Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Kelompok 10:
 Anisa Prima (18329001)
 Rosa Pebrina Wendry (18029045)
 Mhd. Asriansyah (18046049)
Dosen Pembimbing : Nelitawati,S.Pd,M.Pd,Ph.D
Seksi: 201921270045
Materi: Pengertian Dan Proses Administrasi Dalam
Berbagai Bidang Layanan Khusus

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020

1
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………….............................. 1

DAFTAR ISI……………………………………………………...................... 2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 3
1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………….. 3
2 Rumusan Masalah………………………………...…………………………. 3
3 Manfaat Penulisan………………………………………………………........ 3

BAB II PEMBAHASAN…………….………………………………………... 4
A. Pengertian Administrasi Layanan Khusus...................................................... 4
B. Jenis-Jenis Layanan Khusus Dan Pengelolaannya.......................................... 6
C. Peranan Guru Dalam Administrasi Layanan Khusus...................................... 11

BAB III PENUTUP…………………...………………………………………. 12


Kesimpulan..…………………………………………….................................... 12

Daftar Pustaka………………………………………………………………... 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidikan memerlukan unsur-unsur yang penting dalam prosesnya. Pendidikan di
sekolah contohnya. Untuk dapat membuat proses dalam belajar mengajar berjalan lancar
dan menghasilkan siswa terbaik, sekolah memerlukan administrasi layanan
khusus.Administrasi layanan khusus adalah memberi layanan secara khusus atau suatu
usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas.
Tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswamnya agar mereka lebih
optimal dalam melaksanakan proses belajar.Pelayanan khusus yang diberikan sekolah
kepada peserta didik, antar sekolah satu dengan sekolah lainnya pada umumnya sama,
tetapi proses pengelolan dan pemanfaatannya yang berbeda. Beberapa bentuk layanan
khusus yang ada di sekolah antara lain perpustakaan sekolah, koperasi sekolah, usaha
kesehatan sekolah dan kafetaria sekolah.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi layanan khusus?
2. Apa saja jenis-jenis yang ada dalam layanan khusus?
3. Bagaimana pengelolaan jenis jenis layanan khusus?
4. Apa peranan guru dalam administrasi layanan khusus?

3. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini bagi mahasiswa adalah untuk dijadikan sebagai bahan
kajian belajar dalam rangka mempersiapkan diri untuk menjadi calon pendidik dimasa
yangakan datang.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Administrasi Layanan Khusus

Menurut Kusmintardjo (1992) sekolah tidak akan berfungsi jika tidak ada sesuatu
yang membuatnya berfungsi. Dalam sebuah pendidikan harus mempunyai unsur-unsur yang
meliputi administrasi sekolah. Unsur-unsur dalam administrasi sekolah tersebut masing-
masing mempunyai fungsi, hubungan, dan ketergantungan dengan komponen-komponen
lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi: (a) administrasi murid, (b) administrasi kurikulum, (c)
administrasi personil, (d) administrasi materiil, (e) administrasi keuangan, (f) administrasi
hubungan sekolah dan masyarakat dan (g) administrasi pelayanan khusus.
Pada lembaga pendidikan keenam unsur merupakan hal yang biasa ada. Melihat
kondisi sekolah yang jumlah muridnya begitu banyak, maka perlu mengusahakan unsur
ketujuh dalam administrasi sekolah. Agar pelaksanaan pendidikan dapat berjalan lancar.
Tidak hanya itu dengan menambah layanan khusus di sekolah peserta didik atau murid akan
dapat melengkapi usaha pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Hingga saat ini layanan
khusus di anggap sangat penting dalam perwujudan pendidikan. Maka hampir setiap sekolah
di Indonesia menyediakan layanan khusus bagi peserta didik. Memang perlu adanya usaha
pemerintah untuk terus mendukung teraplikasinya layanan khusus bagi peserta didik ini agar
peserta didik merasa nyaman dan senang.
Proses belajar mengajar memerlukan barbagai fasilitas yang tidak secara langsung
dipergunakan di kelas. Fasilitas yang dimaksud antara lain adalah perpustakaan sekolah,
usaha kesehatan sekolah dan laboratorium sekolah. Guru memegang peranan penting dalam
administrasi fasilitas ini. Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secarav langsung
berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak
sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya dibuat untuk mempermudah
atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.
Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar
pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapain tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di
sekolah antara lain juga berusaha agar peserta didik senanatiasa berada dalam keadaan baik,
baik disini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan

4
pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar
tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien.
Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian penting dalam
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah merupakan salah satu
sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa Indonesia.
Sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mlaksanakan proses
pembelajaran dalam mengembangkan ilmu penegetahuan dan teknologi saja, melainkan harus
menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik. Hal ini
sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab II Pasal 4
yang memuat tentang adanya tujuan pendidikan nasional. Untuk memenuhi tugas dan
tanggung jawab tersebut maka sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang
dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat
tercapai.
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan di organisasikan
untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan
khusus siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk
memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di
sekolah. Pendidikan di sekolah antara lain juga berusaha agar peserta didik senanatiasa berada
dalam keadaan baik. Baik disini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan
memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan
pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien.
Mengingat pentingnya manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian
penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Maka dari itu,
sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk mlaksanakan proses
pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan harus
menjaga dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik dan
memberikan rasa aman pada siswa selama siswa belajar di sekolah.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah
suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk
menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan
efisien.

5
B. Jenis-Jenis Layanan Khusus dan Pengelolaannya

a) Perpustakaan
Menurut Anas Tanjung (2012) perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung
pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan  tujuan
utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendinikan pada
umumnya. Ada beberapa jenis perpustakaan sekolah, yang pada dasarnya disesuaikan dengan
jenjang atau tingkat sekolah yang bersangkutan. Jenis perpustakaan sekolah tersebut adalah
perpustakaan taman kanak-kanak, perpustakaan sekolah dasar, perpustakaan sekolah lanjutan
tingkat pertama dan perpustakaan sekolah lanjutan tingkat atas. Semua jenis perpustakaan
sekolah yang disebutkan diatas dikelola berdasarkan tujuan khusus masing-masing jenis dan
jenjang sekolah.
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik,
dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani
informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan
pustaka. Menurut Supriyadi (1983) dalam buku Manajemen Peserta Didik oleh Ali Imron
mendefinisikan perpustakaan sekolah sebagai perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah
guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal seperti sekolah,
baik sekolah tingkat dasar maupun menengah, baik sekolah umum maupun kejuruan.
Selain itu, perpustakaan sekolah adalah salah satu unit sekolah yang memberikan
layanan kepada peserta didik di sekolah sebagai sentra utama, dengan maksud membantu dan
menunjang proses belajar mengajar di sekolah, melayani informasi-informasi yang
dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka (Imron,
1995:187). Dari definisi-definisi tersebut tampaklah jelas bahwa perpustakaan sekolah
merupakan suatu unit pelayanan sekolah guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah.
Ada beberapa peranan guru yang terlibat dalam administrasi perpustakaan sekolah.
Peran tersebut antara lain:
a.       Memperkenalkan buku-buku kepada siswa dan guru-guru
b.      Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan dibeli
c.       Mempromosikan perpustakaan baik untuk pemakaian,  maupun pembinaanya
d.     Mengetahui jenis dan menguasai kriteria-krikteria umum yang menentukan baik
buruknya buku koleksi
e.       Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan perpustakaan

b) Laboratorium

6
Laboratorium secara sederhana dapat diuraikan sebagai suatu tempat dimana dosen,
mahasiswa, guru, siswa, dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah seperti pratikum,
observasi, penelitian, demokrasi dan pembuatan model-model dalam rangka kegiatan belajar
mengajar.
Laboratorium diperlukan peserta didik apabila mereka akan mengadakan penelitian yang
berkaitan dengan percobaan-percobaan tentang suatu obyek tertentu. Laboratorium adalah
suatu tempat baik tertutup maupun terbuka yang dipergunakan untuk melakukan
penyelidikan, percobaan, praktikum, pengujian, dan pengembangan. Laboratorium sekolah
adalah sarana penunjang proses belajar mengajar baik tertutup maupun terbuka yang
dipergunakan untuk melaksanakan praktikum, penyelidikan, percobaan, pengembangan dan
bahkan pembakuan.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penggunaan labor adalah:
a.       Menganalisis kurikulum secara keseluruhan
b.      Penentuan bobot taksonomik pokok bahasab
c.       Pengembangan desain intruksional
d.      Pengembangan materi dan pokok bahasan
e.    Menetapkan apakah seluruh bagian, satu atau dua materi pokok bahasan yang
memerlukan “ labotory work”
f.       Peralatan yang akan digunakan
g.      Penetapan langkah-langkah dalam pengajaran dengan memakai laboratorium.

c) UKS
Menurut Anas Tanjung (2012) usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat
kesehatan peserta didik yang optimal. Usaha kesehatan sekolah tersebut bukan saja menjadi
tanggung jawab pemerintah akan tetapi tanggung jawab peserta didik dan masyarakat dimana
sekolah itu berada.
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan
sekolah.Layanan kesehatan adalah sebuah klinik yang didirikan sebagai bagian dari
Universitas atau sekolah yang berdiri sendiri yang menentukan diagnosa dan pengobatan fisik
dan penyakit jiwa dan dibiayai dari biaya khusus dari semua siswa. Selain itu layanan
kesehatan juga dapat diartikan sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu (mungkin
bersifat sementara) murid-muridnya yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan
kesehatan.

