Anda di halaman 1dari 15

HASIL OBSERVASI LABORATORIUM ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI SMK MUHAMMADIYAH 2 MOYUDAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Laboratorium ADP
Dosen Pengampu: Wahyu Rusdiyanto, M.M
HALAMAN JUDUL

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.

Sri Sujati
Agnes Lutvita Sari
Febriyanto Ramadhan
Ahmad Wardana Nailul

(13802241011)
(13802241012)
(13802241063)
(13802241065)

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
A. Kajian Teori
1. Laboratorium Administrasi Perkantoran

a. Pengertian Laboratorium Administrasi Perkantoran


Laboratorium merupakan perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Kelengkapan laboratorium di sekolah merupakan suatu alat bantu dalam usaha
pencapaian tujuan tersebut, sehingga harus dikelola sedemikian rupa agar dapat
mewujudkan suatu sarana yang dapat membantu siswa dalam mempermudah
penguasaan

pengetahuan,

melatih

serta

mengembangkan

keterampilan.

Laboratorium merupakan perangkat kelengkapan akademik, disamping buku dan


media lain yang dapat digunakan sebagai kelengkapan kegiatan akademik (Moh
Amien, 1988:1).
Kemudian Barnawi dan M. Arifin (2012:185) menjelaskan bahwa
laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan pembelajaran secara
praktik yang memerlukan peralatan khusus. Siswa akan memiliki kemampuan
memahami konsep yang dipelajari dalam teori sekaligus berlatih menguasai
keterampilan dengan belajar di laboratorium. Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran memiliki standar kelengkapan fasilitas berupa laboratorium mengetik,
laboratorium komputer, laboratorium teknologi perkantoran dan laboratorium
simulasi perkantoran. Hal ini dikarenakan output SMK khususnya Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran harus memiliki keterampilan dalam bidangnya
seperti keterampilan mengetik, keterampilan mengarsip surat, dan keterampilan
menggunakan peralatan/mesin kantor.
Selain itu laboratorium merupakan suatu tempat atau prasarana yang
dibuat untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan studi
praktik dalam berbagai bidang ilmu. Richard Decaprio (2013: 16) menyatakan
bahwa Laboratorium merupakan tempat sekelompok orang yang melakukan
berbagai macam kegiatan penelitian (riset) pengamatan, pelatihan, dan pengujian
ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin
ilmu.
Berdasarkan beberapa pengertian laboratorium tersebut dapat disimpulkan
bahwa laboratorium Administrasi Perkantoran adalah perangkat kelengkapan
akademik yang digunakan siswa dalam melakukan studi praktik, penelitian, dan
pengujian dalam hal yang berhubungan dengan bidang ilmu administrasi
perkantoran.

Pengelolaan

laboratorium

administrasi

perkantoran

harus

memperhatikan beberapa aspek antara lain perencanaan, pengorganisasian,


pemeliharaan, dan pengawasan.

