Anda di halaman 1dari 3

87.

Sosiodrama
1. Pengertian
Sosiodrama adalah salah satu metode mengajar dengan bermain peran (role playing). Metode
sosiodrama berarti cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan atau
mempertontonkan atau mendramakan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial. Istilah
sosiodrama dan bermain peranan (role playing) dalam metode merupakan dua istilah yang
kembar, bahkan didalam pelaksanaanya dapat dilakukan dalam waktu bersamaan dan silih
berganti
Menurut Zakiah, metode sosiodrama “semacam dram atau sandiwara, akan tetapi tidak
disiapkan naskahnya terlebih dahulu, tidak pula diadakan pembagian tugas yang harus
mengalami latihan lebih dahulu” dengan kata lain, sosiodrama dilakukan secara spontan dalam
kegiatan pembelajaran setelah siswa mendengarkan penjelasan guru.
Terkait dengan pengertian dari metode sosiodrama, Aris menambahkan metode sosiodrama
merupakan suatu proses pembelajaran dalam bentuk permainan yang disesuaikan dalam dunia
anak seusianya, yaitu pemaparan dan pemetaan pikiran anak.
2. Ciri-Ciri
Adapun tujuan serta fungsi dari metode sosiodrama ketika diterapkan dalam pembelajaran, para
ahli memiliki pendapat tersendiri, namun pendapat-pendapt tersebut memiliki kesamaan tujuan,
hanya cara serta bahasa penyampaiannya yang berbeda, berikut akan peneliti uraikan beberapa
pendapt ahli pendidikan tentang tujuan dari metode sosiodrama.
Pertama, tujuan metode sosiodrama dalam kegiatan pembelajaran yang disebutkan oleh zakiah.
Adapun tujuan tersebut yaitu:
a. Agar anak didik mendapatkan keterampilan sosial sehingga diharapkan nantinya tidak
canggung menghadapi situasi sosial dalam kehidupan sehari-hari
b. Menghilangkan perasaan-persaan malu dan rendah diri tidak pada tempatnya, maka
dilatih melalui temannya sendiri untuk berani berperan dalam suatu hal. Hal ini disebabkan
karena memang ada anak didik yang disuruh ke depan kelas saja tidak berani apalagi berbuat
sesuatu seperti berbicara di depan orang dan sebagainya.
c. Mendidik dan mengembangkan kemampuan untuk mengemukakan pendapat di depan
teman sendiri atau orang lain.
d. Membiasakan diri untuk sanggup menerima dan menghargai pendapat orang lain.
Selanjutnya tujuan metode sosiodrama dalam pembelajaran yang diungkapkan Abu Ahmadi.
Diantaranya adalah:
a. Menggambarkan bagaimana seseorang atau beberapa orang menghadapi suatu kondisi
sosial tertentu
b. Menggambarkan bagaimana cara pemecahan suatu masalah sosial
c. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap kritis terhadap sikap atau tingkah laku dalam
situasi sosial tertentu
d. Memberikan pengalaman untuk menghayati situasi sosial
e. Memberikan kesempatan untuk meninjau suatu situasi sosial dari berbagai sudut
pandang.
Kemudian berkaitan dengan tujuan pembelajaran dengan metode sosio drama, Nana Sudjana
juga memberikan penjelasan bahwa ada beberapa tuajuan yang di dapatkan setelah menerapkan
metode sosiodrama dalam pembelajaran, di antaranya:
a. Agar seorang siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
b. Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
c. Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara cepat
d. Memberikan rangsangan kepada kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah.
Agar lebih sederhana dalam pemahamannya, tujuan metode sosio drama yang telah dipaparkan
oleh para ahli di atas dapat penulis sajikan secara sederhana. Jelasnya bahwa sebuah metode
pembelajaran diciptakan untuk meminimalisir hambatan yang teradapat dalam pembelajaran,
begitupun halnya dengan metode sosiodrama yang diciptakan untuk memudahkan siswa
memahami materi ajar yang tidak dapat dipahami dengan metode konvensional pada umumnya.
Dalam metode sosiodrama siswa di ajarkan untuk berani bergerak di depan kelas dengan
menghilangkan rasa malu, siswa juga dapat melatih tanggung jawab. Lebih mudahnya metode
sosiodrama dapat digamabarkan sebagai sebuah metode yang mempermudah anak mempelajari
tingkah laku sosial dalam kehidupan bersosialisasi.

