Oleh
JURUSAN BIOLOGI
KUPANG
2017
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum tentang Konservasi Sumber Daya Alam yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Laporan Konservasi Ekosistem Mangrove Di Ekowisata
Mangrove, Oesapa Barat Berdasarkan Prinsip Konservasi yang dapat kita amati
dilingkungan sekitar.
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi maupun
dari segi metodelogi dan bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembacanya
umumnya. Terima kasih. Tuhan Yesus Memberkati.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Konservasi Ekosistem Mangrove Di Ekowisata Mangrove, Oesapa Barat Berdasarkan
Prinsip Konservasi
1.2 Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di ekowisata Mangrove, Kelurahan Kelapa Lima, Oesapa
Barat, Kota Kupang.
1.3 Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 4 Desember sampai 11 Desember 2017.
Senin, 4 Desember 2017: wawancara petugas penjaga lokasi ekowisata
Mangrove.
Kamis, 7 Desember 2017: pembersihan lokasi dan pengambilan sampah
untuk didaur ulang.
Senin, 11 Desember 2017: penanaman bibit mangrove di daerah pesisir.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
Ekosistem mangrove adalah suatu lingkungan yang mempunyai ciri khusus karena
lantai hutannya secara teratur digenangi oleh air yang dipengaruhi oleh salinitas serta
fluktuasi ketinggian permukaan air karena adanya pasang surut air laut (Duke, 1992).
Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forestcoastal woodland, vloedbos dan
hutan payau (Kusmana dkk., 2005) yang terletak di perbatasan antara darat dan laut,
tepatnya di daerah pantai dan di sekitar muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang
surut air laut (Sumaharni,1994).
Menurut Kusmana dkk., (2005) hutan mangrove adalah suatu tipe hutan yang tumbuh
di daerah pasang surut (terutama di pantai yang terlindung, laguna, muara sungai) yang
tergenang waktu air laut pasang dan bebas dari genangan pada saat air laut surut, yang
komunitas tumbuhannya toleran terhadap garam. Adapun ekosistem mangrove merupakan
suatu sistem yang terdiri atas organisme yang berinteraksi dengan faktor lingkungan di
dalam suatu habitat mangrove. Adapun ciri-ciri dari hutan mangrove, terlepas dari habitatnya
yang unik, adalah sebagai berikut:
Asdak, Chay. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Keadaan
No. kegiatan Sebelum Sesudah
1 Pembersihan
sampah
2 Daur ulang
sampah
3 Penanaman bibit
mangrove
Daur ulang sampah Pembersihan sampah