b. Fungsi Laboratorium Administrasi Perkantoran


Menurut Barnawi dan M. Arifin (2012: 185) laboratorium berfungsi
sebagai tempat untuk memecahkan masalah, mendalami suatu fakta, melatih
kemampuan, keterampilan ilmiah, dan pengembangan sikap ilmiah.
Laboratorium mempunyai fungsi untuk mendukung proses belajar
mengajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Moh Amien (1988: 54)
menyatakan laboratorium seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No.
5 Tahun 1980 pasal 29 disebutkan fungsi laboratorium, yaitu:
1) Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan
pengajaran dalam satu atau berbagai cabang ilmu, teknologi atau seni tertentu
sesuai dengan bidang studi yang bersangkutan.
2) Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dalam satu
atau sebagian cabang ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan bidang
studi yang bersangkutan.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi
laboratorium Administrasi Perkantoran adalah tempat berlatih bermacam-macam
keterampilan dengan menggunakan sarana maupun alat yang dapat mendukung
teori dalam kegiatan pembelajaran dalam bidang Administrasi Perkantoran
sehingga diperoleh gambaran tentang apa yang dimaksudkan dalam teori yang
sudah didapat di dalam kelas.
c. Tujuan Laboratorium Administrasi Perkantoran
Laboratorium Administrasi Perkantoran didirikan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehingga mampu menunjang
tercapainya hasil pendidikan yang optimal pada jurusan Administrasi Perkantoran
melalui kegiatan atau tugas-tugas terstruktur yang diberikan kepada siswa. Tjipto
Utomo (1989: 109) menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar kegiatan
laboratorium atau praktikum memiliki tiga tujuan yaitu:
1)
Ketrampilan Kognitif
a) Melatih agar teori dapat dimengerti
b) Agar segi-segi teori yang berlainan dapat diintegrasikan
c) Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problema yang nyata.
2)
Ketrampilan Afektif
a) Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri
b) Belajar bekerja sama
c) Belajar mengkomunikasikan informasi mengenai bidangnya.
d) Belajar menghargai bidangnya.
3)
Ketrampilan Psikomotor
a) Belajar memasang peralatan sehingga benar-benar berjalan
b) Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu

Berdasarkan tujuan Laboratorium Administrasi Perkantoran tersebut dapat


disimpulkan bahwa dengan praktik di laboratorium dapat memberikan bekal
keterampilan terhadap siswa, sebagai media dalam rangka meningkatkan output
dan mengurangi jurang pemisah antara teori dan praktik, karena lulusan SMK
khususnya Kelompok Bisnis dan Manajemen dituntut harus mempunyai
keterampilan untuk mempersiapkan siswa dalam memasuki dunia kerja.
2. Pengelolaan Laboratorium Administrasi Perkantoran
Kegiatan pengelolaan sangat diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan.
Suatu kegiatan pengelolaan dilakukan baik oleh personal maupun kelompok. Sampai
sekarang definisi pengelolaan sendiri belum terdapat keseragaman antara ahli yang
satu dengan ahli yang lain. Menurut Hani Handoko (2001: 2) bahwa pengelolaan
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usahausaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Manullang (2008:5) Pengelolaan adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyususnan, pengarahan, dan pengawasan sumber
daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Pendapat lain menurut Tatang
Amirin (2010: 78) Pengelolaan adalah seperangkat aktivitas yang meliputi
perencanaan dan pembuatan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan, yang diarahkan pada organisasi manusia, keuangan, fisik, dan sumbersumber informasi organisasi secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan adalah suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan terhadap para anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan.
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran selain dituntut untuk
menguasai teori juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola peralatan kantor,
melakukan pekerjaan kantor, mengarsip dokumen, serta mengelola surat masuk dan
surat keluar. Oleh karena itu sangat diperlukan ruangan simulasi perkantoran atau
Laboratorium Administrasi Perkantoran untuk menunjang pembelajaran Administrasi
Perkantoran. Pengeloaan Laboratorium Administrasi Perkantoran berkaitan dengan
pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium)
dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium untuk menjaga keberlanjutan
fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium Administrasi Perkantoran

merupakan tanggung jawab bersama, baik pengelola maupun pengguna laboratorium


tersebut.
3. Tahap-Tahap Pengelolaan Laboratorium Administrasi Perkantoran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk menguji sebuah
teori yang diterima secara langsung pada saat pembelajaran di dalam kelas, sehingga
dapat menyeimbangakan dan menyatukan antara teori dan praktik. Mengacu pada
konteks tersebut keduannya akan saling melengkapi, yaitu teori akan menjadi pijakan
(dasar) praktik, sedangkan praktik akan menguatkan argumentasi teori. Oleh karena
itu, setiap pihak yang terlibat dalam penggunaan Laboratorium Administrasi
Perkantoran

harus

memiliki

kesadaran

untuk

mengatur,

memelihara,

dan

mengusahakan keselamatan kerja.


