Di susun oleh :
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah,
Dan Inayah-nya Sehingga kami dapat menyelesaikan dan merampungkan penyusunan
makalah “Kedudukan, Dasar Hukum Dan Fungsi Manajemen Laboratorium Pendidikan"
dengan tepat waktu meskipun sedang dalam kondisi WFH (Work From Home) yang
disebabkan karena Adanya Covid-19.
Dalam makalah ini penyusun menguraikan beberapa hal pokok pembahasan.
Penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Namun tidak lepas dari berbagai hal, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, tata bahasa, dan berbagai aspek lainnya. Oleh
karena ini, dengan lapang dada saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan saya
membuka pintu selebar-lebarnya kepada para pembaca untuk memberikan saran maupun
kritik yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Dan yang terakhir, penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah kecil dan
sederhana yang saya buat dapat diambil manfaatnya. Selain itu besar harapan kami semoga
makalah ini dapat memberikan sumbangsi ilmu kepada para pembaca untuk lebih
memperhatikan materi yang relevan pada makalah ini.
Bandung, September 2021
Penulis
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
PENUTUP................................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang Masalah
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai
kompentensi yang diharapkan bagi peserta didik. Untuk meningkatkan efesiensi dan
efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan
selengkap apapunn suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang
dengan manajemen yang baik. Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana
dan prasana penting untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. Suatu laboratorium
yang baik memerlukan staf yang terampil, peralatan yang memadai dan manajemen
laboratorium yang baik. Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha
untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaiatan satu dengn yang lainnya.
Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang tampil belum
tentu dapat berfungsi dengan baik, oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dan kegiatan laboratorium sehari-hari. Suatu (job
description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efesien, disiplin dan
administrasi laboratorium yang baik pula. Sedangkan manajemen laboratorium
pendidikan adalah pengaturan dan pelaksanaan proses fungsi manajemen (perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan) tempat riset (penelitian)
ilmiah, eksperimen (percobaan), pengukuran ataupun pelatihan ilmiah guna memudahkan
para peserta didik maupun pendidik dalam proses pembelajaran di lembaga pendidikan.
Buku ini mengkaji tentang manajemen laboratorium dalam upaya meningkatkan mutu
pembelajaran di sekolah, bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi manajemen
laboratorium di sekolah.
Laboratorium yang sering disingkat “lab”, adalah tempat dilakukannya riset
(penelitian) ilmiah, eksperimen (percobaan), pengukuran ataupun pelatihan ilmiah. Pada
umumnya, laboratorium dirancang untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin
ilmunya seperti laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia,
laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa. Laboratorium merupakan sumber
belajar yang efektif untuk mencapai kompentensi yang diharapkan bagi peserta didik.
Untuk meninngkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapunn suatu laboratorium tidak
akan berarti apa- apa bila tidak ditunjang dengan manajemen yang baik. Oleh karena itu,
3
untuk mengoptimalkan fungsi laboretorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran
proses belajar mengajar.
Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk mengelola
laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh
beberapa faktor yang saling berkaiatan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat
laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang tampil belum tentu dapat
berfungsi dengan baik, oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang
tidak dapat dipisahkan dan kegiatan laboratorium sehari-hari. Suatu (job description)
yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efesien, disiplin dan administrasi
laboratorium yang baik pula.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kedudukan Manajemen Laboratorium Pendidikan ?
2. Apa Dasar Hukum Manajemen Laboratorium Pendidikan?
3. Apa Fungsi Manajemen Laboratorium Pendidikan ?
C. Tujuan
1. menjelaskan kedudukan dari manajemen laboratorium Pendidikan.
2. memaparkan dasar hukum manajemen laboratorium Pendidikan.
3. menjelaskan fungsi dari manajemen laboratorium Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan Dan Dasar Hukum
4
Kedudukan laboratorium memiliki peranan penting dalam kurikulum dan
pendidikan sains. Laboratorium yang baik pada umumnya adalah laboratorium yang
dikelola dengan efektif dan efesien. Agar laboratorium sekolah dapat berperan, berfungsi
dan bermanfaat seoptimal mungkin, maka diperlukan pemahaman terhadap pengelolaan
laboratorium1.
Pengelolaan laboratorium meliputi organisasi laboratorium, administrasi
laboratorium (inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium, administrasi penggunaan alat-
alat laboratorium, administrasi peminjaman alat-alat laboratorium), pemeliharaan dan
perawatan alat-alat laboratorium, keselamatan kerja di laboratorium 2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 mengenai kemampuan
merencanakan dan mengembangkan laboratorium, mengelola kegiatan laboratorium dan
tenaga laboratorium, memantau kegiatan laboratorium beserta sarana dan prasarana, dan
mengevaluasi kegiatan laboratorium serta aktivitas tenaga laboratorium lainnya.
