MAKALAH
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur Mata Kuliah Manajemen
Laboratorium Pendidikan)
Dosen Pengampu : H. Nandang Abdurrahim, M. Ag. dan Dr. Wahyu Hidayat, MA.
Disusun Oleh:
Kelompok 5
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan makalah “Sistem Administrasi Laboratorium” ini dan tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini.
Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat memberikan bantuan kepada teman-teman
dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di kampus. Aamiin
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengertian Sistem Administrasi Laboratorium......................................................6
B. Administrasi dan Inventarisasi Laboratorium........................................................8
C. Program Pengadministrasian Laboratorium..........................................................15
BAB III............................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Simpulan...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium pendidikan yang selanjutnya disebut laboratorium adalah
unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup
atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam
rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada
masyarakat. (Permenpan RB No. 03, 2010), sehingga di mana Laboratorium ini
dikelola oleh Teknisi / Laboran yang sekarang dikenal sebagai Pranata
Laboratorium Pendidikan (PLP). Pranata Laboratorium Pendidikan yang
selanjutnya disingkat PLP, adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan
laboratorium pendidikan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak
dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang,
(Permenpan RB No. 03, 2010).
Administrasi merupakan dokumentasi seluruh sarana dan prasarana serta
aktivitas laboratorium. Dalam kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, yang
bertujuan untuk mencegah kehilangan / penyalahgunaan, memudahkan
oprasional dan pemeliharaan, mencegah duplikasi / overlapping permintaan alat
dan memudahkan pengecekan.
Administrasi laboratorium tidak hanya suatu proses pendataan atau
pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktivitas laboratorium, namun lebih
luas lagi yakni administrasi laboratorium merupakan suatu proses bersama untuk
menyelenggarakan kegiatan laboratorium baik berupa pendidikan, penelitian
maupun pengabdian masyarakat secara kelembagaan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan, pengawasan untuk mencapai
tujuan pengelolaan laboratorium secara terencana dan sistematis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem administrasi laboratorium?
2. Bagaimana administrasi dan inventaris laboratorium?
3. Bagaimana program pengadministrasian laboratorium?
C. Tujuan
1. Untuk memahami definisi sistem administrasi laboratorium.
2. Untuk memahami administrasi dan inventaris laboratorium.
3. Untuk memahami program pengadministrasian laboratorium.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Romney, Marshall B. dan Steinbart. (2015). Accounting Information System. Nineth Edition. Pearson
Eduation, Inc. hal. 2
2
Hamdi Agustin, Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance,sistem informasi manajemen menurut presfekti,
Volume 1 Nomor 1, Mei 2018
3
Sofiansyah Fadli1, Khairul Imtihan,JIRE (Jurnal Informatika & Rekayasa Elektronika), Analisis dan perancangan
sistem adminitrasi dan transaksi client server Volume 1, No 2, Nopember 2018
4
Soewarno, Handayaningrat, 2002. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV Haji
Masagung.
Sedangkan laboratorium menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ruanan
tertentu yang dilengkapi dengan alat-alat untuk melakukan sebuah percobaan
atau penelitian.5
Menurut Kertiasa (2006: 1) laboratorium adalah tempat bekerja untuk
mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti
fisika, kimia, biologi dan sebagainya. Dalam pengertian terbatas laboratorium
adalah suatu ruangan tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan,
tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka,
misalnya kebun6
Dalam Permenpan No. 3 Tahun 2010 Bab 1 Pasal 1 dijelaskan bahwa,
laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa
ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara
sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala
terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode
keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau
pengabdian kepada masyarakat (Permen PAN RB No 3 Tahun 2010 Tentang
Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan Dan Angka Kreditnya,
2010).7
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem administrasi
laboratorium adalah suatu kegiatan penyelenggaraan dan pengurusan fasilitas
laboratorium sehingga dapat diketahui jenis dan jumlah setiap jenisnya dengan
benar.Namun lebih luasnya lagi yakni administrasi laboratorium merupakan
suatu proses bersama untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium baik
berupa pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat secara
kelembagaan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
5
Suwardi dan Daryanto. 2018. Pedoman Praktis K3LH Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup. Yogyakarta: Gava Media.