3. Langkah-langkah
Pelaksanaan sosiodrama dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Mempersiapkan masalah situasi hubungan sosial yang akan diperagakan atau pemilihan tema
cerita. Pada tahap persiapan ini guru jugga menjelaskan mengenai peranan-peranan yang
dimainkan, bagaimana pelaksanaan sosio drama dan tatacara pelaksanaan dalam kegiatan
pembelajaran setelahnya.
Dalam sebuah kelas tentunya terdapat jumlah anak yang tidak semuanya bisa melaksanakan
sosio drama, jadi selain menjelaskan tatacara pelaksanaan sosiodrama, guru juga harus
menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh siswa yang menjadi penonton.
b. Penentuan pelaku atau pemeran
Setelah menentukan tema pelaksanaan sosiodrama selanjutnya guru mendorong peserta didik
untuk melaksanakan bermain peran, kemudian guru menentukan siapa saja yang menjadi pemain
dalam sosiodrama dan yang menjadi penonton. Guru bertugas menjelaskan apa yang harus
dilakukan oleh pemain secara sungguh-sungguh, bagaimana pentingnya menjadi pemeran
terhadap tema belajar kelas mereka kali ini.
c. Tahap permainan sosiodrama
kemudian siswa dipersilakan untuk mendramatisasikan masalah-masalah yang telah ditentukan
sebelumnya selama kurang 4-5 menit berdasarkan pendapat dan inisiatif mereka sendiri.
Abu Ahmadi menambahkan dalam melaksanakan sosio drama siswa diberi kesempatan untuk
mengekspresikan, menggambarkan, mengungkapkan, suatu sikap yang dipikirkan seandainya ia
menjadi tokoh yang diperankannya ssecara spontan.

d. Diskusi
Permainan dramatisasi dihentikan, kemudian para pemaim dipersilakan duduk, kemudian
dilanjutkan dengan diskusi di bawah pimpinan guru yang di ikuti oleh semua peserta didik.
Diskusi berkissar pada tingkah laku para pemeran dalam hubungannya dengan tema cerita.
Diskusi tersebut berupa tanggapan, pendapat, dan beberapa kesimpulan.
e. Ulangan permainan
Permainan drama yang telah diperankan oleh beberapa anak sebelumnya kemudian diperankan
kembali oleh beberapa siswa yang menjadi penonton setelah di dapat kesimpulan dari diskusi
yang dipimpin oleh guru sebelumnya.
4. Kelebihan dan Kelemahan

Sama halnya seperti metode pembelajaran lainya, metode sosiodrama juga memiliki kebaikan
dan kelemahan. Kebaikan dan kelemahan ini perlu diketahui oleh setiap pendidik yang akan
menerapkan metode sosiodram dala kegiatan pembelajaran. Adapun kebaikan dan kelebihan
sosiodrama dapat penulis jelaskan sebagai berikut:
a. Kelebihan metode sosiodrama
Adapun kelebiihan metode sosiodrama yang disebutkan oleh Abu ahmadi adalah sebagai berikut,
diantaranya:
1) Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berperan aktif mendramatisasikan sesuatu
masalah sosial yang sekaligus melatih keberanian serta kemampuannya melakukan suatu agenda
di muka orang banyak.
2) Suasana kelas sangat hidup karena perhatian para murid semakin tertarik melihat adegan
seperti keadaan yang sesungguhnya.
3) Para murid dapat menghayati seseuatu peristiwa, sehingga mudah memahami, membanding-
banding, menganalisa serta mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatannya sendiri.
4) Anak-anak menjadi terlatih berpikir kritis dan sistematis.

b. Kekurangan metode sosiodrama


Kekurangan metode sosiodrama adalah sebagai berikut:
1) Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif.
2) Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan
pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukan.
3) Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang bebas.
4) Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang
bertepuk tangan, dan sebagainya.
5) Metode ini membutuhkan ketekunan, kecermatan dan waktu cukup lama.
6) Guru yang kurang kreatif biasanya sulit berperan menirukan sesuatu situasi/tingkah laku
sosial yang berarti pula metode ini baginya sangat tidak efektif.
7) Ada kalanya para murid enggan memerankan suatu adegan karena merasa rendah diri atau
malu.
8) Apabila pelaksanaan dramatisasi gagal, maka guru tidak dapat mengambil sesuatu
kesimpulan apapun yang berarti pula tujuan pengajaran tidak dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai