Anda di halaman 1dari 15

Makalah Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Administrasi Layanan Khusus

Dosen Pengampu :

Dr. Hadiyanto, M. Ed.

Dr. Sulastri, M. Pd.

Disusun Oleh

Kelompok 8 :

Astri Hidayah Illahi 19005003

Ayu Azari Amila 19005005

Dea Wisda Alsri 19005006

Intan Putryana 19005019

Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Padang

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Shalawat beserta salam senantiasa kami ucapkan kepada junjungan umat Islam yakninya
Nabi Muhammad SAW.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Hadiyanto, M. Ed dan Ibu Dr.
Sulastri, M. Pd selaku dosen pengampu pada mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan
karena atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas kelompok mata
kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan dengan judul “Administrasi Layanan Khusus”.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Maka, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi.

Padang, 9 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………......ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Layanan Khusus………………………………………………...3


B. Jenis-jenis Layanan Khusus dan Pengelolaannya…………………………………………4
1. Pustaka………………………………………………………………………………...4
2. Labor…………………………………………………………………………………..5
3. UKS…………………………………………………………………………………...6
4. Kafe……………………………………………………………………………………7
5. Sarana Ibadah………………………………………………………………………….8
6. Asrama………………………………………………………………………………...8
7. Koperasi……………………………………………………………………………….9
8. Transportasi……………………………………………………………………………9
C. Peran Guru dalam Administrasi Layanan Khusus……………………………………….10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………..…………………………………………..11
B. Saran……………………………………………..………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..………………………………….12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Administrasi dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang
intinya adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan,
menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.
Administrasi pendidikan merupakan proses keseluruhan dari segala kegiatan-
kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut pautnya
dengan tugas-tugas pendidikan. Administrasi pendidikan juga sering diistilahkan dengan
administrasi sekolah dan administrasi itu sendiri mencangkup pengaturan, proses belajar
mengajar, kesiswaan, personalia, peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan,
keuangan serta humas atau hubungan dengan masyarakat yang ini semua merupakan
cangkupan dari administrasi pendidikan.
Setiap aktivitas besar atau pun kecil, yang tercapainya tergantung kepada
beberapa orang, di perlukan adanya koordinasi di dalam segala gerak langkah. Untuk
mengkoordinasi semua gerak langkah tersebut pimpinan sekolah harus berusaha
mengetahui keseluruhan sistuasi di sekolahnya dalam segala bidang.
Dalam administrasi dan supervise pendidikan ini terdapat administrasi layanan
khusus. Untuk mengetahui apa itu administrasi layanan khusus serta jenis-jenis dan peran
guru dalam administrasi layanan khusus ini, dalam makalah ini akan membahas tentang
administrasi layanan khusus tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari administrasi layanan khusus?
2. Apa saja jenis-jenis dari administrasi layanan khusus serta bagaimana
pengelolaannya?
3. Bagaimana peran guru dalam administrasi layanan khusus tersebut?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari administrasi layanan khusus
2. Megetahui jenis-jenis administrasi layanan khusus dan pengelolaannya
3. Mengetahui peran guru dalam administrasi layanan khusus

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Layanan Khusus


Administrasi layanan khusus adalah administrasi dalam dunia pendidikan yang
memberikan layanan secara khusus atau suatu usaha yang tidak secara langsung
berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas. Tetapi secara khusus diberikan oleh
sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses
belajar.
Administrasi layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian penting dalam
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah merupakan suatu
sarana yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan suatu bangsa termasuk Negara
Indonesia. Hal ini sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Bab II Pasal 4 yang memuat tentang adanya tujuan pendidikan nasional.
Untuk memenuhi tugas dan tanggungjawab tersebut maka sekolah memerlukan suatu
manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya
sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.
Administrasi layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan
diorganisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat
memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di
sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan disekolah antara lain juga berusaha
agar peserta didik senanatiasa berada dalam keadaan baik. Baik disini menyangkut aspek
jasmani maupun rohaninya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen
layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada
peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa
tercapai secara efektif dan efisien.
Pada hakekatnya, untuk mempermudah penyelenggaraan kegiatan layanan
khusus, kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan menerapkan pendekatan psikologis
didalam mengadministrasian personal. Para petugas kesehatan, pekerja kafetaria, dan
petugas bimbingan, serta personel lainnya, harus merasa bahwa mereka merupakan