6
Sri Rahmiyati, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, The effevectiveness of laboratory use in Madrasah Aliyah
in Yogyakarta,Volume 11 Nomor 1, Tahun XI, 2008
7
Gustini, N., & Wulandari. (2020). Manajemen Laboratorium Sains Untuk Meningkatkan Mutu
Pembelajaran. ISEMA: Islamic Educational Management, 231-244.
pengarahan, pengawasan untuk mencapai tujuan pengelolaan laboratorium
secara terencana dan sistematis.
Administrasi Laboratorium tidak hanya suatu proses pendataan atau
pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktivitas laboratorium, namun lebih
luas lagi yakni administrasi laboratorium merupakan suatu proses bersama untuk
menyelenggarakan kegiatan laboratorium baik berupa pendidikan, penelitian
maupun pengabdian masyarakat secara kelembagaan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan, pengawasan untuk mencapai
tujuan pengelolaan laboratorium secara terencana dan sistematis.8
8
Indrawan, dkk. 2020. Manajemen Laboratorium Pendidikan. Pasuruan: CV. Penerbit Qiara Media. Hal, 60
9
Ibid, hal 61
pengelolaan laboratorium yang baik akan memudahkan dan membantu guru
dan siswa dalam penggunaan laboratorium. Administrasi laboratorium yang
efektif harus memenuhi syarat perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi.10
a. Mencegah kehilangan/penyalahgunaan
b. Mempermudah proses operasional dan pemeliharaan
c. Mencegah penggandaan/ overlapping permintaan alat
d. Mempermudah proses pengecekan
10
Nahdiyaturrahman, dkk. 2020. Pengelolaan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP Negeri 2 Singaraja.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol. 3 No. 2
11
Kadarohman, Asep. 2007. Manajemen Laboratorium IPA. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia
12
Indrawan, dkk. 2020. Manajemen Laboratorium Pendidikan. Pasuruan: CV. Penerbit Qiara Media. Hal.63
b. Untuk mengumpulkan data dari seluruh tim, termasuk bahan kimia, furnitur,
perangkat keras dan perangkat lunak lainnya di laboratorium secara ekstensif
dan teratur.
c. Sebagai pusat informasi tentang keberadaan alat-alat laboratorium di suatu
laboratorium tertentu sehingga siapa saja yang ingin
menggunakannya/memakainya akan mengetahui dimana alat itu disimpan.
d. Untuk perencanaan dan pengembangan laboratorium secara berlanjut di masa
yang akan datang. Alat-alat baru yang perlu ditambah, diperbaiki atau
ditingkatkan sesuai dengan evolusi disiplin ilmu yang ada atau untuk program
penelitian yang lebih spesifik.
e. Mendorong kegiatan laboratorium yang lebih baik dan teratur untuk
mengoptimalkan penggunaan laboratorium.
f. Mengatur tata cara pemesanan alat sesuai dengan perkembangan ilmu yang ada
untuk dikembangkan serta aplikasi penelitian lanjutan tertentu,dsb.
Dari Daftar yang tersedia tersebut maka kita dapat mengatur Administrasi
Laboratorium secara jelas, teratur dan informatif. Dengan demikian pengelolaan
13
Ibid,hal. 64
administrasi laboratorium yang lengkap harus pula dibarengi dengan tenaga/Kepala
Laboratorium yang memiliki skill/Keterampilan yang tinggi dan disiplin yang baik.
Ini dimungkinkan karena semua administrasi laboratorium berada di bawah
tanggung jawabnya penuh. Kegiatan operasional laboratorium amat tergantung pada
penghayatannya/altitudenya terhadap beban dan tanggung jawab yang diembannya.
Justru karena itu sebagai imbalannya, setiap Kepala Laboratorium harus diberi
honorarium yang wajar, agar mereka dapat berperan aktif dalam mengelola
laboratoriumnya.
