Anda di halaman 1dari 9

KONSELING SOSIAL ISLAM

A. Pendahuluan
Sesungguhnya manusia merupakan makhluk yang tidak pernah
melepaskan diri dari sesamanya. Dalam setiap detik dan detak jantung selalu
membutuhkan bantuan (pertolongan) orang lain, bahkan tanpa manusia lain ia
tidak dapat berkembang dengan sempurna. Keadaan yang demikian sering
disebut dengan “Kehidupan Sosial”, dimana manusia harus hidup berkelompok
dalam suatu sistem budaya yang lahir dan berkembang secara kontinue.
Menurut Islam, pada mulanya manusia ini berada dalam satu lingkungan
yang kecil, sehingga hubungan sosial pun masih berada dalam ruang lingkup
yang kecil pula, yaitu dalam keluarga Adam dan Hawa. Semakin lama semakin
berkembang biaklah manusia ini dan menyebar ke berbagai penjuru dunia (di
berbagai Bangsa, daerah, lingkungan, suku yang berbeda-beda).
Dari penyebaran manusia tersebut menimbulkan budaya, bahasa yang berbeda-
beda. Dengan perbedaan yang ada dapat menimbulkan masalah-masalah dalam
hubungan sosial. Dalam makalah ini akan lebih diperjelas tentang BKI sosial
yang berfungsi mencegah/membantu menyelesaikan masalah-masalah yang
timbul dari hubungan sosial.

B. Konseling Sosial Islam


1. Pengertian Konseling Sosial Islam
Sebelumnya kita telah mempelajari tentang konsep bimbingan dan
konseling islam. Disana dijelaskan bahwa bimbingan islam itu merupakan
proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras
dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai
kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Sedangkan konseling islam
dirumuskan sebagai proses pemberian bantuan terhadap individu agar
menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang
seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga
dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Berdasarkan penjelasan tentang rumusan bimbingan dan konseling
islam tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa bimbingan sosial islam
adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan
kemasyarakatannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk
Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 1
Jadi bimbingan sosial islam ini diberikan agar individu dapat menjalin
interaksi yang baik dengan masyarakat.
Bimbingan sosial islam ini lebih ditekankan pada pencegahan
munculnya masalah pada diri seseorang. Dengan demikian bimbingan
sosial islam ini diberikan untuk membantu agar:
a) Memahami bagaimana ketentuan dan petunujk Allah tentang
hidup bermasyarakat
b) Menghayati ketentuan dan petunjuk tersebut
c) Mau dan mampu menjalankan ketentuan tersebut.
Hal ini diberikan dengan adanya asumsi dari individu tersebut
tentang “haqqul yakin” yaitu bahwa ketentuan dan petunjuk Allah pasti
memberikan manfaat kepada manusia, dihapkan dengan memahami,
mengahayati, dan menjalankan petunjuk dan ketentuan Allah tersebut,
maka akan terhindarlah manusia dari resiko menghadapi problem-problem
kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan konseling sosial islam adalah proses pemberian bantuan
individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah
yang seharusnya dalam kehidupan kemasyarakatan senantiasa selaras
denganketentuan dan petunjuk-Nya, sehingga dapat mencapai kebahagiaan
dup di dunia dan akhirat.
Konseling sosial islam ini lebih ditekankan kepada penyebabnya,
yakni lebih kepada mengatasi problem-problem yang yang sedang
dihadapi individu. Secara islami, konseling sosial berarti membantu
indiviu untuk menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah

1
Thohari Musnamar, Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam,
(Yogyakarta: UII Press, 1992), hal. 111-112
yang harus senantiasa hidup bermasyarakat sesuai dengan ketentuan dan
petunjuk Allah.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat kita ketahui bahwasanya
problem tersebut dimiliki oleh individu yang mana kenyataannya individu
tersebut kurang atau tidak sepenuhnya hidup bermasyarakat yang sesuai
dengan ketentuan dan petunjuk yang telah ditetapkan Allah.