3
bagian yang penting dari penyelenggaraan sekolah secara keseluruhan. Kepala sekolah
harus membantu staf non-edukatif untuk mencapai sikap tersebut, dengan memberikan
kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Perhatian kepala sekolah akan
hal ini dapat dilihat dari kemauannya untuk mengundang mereka dalan pertemuan-
pertemuan lainnya.
Disamping pendekatan psikologis dalam mengadministrasi personil, ada
pendekatan lain yang dapat dipergunakan oleh kepala sekolah, yakni pendekatan analisis
bidang. Dalam pendekatan ini, kepala sekolah harus mengetahui tanggung jawab dari
masing-masing personil yang terlibat, disamping membantu mengklarifikasikan
tanggungjawab tersebut melalui pemahaman atau saling pengertian. Dalam hal ini perlu
dikembangkan suatu pendekatan “team-work” didalam pengelolaan layanan khusus atau
layanan bantuan melalui penegasan tugan hubungannya dengan personil, baik bidang
pengajaran maupun non pengajaran.

B. Jenis-jenis Administrasi Layanan Khusus dan Pengelolaannya


1. Pustaka
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta
didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah,
melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif
melalui koleksi bahan pustaka.
Ada beberapa jenis perpustakaan sekolah, yang pada dasarnya disesuaikan dengan
jenjang atau tingkat sekolah yang bersangkutan. Jenis perpustakaan sekolah tersebut
adalah perpustakaan taman kanak-kanak, perpustakaan sekolah dasar, perpustakaan
sekolah lanjutan tingkat pertama dan perpustakaan sekolah lanjutan tingkat atas.
Semua jenis perpustakaan sekolah yang disebutkan diatas dikelola berdasarkan tujuan
khusus masing-masing jenis dan jenjang sekolah.
Fungsi perpustakaan sekolah adalah:
a) Fungsi Pendidikan
b) Fungsi Informasi
c) Fungsi Rekreasi

4
d) Fungsi Penelitian
e) Fungsi Penyaluran Hobi
f) Fungsi Penanaman Rasa Tanggung Jawab

Sebelum bahan pustaka dapat dipinjamkan kepada pengunjung bahan tersebut


harus diolah terlebih dahulu. Proses pengolahan bahan pustaka tersebut melalui
tahap-tahap berikut:

a) Klasifikasi
b) Katalogisasi
c) Pemberian stempel
d) Pemberian nomor buku
e) Pengaturan buku dirak
2. Labor
Labolatorium secara sederhana dapat diuraikan sebagai suatu tempat dimana
dosen, mahasiswa, guru, siswa, dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah
seperti pratikum, observasi, penelitian, demokrasi dan pembuatan model-model
dalam rangka kegiatan belajar mengajar.
Laboratorium diperlukan peserta didik apabila mereka akan mengadakan
penelitian yang berkaitan dengan percobaan-percobaan tentang suatu obyek tertentu.
Laboratorium adalah suatu tempat baik tertutup maupun terbuka yang dipergunakan
untuk melakukan penyelidikan, percobaan, praktikum, pengujian, dan pengembangan.
Laboratorium sekolah adalah sarana penunjang proses belajar mengajar baik tertutup
maupun terbuka yang dipergunakan untuk melaksanakan praktikum, penyelidikan,
percobaan, pengembangan dan bahkan pembakuan. Labolatorium dapat dibedakan
atas berapa jenis. Jenis-jenis laboratorium tersebut biasanya disesuaikan dengan
bidang studi atau kelompok bidang studi tertentu, yaitu :
a) Menurut bidang studi misalnya
 Labolatorium Kimia
 Fisika
 PMP
 dan sebagainya

5
b) Menurut kelompok bidang studi
 Laboratorium IPS
 Laboratorium IPA
c) Untuk bidang ilmu teknik labor dapat diartikan sebagai workshop atau bengkel
kerja

