Programme Study
Management Aquatic Resource Marine Science and Fisheries Faculty,
Maritime Raja Ali Haji University
Email : fikp@umrah.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi struktur komunitas mangrove
dan mengetahui daya dukung kawasan yang dijadikan sebagai pengembangan Ekowisata mangrove di
Desa Sebong Lagoi, sedangkan manfaat dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
tentang konsep pengembangan ekowisata mangrove berkelanjutan bagi masyarakat Desa Sebong
Lagoi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Sebong Lagoi memiliki 11 family mangrove dan
17 spesies mangrove, serta kawasan Sebong Lagoi masuk dalam kriteria ekowisata mangrove dengan
nilai 209 kategori sedang. Potensi mangrove di Desa Sebong Lagoi dapat dijadikan sebagai daerah
ekowisata mangrove karena Ekosistem mangrove nya sangat spesifik dan khas tidak terletak pada
pinggir pantai tetapi terletak berada sekitar 200 meter dari garis pantai sehingga dapat untuk dijadikan
ekowisata, ketersediaan sarana dan prasarana cukup mendukung untuk melakukan kegiatan wisata.
Berdasarkan persepsi pengunjung wisata bahwa daerah lokasi ekowisata hutan mangrove di Desa
Sebong Lagoi sangat menarik dan penuh dengan keunikan sehingga memiliki daya tarik untuk
melakukan ekowisata di daerah ini.
ABSTRACK
This research intent to know how communities structured condition mangrove and knows area
advocate energy that is made as development Ekowisata mangrove at Silvan sebong Lagoi,
meanwhile benefit in observational it is expected gets to give entry about ekowisata mangrove's
development concept going concern for sebong Lagoi's Village society. This observational result
points out that sebong Lagoi's Village has 11 family mangrove and 17 mangrove's specieses, and
sebong Lagoi's area comes in in ekowisata mangrove's criterion by assesses 209 categories be.
mangrove's potency at Silvan sebong Lagoi can be made as ekowisata mangrove's region because
Ecosystem mangrovenya more highly specified and typical not lays in beach but lie periphery lie
around 200 meters of shorelines so get to be made ekowisata, availibility of medium and prasarana
adequately backs up to do wisata's activity. Base wisata's visitor perception that ekowisata's location
region mangrove's forest at Silvan absorbing sebong Lagoi and fraught uniqueness so has energy draw
for do ekowisata at this region.
i 1
7. Jumlah nilai Kerapatan relatif jenis
(RDi) = Kerapatan relatif jenis (RDi), frekuensi relatif jenis (RFi) dan
(ni) = Jumlah individu jenis i penutupan relatif jenis (RCi)
= Total individu seluruh jenis
n
n
menunjukkan Nilai Penting Jenis (IVi)
i
i 1
: IVi= RDi + RFi + RCi
3. Frekuensi Jenis (Fi) Analisa Daya Dukung
p Boullion 1985 dalam Bengen 2002
F i
i n
menyatakan DDK adalah jumlah maksimum
p i1
i
pengunjung yang secara fisik dapat ditampung
di kawasan yang disediakan pada waktu
Fi = Frekuensi jenis i tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada
Pi =Jumlah petak contoh dimana alam dan manusia. Perhitungan DDK dalam
n ditemukan jenis i bentuk rumus adalah sebagai berikut
P
i 1
i =Jumlah total petak contoh yang
Diamati
Daya dukung = DDK
4. Frekuensi Relatif Jenis SIRP
RF nF i 100 Keterangan :
i
F i
DDK = Daya Dukung Kawasan
i 1
SIRP = Standart Individu Rata Perhari
RFi = Frekuensi relatif jenis
Fi = Frekuensi jenis ke i Kebutuhan setiap wisatawan akan ruang sangat
n = Jumlah frekuensi untuk seluruh bervariasi, kebutuhan akan ruang menentukan
F
i 1
i beberapa ukuran fasilitas yang perlu untuk
melayani kebutuhan pariwisata.
5. Penutupan Jenis (Ci)
n