Anda di halaman 1dari 31

SUCCESS STORIES

PENGELOLAAN LINGKUNGAN
YANG LESTARI BERBUAH
PRESTASI
DISUSUN OLEH : SLAMAN
KKA 2022
GAMBARAN UMUM

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN KKA /


KPA?

KUMPULAN ORANG/ KELOMPOK /


INDIVIDU YANG CENDERUNG
MELAKUKAN KEGIATAN PENYELAMATAN
LINGKUNGAN.
2. SEPERTI APA JIWA KKA DAN KPA?
1. Mereka cinta dan peduli atas kerusakan alam
2. Mereka memberikan pemahaman tentang lingkungan pada orang
sekitarnya
3. Mereka mampu menjadi teladan atas kegiatan lingkungan
4. Mereka punya jiwa terpanggil untuk lingkungan
5. Mereka sabar, Tangguh , ulet, dan tidak mudah menyerah
6. Punya pemikiran solutif dan inovatif
7. Tidak cepat merasa puas
8. Keberhasilan dirinya selalu dianggap keberhasilan Bersama
9. dll
3. Apakah anda termasuk dalam
kategori yang berjiwa KKA atau KPA?
4. ANYTHING YOU'VE DONE SO FAR FOR THE
ENVIRONMENT?
(APA SAJA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN UNTUK LINGKUNGAN?)
Success stories
(Succes dare to take risk)
1.Kerusakan
pesisir

Berawal dari
banyaknya
persoalan
dipesisir sekitar
th. 1986
tentang :
2. Perilaku
3. Ekonomi
masyarakat
Pada tahun itulah (1986) Langkah kecil saya
dimulai Bersama almarhum bapak saya
dengan penuh rasa ikhlas dan kemauan
besar perlahan-lahan melakukan
penanaman mangrove di area : 19 hektar
Niat baik saya (1988) justru menimbulkan
:

Kecemburuan
Multitafsir Kontroversi
sosial
Cemooh , hinaan , hujatan dan intimidasi selalu
mengiringi Langkah kehidupan saya dalam melakukan
penyelamatan pesisir
Aksi penolakan mereka yang paling menyakitklan di
tahun 1991:
1. Pos kerja dibakar, gedek beserta tali

2. Mangrove dirusak

3. Peralatan dibuang

4.Ban sepeda dikempesin

5.Fitnah sana-sini
Di tahun 1997 para pemilik tambak ikan/ garam mulai sadar akan
kerusakan pesisir yang menimpa lahan tambaknya

1
2
Meniru menanam
ditambak masing- 3
Tensi kebenciannya
masing mulai menurun Namun masih
belum bisa
bergabung dengan
kegiatan kita
Tahun 2010 saya bisa bernafas dan tersenyum
secara bebas karena para ibu ibu perusak
mangrove direkrut menjadi kelompok peduli
mangrove (kub sabuk hijau)
Di 2010 saya bisa menyelamatkan 2 agenda
penting :

1. Merubah perilaku masyarakat yang semula


destruktif menjadi peduli

2.Luasan hutan yang semula 19 hektar menjadi


46 hektar .
Perjalanan tidak selalu mulus…
kesuksesan bukan harga mati…
ternyata allah swt tetap menguji kita.
Ditahun 2013 muncul aksi yang
penandatanganan keberatan kegiatan
penanaman mangrove yang memanfaatkan
warga diluar kelompok.
Yang melatar belakangi aksi
penandatanganan di tahun 2013 adalah :

kecemburuan sosial atas penghargaan amb


yang diperoleh saya.
SEBUAH LANGKAH NYATA
❖ 1986 Alm. Bapak Sadra’i (Bapak saya) bersama dengan saya
memiliki ketulusan dan rasa keikhlasan serta kemauan yang
besar melakukan kegiatan penanaman pohon mangrove
❖ 1999 bapak Sadra’i meninggal dunia, maka aktivitas terhadap
kawasan pesisir dilanjutkan oleh saya.
❖ 2011 dikukuhkan sebagai Kader Konservasi Alam (KKA)
Kabupaten Pamekasan oleh Bupati Pamekasan
❖ 2017 ditetapkan sebagai Kader Konservasi Alam (KKA) oleh
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur
01 JENIS KEGIATAN
Pemberian Informasi dan Pemanfaatan Konservasi Sumber Daya
Penyuluhan Alam Hayati dan Ekosistem