Secara lebih rinci langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan


penggunaan labor adalah:

a) Menganalisis kurikulum secara keseluruhan


b) Penentuan bobot taksonomik pokok bahasab
c) Pengembangan desain intruksional
d) Pengembangan materi dan pokok bahasan
e) Menetapkan apakah seluruh bagian, satu atau dua materi pokok bahasan yang
memerlukan “labotory work”
f) Peralatan yang akan digunakan
g) Penetapan langkah-langkah dalam pengajaran dengan memakai laboratorium.
3. UKS
Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan peserta
didik yang optimal. Usaha kesehatan sekolah tersebut bukan saja menjadi tanggung
jawab pemerintah akan tetapi tanggung jawab peserta didik dan masyarakat dimana
sekolah itu berada. Tujuan dari usaha kesehatan sekolah, yaitu :
a) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
sehat serta berpartisipasi aktif didalam usaha peningkatan kesehatan disekolah,
dirumah tangga maupun dilingkungan masyarakat.
b) Sehat dalam arti fisik mental maupun social
c) Memiliki daya khayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan narkotika, obat dan bahan berbahaya, alcohol, rokok, dan
sebagainya.
Maksud diadakannya layanan kesehatan adalah tercapainya keadaan kesehatan
peserta didik beserta lingkungannya secara optimal sehingga dapat memberikan

6
kondisi yang baik untuk belajar, tumbuh dan berkembang secara optimal. Guna
mencapai tujuan tersebut, beberapa jalan yang dapat ditempuh oleh sekolah adalah:
a) Menanamkan hidup sehat kepada peserta didik dan mendorong kepada guru dan
personalia sekolah memberikan teladan hidup sehat.
b) Mencegah dan memberantas penyakit.
c) Memperbaiki dan memulihkan kesehatan melalui usaha-usaha
4. Kafetaria Sekolah
Pertimbangan awal pendirian kafetaria atau warung atau juga disebut kantin
sekolah adalah bukan karena unsur bisnis semata, tanpa memperhitungkan aspek lain
yang lebih penting. Keberadaan kafetaria sekolah diharapkan mampu menyokong
kelancaran proses belajar mengajar dari sisi keperluan akan makanan bagi siswa.
Kafetaria sekolah secara tidak langsung mempunyai kaitan dengan proses belajar-
mengajar di sekolah. Adakalanya proses belahar-mengajar tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya karena siswa lapar dan haus.
Kafetaria sekolah tidak harus diadministrasikan oleh sekolah, tetapi dapat
diadministrasikan oleh pribadi di luar sekolah atau oleh darma wanita sekolah.
Namun kafetaria sekolah ini tidak boleh terlepas dari perhatian kepala sekolah.
Kepala sekolah harus memikirkan atau mengupayakan kehadiran kafetaria sekolah itu
mempunyai sumbangan positif dalam proses belajar-mengajar anak di sekolah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kafetaria itu adalah:
a) Administrasi kafetaria sekolah harus menjaga kesehatan (higienitas) masakan-
masakan yang dijajakan kepada siswa.
b) Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan utama, karena kebersihan
diharapkan dapat menjauhkan penyebaran hama penyakit.
c) Makanan-makanan yang disediakan hendaknya makanan yang bergizi tinggi, dan
bilamana perlu dapat menambahkan vitamin-vitamin yang diperlukan siswa pada
umumnya.
d) Harga makanan-makanan hendaknya dapat dijangkau atau sesuai dengan kondisi
ekonomi siswa.