Ada beberapa jenis laboratorium di sekolah dengan karakteristik yang berbeda,
tetapi dari segi administrasi memeiliki pola dan aspek yang sama. Beberapa format
yang diperlukan untuk keperluan administrasi sebagai berikut:
Format A : Data ruangan laboratorium
Format B1 : Kartu barang
Format B2 : Daftar barang
Format B3 : Daftar penerimaan/pengeluaran barang
Format B4 : Daftar usulan/permintaan barang
Format C1 : Kartu alat
Format C2 : Daftar alat
Format C3 : Daftar penerimaan/pengeluaran alat
Format C4 : Daftar usulan/permintaan alat
Format D1 : Kartu zat
Format D2 : Daftar zat
Format D3 : Daftar penerimaan/pengeluaran zat
Format D4 : Daftar usulan/permintaan zat
Format D5 : Daftar usulan/ permintaan bahan dari acara praktikum
Format D6 : Daftar usulan/ permintaan bahan dari tiap lab
Format E : Data ketenagaan
Format F : Agenda kegiatan lab 14
14
Koballa & Chiapetta. 2010. Science Instruction in the Middle and Secondary Schools. Pearson: USA
Jenis pengadministrasian meliputi:
1. Administrasi Bangungan/ Ruangan Laboratorium
2. Administrasi Fasilitas Umum Laboratorium
3. Administrasi Alat Laboratorium
4. Administrasi Bahan Kimia Laboratorium
5. Administrasi Ketenagaan Laboratorium
Untuk mengelola laboratorium yang baik harus dipahami terlebih dahulu perangkat-
perangkat manajemen laboratorium yang berikut.15
1. Tata ruang
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi dengan baik.
Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak perencanaan gedung sampai
pada pelaksanaan pembangunan.
2. Alat yang baik dan terkalibrasi
Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap
petugas laboratorium, terutama mereka yang akan mengoperasikan peralatan
tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi
siap pakai, bersih, berfungsi dengan baik , dan terkalibrasi. Peralatan yang ada
juga harus disertai dengan buku petunjuk pengoperasian. Hal ini untuk
mengantisipasi terjadinya kerusakan, dimana buku manual merupakan acuan
untuk perbaikan seperlunya. Teknisi laboratorium yang ada harus senantiasa
berada di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan ada kemungkinan
alat tersebut tidak berfungsi dengan baik. Beberapa peralatan yang dimiliki
harus disusun secara teratur pada tempat tertentu, berupa rak atau meja yang
disediakan. Peralatan digunakan untuk melakukan suatu kegiatan pendidikan,
penelitian, pelayanan masyarakat atau studi tertentu. Karena itu, alat-alat ini
harus selalu siap pakai, agar sewaktu-waktu dapat digunakan.
Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan penggunaannya
dan setelah digunakan, harus segera dibersihkan kembali dan disusun seperti
semula. Semua peralatan sebaiknya diberi penutup, misalnya plastik transparan,
terutama bagi alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada
penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat yang
bersangkutan.
3. Infrastruktur
Infrastruktur laboratorium meliputi sarana utama dan sarana pendukung, yaitu:
a. Sarana Utama, Mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium,
konstruksi laboratorium dan sarana lain, termasuk pintu utama, pintu
15
M Sekarwinahyu, D Refirman, R Suna, D Gemd pengelolaan laboratorium ipa - Jakarta: Universitas Terbuka, 2010
darurat, jenis meja kerja/pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai,
jenis pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis
pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat
penyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis timbangan
dan instrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan sebagainya.
b. Sarana Pendukung, Mencakup bahasan tentang ketersediaan energi
listrik, gas, air, alat komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja
seperti pemadam kebakaran, hidran dan sebagainya.
4. Administrasi laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di
laboratorium.
5. Organisasi laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, serta
susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut
6. Fasilitas pendanaan
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam operasional laboratorium. Tanpa
adanya dana yang cukup, kegiatan laboratorium akan berjalan tersendat-sendat,
bahkan mungkin tidak dapat beroperasi dengan baik.
7. Inventarisasi dan keamanan
Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi:
a. Semua kegiatan inventarisasi harus memuat sumber dana dari mana alat-
alat ini diperoleh/dibeli.
b. Keamanan peralatan laboratorium ditujukan agar peralatan laboratorium
tersebut harus tetap berada di laboratorium.