Pengelola Laboratorium Administrasi Perkantoran hendaknya memiliki
pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium. Bekerja sesuai dengan tugas,
tanggung jawab, serta mengikuti prosedurnya. Selain itu agar pembelajaran praktik di
laboratorium Administrasi Perkantoran berjalan efektif dan efisien, laboratorium
harus dikelola dengan memperhatikan beberapa tahap mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pemeliharaan, serta pengawasan Laboratorium Administrasi
Perkantoran.
a. Perencanaan
Tahap yang pertama dalam pengelolaan Laboratorium Administrasi
Perkantoran adalah perencanaan. Pengelolaan laboratorium tanpa adanya sebuah
perencanaan akan berjalan tanpa tujuan yang jelas, untuk itu perlu adanya proses
perencanaan. Perencanaan pada dasarnya adalah sebuah proses penentuan tujuan
yang hendak dicapai dan menetapkan jalan serta sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang efisien dan efektif.
Perencanaan khususnya dalam pengelolaan laboratorium dilakukan dengan
memperhatikan syarat-syarat dan langkah-langkah yang benar sehingga rencana
yang telah disusun dapat terlaksana dengan baik. Syarat dan tahapan dalam
kegiatan perencanaan meliputi menentukan tujuan dan sasaran, penyususnan
daftar kebutuhan, membuat keputusan bersama, estimasi biaya, dan membuat
skala prioritas. Serta ada beberapa kualifikasi sebagai tenaga laboratorium yang
harus diperhatikan agar dapat menunjang pembelajaran di laboratorium.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan upaya untuk menjalankan kegiatan
laboratorium sebagaimana fungsinya sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh
semua pihak. Oleh karena itu pengelola harus melaksanakan pengorganisaian

laboratorium dengan benar dan baik. Pengorganisasian adalah suatu kegiatan


pengaturan atau pembagian pekerjaan yang dialokasikan kepada sekelompok
orang yang dalam pelaksanaannya diberikan tanggung jawab dan wewenang
sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Proses pengorganisasian diawali dengan menetapkan tujuan dengan jelas,
kemudian melakukan pembagian kerja antar anggota yang ada di organisasi
tersebut. Setelah itu melakukan pembagian delegasi koordinasi antar masingmasing bagian, dan yang terakhir melakukan klasifikasi yang harus dikerjakan
oleh masing-masing personel dalam organisasi tersebut.
c. Pemeliharaan
Fasilitas yang ada di laboratorium harus dipelihara agar selalu dalam
keadaan baik dan siap pakai sehingga tidak menghambat proses belajar mengajar.
Hal ini tentunya harus didukung dengan pemeliharaan yang efektif dan efisien.
Seperti yang dinyatakan oleh Sutjipto (1993: 100) bahwa pemeliharaan adalah
kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang
tersebut dalam kondisi yang baik dan siap pakai.
Pemeliharaan yang teratur dapat menjaga ketertiban, kemanan, dan
kebersihan, maka diharapkan kegiatan-kegiatan di laboratorium dapat berjalan
dengan baik, terkendali, memberikan hasil yang diharapkan dan alat-alat yang ada
di laboratorium akan tahan lama dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Pelaksanaan pemeliharaan yang baik dapat memperpanjang daya pakai alat-alat,
meminimalisir biaya reparasi karena sudah dideteksi kemungkinan terjadinya
kerusakan, dan memperlancar proses belajar-mengajar.
d. Pengawasan
Pengawasan diarahkan sepenuhnya untuk

menghindari

adanya

kemungkinan penyimpangan-penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Selain


itu pengawasan diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang tercapai. Oleh
karena itu kegiatan pengawasan memiliki peran sangat penting karena dalam
proses pengawasan berusaha untuk mengevaluasi tujuan yang telah dicapai, dan
apabila tujuan tidak tercapai maka dapat dicari faktor penyebabnya sehingga dapat
dilakukan perbaikan.
Pengawasan merupakan suatu tindakan pengukuran pelaksanaan dan
pengambilan tindakan pada kegiatan yang sedang atau sudah berjalan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan pada pengelolaan
Laboratorium

Administrasi

Perkantoran

merupakan

suatu

kegiatan

yan

dilaksanakan untuk mengetahui sudah sesuai dengan perencanaan atau belum.

Pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan bukannya untuk mencari


kesalahan dari pekerjaan atau organisasi tetapi merupakan pengukuran dan koreksi
terhadap semua aktivitas untuk mengetahui bahwa semua tingkat tujuan dan
rancangan telah benar-benar dilaksanakan.
Tujuan pengawasan adalah untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dan
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi selama suatu kegiatan berlangsung dan
melakukan perbaikan apabila diketemukan kesalahan dan penyimpangan tersebut
sehingga dapat sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengawasan
laboratorium merupakan usaha yang ditempuh oleh pimpinan dalam membantu
personel sekolah untuk menjaga atau memelihara dan memanfaatkan laboratorium
sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses pembelajaran di
laboratorium. Adapun bentuk pengawasan laboratorium menurut (Manullang,
2008: 177) dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Pengawasan preventif (pengawasan dimuka) yaitu pengawasan dengan
mengadakan peraturan-peraturan untuk menjaga atau menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan atau dengan kata lain merupakan pengawasan sebelum
pekerjaan dilakukan. Bentuk nyata pengawasan preventif adalah dengan
menyususn tata tertib penggunaan laboratorium Administrasi Perkantoran.
2) Pengawasan Represif adalah pengawasan di belakang atau pengawasan yang
dilakukan setelah pekerjaan dilakukan. Pengawasan ini menuntut adanya suatu
evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu laboratorium.
B. Hasil Observasi
1. Pelaksanaan Observasi
Hari/Tanggal
: Kamis, 17 Maret 2016
Pukul
: 09.00 selesai
Tempat
: SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Narasumber
: Bapak Eka Yulianta, S.Pd.
2. Profil SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
Visi
Menjadi SMK yang unggul, islami, kompeten, menguasai IPTEK, berwawasan
global, dan berwawasan lingkungan.
Misi
a. Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif kepada seluruh warga
sekolah.
b. Melaksanakan proses belajar mengajar secara optimal dalam iklim yang
kondusif untuk mencapai keahlian sesuai kompetensi keahlian yang
berorientasi nasional dan global.

c. Mengembangkan suasana agamis dan budaya bangsa.


d. Mengembagkan dengan intensif hubungan sekolah dengan dunia industri serta
instansi yang relevan.
e. Melestarikan lingkungan sekolah dengan mencegah pencemaran lingkungan
dan kerusakan lingkungan.
3. Deskripsi fisik SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
SMK Muhammadiyah 2 Moyudan merupakan lembaga pendidikan yang
berada di Jalan Raya GedonganKlangon, Sumber Agung, Moyudan, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan terdapat 3 (tiga) jurusan
yaitu Administrasi Perkantoran, Akuntansi, dan Multimedia. Semua jurusan tersebut
sudah terakreditasi A.
Fasilitas atau sarana dan prasarana sebagai pendukung proses kegitan belajar
di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan diantaranya:
a. Gedung 2 unit
SMK Muhammadiyah 2 Moyudan memiliki 2 unit gedung yang letaknya terpisah.
Gedung unit I terdiri dari dua lantai, pada lantai dasar digunakan untuk ruang
pembelajaran jurusan akuntansi, ruang kepala sekolah, ruang tamu, dan ruang
guru. Sedangkan pada lantai 2 (dua) digunakan untuk ruang penyimpanan arsip
dan laboratorium. Pada gedung unit II terdapat ruang kepala sekolah, ruang guru,
ruang tata usaha, aula, perpustakaan, UKS, kantin kejujuran dan ruang kelas untuk
jurusan AP dan multimedia.