7
e) Usahakan agar kafetaria sekolah tidak memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berlama-lama atau nongkrong. Kondisi yang demikian akan menyokong
munculnya perilaku-perilau negatif.
5. Sarana Ibadah
Di setiap sekolah, layanan rumah peribadatan sangat diperlukan. Layanan rumah
peribadatan merupakan sebuah layanan yang diberikan sekolah dengan maksud agar
layanan tersebut bisa digunakan untuk beribadah maupun melaksanakan kegiatan
keagamaan lainnya, serta bisa membentuk kerohanian bagi peserta didik khususnya
pada pihak sekolah lain pada umumnya. Agar bisa menjadi manusia yang baik dan
beriman.
Adanya sebuah layanan rumah peribadatan di sekolah sangat menunjang terhadap
proses pembelajaran mengingat bahwa pembelajaran bisa dilakukan dimana saja
termasuk salah satunya adalah di rumah peribadatan di sekolah. Adapun layanan
rumah peribadatan yang biasanya ada di sekolah adalah masjid dan gereja. Adanya
masjid di sekolah juga sangat bermanfaat bagi peserta didik maupun warga sekolah
lainnya. Mereka bisa melakukan ibadah di masjid tersebut ketika masih berada di
sekolah maupun melakukan kegiatan keagamaan lainnya. Begitu juga dengan adanya
gereja di sekolah, juga bisa dimanfaatkan peserta didik maupun warga sekolah lainya
yang non muslim
6. Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan diperlukan
asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para
pendidik dan petugas asrama tersebut. Layanan asrama sekolah sangat bermanfaat
bagi peserta didik, diantaranya:
a) Tugas sekolah dapat dikerjakan dengan cepat dan sebaik-baiknya terutama jika
berbentuk tugas kelompok.
b) Sikap dan tingkah laku peserta didik dapat diawasi oleh petugas asrama dan para
pendidik
c) Jika diantara peserta didik mengalami kesulitan dapat saling membantu
d) Dapat meringankan kecemasan orangtua terhadap putra-putrinya

8
e) Merupakan salah ssatu cara untuk mengendalikan tingkah laku remaja yang
kurang baik.
7. Koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-
badan, yang memberikan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan
jasmaniah para anggotanya. Koperasi mengandung unsur-unsur bahwa:
a) Perkumpulan koperasi bukan merupakan perkumpulan modal akan tetapi
persekutuan sosial.
b) Sukarela untuk menjadi anggota, netral terhadap aliran dan agama.
c) Tujuannya mempertinggi kesejahteraan jasmaniah anggota-anggota dengan kerja
sama secara kekeluargaan.
8. Transportasi
Transportasi merupakan fenomena terkait perpindahan, perjalanan serta
pergerakan orang dan barang. Pengelolaan transportasi yang handal hanya dapat
terwujud dengan dukungan kapasitas teknis, organisasi, pembiayaan yang memadai,
serta kepemimpinan dan komitmen politik. Sistem transportasi sekolah yang handal
seharusnya bertujuan untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan, efisiensi,
keadilan serta pelestarian lingkungan. Karena itu diperlukan upaya dan riset yang
dapat menunjang terwujudnya sistem transportasi yang handal tersebut. Transportasi
sekolah adalah alat perpindahan, perjalanan, yang dikhususkan untuk mengangkut
seluruh siswa sekolah dalam memudahkan para pelajar menuju ke sekolahnya.
Transportasi sekolah merupakan sebuah layanan khusus yang dikelola oleh
sekolah dan mempunyai fungsi sebagai media antar jemput siswa pada suatu sekolah,
mulai dari siswa berada dirumah sampai datang ke sekolah dan menuju rumah
masing-masing setelah melaksanakan kegiatan di sekolah. Fungsi utama layanan
tranportasi sekolah adalah meningkatkan pelayanan kepada pelajar. Sebab, selama ini
banyak pelajar yang terlantar dalam perjalanannya menuju sekolah akibat harus
berebut angkutan umum dengan masyarakat. Akibatnya, setibanya disekolah pelajar
mengalami kelelahan dan bahkan sampai terlambat datang ke sekolah, sehingga
konsentrasinya terganggu saat menerima pelajaran.