Dalam Permenpan No. 3 Tahun 2010 Bab 1 Pasal 1 dijelaskan bahwa,
laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan
tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka
pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat (Permen
PAN RB No 3 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan
Dan Angka Kreditnya, (2010).
Undang-undang republik indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang nya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada "tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta
menjadi warga negara yang demokratis.
Sesuai dengan yang dikemukakan pada PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2) bahwa :
1. Pasal 42 ayat 2
1
Hofstein, A., & Naaman, R.M. 2007. The Laboratory in Science Educations: The State of the Art. Jounal the
Royal Society of Chemestry, (8),2
2
Yulkifli, 2015. Analisis Materi Perangkat Perkuliahan Pengelolaan Laboratorium Berbasis KKNI. Jurnal Esakta
Vol 1 No. 1, Februari 2015.
5
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan
2. Pasal 43 ayat 1 dan 2
(1) Standar keragaman jenis peralatan laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA),
laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan pembelajaran lain
pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal
peralatan yang harus tersedia.
Standar jumlah peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam rasio
minimal jumlah peralatan perpeserta didik.3
Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu laboratorium tidak akan
berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen yang baik. Manajemen dapat
didefinisikan sebagai kegiatan mengelola berbagai sumber daya dengan cara bekerja sama
dengan orang lain melalui proses tertentu untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif
dan efisien.4
Pemanfaatan laboratorium yang efektif akan dapat meningkatkan keberhasilan
kegiatan pembelajaran. Dalam memanfaatkan laboratorium melibatkan aspek-aspek
kemampuan guru dalam menggunakan alat dan bahan, ketersediaan atau kelengkapan
sarana prasarana laboratorium dan teknis pengelolaan yang efektif. Agar pemanfaatan
laboratorium berjalan baik, maka laboratorium tersebut haruslah dikelola dengan baik.
Pengelolaan laboratorium didukung oleh manajemen laboratorium. Manajemen
laboratorium merupakan usaha untuk mengelola laboratorium, yang keberhasilan nya
ditentukan oleh faktor yang saling berkaitan antara satu sama lain.5
Selanjutnya Permendiknas No. 22t ahun 2006 tentang Standar isi untuk Satuan
Pendidikan dasar dan menengah dan Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standard
Kompetensi lulusan untuk Satuan Pendidikan dasar dan menengah, mengisyaratkan
3
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
4
Afreni. Harnidah, Novita Sari., dan Retni Budianingsih, Manajemen Laboratorium Beberapa SMA Swasta di
Kota Jambi. Jurnal Sainsmatika, 2013. 07(1), hlm 2
5
RusSetyaningrum, Efektivitas Pelaksanaan Praktikum Fisika Siswa SMA Negeri Kabupaten Purwokerto. Jurnal
Berkala Pendidikan Fisika, 2017, 03(1): 83- 84
6
diperlukannya standar yang dapat meningkatkan kualitas layanan, terutama dalam
meningkatkan penalaran, sikap dan keterampilan psikomotorik peserta didik melalui
laboratorium sekolah.
B. Fungsi Manajemen Laboratorium
1) Perencanaan
6
Arisal Nurhadi, 2018. Manajemen Laboratorium Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran,
Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, Vol. 4 (01), hlm. 1-12
7
Richard, Decaprio. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013)
8
Rahmania Utari, 2017, Penguatan Dan Perluasan Laboratorium Pada Rumpun Ilmu Sosial Di Perguruan Tinggi,
Jurnal Dinamika Pendidikan, hlm. 1-11
7
Merencanakan mengandung arti bahwa manajer memikirkan dengan matang
terlebih dahulu sasaran serta tindakan mereka berdasarkan pada beberapa metode,
atau logika dan bukan berdasarkan pada perasaan 9. Dalam Perencanaan laboratorium
adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan
asumsiasumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan dengan efektif dan efisien10.
Pengembangan laboratorium memerlukan perencanaan yang matang yang
dalam pengembangannya perlu dipikirkan tentang SDM, sumber informasi, sistem
dan sumber dana dengan tetap memperhatikan manajemen, peran, dan keahlian yang
dimiliki. Kebutuhan SDM untuk laboratorium perlu direncanakan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor berikut: jenis kegiatan, kualitas dan kuantitas
tenaga, spesialisasi, pemanfaatan teknologi informasi, dana, dan tingkat pendidikan
pemakai11. Dan perlu dipikirkan juga bahan informasi yang akan dikelola oleh
laboratorium. Mengingat begitu pentingnya perencanaan bagi suatu laboratorium
disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:
a. Perencanaan merupakan dasar pelaksanaan aktivitas
Pemimpin laboratorium tidak akan mampu melaksanakan fungsi manajemen
dan kepemimpinan dengan baik tanpa perencanaan yang sudah ditetapkan.
