Anda di halaman 1dari 38

Mendorong Bambu Menuju Komoditas Milenial & Global

Agroforestri Bambu
Tantangan dan Peluang
Pengembangan Industri Bambu Rakyat

Desy Ekawati
Project Coordinator Bamboo Agroforestry ,Kerjasama KANOPPI-2

Pusat Standardisasi Instumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan


Badan Standardisasi Instumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Disampaikan dalam Tropenbos Webinar_Mengelola Yang Tersisa_Seri #25.


Sabtu, 30 Oktober 2021, pukul 14.00 – 16.30
! Pekerjaan
Tahun 2000 – 2011 à Balai Taman Nasional Halimun Salak .
Tahun 2011 – sekarang à BLI, KLHK à BSI, KLHK
• Puslitbang Sosekjak PI (P3SEKPI), BLI
• Koordinator kerjasama BLI – ITTO (2014-2016)
• Koordinator kerjasama BLI – ICRAF – ACIAR (2018-2021)
Desy Ekawati
" Perbambuan
• Tim Pengarah di Yayasan Bambu Lestari (YBL)/Environmental
Bamboo Foundation (EBF)
• Anggota Tim di PERPUBI [Perhimpunan Pelaku Usaha Bambu
Indonesia dan anggota Komunitas Bambu Nusantara.
• Mitra INBAR (International Network for Bamboo and Rattan)
• Mitra WBO (World Bamboo Organization)
• Mitra CBRC (China Bamboo Research Center)
# Pendidikan
Sarjana : Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan (KSH),
Fahutan, IPB, Bogor, 1998
Master : Graduate School of Earth & Environmental Sciences
Kagoshima University, Japan, 2009
Mahasiswa S3 Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan (PSL) - Pasca Sarjana, IPB University.
01 Bambu : HHBK Unggulan

02 Bambu : Tantangan & Keunggulan

Outline
03 Agroforestri Bambu
Presentasi
04 Pengelolaan Bambu Berkelanjutan

05 Langkah Strategis
01 Bambu : HHBK Unggulan
Bambu : HHBK Unggulan
Paradigma Baru
Pengelolaan hutan dan sektor kehutanan bukan hanya dari kayu/timber.
Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK & Jasa Lingkungan
Nilai Hasil Hutan à 10 % dari Kayu; 90 % dari HHBK
HHBK sampai saat ini masih belum optimal dimanfaatkan (termasuk
bambu).
Bambu sebagai HHBK Prioritas dan Unggulan Nasional
Permenhut No. P.35 of 2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu, Bambu
merupakan salah satu jenis HHBK prioritas nasional.
Permenhut No. P.21 of 2009 tentang Kriteria dan Indikator Penetapan
Jenis HHBK Unggulan, Bambu salah satu dari 6 (enam) jenis HHBK
Unggulan
@Enviromental
Bamboo Foundation
[EBF], 2012
Keragaman Bambu Indonesia
About 1500 – 2000 species in the world consist of 90 genera

Indonesia 172 species consist of 22 genera (10.7%)


Elizabeth Widjaya @2019
PEMANFATAN BAMBU
● 27 species – for handicraft, home utensils, etc.
● 10 species – for construction materials
● 7 species – food (bamboo shoots)
● 8 species – decorative plants
● 42 species – other purposes
02 Bambu : Tantangan dan Keunggulan

04
TANTANGAN LINGKUNGAN HIDUP & KEHUTANAN
IKLIM DAN MITIGASI ADAPTASI
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
PENCAPAIAN TARGET NDC

PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN


CIRCULAR ECONOMY

COVID 19

PDB KEHUTANAN

PEMULIHAN DAS DAN LAHAN KRITIS

AKSES KELOLA MASYARAKAT


KEMISKINAN DESA DAN CIPTA LAPANGAN
KERJA

KONSERVASI DAN
BONUS DEMOGRAFI
KEANEKARAGAMAN HAYATI

KETAHANAN PANGAN DAN PENGELOLAAN LAHAN

@Enviromental Bamboo Foundation [EBF], 2020


Rumpun Bambu
bisa menyimpan
5000 liter air

Menyerap CO2
50 tons/ha/tahun

Menghasilkan
MANFAAT BAMBU 50 ton/ ha/tahun

@Enviromental Bamboo Foundation [EBF], 2017


Tantangan di Masyarakat
❇ Umumnya masyarakat masih anggap bambu tidak punya nilai
❇ Anggapan bahwa manfaat ekonomi bambu belum jelas
❇ Sistim pengelolaan bambu belum jelas à tidak lestari
❇ Proses pengolahan dan usaha belum jelas à produk bambu dan
pasar
❇ Dukungan peraturan dan kebijakan pendukung yang belum jelas,
dari tingkat tapak, daerah dan pusat nasional.