7
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa layanan kesehatan peserta didik adalah suatu
layanan kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah dan menjadikan peserta didik
sebagai sasaran utama, dan personalia sekolah yang lainnya sebagai sasaran tambahan (Imron,
1995:154)
Agar layanan kesehatan peserta didik di sekolah mencapai maksud sebagaimana yang
telah diinginkan, diperlukan kerja sama yang baik antara sekolah dengan lembaga-lembaga
instansi-instansi yang menangani kesehatan seperti rumah sakit, poliklinik,dan petugas
kesehatan. Di samping itu perlu juga bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat, karena
sebagian besar waktu peserta didik bukanlah di sekolah melainkan di lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat. Keluarga dan masyarakat akan banyak memberikan pengaruh
terhadap peserta didik termasuk dalam hal kesehatan.

d) Kafetaria
Kantin atau warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang
dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para guru
diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin
mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin sekolah yaitu supaya para
peserta didik tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah.
Maulana Sulton (2012) layanan kafetaria adalah layanan makanan dan minuman yang
dibutuhkan oleh peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah
sesuai dengan daya jangkau peserta didik. Makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria
tersebut, terjangkau dilihat dari jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga memenuhi syarat
kebersihan dan cukup kandungan gizinya.
Alasan mengapa didirikannya kafentaria sekolah adalah agar para peserta didik tidak
kekurangan energi dalam belajar, yang lebih lanjut dapat mengurangi konsentrasi belajar
karena peserta didik banyak mengeluarkan aktivitas-aktivitas fisik. Tujuan layanan kafentaria
secara umum adalah tersedianya wahana bagi peserta didik untuk memenuhi energinya pada
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan untuk tujuan khususnya, agar peserta
didik mudah mendapatkan makanan dan minuman yang terjamin kebersihan dan
kesehatannya serta memadai kandungan gizinya dan sesuai dengan daya jangkau uang
sakunya. Selain itu juga bisa dijadikan wahana untuk belajar dan memhami materi yang
diajarkan, dan agar peserta didik terhindar dari efek-efek negatif yang ditimbulkan akibat
tersedianya warung-warung di sekitar sekolah yang tidak terkontrol sekolah.
Adapun peran guru dalam pengelolaan kafeteria (Syahril dan Asmidir Ilyas, 2008), guru
dan kepala sekolah tidak harus secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di

8
kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar mereka
lebih optimal dalam menjalankan proses belajar. Guru tidak harus terlibat secara total dalam
administrasi layanan khusus. Guru harus melaksanakan perannya sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawabnya.

e) Sarana Ibadah
Di setiap sekolah, layanan tempat ibadah sangat diperlukan. Layanan tempat ibadah
merupakan sebuah layanan yang diberikan sekolah dengan maksud agar layanan tersebut bisa
digunakan untuk beribadah maupun melaksanakan kegiatan keagamaan lainnya, serta bisa
membentuk kerohanian bagi peserta didik khususnya dan pihak sekolah lain pada
umumnya.agar bisa menjadi manusia yang baik dan beriman.
Adanya sebuah layanan tempat ibadah di sekolah sangat menunjang terhadap proses
pembelajaran mengingat bahwa pembelajaran bisa dilakukan dimana saja termasuk salah
satunya adalah di rumah peribadatan di sekolah. Adapun layanantempat ibadah yang biasanya
ada di sekolah adalah masjid dan gereja. Adanya masjid di sekolah juga sangat bermanfaat
bagi peserta didik maupun warga sekolah lainnya. Mereka bisa melakukan ibadah di masjid
tersebut ketika masih berada di sekolah maupun melakukan kegiatan keagamaan lainnya.
Begitu juga dengan adanya gereja di sekolah, juga bisa dimanfaatkan peserta didik maupun
warga sekolah lainya yang non muslim. Berikut akan diuraikan mengenai layanantempat
ibadah sekolah yakni masjid dan gereja.

f) Asrama
Maulana Sulton (2012) menjelaskan bagi para peserta didik khususnya jenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang
tuanya diperlukan diperlukan asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai
manfaat bagi para pendidik dan petugas asrama tersebut.

g) Koperasi
Maulana Sulton (2012) layanan koperasi mendidik para peserta didik untuk dapat
berwirausaha. Hal ini sangat membantu peserta didik di kehidupan yang akan datang.
Koperasi sekolah adalah koperasi yang dikembangkan di sekolah, baik sekolah dasar, sekolah
menengah, maupun sekolah dan dalam pengelolaannya melibatkan guru dan personalia
sekolah. Sedangkan koperasi peserta didik atau biasa disebut disebut koperasi siswa (Kopsis)
adalah koperasi yang ada di sekolah tetapi pengelolaanya adalah oleh pesera didik, kedudukan
guru di dalam Kopsis adalah sebagai pembimbing saja.