2. Tujuan Konseling Sosial Islam


Dapat diketahui bahwa tujuan bimbingan dan konseling sosial islam
adalah untuk:2
a. Membantu individu mencegah timbulnya problem-problem yang
berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, antara lain dengan
jalan:
1) Membantu individu memahami hakekat kehidupan
bermasyarakat menurut ajaran islam
2) Membantu individu memahami manfaat kehidupan
bermasyarakat menurut islam
3) Membant individu memahami dan menghayati ketentuan dan
petunjuk Allah mengenai tatacara hidup bermasyarakat
4) Membantu individu mau dan mampu menjalankan ketentuan
dan petunjuk Allah mengenai hidup bermasyarakat.
b. Membantu individu mencegah timbulnya problem yang
berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, antara lain dengan
jalan:
1) Membantunya memahami problem yang dihadapinya
2) Membantunya emahami kondisinya dan lingkungan sosialnya
3) Membantunya memahami dan menghayati berbagai cara
untuk engatasi problem kehidupa bermasyaratak sesuai denga
syari’at islam

2
Thohari, Dasar..., hal. 112-113
4) Membantunya menetapkan pilihan upaya pencegahan
problem yang dihadapinya
c. Membantu individu memelihara situasi dan kondisi kehidupan
kemasyarakatan yang dilibatinya agar tetap baik dan
mengembalikannya agar jauh lebih baik , yakni dengan cara:
1) Memelihara situasi dan kondisi kehidupan bermasyarakat
yang semula menghadapi problem dan telah teratasi agar
tidak menimbulkan atau menjadai masalah kembali
2) Mengembangkan situasi dan kondisi kehidupan
bermasyarakat yang telah menjadi baik itu agar bertambah
baik.

3. Persoalan-persoalan Sosial Dalam Perspektif Islam


Dalam interaksi sosial , karena setiap orang mempunyai bakat,
minat, kepentingan dan berbagai perbedaan individual lainnya, konflik
sosial bisa terjadi.kepentingan individu yang satu bisa berbenturan dengan
kepentingan individu yang lainnya. Benturan-benturan kepentingan serupa
itu dapat menimbulkan masalah bagi individu. Belum lagi karena kekhasan
kepribadian seseorang,bisa terdapat individu yang sangat sulit untuk
melakukan interaksi sosial.
Beberapa masalah yang lazim dialami oleh beberapa individu dalam
pergaulan kemasyarakatannya antara lain adalah:
a. Rasa rendah diri yang berlebihan
b. Suka mengasingkan diri
c. Sulit bergaul dengan lawan jenis
d. Rasa curiga berlebihan pada orang lain
e. Dengki, iri hati
f. Dendam kesumat
g. Gemar membuka aib orang lain
h. Rasa superioritas yang berlebihan sehingga suka merendahkan
orang lain
Kesulitan-kesulitan, masalah-masalah, yang dihadapi seseorang
dalamkehidupan bermasyarakat, kerapkali tidak dapat diatasi dengan
sendiri. Maka dari itu individu memerlukan bantuan orang lain, yaitunya
konselor. Dengan demikian bimbingan dan konseling sosial islam
diperlukan untuk menanganinya.

4. Asas-asas Konseling Sosial Islam


Asas-asas bimbingan dan konseling sosial islam adalah landasan
yang harus dijadikan pegangan dalam melakukan bimbingan dan konseling
sosial islami. Asas bimbingan dan konseling sosial islami sama halnya
dengan asas bimbingan dan konseling lainnya, yaitu berlandasan pada al-
qur’an dan hadist.
Asas-asas bimbingan dan konseling sosial islam adalah:3
a. Asas kebahagian dunia dan akhirat
Bimbingan sosial islam ini tidak hanya ditujukan pada
pencapaian kebahagiaan hidup bermasyarakat seseorang dalam
kehiduapannya didunia saja, tapi juga dengan memperhatikan
kebahagiaan hidupnya diakhirat nanti. Dengan demikian individu
harus disadarkan akan kehidupannya di dunia dalam kerangka
mencapai kebahagiaan hidup di akhirat. sebagaimana firman Allah
dalam surat Al-Baqarah ayat 201:
        
     

Artinya: dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan
Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah Kami dari siksa neraka.
Dan juga dijelaskan dalam Surat Al-Qasas ayat 77:
        
         

3
Werdayani (2009) Asas-asas Bimbingan Konseling Islam (Online) Tersedia:
http://werdayani .blogspot.com/2009/12/asas-asas-bimbingan-konseling-islam/ (30 November
2013)
         
 
Artinya: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.
Dari penjelasan ayat diatas maka dapat kita lihat bahwa Allah
saja tidak menginginkan umatnya untuk memikirkan kehidupan dunia
saja atau sebaliknya yaitu memikirkan kehidupan akhirat saja. Tapi
ayat diatas sudah menjelaskan bahwa kehiduapn dunia dan akhirat
tersebut harus sejalankan.
b. Asas komunikasi dan musyawarah
Bimbingan dan konseling sosial islami berpijak pada asas bahwa
kehidupan bermasyarakat akan terjalin dengan baik manakala semua
pihak mau berkomunikasi secara musyawarah, dalam arti komunikasi
dan arah untuk memperoleh pemahaman dan kesepakatan bersama.
c. Asas manfaat
Kehidupan kemasyarakatan akan terjalin baik manakala semua
pihak berusaha memberikan manfaat kepada dirinya sendiri dan orang
lain. Pembimbing pun berusaha pula memberikan bimbingan kepada
pihak yang dibimbing apa-apa yang akan membawa manfaat
kepadanya. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 195:
       
       


Artinya: “dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan


janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.
Dari ayat di asat dapat diketahui bahwa dalam melakukan
hubungan sosial individu diharapkan dapat menciptakan kemanfaatan
dan bukan bukan menghasilkan kebinasaan. Baik itu bagi diri sendiri
maupun bagi orang lain.
d. Asas kasih sayang
Setiap manusia mmerlukan cinta kasih dan rasa kasih sayang
dari orang lain. Rasa kasih sayang ini dapat mengalahkan dan
menundukkan banyak hal. Bimbingan dan konseling islami dilakukan
dengan berlandaskan kasih sayang, sebab hanya dengan kasih
sayanglah bimbingan dan konseling akan berhasil.
e. Asas menghargai dan menghormati
Hubungan dalam bermasyarakat haruslah dilandasi dengan sikap
saling menghargai dan menghormati, tujunnya yaitu agar terjalinnya
komunikasi yang baik. Sebagaimana dijelaskan dalam surat An-nisa
ayat 86:
      
         
Artinya : “Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu
penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang
lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu
(dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah
memperhitungankan segala sesuatu.
f. Asas rasa aman
Kehidupan bermasyarakat yang sejuk dan tentram akan tercipta
makala semua pihak berusaha menciptakan perasaan aman pada diri
masing-masing dan lingkungannya. Rasa aman perlu juga diciptakan
baik oleh pembimbing maupun yang dibimbing, dalam arti luas
termasuk rasa aman karena segala rahasia tidak kan diketahui oleh
umum.
g. Asas ta’aruf (tolong menolong) atau kerjasama konstruktif
Kehidupan kemasyarakatan akan terjalin baik manakala semua
pihak berniat untuk saling tolong menolong, salingmengingatkan,
saling menasehati. Hubungan antara pembimbing dan yang dibimbing
pun hendaknya berlandaskan pada asas ini pula.
h. Asas toleransi
Dalam hal ini berkaitan dengan orang atau kelompok lain yang
berbeda agama, toleransi perlu dikembangkan agar kehidupan
kemasyarakatan berlangsung baik. Sebagaimana dijelaskan dalam
surat Ali-Imran ayat 64:
      
        
         
      

Artinya: Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada


suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan
antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali
Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun
dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang
lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling
Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa
Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah)".
i. Asas keadilan
Kehidupan kemasyarakatan akan berjalan baik manakala semua
pihak berlaku adil terhadap dirinya sendiri dan orang lain, saling
menghargai hak masing-masing. Hubungan antara pembimbing dan
yang dibimbing pun hendaknya dijalankan dengan berlandaskan
kepada kehendak untuk berlaku adil tersebut.

C. Kesimpulan
Konseling sosial islam yaitu proses pemberian bantuan individu agar
menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya
dalam kehidupan kemasyarakatan senantiasa selaras denganketentuan dan
petunjuk-Nya, sehingga dapat mencapai kebahagiaan dup di dunia dan akhirat.
Tujuan dari konseling sosial islam secara umum yaitu dalam mencegah
terjadinya persoalan dalam kehidupan bermasyarakat serta membantu individu
dalam mengatasi persoalan dalam kehidupan bermasyarakat.
Asas konseling sosial islam yaitu asas kebahagian dunia dan akhirat,
asas komunikasi dan musyawarah, asas manfaat, asas kasih sayang, asas
menghargai dan menghormati, asas rasa aman, asas ta’aruf (tolong menolong)
atau kerja sama konstruktif, asas toleransi, dan asas keadilan.

DAFTAR PUSTAKA

Thohari Musnamar. 1992. Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan

Konseling Islam. Yogyakarta: UII Press.

Werdayani (2009) Asas-asas Bimbingan Konseling Islam (Online)

Tersedia: http://werdayani .blogspot.com/2009/12/asas-asas-

bimbingan-konseling-islam/ (30 November 2013)

Anda mungkin juga menyukai