@Kanoppi-2, 2020
KEUNGGULAN & KEKUATAN
● Memiliki keragaman jenis dan pemanfaatan yang tinggi
● Memiliki Iklim tropis
- sinar matahari sepanjang tahun
- curah hujan tinggi
- tanah vulkanis yang subur
- iklim mendukung bekerja sepanjang tahun
● Pertumbuhan bambu yang cepat
● Tipe bambu berumpun à produktifitas tinggi
● Ketersediaan tenaga kerja
PELUANG PENGEMBANGAN
● Home Industry à peralatan dan teknologi sederhana
Handicraft, Kitchen Utensils, Traditional Furniture,
● Medium Scale Industry à dukungan mesin dan teknologi
Laminated Bamboo, Laminated Bamboo Furniture, Bamboo Shoot,
Bamboo Sticks Product
● Advance Technology Industry à perlu investasi besar,
teknologi dan inovasi
Strand-woven bamboo, Enginered bamboo, Pulp and Paper, Fibre,
Cristaline, Activated Carbon
Kenapa kita tidak bisa?
Ada tiga penyebab:
1. Bambu dianggap tanaman liar tanpa pemeliharaan rumpun
yang baik.
2. Masyarakat tidak termotivasi untuk mengolah bambu,
padahal dengan sistem pengawetan, bambu merupakan bahan
baku yang awet hingga lebih dari 30 tahun.
3. Penerapan sistem pemanenan tidak lestari; panen bambu
muda atau sistem tebang habis
03 Agroforestri Bambu
DI MANA BAMBU DIKEMBANGKAN?

DALAM KAWASAN LUAR KAWASAN


Hutan Produksi, Hutan Produksi
Terbatas, Hutan Lindung, Konsesi Daerah Penyangga, APL, Lahan
Masyarakat, Tanah/Hutan Adat

● Perhutanan Sosial ● Daerah Penyangga Kawasan Konservasi


● KPH ● Batas Kawasan Hutan
● Kemitraan Konservasi ● Hutan Bambu Rakyat
● Konsesi Restorasi Ekosistem ● APL, Perkebunan Bambu
● Konsesi IUPHHBK ● Tanah/Hutan Adat

17
Pengembangan Bambu Berbasis Masyarakat

The
Community uneducated
Friendly
can benefit

Replanting and Social


Rehabilitation Responsibility
PENDEKATAN DESA BAMBU AGROFORESTRI

MASYARAKAT YANG TEPAT

LOKASI YANG TEPAT

PENDEKATAN YANG TEPAT

INTERVENSI YANG TEPAT

TERINTEGRASI

dalam mendukung Industri Bambu Rakyat


parak di Sumatra Barat tembawang (tiwmawakng) di Kalimantan Barat
repong di Lampung Barat simpung (simpukng) dan lembo di Kalimantan Timur
talun di Jawa Barat

Wanatani

Kebun Campuran

Sistem Agroforestri Bambu [tanaman multistrata]


Bamboo Mixed Garden – Bamboo Agroforestry

Bamboo

Cassava

Arenga pinnata

Bamboo

Zingiberaceae

Trees species
Bamboo Mixed Garden – Bamboo Agroforestry

Bamboo

Tree species

Seasonal crops area


Taro plants
MENGAPA AGROFORESTRI?

DIVERSIFIKASI ASET KEHUTANAN Contoh diagram agroforestri bambu yang menggambarkan


kemiringan dan ketinggian, tanaman, pohon, sumber air.
• Dengan diversifikasi tanaman kehutanan dalam bambu
agroforestri, membuat masyarakat tangguh/tidak rentan
terhadap volatilitas harga dalam siklus komoditas

PANEN SEPANJANG TAHUN


• Hutan Bambu Agroforestri memungkinkan panen dapat
dilakukan sepanjang tahun

PRODUKTIVITAS HUTAN YANG MENINGKAT


• Bentang alam mendapatkan tutupan kanopi dan
meningkatkan ekosistem keanekaragaman hayati yang
memperkuat produktivitas hutan

MENINGKATKAN KETAHANAN DESA


• Petani memiliki ketahanan yang lebih baik untuk
dapat memasok bambu dengan harga yang tepat
secara konsisten di masa depan
• Petani memiliki opsi komoditas, dan tahan terhadap
kerentanan harga pasar

@EBF-KLHK [Kanoppi-2]
MODEL DESA BAMBU AGROFORESTRI
Desa Bambu Agroforestri adalah desa dengan lahan yang ditanami bambu, kayu dan tanaman sela yang
dikelola secara berkelanjutan, dengan fasilitas pengolahan bambu dan tanaman agroforestri nya