8. Disiplin yang tinggi Pengelola laboratorium harus menerapkan disiplin yang
tinggi pada seluruh pengguna laboratorium agar terwujud efisiensi kerja yang
tinggi. Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan dan perilaku dari
manusia itu sendiri, oleh sebab itu setiap pengguna laboratorium harus
menyadari tugas, wewenang dan fungsinya. Sesama pengguna laboratorium
harus ada kerja sama yang baik, sehingga setiap kesulitan dapat
dipecahkan/diselesaikan bersama.
9. Keterampilan SDM
Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti
pendidikan keterampilan khusus, pelatihan (workshop) maupun magang di
tempat lain.
10. Peraturan dasar
Peraturan dasar meliputi beberapa peraturan umum untuk menjamin kelancaran
jalannya pekerjaan di laboratorium.
11. Penanganan masalah umum Penanganan masalah umum berupa petunjuk
bagaimana mencampur zat-zat kimia, zat-zat baru atau kurang diketahui,
membuang material-material yang berbahaya, menangani tumpahan, dan
penanganan masalah-masalah yang lainnya.
17
16
Panduan Kerja Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah. (2017). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
17
Margono mitrohardjono (2020) Strategi pengembangan struktur organisasi sekolah dasar (studi pada sekolah dasar
LAB school fip UMJ) Jurnal Tahdzibi volume 5 no. 2 November 2020.
Berikut proses permohonan dan pergantian barang rusak yang ada di
laboratorium
18
Agung Nugroho, Perencanaan system inventarisasi alat dan barang
Laboratorium universitas Yogyakarta. Infos jurnal vol .2 no. 1
19
Rumbinah. 2008. Standarisasi dan Pengelolaan Laboratorium IPA. www.snapdrive.net/files/571708/pengelolaan
%20laboratorium%20ipa.ppt. Diakses pada tanggal 5 Juli 2016.
Peralatan dan bahan laboratorium harus disimpan di laboratorium di tempat
yang aman, yang mudah dicari dan diambil. Penyimpanan alat dan bahan
menggunakan beberapa prinsip diantaranya frekuensi pemakaian, alat- alat yang
boleh diambil sendiri oleh siswa, alat-alat yang mahal dsb. Alat yang sering
digunakan harus ditempatkan di tempat yang strategis.
Penyimpanan alat dan bahan dapat diklasifikasikan atas alat dan bahan, jenis
alat, jenis bahan, misalnya alat-alat dipisahkan dari bahan-bahan, peralatan yang
terbuat dari kaca dipisahkan dari peralatan dari kayu. Namun, sistem ini juga
dapat menyulitkan pemakai pada saat memilih bahan dan alat yang kan
digunakan untuk praktikum.
c. Tata tertib laboratorium
Tata tertib laboratorium dibuat untuk menjaga keamanan dan keselamatan
laboratorium, karena itu hendaknya dipatuhi oleh semua pengguna laboratorium
sehingga dapat menjaga keamanan dan keselamatan pemakai (semua komponen
pengelola laboratorium dan peserta didik), termasuk peralatan dan bahan. Untuk
itu, diharapkan sebuah laboratorium yang baik, salah satunya memiliki peraturan
tata tertib yang didokumentasikan, dan ditempelkan di tempat yang strategis di
dalam laboratorium IPA agar mudah dilihat sehingga mudah diingat dan
dilaksanakan.
d. Keamanan dan keselamatan kerja laboratorium
Keberadaan laboratorium dan berbagai kegiatan ilmiah yang dilakukan di
dalamnya sangat berperan sebagai penunjang dalam keberhasilan pembelajaran
IPA. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan salah satu unsur terpenting
dalam pengelolaan laboratorium. Laboratorium yang dikelola secara baik
merupakan tempat bekerja yang aman. Karena itu salah satu tugas guru IPA di
sekolah ialah mengadakan usaha-usaha yang diperlukan agar laboratorium
menjadi tempat yang aman untuk bekerja. Usaha-usaha itu dapat berupa
mengembangkan sikap dan disiplin yang baik terhadap semua kegiatan-kegiatan
praktek di dalam laboratorium yang tertuang di dalam lembar prosedur praktik
(LPP).20
e. Efisiensi pengguanaan laboratorium
Sering terjadi di laboratorium sekolah bahwa peralatan praktikum rusak bukan
karena sering digunakan tetapi justru karena terlupakan. Terlupakan karena tidak
dipakai, hal ini terjadi akibat dari tidak memahami penggunaan alat, karena
itulah perlu penekanan dalam perencanaan secara baik oleh pengelola
laboratorium sehingga semua alat dan bahn yang diadakan adalah alat dan bahan
yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
f. Proses penggunaan laboratorium
Laboratorium IPA dan kelengkapan peralatan praktikum merupakann prasarana
dan sarana penunjang dalam pembelajaran IPA agar dapat melakukan kegiatan
praktikum yang dapat menunjang kelancaran pembelajaran IPA.Praktikum akan
berjalan dengan baik apabila sekolah memiliki peralatan dan bahan praktikum.