Gambar 1 Gedung Unit I

Gambar 2 Gedung Unit II

b. Ruang kelas
Ruang kelas sebanyak 12 kelas, masing-masing jenjang terdiri dari 4 kelas (2
kelas AP, 1 Kelas Akuntansi, dan 1 kelas Multimedia). Masing-masing kelas telah
memiliki kelengkapan fasilitas yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar.
Fasilitas yang tersedia di setiap kelas diantaranya Whiteboard, Blackboard, meja,
kursi, spidol, dan kapur tulis.
c. Ruang kepala sekolah
d. Ruang guru
Ruang guru digunakan sebagai ruang transit ketika guru akan pindah jam
mengajar maupun pada waktu istirahat. Ruang guru di SMK Muhammadiyah 2
Moyudan terpisah berdasarkan jurusan masing-masing dan kondisinya cukup rapi.
e. Ruang tata usaha
f. Ruang perpustakaan
Kondisi ruang perpustakaan di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan sudah tertata
sesuai dengan jurusan masing-masing. Hal ini tentunya akan memudahkan siswa
untuk mencari buku referensi terkait dengan materi yang dipelajari karena
kebanyakan guru pada saat proses pembelajaran berlagsung meminta kepada
siswa untuk meminjam buku di perpustakaan.
g. Ruang UKS
Di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan terdapat satu buah ruang UKS yang di
dalamnya terdapat 2 buah tempat tidur untuk putra dan putri yang dipisahkan oleh
sekat kain. Selain itu fasilitas lain yang ada di UKS berupa obat-obatan dan
perlengkapan lainnya.
h. Ruang kantin kejujuran
Ruang kantin kejujuran di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan dikelola oleh para
siswa secara bergiliran sesuai dengan jadwal.

i. Ruang aula
j. Ruang Laboratorium
SMK Muhammadiyah 2 Moyudan memiliki 3 buah laboratorium, yaitu
laboratorium komputer, laboratorium simulasi perkantoran, dan laboratorium
multimedia.

4. Deskripsi Fisik Laboratorium Administrasi Perkantoran


Laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan terdiri
dari laboratorium komputer dan laboratorium simulasi perkantoran.
a. Laboratorium komputer
Laboratorium komputer di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan terletak di
Unit I lantai 2 sayap timur dengan luas bangunan 36 m 2. Saat ini laboratorium
komputer digunakan oleh 3 kompensi keahlian, yaitu kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran, Akuntansi, dan Multimedia. Fasilitas yang disediakan
di laboratorium komputer secara keseluruhan sudah mendukung pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Laboratorium komputer di SMK Muhammadiyah 2
Moyudah sudah menggunakan laptop yang terdiri dari 25 unit. Jumlah laptop yang
tersedia sebanding dengan jumlah siswa yang ada, sehingga apabila praktek satu
anak dapat menggunakan satu laptop. Ruangan laboratorium komputer dilengkapi
dengan 2 AC, 1 kipas angin, LCD, Layar proyektor, Wifi dan papan tulis untuk
membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pencahayaan pada
laboratorium komputer ini memanfaatkan sinar lampu dan juga sinar matahari
yang masuk melalui kaca jendela yang dilengkapi dengan gorden. Pada setiap
pintu di laboratorium komputer dilengkapi dengan teralis besi yang kuat. Hal
tersebut bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti
pencurian.
b. Laboratorium simulasi perkantoran
Laboratorium simulasi perkantoran di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
direncanakan akan disetting pada tahun ajaran baru 2016/2017 karena pada saat
ini baru mendapatkan konfirmasi dari pihak kepala sekolah sehingga kami belum
bisa menilai kondisi dari laboratorium simulasi perkantoran. Ruangan untuk
laboratorium simulasi perkantoran lebih luas dibandingkan dengan laboratorium
komputer. Di dalam ruangan tersebut dilengkapi dengan LCD, 1 kipas angin,
mesin ketik, komputer dan peralatan kantor lainnya yang belum tertata dengan
baik.