Penyuluhan kepada
Masyarakat,
04
Ekowisata dan Produk
Pemuda, Siswa,
Hasil Hutan Bukan Kayu
Mahasiswa dan
Tokoh Masyarakat

Pemberdayaan
Perlindungan Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistem 02 05 Masyarakat
Usaha Produktif Kopi,
Patroli Kawasan dan Teh dan Madu Mangrove
Pengamanan Tumbuhan
dan Satwa

Pengawetan 03 06 Penerima Wanawiyata Widyakarya


Konservasi Sumber
Sebagai Media Peningkatan Kapasitas
Daya Alam Hayati dan Sumberdaya Manusia melalui kegiatan
Ekosistem Pemberian Pelatihan, Magang dan Pelatihan
Pelestarian
Mangrove
INOVASI
“Alat Pemecah Ombak (APO)”

Alat pemecah ombak (APO) merupakan sebuah rancangan bangunan di


pantai sebagai pelindung area pesisir dan mangrove dari hempasan
ombak. Alat ini dapat mereduksi tekanan ombak sehingga energi ombak
menjadi berkurang
Selain sebagai pemecah ombak, APO juga memiliki fungsi lain. Fungsi-fungsi
tersebut diantaranya adalah:
❑ Menjebak berbagai sampah, baik besar maupun kecil seperti sampah rumah
tangga, kayu, dan jenis sampah lainnya. Selain itu APO juga dapat menjebak
lumut dalam jumlah besar yang semuanya bisa mengganggu kelangsungan
hidup mangrove.
❑ APO Dapat menjadi menangkap sedimen berupa pasir, karang atau kerikil.
❑ APO dapat mangalihkan perhatian para pencari tiram. Keberadaan APO
membuat nelayan tidak perlu mencari tiram di dalam area mangrove sehingga
mengurangi kerusakan atau kematian tanaman mangrove.
KARYA ILMIAH
1. AVO MENJAWAB KERUSAKAN MANGROVE
2. IDENTIFIKASI SATWA / FAUNA
3. IDENTIFIKASI FLORA
4. BUAH MANGROVE SEBAGAI OLAHAN KOPI MANGROVE
5. CAIRAN MANGROVE MAMPU MEMBUAT PEWARNA BATIK
6. LEBAH MANGROVE
DAMPAK KEGIATAN

Kondisi sebelumnya
1. Rumah penduduk dikawasan pesisir pantai selalu menjadi langganan air laut, dengan mudah air laut
memasuki pemukiman penduduk ketika air pasang.
2. Lokasi tambak ikan / lahan pegaraman menjadi rusak, tanggul – tanggul jebol karena tidak mampu
menahan terjangan air laut ( Abrasi ).
3. Para petambak ikan dan petani garam semuanya mengeluh, resah karena setiap melakukan kegiatan
dalam satu kali musim harus mengeluarkan uang jutaan rupiah guna memperbaiki tanggul tambak
yang rusak.
4. Kondisi sumber mata air ( sumur gali ) rata – rata asin sekali, sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat.
5. Taraf hidup masyarakat nelayan dibawah garis kemiskinan.
6. Kondisi lingkungan pesisir pantai sangat panas dan gersang sehingga masyarakat dalam menjalani
aktifitas sehari – hari kurang nyaman.
7. Jarang / sedikit sekali menjumpai burung laut, karena habitat berupa tumbuhan mangrove belum
tumbuh subur.
DAMPAK KEGIATAN

Kondisi saat ini


1. Rumah penduduk dikawasan pesisir pantai tidak lagi menjadi langganan air pasang, karena pohon mangrove
tumbuh dengan subur.