Perencanaan yang memadai akan memberikan petunjuk kepada pemimpin
laboratorium mengenai sistem organisasi, prosedur dan kebijakan yang ditempuh,
kualifikasi tenaga yang dibutuhkan, dan ke arah mana tenaga harus digerakkan
untuk melakukan pekerjaan dan tugas-tugas laboratorium.
b. Perencanaan merupakan alat pengawasan
Pengawasan sebenarnya merupakan upaya sistematis untuk menetapkan
standar prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan
adanya perencanaan akan diketahui adanya penyimpangan langkah yang
kemudian dapat dilakukan pengukuran signifikansi penyimpangan itu 12. Oleh
karena itu pengawasan harus didasarkan pada perencanaan. Perencanaan yang
jelas, lengkap, dan terpadu akan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan
9
Musthofa, Ismail, dan Fahrurrozi, Manajemen Sekolah laboratorium, (Semarang, IAIN Walisongo, 2011)
10
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 2
11
Murtini, Weidy, Sri Sumaryati, dan Lenny Noviani. 2014. Pengembangan Laboratorium Kewirausahaan
Terpadu Prodi Pendidikan Ekonomi. Cakrawala Pendidikan. Juni TH XXXIII No. 2
12
Rifandi, A. (2013). Mutu Pembelajaran dan Kompetensi Lulusan Diploma III Politeknik. Cakrawala Pendidikan:
Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1, 125–138
8
c. Perencanaan yang proporsional akan membawa efektivitas dan efisiensi
Dengan adanya perencanaan, seorang pemimpin laboratorium akan berusaha
untuk mencapai tujuan dengan biaya yang paling kecil dan menghasilkan produk
yang lebih besar. Oleh karena itu, dalam penyusunan rencana perlu diantisipasi
adanya akibat- akibat yang tidak dikehendaki dan sedapat mungkin dihindarkan
atau setidaknya dikurangi.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan atau penggerakan yang dilakukan setelah sebuah organisasi memiliki
perencanaan dan pengorganisasian dengan memiliki struktur organisasi termasuk
tersedianya personil sebagai pelaksana sesuai kebutuhan unit/satuan yang dibentuk.
Di antara kegiatannya yaitu melakukan pengarahan, bimbingan dan komunikasi.
Pengarahan (directing) berarti memelihara, menjaga dan memajukan organisasi
melalui setiap personal, baik struktural maupun fungsional agar setiap kegiatannya
tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan. Pengarahan di sini berfungsi agar kegiatan
yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang telah ditetapkan dan tidak terjadi
penyimpangan13.
3) Pengawasan
Pengawasan atau sering disebut pula supervisi ditentukan oleh apa yang telah
dilakukan, yaitu evaluasi terhadap tindakan dan bila perlu menggunakan pengukuran
koreksi sehingga tindakan tersebut sesuai dengan rencana Kegiatan pengawasan yang
dilakukan oleh pengelola laboratorium yaitu:
a. Melakukan checklist day to day, yaitu selalu mengontrol kegiatan laboratorium
setiap hari dan mengawasi kegiatan praktikum.
b. Memonitor penataan barang-barang laboratorium, serta menjaga dan memonitor
keutuhan fungsi dari barang-barang laboratorium tersebut.
c. Melakukan pengecekan penerimaan peserta penelitian di laboratorium serta
melakukan pemantauan hasil penelitian, praktik, ataupun eksperimentasi yang
dilakukan di laboratorium.
d. Melakukan counseling dengan sesama pengelola laboratorium.14
4) Pengorganisasian
13
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2000), hlm 58
14
Richard Decaprio,Tips Mengelola Laboratorium Sekolah; IPA, Bahasa, Computer Dan Kimia (Jogjakarta: Diva
press, 2013), hlm. 79
9
Pengelola laboratorium terdiri atas koordinator laboratorium, kepala
laboratorium, teknisi laboratorium, dan laboran. Koordinator laboratorium
membawahi para kepala laboratorium yang ada di sekolah. Kepala laboratorium
membawahi dua bagian yaitu, teknisi dan laboran15. Pengorganisasian dapat diartikan
sebagai pelaksanaan dalam pengadministrasian, perawatan, pengamanan, serta
perencanaan untuk pengembangan secara efektif dan efisien. Sesuai dengan fungsi
laboratorium sekolah, sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran,
maka kedudukan laboratorium dalam organisasi sekolah berada di bawah koordinasi
Wakil Kepala Sekolah atau Madrasah dengan penugasan dari Kepala Sekolah atau
Madrasah.16
15
Sudiarditha, I Ketut. 2009. Analisis Pengembangan Laboratorium Kewirausahaan Terpadu Jurusan Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Humaniora. Vol. 2 No. 2. Juni.