MEMBANGUN DESA PEMANENAN LESTARI PENGOLAHAN BAMBU

• Pemilihan Desa dan lokasi, para petani Kegunaan hasil tanaman yang dipanen:
Output yang dihasilkan di pabrik:
mengikuti Sekolah Lapang Bambu, dimana • Bambu (batang kasar), pohon arengga pinnata • Strip bambu yang dikirim ke pabrik besar
mereka belajar membuat rencana bisnis, (gula aren), pohon kelor (daun kelor), kayu sengon
• Produk turunan dari limbah pengolahan
mempelajari HBL*, mendirikan pembibitan (batang kayu/papan), ubi gajah (umbi).
bambu.
Kegiatan kehutanan: Kegiatan pabrik:
• Bambu: Sosialisasi, survei, pengkodean, ● Menyortir, membelah, mencetak kasar,
• Setelah pengaktifan HBL dan penggundulan, pemanenan, pengangkutan, mengawetkan, mengeringkan, menyimpan,
penandatanganan perjanjian offtake,
pemuatan, pengangkutan, pembibitan mengangkut, membuat pelet.
pembangunan pabrik desa dimulai dengan
• Agroforestri: Penggergajian, penyadapan,
bantuan dari masyarakat.
pemanenan.
@EBF-KLHK [Kanoppi-2]
5 PENDORONG DESA BAMBU

2. SEKOLAH LAPANG
BAMBU
3. PENINGKATAN NILAI
BAMBU (PENGAWETAN)

4. HUTAN BAMBU
LESTARI

1.
PEMBIBITAN BAMBU
SISTEM KEPOMPONG

5. INDUSTRI BAMBU
BERBASIS MASYARAKAT

@EBF-KLHK [Kanoppi-2]
Bamboo Agroforestry-Industry Supporting Income
Faktor Penting Pengembangan Berbasis Masyarakat

1. Pendekatan sosial budaya


2. Dilakukan secara partisipatif
3. Implementasi langsung di lapangan
4. Peningkatan kapasitas (pengetahuan
dan keterampilan) à budidaya sampai
pemanenan
5. Penguatan kelembagaan/kelompok
masyarakat
6. Penguatan kelembagaan ekonomi dan
rencana usaha
7. Penguatan rantai nilai
8. Jaminan pasar
9. Dukungan Regulasi
@Arief Rabik 2012
04 Pengelolaan Bambu Berkelanjutan
PENINGKATAN KAPASITAS
MASYARAKAT & PARA PIHAK

• Pemilik Bambu
• Kelompok Tani Bambu
• Kelompok Usaha Bambu
• Pemerintah Daerah
• Pelaku Usaha
SEKOLAH LAPANG BAMBU

Sekolah lapang bambu ditujukan untuk


melatih petani bambu untuk mendapatkan
keterampilan yang sesuai yang dibutuhkan
untuk mengelola sistem bambu agroforestri
dan untuk menyesuaikan sistem mereka
agar selaras dengan kondisi ekonomi,
sosial, dan ekologis lokal.
SISTEM HUTAN BAMBU LESTARI

Sistem Hutan Bambu Lestari [HBL]


adalah sistem pengelolaan
sumberdaya bambu dengan prinsip
kelestarian dan meningkatkan
produktifitas rumpun bambu
PRINSIP HUTAN BAMBU LESTARI [HBL]

1. Survey dan Inventarisasi


2. Sosialisasi Sistem HBL
3. Pemberian Kode
4. Pemanenan Lestari
5. Pengangkutan
6. Penimbunan
7. Pemeliharaan Rumpun
PEMBIBITAN DAN PENANAMAN

1. Penyediaan bibit bambu


2. Penanaman bambu di lahan kritis
05 Langkah Strategis
DUKUNGAN PARA PIHAK dan KEBIJAKAN

Multi
Sektor
Membangun pendekatan dan
koordinasi multi sektor yang kuat
Rantai
Sinergi program lintas sektor Nilai
Hulu-Hilir
Dukungan kebijakakan dari tapak
sampai pusat Aksi Bersama
dan
Terintegrasi
Langkah Strategis
Ø Peningkatan Kapasitas à Sekolah
Lapangan Bambu
Ø Penerapan Sistem Pengelolaan Bambu
Lestari
Ø Penguatan rantai nilai
Ø Sinergi sektor hulu-tengah-hilir
Ø Reformasi regulasi untuk mendukung
pengembangan bambu
Ø Strategi Nasional dan Daerah
BELAJAR DARI BAMBU
Bambu tidak menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5
tahun pertama. Namun setelah itu bambu akan tumbuh
dengan cepat, dengan jumlah batang dan rumpun yang besar
dan kuat.
Selama 5 tahun pertama, bambu bertumbuh pada AKAR
atau RIMPANG bukan pada BATANG.
Di awal bambu mempersiapkan PONDASI yang sangat
kuat, agar bisa menopang rumpun yang bertumbuh besar
dan tinggi yang mencapai puluhan meter.

Pondasi dan Proses penting untuk menjadi


Besar dan Kuat
Terima kasih

Desy Ekawati
0813-86365997

desyahputra@yahoo.com
desy@bambuvillage.org

Anda mungkin juga menyukai