5. Pengelolaan Laboratorium di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan


Pengelolaan Laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Moyudan meliputi empat aspek kegiatan dengan perincian sebagai berikut:
a. Aspek perencanaan
Perencanaan merupakan langkah awal dalam menentukan tujuan
organisasi. Berdasakan hasil wawancara dan observasi, kegiatan perencanaan
dilakukan setiap awal semester. Setiap awal semester Kepala Kompetensi
Keahlian dan Guru Produktif Administrasi Perkantoran menganalisis peralatan
dan perlengkapan laboratorium yang dibutuhkan. Kemudian diajukan kepada
Wakasek Bidang Sarana Prasarana dan dikonsultasikan dengan Kepala Sekolah
untuk pengadaan peralatan dan perlengkapan tersebut. Perencanaan pengelolaan
laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan
dikelola oleh semua Guru Produktif dan Kepala Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran dan 1 teknisi umum sekolah. Perencanaan kelengkapan
administrasi laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Moyudan sudah terlaksana dengan baik, karena semua peralatan dan perlengkapan
sudah diinventaris oleh pihak wakasek bidang sarana dan prasarana. Di dalam
ruang Laboratorium sudah dilengkapi tata tertib mengenai prosedur penggunaan
laboratorium yang harus dilakukan oleh guru maupun siswa.
b. Aspek pengorganisasian
Pengorganisasian sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan suatu
organisasi. Tanpa adanya pengorganisasian yang baik, tugas-tugas atau pekerjaan
tidak dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengorganisasian
mencakup pembagian kerja diantara pengelola Laboratorium Administrasi
Perkantoran agar penyelenggaraan laboratorium berjalan sesuai dengan fungsi dan
manfaat laboratorium dalam upaya mendukung proses belajar mengajar yang baik.
Berdasarkan hasil observasi, struktur organisasi laboratorium komputer di SMK
Muhammadiyah 2 Moyudan adalah sebagai berikut:
Kepala Sekolah
Drs. Muh.Zainuri
Wakasek Kesiswaan

Penanggungjawab Lab

Wakasek Sarpras

Dra. Nuraini Sb.

Wagiyo, S.Pd

Drs. Basuki
Teknisi
Nurwahid, S.Pd

Guru Akuntansi

Guru AP

Guru Multimedia

Yeni Ekowati, S.Pd

Dita Riski DS, S.Pd

Adita Restu, S. Kom

Struktur organisasi yang ada di ruang Laboratorium Komputer


menggambarkan bahwa pengorganisasian laboratorium Administrasi Perkantoran
sudah dilaksanakan dengan maksimal, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya
pembagian tugas dalam pengelolaan laboratorium yang sudah tergambar jelas
pada struktur organisasi.
c. Aspek pemeliharaan
1) Kebersihan laboratorium Administrasi Perkantoran
Kebersihan merupakan keadaan bebas dari kotoran termasuk debu, sampah,
dan bau, untuk menjaga ruangan laboratorium Administrasi Perkantoran
menjadi bersih pastilah perlu pemeliharaan dan perawatan yang rutin.
Kebersihan dalam laboratorium tidak hanya dilakukan oleh pengelola
laboratorium saja akan tetapi menjadi tanggungjawab bersama karena secara
tidak langsung siswa juga berperan untuk selalu menjaga kebersihan
laboratorium. Berdasarkan hasil observasi di laboratorium Administrasi
Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Moyudan khususnya laboratorium
komputer sudah bersih dan rapi karena pada saat praktek sepatu tidak boleh
masuk.

Gambar 3. Kondisi ruangan Lab Komputer


2) Penyimpanan peralatan
Berdasarkan hasil observasi di laboratorium komputer semua laptop dan
mouse di simpan di dalam almari yang diletakkan pada bagian belakang.
Setiap laci almari terdiri dari dua (2) unit laptop yang sudah tertata sesuai
dengan nomor inventaris masing-masing. Apabila praktek, siswa mengambil
sendiri laptop yang ada di dalam laci tersebut. Hal tersebut tentunya lebih
aman dan nyaman karena setiap selesai pemakaaian laptop akan diletakkan
dalam almari kemudian dikunci.