16
Tim Ahli Program STEP-2, Manajemen Laboratorium IPA (Departemen Agama Republik Indonesia, 2007),
hlm. 2
17
Mulia Hamdani, 2004, “Optimalisasi Pengelolaan Laboratorium Untuk Meningkatkan Kinerja Pengelolaan
Dan Minat Pengguna Laboratorium Fisika Di SMA Negeri 1 Bungoro Kab. Pangkep”, Skripsi Jurusan Pendidikan
Fisika, hlm. 27
10
dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang
dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.18
a. Pemahaman Pemahaman yang dapat diperoleh peserta didik dari fungsi didaktik
diantaranya adalah; penggunaan alat, teknik pengukuran, faktor kesalahan
pengukuran, prosedur eksperimen, sumber kecelakaan eksperimen.
b. Merancang Percobaan Kemampuan-kemampuan yang dapat dilatihkan dalam
merancang percobaan diantaranya adalah; mengidentifikasi informasi,
mengemukakan hipotesis, merancang prosedur percobaan, menentukan alat dan
bahan, merancang pencatatan data.
c. Melakukan Percobaan Kemampuan peserta didik dalam melakukan percobaan
diantaranya adalah; mengidentifikasi data yang relevan dan tidak relevan, klasifikasi
data, mengolah data, menganalisis data, mengidentifikasi hubungan sebab akibat,
menghubungkan berbagai faktor atau fenomena, menginterpretasikan data,
menyimpulkan hasil percobaan20.
18
Dr (C).Irjus Indrawan dkk, “Manajemen Laboratorium Pendidikan”, (Pasuruan: CV. Penerbit Qiara
Media,2020), hal. 27-28
19
Wahyu. D.S. (2011). Pengelolaan laboratorium Pendidikan Administrasi Perkantoran. Jurnal Efisiensi (Vol. XII
Nomor 2). Hlm. 56-65.
20
Resti, dkk, 2014. Manajemen Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (Tinjauan Khusus Fungsis Manajemen Di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Pekanbaru. Jurnal Fisika. 3 (1):2-7.
11
Fungsi laboratorium yang berkaitan dengan keterampilan fisik diantaranya melatih
dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam hal mengenali; cara kerja alat,
keterbatasan kerja alat, kapasitas alat, ketelitian alat, mengkalibrasi alat, menyiapkan alat,
merangkai alat, menggunakan alat, memperbaiki alat, menyimpan alat, membersihkan
alat, dan menangani keselamatan kerja.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompentensi
yang diharapkan bagi peserta didik. Kedudukan laboratorium memiliki peranan penting
dalam kurikulum dan pendidikan sains yang diatur dalam PP Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2), Pasal 43 ayat (1) dan ayat
21
Dadan, Nur, Raharjo, “Panduan Pengelolaan Dan Pemanfaatan Laboratorium IPA”, (Yogyakarta: Kementrian
Pendidikan Dan Kebudayaan, 2017), hal. 43-4
12
(2).Labolatorium tentunya perlu yang dinamakan mengelola dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pengorganisasian agar efektif dan efesien dalam penggunaan
labolatorium.
Fungsi dari laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan
percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3
ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
B. Saran
Setelah dibuatnya makalah ini, kami sebagai penyusun menyarankan kepada semua p
embaca terkhusus calon pengelola Pendidikan di masa yang akan datang agar senantiasa d
apat memahami penjelasan yang sudah kami susun. Serta kepada seluruh pembaca makal
ah ini dapat memberikan beberapa saran, kritik, dan komentar terbaiknya guna mendukun
g proses pembuatan makalah yang lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmania Utari. (2017). Penguatan Perluasan Fungsi Laboratorium Pada Rumpun Ilmu
Sosial Di Perguruan Tinggi. Dinamika Pendidikan, 1-11.
A, R. (2013). Mutu Pembelajaran dan Kompetensi Lulusan Diploma III Politeknik. Jurnal
Ilmiah Pendidikan, 1, 125-138.
13
Afreni, Harnidah, Novita sari, & Retni Budianingsih. (2013). Manajmen Laboratorium
Beberapa SMA Swasta Di Kota Jambi. Jurnal Sainsmatika, 07 No. 1, 2.
D. R., .. N., & Raharjo. (2017). Pengelolaan Dan Pemanfaatan Laboratorium IPA.
Yogyakarta: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.
dkk, R. (2014). Manajemen Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Fisika, 3 (1), 2-7.
H. A., & M, N. R. (2007). The Laboratory In Science Educations: The State of the Art.
Journal the Royal Society of Chemestry, (8), 2.
Indrawan, D. (., & dkk. (2020). Manajemen Laboratorium Pendidikan. Pasuruan,Jawa Timur:
CV. Penerbit Qiara Media.
14
Peraturan Pemerintah. (n.d.). Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
15