Langkah-langkah menggunakan laboratorium IPA:
Guru IPA, pada awal tahun pembelajaran, menyusun perangkat
pembelajaran dengan tujuan dapat menentukan alat dan bahan serta
penyusunan jadwal praktikum.
Setiap saat akan melakukan praktikum, guru IPA mengajukan daftar alat
dan bahan pada laboran atau petugas laboran.
Sewaktu pelaksanaan praktikum, guru IPA membimbing peserta didik
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan,
Setelah praktikum selesai, guru membahas hasilpraktikum dan mencatat
hal-hal penting selama praktikum dalam buku harian untuk keperluan
supervisi.
Alat praktikum yang telah selesai digunakan, segera dibersihkan dan
dikembalikan ketempat semula, yang didahului dengan pengecekan
jumlah dan kondisi lat oleh petugas laboratorium.
20
Meiske S. Sangi & Tanauma, Adey. 2018. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium IPA. JURNAL MIPA
UNSRAT ONLINE 7 (1) 20 - 24
Pelaksanaan program kerja akan berjalan efektif, jika kepala sekolah
sebagi manager-nya selalu memberi motivasi kepada guru IPA untuk
selalu menggunkan praktikum dalam pembelajaran IPA.21
Pencatatan terhadap para pemakai alat-alat laboratorium dan riwayat alat yang
dipakai di laboratorium sangan diperlukan.22 Unsur ketatausahaan sangat penting
karena merupakan proses pendokumentasian seluruh komponen fisik laboratorium.
Ketatausahaan laboratorium merupakan proses pencatatan fasilitas dan aktivitas
laboratorium.
Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang,
barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan.
Mengorganisasi laboratorium kimia berarti menyusun kelompok orang atau petugas
dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program kerja
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.27
29
Ditjen PMPTK, 2010. Akuntabilitas Kinerja Kepala Sekolah dalam pembelajaran inovatif. Jakarta : Binatama raya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Administrasi laboratorium merupakan suatu proses bersama untuk
menyelenggarakan kegiatan laboratorium baik berupa pendidikan, penelitian
maupun pengabdian masyarakat secara kelembagaan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan, pengawasan untuk mencapai
tujuan pengelolaan laboratorium secara terencana dan sistematis. Tujuan
administrasi adalah untuk memperoleh informasi tentang keadaan laboratorium
dengan cepat dan mudah. Komponen administrasi laboratorium yang harus dipenuhi
oleh pengurus laboratoriumadalah sebagai berikut: buku inventarisi, kartu stok,
kartu peminjaman alat dan bahan, buku catatan harian laboratorium, kartu reparasi,
label alat dan bahan, program semester laboratorium, laporan bulanan dan daftar alat
dan bahan.
DAFTAR PUSTAKA
Chiapetta, K. &. (2010). Science Instruction in the Middle and Secondary Schools.
USA: Pearson.
Gusnani, Y., Chiar, M., & Sukmawati. (2019). Pengelolaan Laboratorium IPA di
Madrasah Tsanawiyah. Proceedings International Conference on Teaching and
Education (ICoTE) Vol. 2.
Romney, M. B., & Streinbart. (2015). Accounting Information System. Nineth Edition,
Person Education, Inc.
Sangi, M. S., & Tanauma, A. (2018). Keselamatan dan Keamanan Laboratorium IPA.
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 7 (1) , 20-24.
Suwardi, & Daryanto. (2018). Pedoman Praktis K3LH Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gaya Media.