9
C. Peran Guru dalam Administrasi Layanan Khusus
1. Memperkenalkan buku-buku kepada siswa dan guru-guru
2. Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang kan dibeli
3. Mempromosikan perpustakaan baik untuk pemakaian, maupun pembinaanya
4. Mengetahui jenis dan menguasai criteria-krikteria umum yang menentukan baik
buruknya susu koleksi
5. Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan perpustakaan
6. Guru berperan dalam memperkenalkan peralatan yang ada di laboratorium
7. Memandi siswa ketika menggunakan laboratorium untuk melakukan praktek
8. Memberikan pelajaran pendidikan kesehatan kepada siswa baik oleh guru pendidikan
jasmani maupun oleh guru kelas.
9. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap siswa sekali seminggu.
10. Melakukan pemeriksasn berkala sesuai dengan kartu menuju sehat sekali empat
bulan.
11. Memperkenalkan sarana ibadah yang ada di sekolah tersebut.
12. Mengajak siswa untuk menggunakan sara ibadah yang telah disediakan oleh sekolah
secara seefektif dan efisien mungkin.
13. Sosialosasi mengenai kehidupan asrama.
14. Membimbing peserta didik dalam kegiatan koperasi sekolah.
15. Membimbing peserta didik menemukan manfaat koperasi sekolah.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum pengertian administrasi adalah segenapproses penataan kerjasama
dari sekelompok orang denganmenggunakan fasilitas dan perlengkapan yang ada
untukmemperlancar dan mengefisienkan pencapaian tujuan darisuatu organisasi. Layanan
khusus diberikan oleh sekolahkepada para siswamnya agar mereka lebih optimal
dalammelaksanakan proses belajar. Administrasi layanan khusus disekolah pada dasarnya
ditetapkan dan di organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran,
serta dapatmemenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.
Jenis-jenis dari administrasi layanan khusus ini adalah pustaka, labor, UKS, kafe,
sarana ibadah, asrama, koperasi, dan transportasi. Guru memiliki peran tersendiri didalam
pengelolaan dari setiap jenis administrasi layanan khusus tersebut.

B. Saran
Bukan hanya guru, kami juga menyarankan setiap warga sekolah mengambil
peran dalam pengelolaan jenis-jenis administrasi layanan khusus tersebut sehingga semua
elemen yang ada pada administrasi layanan khusus ini dapat terpelihara dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan H Ary, 2013. Administrasi sekolah, Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: PT


Rineka Cipta

Syafaruddin, 2014. Manajemen Kepengawasan Pendidikan. Bandung: Citapustaka Media

Annisa Rahmatullah Putri. 2015. Administrasi Layanan Khusus.


https://annisarahmatullahputri.blogspot.com/2015/11/administrasi-layanan-khusus.html
(diakses pada tanggal 9 November 2020)

Annisa Pertiwi. 2016. Administrasi Layanan Khusus.


http://annisapertiwi29.blogspot.com/2016/03/administrasi-layanan-khusus.html (diakses
pada tanggal 9 November 2020)

Lailan Sakinah. 2015. Makalah Administrasi dan Supervisi.


http://lailansakinah.blogspot.com/2015/06/makalah-administrasi-dan-supervisi.html
(diakses pada tanggal 9 November 2020)

PUTRI, A. R. (2015). Administrasi dan Supervisi Pendidikantentang administrasi layanan


khusus. Padang. diakses pada laman Nur Ifani Rizkita dan Hade Afriansyah. 2019.
Administrasi Layanan Khusus.
file:///C:/Users/core2/AppData/Local/Temp/17033064_Nur%20Ifani%20Rizkita.pdf
(pada tanggal 9 November 2020)

Sukmawijaya, E. (2013). MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS SEKOLAH. diakses pada


laman Nur Ifani Rizkita dan Hade Afriansyah. 2019. Administrasi Layanan Khusus.
file:///C:/Users/core2/AppData/Local/Temp/17033064_Nur%20Ifani%20Rizkita.pdf
(pada tanggal 9 November 2020)

Yolanda, R., & Afriansyah, H. (2015). Administrasi LayananKhusus Peserta Didik. Padang.

diakses pada laman Nur Ifani Rizkita dan Hade Afriansyah. 2019. Administrasi Layanan Khusus.
file:///C:/Users/core2/AppData/Local/Temp/17033064_Nur%20Ifani%20Rizkita.pdf
(pada tanggal 9 November 2020)

12

Anda mungkin juga menyukai