9
Koperasi sekolah adalah koperasi yang dikembangkan di sekolah, baik sekolah dasar,
sekolah menengah, maupun sekolah dan dalam pengelolannya melibatkan guru dan personalia
sekolah. Sedangkan koperasi peserta didik atau biasa disebut disebut koperasi siswa (Kopsis)
adalah koperasi yang ada di sekolah tetapi pengelolaanya adalah oleh pesera didik, kedudukan
guru di dalam Kopsis adalah sebagai pembimbing saja.

h) Transportasi
Transportasi merupakan fenomena terkait perpindahan, perjalanan serta pergerakan orang
dan barang. Pengelolaan transportasi yang handal hanya dapat terwujud dengan dukungan
kapasitas teknis, organisasi, pembiayaan yang memadai, serta kepemimpinan dan komitmen
politik. Sistem transportasi sekolah yang handal seharusnya bertujuan untuk mewujudkan
keselamatan dan keamanan, efisiensi, keadilan serta pelestarian lingkungan. Karena itu
diperlukan upaya dan riset yang dapat menunjang terwujudnya sistem transportasi yang
handal tersebut. Transportasi sekolah adalah alat perpindahan, perjalanan, yang dikhususkan
untuk mengangkut seluruh siswa sekolah dalam memudahkan para pelajar menuju ke
sekolahnya.
Transportasi sekolah merupakan sebuah layanan khusus yang dikelola oleh sekolah dan
mempunyai fungsi sebagai media antar jemput siswa pada suatu sekolah, mulai dari siswa
berada dirumah sampai datang ke sekolah dan menuju rumah masing-masing setelah
melaksanakan kegiatan di sekolah. Fungsi utama layanan tranportasi sekolah adalah
meningkatkan pelayanan kepada pelajar. Sebab, selama ini banyak pelajar yang terlantar
dalam perjalanannya menuju sekolah akibat harus berebut angkutan umum dengan
masyarakat. Akibatnya, setibanya disekolah pelajar mengalami kelelahan dan bahkan sampai
terlambat datang ke sekolah, sehingga konsentrasinya terganggu saat menerima pelajaran.

10
C. Peran Guru Dalam Administrasi Layanan Khusus

1. Peranan guru yang terlibat dalam administrasi perpustakaan sekolah:


a.   Memperkenalkan buku-buku kepada siswa dan guru-guru
b.   Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan dibeli
c.   Mempromosikan perpustakaan baik untuk pemakaian,  maupun pembinaanya
d.  Mengetahui jenis dan menguasai kriteria-krikteria umum yang menentukan baik buruknya
buku koleksi
e.   Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan perpustakaan

2. Peranan guru yang terlibat dalambidang layanan khusus UKS:


a. Guru memberikan pelajaran pendidikan kesehatan kepada siswa. Hal ini dilakukan oleh
guru pendidikan jasmani maupun oleh guru dalam kelas.

b. Guru melakukan pemeriksaan rutin kepada siswa sekali seminggu

3. Peranan guru yang terlibat dalam bidang layanan khusus Asrama:


a. Membuat peraturan peraturan penyelenggaraan asrama
b. Menyusus anggaran belanja untuk pengelolaan pertahun
c. Membuat peraturan yang berkaitan dengan keamanan asrama sekolah

11
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan paparan tentang administrasi layanan khusus yang telah disajikan, dapat
disimpulkan:
a) Administrasi pelayanan khusus sangat diperlukan untuk melengkapi keorganisasian
dalam sekolah.
b) Administrasi pelayanan khusus merupakan sarana/prasana di administrasi pendidikan
yang merupakan sistem kerja sama diantara para personel pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan.
c) Administrasi pendidikan tidak dapat dikerjakan dengan sempurna, tanpa ada administrasi
pelayanan khusus. Jadi administrasi pelayanan khusus ini merupakan kerja sama dengan
memanfaatkan sumber daya, baik sumber manusia maupun non manusia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Yolanda, R., & Afriansyah, H. 2015. Administrasi LayananKhusus Peserta Didik


Putri, A. R. 2015. Administrasi dan Supervisi Pendidikan tentang administrasi layanan
khusus.
Maulana Sulton. 2012. Menajemen Layanan Khusus Sekolah.
Syahril dan Asmidir Ilyas. 2008. Bahan Ajar Profesi Kependidikan. Padang: UNP
Press
Imron, Ali. 1995. Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.
Supriyadi.1983. Pengantar Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.
Malang: Proyek P3T IKIP Malang.
Kusmintardjo.1992. Pengelolaan Layanan Khusus Di Sekolah. Malang: Proyek OPF
IKIP

13

Anda mungkin juga menyukai