2. Lokasi tambak ikan khususnya tanggul tambak tidak lagi rusak.

3. Kondisi sumber mata air di perkampungan ( sumur gali ) sudah dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman dan
mencuci.

4. Kondisi tanah pertanian sudah baik dan tumbuh dengan subur.

5. Mata pencarian masyarakat pesisir pantai cukup baik sehingga menambah pendapatan ekonomi masyarakat.

6. Tempat dijadikan studi banding / sebagai percontohan kabupaten yang lain dan menjadi tempat wisata bahari.

7. Burung-burung betah tinggal di kawasan mangrove karena sudah rimbun dan teduh.
Keikutsertaan dalam organisasi kemasyarakatan

▪ Kelompok Tani Hutan (KTH) Sabuk Hijau sebagai ketua


▪ Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai ketua
▪ Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) sebagai Ketua
▪ Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai Ketua
▪ Blue Green sebagai Wakil Ketua
▪ KPMM (Komunitas Peduli Mangrove Madura) sebagai Anggota Divisi Konservasi dan
Rehabilitasi
▪ Pengurus Forum Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat “Arek Lancor” Pamekasan
▪ Pengurus Koperasi sebagai Penasehat/Pembina
KEGIATAN MENGAJAR/MELATIH/NARASUMBER
PRESTASI
❖ Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Tanggal 30 Juni 2008 nomor : 002.6 / 1976 / 203.4 / 2008 Sebagai Terbaik II
(Katagori Perintis Lingkungan ) dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup Tahun 2008
❖ Piagam Penghargaan dari Bupati Pamekasan Tanggal 12 Agustus 2010 nomor : 522.4 / 352 / 441.306 / 2010 Sebagai Juara I dalam
Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam kategori Kader Konservasi Alam (KKA) Tahun 2010
❖ Piagam Penghargaan dari Bupati Pamekasan Tanggal 27 Desember 2011 nomor : 522.4/770/441.306/2011 Sebagai Nominasi
Terbaik ( Katagori Perintis Lingkungan) atas keberhasilan dalam Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Tahun 2011
❖ Penghargaan Adi Bakti Mina Bahari Juara I Nasional Bidang Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Tahun 2013 Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Pemanfaatan Sumber Daya Alam Non Kayu Kopi Mangrove)
❖ Piagam Penghargaan dari Bupati Pamekasan Tanggal 20 April 2015 nomor : 522.4/432.407/2015 Sebagai Tokoh Perintis
Lingkungan Kabupaten Pamekasan Tahun 2015
❖ Piagam Penghargaan dari Bupati Pamekasan Tanggal 13 Juni 2016 nomor : 522.4/263.a/432.407/2016 Sebagai Tokoh Pelestarian
Lingkungan Kabupaten Pamekasan Tahun 2016
❖ Piagam Penghargaan dari Bupati Pamekasan Tanggal 1 Agustus 2017 nomor : 522.4/356.A/432.310/2017 Sebagai Tokoh
Lingkungan Kabupaten Pamekasan Tahun 2017
❖ Penerima Wanawiyata Widyakarya dari Menteri Kehutanan Tanggal 20 Mei 2020 nomor : SK.3209/Menlhk-
P2SDM/LUH/KEU.I/5/2020
❖ Sebagai Terbaik 1 Kader Konservasi Alam (KKA) di Wilayah Kerja Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Sumenep Tahun 2022 dari
Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Sumenep Nomor : 522/649/123.6.10/2022 Tanggal 28 April 2022
❖ Sebagai juara 1 kategori kader konservasi alam tingkat provinsi jawa timur
❖ Sebagai juara 1 terbaik tingkat nasional lomba wana lestari sebagai kader konsrervasi alam tingkat nasional
Mator sakalangkong

Anda mungkin juga menyukai