Gambar 4. Almari tempat penyimpanan laptop

Gambar 5. Penyimpanan laptop pada setiap laci


3) Perawatan dan perbaikan
Perawatan dan perbaikan peralatan Laboratorium Administrasi Perkantoran
merupakan aktivitas yang harus dijalankan untuk menjaga agar peralatan dan
perlengkapan tersebut yang dibutuhkan dalam kondisi siap pakai sehingga
proses belajar mengajar berjalan lancar. Perbaikan peralatan dan perlengkapan
Laboratorium Administrasi Perkantoran dilakukan jika ada peralatan maupun
perlengkapan yang rusak atau perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan komputer,
jaringan komputer, serta LCD ditangani langsung oleh teknisi sekolah, tetapi
apabila teknisi tersebut tidak dapat memperbaiki sekolah juga mempunyai
relasi teknisi yaitu CitraNet untuk membantu membaiki kerusakan tersebut.
d. Aspek Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan merupakan usaha untuk mengontrol proses kegiatan dalam
pengelolaan laboratorium, baik pada sarana dan prasarana maupun kegiatan
belajar mengajar di laboratorium agar dapat mencegah dan melakukan apabila
terjadi permasalahan, sehingga dapat memperlancar proses kegiatan belajar
mengajar. Pada pengelolaan Laboratorium Administrasi Perkantoran dibutuhkan

pengawasan yang baik agar tujuan yang diinginkan tercapai. Pengawasan


Laboratorium Administrasi Perkantoran dilakukan Kepala Sekolah selaku
penanggung jawab seluruh aspek yang ada di sekolah.
Pengawasan di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan dilakukan dengan
membuat tata tertib penggunaan laboratorium yang telah ditempelkan di
laboratorium administrasi perkantoran tersebut. Selain itu, terdapat pula buku
presensi untuk siswa dan buku catatan proses pembelajaran untuk guru yang
memuat hari dan waktu kegiatan, judul percobaan, penggunaan laboratorium
(kelas dan jumlah), nama guru, paraf dan keterangan. Hal tersebut dapat
digunakan

sebagai

bahan

evaluasi

penggunaan

laboratorium

di

SMK

Muhammadiyah 2 Moyudan di setiap akhir semester.


C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan yang telah dilakukan dan
dideskripsikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Pengelolaan
Laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pemeliharaan, dan pengawasan. Perencanaan pengelolaan
laboratorium Administrasi Perkantoran dilakukan setiap awal semester dengan melakukan
analisis kebutuhan yang dilakukan oleh Kepala Kompetensi Keahlian dan Guru Produktif
Administrasi Perkantoran kemudian diusulkan kepada Wakasek Bidang Sarana dan
Prasarana dan dikonsultasikan dengan Kepala sekolah untuk pengadaan peralatan dan
perlengkapan tersebut. Untuk pengorganisasian laboratorium Administrasi Perkantoran
sudah cukup baik, karena telah terdapat stuktur organisasi laboratorium Administrasi
Perkantoran, sehingga pembagian tugas dan tanggungjawab tergambar dengan jelas.
Pemeliharaan laboratorium Administrasi Perkantoran juga sudah cukup baik karena
pemeliharaan dan perawatan dilakukan oleh semua pengguna laboratorium, bukan hanya
pengelola laboratorium saja. Selanjutnya, untuk pengawasan laboratorium Administrasi
Perkantoran, menurut kami sudah baik karena terdapat tata tertib, buku presensi dan buku
catatan proses pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi di setiap akhir
semester.
D. Daftar Pustaka
Barnawi, M. Arifin. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Yogyakarta: ArRuzz Media.
Hani Handoko. (2001). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Malayu S.P, Hasibuan. (2004). Manajemen: Dasar, Pengertian, Dan Masalah Edisi
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Manullang. (2008). Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai