sejenis atau
menghasilkan barang-barang tertentu yang sama.
Spesifikasi dan perincian alat-alat dengan menggunakan kemampuannya.
Standarisasi alat-alat dengan pertimbangan untuk penggunaan dalam jangka waktu
lama dan pertimbangan efisiensi kerja.
c) Pembelian benda perbekalan. Beberapa pertimbangan pokok dalam pembelian alat-alat
atau barang-barang ialah:
Sedapat mungkin mengurangi pembiayaan baru dengan mencari benda-benda yang
dibutuhkan dari benda-benda yang merupakan kelebihan.
Menimbulkan kompetensi diantara produsen dengan membuat spesifikasi atas benda-
benda yang akan dibeli , dan mengadakan penelitian yang seksama diantara produsen
dengan baik.
Mendapatkan keterangan-keterangan terbaru atas benda-benda, keadaan pasar dan
harga.
4
Mendapatkan keterangan-keterangan mengenai perkembangan baru atas barang-
barang, dan cara yang telah disempurnakan mengenai cara pengepakan.
Mempertimbangkan semua biaya bagi barang-barang perbekalan tersebut sampai siap
digunakan.
d) Pengiriman barang. Dalam pengadaan barang perbekalan dibutuhkan aktivitas pengiriman
yang dapat dilakukan melalui jalan darat, laut maupun udara.
2.2.3 Inventaris
Secara singkat inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan terhadap sarana dan
prasarana. Inventarisasi yang dilakukan di setiap organisasi bisa saja berbeda, namun pada
dasarnya semua dilakukan dengan tujuan yang sama. Tujuan inventarisasi sarana dan
prasarana antara lain :
Agar peralatan tidak mudah hilang.
Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
Memudahkan dalam pengecekan barang.
Memudahkan dalam pengawasan.
Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi/penghapusan barang.
2.2.4 Penyaluran
1. Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian / pendistribusian barang sehingga
merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing-masing, maka perlu disusun
alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh-sungguh dapat
menunjang kegiatan instruksional.
2. Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu memperhatikan beberapa
hal sebagai berikut : cara pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan
pembongkarang.
3. Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar
penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima peyerahan barang, biaya pengiriman
dan sebagainya.
5
2.2.5 Pemanfaatan Dan Pemeliharaan
a) Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan setiap hari, biasanya dilakukan
oleh petugas atau karyawan yang menggunakan barang dan bertanggung jawab atas barang
tersebut, misalnya pemeliharaan ruang kerja, mesin tik, komputer, dan mobil. Pemeliharaan
barang-barang tersebut harus dilakukan setiap hari agar kebersihannya tetap terjaga dan
menghindari kerusakan yang lebih besar.
b) Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala dilakukan menurut jangka waktu tertentu, misalnya seminggu
sekali, dua minggu sekali, sebulan sekali atau dua bulan sekali. Pemeliharaan berkala dapat
dilakukan untuk berbagai jenis sarana dan prasarana dan biasanya dilakukan oleh petugas
yang khusus menangani pemeliharaan barang.
6
2.2.6 Penghapusan
2.2.7 Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan tidak bisa berjalan
sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing akan
dimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu sama
lain.
Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan akan membatasi
ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta akselerasi
bagi seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya
dapat dihindarkan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan prasarana pendidikan meliputi;
perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan,
penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:terlibat dalam
perencanan pengadaan alat bantu pengajaran, terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan
alat bantu pengajaran yang digunakan guru., pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh
siswa
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini dan mengetahui apa itu sarana dan prasarana,
administrasi sarana dan prasarana, proses administrasi sarana dan prasarana, dan peran guru
dalam administrasi sarana dan prasarana diharapkan mahasiswa (calon guru/tenaga pendidik)
dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan Profesinalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar Dan Teknik Super Visi Pendidikan. Jakarta:
PT Renika,